NovelToon NovelToon
Malam Petaka Party 17 Tahun

Malam Petaka Party 17 Tahun

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan
Popularitas:37.7k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

"Argggghhh!" suara teriakan kencang yang terdengar.

"Tolong!"

"Lepaskan aku!"

"Jangan aku mohon! jangan!"

Aurora yang terus berteriak memohon ampun saat seorang pria yang tidak tahu siapa menyeretnya memasuki sebuah gudang yang sangat gelap yang membuat Aurora yang tidak tahu siapa itu.

"Tidak!" teriak Aurora dengan sekencang-kencangnya saat merasa sakit di area sensitifnya.

Air matanya yang jatuh saat kehormatannya di renggut paksa. Oleh Pria yang tidak bisa di lihatnya. Pria itu dengan bejat memperkosa gadis 17 tahun itu.

Malam Petaka Party saat merayakan ulang tahun sahabatnya yang membuatnya kehilangan kehormatannya. Pesta yang harusnya penuh dengan kebahagiaan berujung petaka. Kehilangan kehormatan, di temukan mayat dan berurusan dengan Polisi dengan kasus besar dan masa depan yang hancur.

Saksikan penuh dengan misteri di Novel terbaru saya?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 12 Rora jadi Korban.

"Apa yang terjadi. Kenapa Steffie seperti ini?" tanya Cindy dengan wajahnya ketakutan di campur dengan sedih yang tidak percaya melihat sahabatnya sudah berubah menjadi mayat dan mati dengan cukup mengenaskan. Apalagi mata Steffie saat pertama kali di lihatnya masih terbuka sempurna dan baru di tutup oleh salah satu pelayan.

"Aku juga tidak tahu apa yang terjadi. Ini sungguh aneh," Tiara juga bertanya-tanya. Mereka saling bertanya.

"Kalian yang pesta. Jadi kalian yang tahu apa yang terjadi sebenarnya. Kenapa sahabat kalian bisa sampai seperti itu," sahut Zavier yang juga kaget dan masih tidak percaya dengan apa yang nyata di depan matanya.

"Kak Rora di mana?" Zeva yang kembali teringat kakaknya yang tidak tahu di mana dan melihat Steffie yang seperti itu membuat Zeva jadi takut.

Wajar dia juga punya pikiran negatif tentang kakaknya yang mungkin saja akan sama dengan Steffie.

Aaaaaaaa

Tiba-tiba di tengah ketegangan itu terdengar suara teriakan yang terkencang yang membuat mereka semua saling melihat.

"Kak Rora!" lirih Zeva yang langsung berpikiran tentang kakaknya dan langsung berlari dengan kencang mencari suara tersebut.

"Zeva tunggu!" panggil Zavier yang juga mengejar Zeva. Dia juga kepikiran dengan sepupunya yang tidak terlihat.

"Rora!" Bryan yang panik akhirnya juga ikut menyusui.

"Bagaimana ini?" tanya Cindy pada Tiara.

"Kita lihat Rora dulu!" Tiara yang langsung menarik tangan Cindy yang juga memastikan keadaan Rora dan meninggalkan Steffie.

"Aisss!!! kenapa pada pergi sih," Marko yang garuk-garuk kepala juga ikut menyusul dan sama dengan Yoga yang juga ikut menyusul.

"Pak tolong urus teman saya. Ini salah satu teman kami. Tolong urus dan saya akan hubungi Polisi," ucap Reval memang tidak bisa meninggalkan mayat Steffie begitu saja dan setelah nelayan mengangguk Reval juga akhirnya menyusul yang lainnya. Dia juga ingin tahu keadaan Rora.

Zeva yang akhirnya menemukan Rora yang duduk di pinggir pantai yang berteriak histeris seperti orang gila dengan penampilan Rora yang berantakan dan rambut acak-acakan.

"Argggghhh!" Rora seperti pasien rumah sakit jiwa yang mengacak rambutnya dengan matanya yang melotot seperti ketakutan.

"Kak Rora!" lirih Zeva yang menghampiri Rora.

"Pergi!"

"Pergi!" Rora yang terlihat tidak ingin disentuh yang menutup kedua telinganya dan memejamkan matanya. Takut mendengar suara orang, takut pada orang-orang.

Zavier dan yang lainnya juga sudah sampai dan melihat keadaan Rora yang hancur membuat mereka bertanya-tanya dnegan wajah merak yang juga kaget.

"Kak ini Zeva!"

"Kakak kenapa?"

"Kak!" Zeva berusaha untuk menenangkan Rora yang berteriak histeris.

"Tidak!"

"Tidak!"

"Tidak!"

"Jangan sentuh aku!"

"Pergi!"

"Pergi!"

Rora terus ketakutan dengan menjauhkan diri dan berusaha menepis tangan yang ingin menyentuhnya.

"Kak tenang ini Zeva kak!" Zeva yang masih berusaha menenangkan Rora. Namun Rora tetap histeris dan membuat Zeva memeluk Rora yang berusaha untuk menenangkan Rora. Pelukan erat yang membuat Rora tetap meronta-ronta.

"Apa yang terjadi pada Rora?" tanya Bryan dengan wajah sendunya.

"Aku juga tidak tahu dan Steffie sudah tiada," jawab Cindy dengan bibirnya yang bergetar yang penuh dengan ketakutan. Bagaimana tidak terkejut yang satu teman seperti itu dan satu lagi lebih parah yang sudah sampai tewas.

"Bagaimana semua ini bisa terjadi," sahut Reval yang mengusap wajahnya sampai kepalanya yang terlihat frustasi dengan dua teman yang tidak tahu apa yang terjadi yang satu sudah mati dan satu berteriak histeria.

Rora yang di pelukan Zeva yang tiba-tiba pingsan.

"Rora!" lirih Zavier.

"Kak bantu kak Rora!" Zeva yang sudah menangis dengan ketakutan.

Zavier langsung bertindak dan langsung menggendong Rora ala bridal style yang membawa Rora pergi.

********

Matahari yang terik. Di lokasi di ditemukannya mayat Steffie sudah di garis polisi dan mayat Steffie yang di masukkan kedalam kantong Mayat. Banyak juga polisi yang mencari barang bukti atas kematian salah seorang penghuni Villa yang bahkan yang memiliki acara yang tewas dan tidak di ketahui apa sebabnya.

Di tempat itu ada Tiara, Cindy, Marko, Yoga, Bryan dan Reval yang melihat temannya yang tiba-tiba saja sudah mati.

"Steffie!" Cindy yang menangis bersama Tiara yang saling menguatkan dengan saling memeluk.

"Apa yang terjadi Marko. Kenapa Steffie bisa mati mendadak dan mengerikan seperti itu?" tanya yoga.

"Aku juga tidak tahu. Kita sama-sama molor, tepat," jawab Marko dengan keduanya berbisik-bisik.

"Di mana anak saya. Di mana!" tiba-tiba terdengar suara teriakan wanita.

"Tante Riana!" ucap Cindy.

Orang tua Steffie yang mendengar insiden yang terjadi langsung terbang dari Jakarta dan menuju lokasi.

"Anak saya kenapa bisa mati, mana anak saya!" Riana berteriak histeris yang ingin menghampiri kantung mayat itu. Namun tidak di perbolehkan oleh polisi.

"Saya ibunya, Saya ingin melihat anak saya apakah benar anak saya sudah mati apa tidak," teriak Riana yang akhirnya Polisi berikan kesempatan kepada Riana dan akhirnya Riana melihat mayat yang berada di kantung tersebut yang ternyata benar adalah putrinya.

"Argggghhh Steffie!" Riana teriak histeris saat melihat putrinya yang merayakan ulang tahun sudah tidak bernyawa lagi.

"Steffie!"

"Jangan tinggalkan mama!"

"Steffie!"

Teman-teman Steffie hanya bisa menangis melihat apa yang terjadi yang membuat mereka juga pasti sangat kehilangan.

**********

Lain dengan Rora yang terus berteriak histeris yang masih berada di dalam Villa yang di bawa kekamar yang tidak tahu apa yang terjadi. Polisi juga ada di Villa.

"Zeva hanya berusaha untuk menengakan kakaknya. Sementara Zavier yang berusaha terus untuk menghubungi keluarga Rora.

Akhirnya Arga dan Risya juga sampai ke Bali dan langsung menuju Villa dan melihat keadaan Putri mereka.

"Om Tante!" sahut Zavier yang merasa lega.

"Apa yang terjadi Zavier?" tanya Arga panik.

"Arggg pergi!" teriak Rora membuat Risya Arga langsung menghampiri suara tersebut yang kaget melihat keadaan Putri mereka seperti orang gila yang berteriak-teriak dengan mengacak-ngacak rambutnya.

"Rora!" lirih Risya dengan air matanya yang jatuh

"Mah!" sahut Zeva yang melihat kedatangan sang mama.

"Rora apa terjadi sama kamu Kenapa kamu bisa seperti ini?" Risya berusaha mendekati putrinya itu dengan memegang kedua tangan putrinya yang terus melukai dirinya mencakar-cakar tubuhnya sendiri dengan kukunya.

"Zeva ada apa dengan kakak kamu?" tanya Risya.

"Zeva juga tidak tahu mah," jawab Zeva yang sejak tadi panik.

"Pak! yang terjadi dengan putri saya Kenapa putri saya bisa sampai seperti ini?" tanya Arga pada salah satu pihak polisi yang ada di sana.

"Kami menduga putri anda mengalami kekerasan seksual yang mungkin putri anda di perkosa," ucap pihak berwajib yang membuat Arga kaget, Risya, Zeva dan Zavier juga kaget mendengar pernyataan dari polisi yang sebelumnya mereka memang tidak diberitahu apa yang terjadi.

"Tidak!" Arga sudah jantungan mendengar perkataan dari polisi.

"Tidak mungkin!" hati Risya sebagai seorang ibu juga hancur ketika menatap putrinya yang seperti orang gila dengan tatapan mata yang kosong yang terus melukai dirinya.

"Rora!" Risya yang langsung memeluk Rora walau orang memberontak.

"Pergi!" pergi!" Argggghhh!"

Rora tidak hentinya berteriak di dalam pelukan Risya yang memang terlihat sangat shock.

Tangis Zeva juga pecah saat mengetahui hal itu terjadi. Arga sebagai ayah yang sudah tidak bisa berkata-kata lagi selain melihat kepalanya yang terlihat begitu kaget.

"Arghhh!" terik Rora dengan suara yang semakin melemah diperlukan sang mama.

Bersambung

1
Alis Yudha
Luar biasa
Bivendra
duh laras jd nurunin ego bgtu tw askara bs berpaling dgn mudah nya berharap bgt lu ya askara yg gagal move on nyatanya elu yg gx bs move on 🤣🤣🤣🤣
Juni aja
Semoga pengakuan revald di rekam diam²
anak rantau
lanjut kak
anak rantau
lanjut kak, makin seru ceritanya
Bivendra
ya lah dlecehin nya dikamar cm krn ketahuan sm steffie jd mereka d bw k pantai biar aman, krn steffie pergokin ulah reval
dan Rora mulai sadar dgn kata² pelaku saat reval ulang kata² qm sangat cantik Rora
sm. marko reval blg dy sdh mendapatkan rora
Bivendra
smg zeva baik2 aja reval nya jg ter tangkap
Rora dah jd jahat krn terlalu d manja jd mw nya smw hrus bgt perhatian k dy s org jahat sombong mulut pedas mknya jd petaka tuk diri sndri bs nya nyakitin ht org pas d kena baru ngamuk
Iis Dawina
pelakunya reval deh
Bivendra
firman ni lah nuduh smw org tnp bukti
pada gx nyadar sm kelakuan n omongan reval nih
lm bgt lg terungkap
Bivendra
reval tu apa²an sih ud perkoas Rora terus masih mw jg sm zeva jg aneh
Bivendra
s reval itu koq ada dmn² sih
koq gx da pov dy sih
Bivendra
terang aja tebal bs ngmg gt org dy pelakunya
anak rantau
lanjut kak
Bivendra
zavier anaknya Samuel sm vio kan
ainuncepenis: tepat sekali
total 1 replies
Bivendra
tebal kah pelakunya
Bivendra
bnyk teks teki ya
Bivendra
wah wah jd steffie ngambek sm Bryan mknya keluar terus ketemu Rora yg d perkoas, steffie sm Bryan hubungan ud intim bgt lg
Iis Dawina
wah jng" si bryan yg bunuh sm perkosa ya
Bivendra
tggl Brian n reval
ky na sih reval ya krn dy yg pling tenang n merhatiin smwnya
Bivendra
pelakunya tmn² mereka jg krn dy tw Steffi yg mergoki pas lg perkoas Rora mknya gelap mata jd bunuh Steffi
antara Bryan, marko n reval ky na
apa mungkin reval?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!