Sebuah alam yang penuh kekacauan menunggu seorang pemimpin yang di
ramal kan. Dia yang akan terlahir, mencabut segala segel, dan kutukan. Serta segala alam akan terhubung segala dimensi akan tersambung, dia juga termasuk kekasih Sang Pengantar Tulisan, juga sang pewaris empat naga kuno. apa? dia bisa menaklukkan dua alam, yaitu Alam Eheiwha dan Alam Armanaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MAHLEILI YUYI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12. Air Suci Pohon Timur
Belas Bidadari dan Segel Penguasa Ingkar." Perintah Tetua Banko.
Lalu mereka sama-sama menuju sebuah altar yang berukir pohon gunung dan danau, lalu mereka letakan satu persatu bahan-bahanya, mereka semua lalu duduk bersila.
Satu persatu bahan-bahan itu melayang, perlahan menjadi berbagai warna dan memancarkan berbagai cahaya. Malam itu seakan berubah menjadi siang oleh berbagai macam warna cahaya yang berpendar, dan juga bait Dewi Timur memancarkan tulis-tulisan kuno,
Terus menjalar menyatu hingga ke pohon dan gunung.
Pemandangan di kota inti Wuxian Depingan sangat menakjubkan malam itu, serta Danau Pelangi yang luas pun memancarkan berbagai warna yang berpendar. Hingga menyinari dinding batu yang penuh dengan ukiran.
Bagi orang-orang yang belum tidur mereka seakan melihat dunia peri zaman kuno, di tambah lagi ribuan kilat sambar-menyambar dari langit. Keindahan cahaya di kota inti Wuxian tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata saat itu, hampir kejadian itu berlalu setengah Jam, semua cahaya itu menyatu kembali dengan tenang.
"Peuuuuuhh."
Tetua Bangko menghembuskan udara keruh. Pakaian mereka semua basah oleh keringat, nafas mereka pun tersengal-sengal seperti sesudah berlari ratusan kilo, kekutan mereka terkuras.
"Begitu Jelasnya kekuatan kita tidak sebanding dengan Raja Famabao." Ucap tetua Banko.
Dia terduduk dengan menopang tubuh dengan satu tangan.
"Apa kalian yakin dengan kekuatan kita sekarang ini, bisa mengaktifkan formasi Seribu Petir Neraka dan Segel Bintang Dewa?". Tanya Tetua Banko lagi. Mereka semua hanya menggeleng.
"Bagi Raja Fambao zaman dahulu kala nya, mengaktifkan formasi dan segel itu kedua nya sekali gus, hanya sambil menyeruput teh." Ucap Tetua Banko sambil tersenyum masam.
Mereka semua ambruk kelantai, mendengar cerita Tetua Banko setelah lemas di tambah lagi lemas.
Setelah mereka istirahat lebih kurang setengah jam lalu Tetua Banko bicara lagi.
"Tadeshi berapa orang yang pernah menikah di tingkat ruang ke tujuh?". Tanya Tetua Banko.
"Menikah belum ada tetua Senior, tapi berdoa ada, saat terakhir aku kembali berkultivasi, sepasang suami istri." Jawab Tadeshi.
"Berdoa di tingkat ke tujuh berarti mereka telah di terima dan bisa membuka formasi hingga ke tingkat tujuh, dari mana asal mereka?". Tanya Tetua Banko lagi.
"Dari benua Shin Suanshin bagian selatan, dari kerajaan agung kuno, aku lupa Tetua Senior nama negerinya." Jawab Tadeshi lagi.
"Dari Propinsi Seribu Daun kota Tunas Labu." Jawab Daiki ringkas.
"Ya, ya betul itu namanya." Ucap Tadeshi lagi.
"Apa hanya di tingkat ke tujuh paling tinggi yang bisa mereka lalui?". Tanya Banko lagi.
"Ya,Tetua Senior.". Jawab Tadeshi lagi.
"Juro, berapa orang yang pernah menikah di ruang mu?". Tanya Banko lagi.
"Belum ada Senior, tapi yang berdoa pernah, seperti di Ruang kakak Senior Tadeshi sepasang suami Istri ". Jawab Juro ringkas.
"Dari mana asal mereka?". Tanya Banko lagi.
"Dari Utara, tempat kerajaan agung kuno Whuseru, Propinsi Rambut Ratu, Tetua Senior." Jawab Juro.
"Tempat asal Ratu Wu okina". Ucap Banko dalam hati, sambil manggut-manggut.
"Apa kalian telah memasukan mereka dalam catatan kuning?". Tanya Banko lagi.
"Sudah Tetua." Jawab Tadeshi lagi.
"Apa yang hadir kali Ini akan masuk dalam catatan berlian ku." Ucap Banko lagi.
"Aku rasa tidak mungkin ketua, paling tinggi mungkin hanya di ruang ku, tapi mereka telah memenuhi sarat untuk ramalan itu." Ucap Eiji ketua ruang sembilan, lalu yang lain mengangguk mengiyakan.
"Jika mereka sanggup hingga ke ruang ku, akan aku berikan mereka inti Air Suci Pohon Dewi Timur, dan satu lagi akan ku berikan pada mereka Pusaka Kristal Teratai Danau Pelangi." Ucap Banko sambil mengepalkan tinju.
Mata tetua yang lain terbelalak mendengar ucapan Tetua Senior Bangko, sebab kedua benda itu termasuk harta langka tingkat tinggi di benua Shin Suanshin, peninggalan Raja Famabao. Seluruh orang tau khasiat dan Kegunaan benda-benda langka itu, jika di beli setara dengan lima ratus ribu Koin Phonix menurut ukuran negara Wuserhu, kira-kira setara dengan seperempat Wuxian Deping'an.
Air Suci Pohon Timur bisa memperbaiki meridian yang hancur, memiliki daya pikiran yang tiada batas, awet muda, bisa meningkat kan daya kekuatan spritual masih banyak lagi kegunaan nya.
Kristal Teratai Danau Pelangi bisa meningkat kan tingkat kultivasi tampa berlatih, kekuatan Qi rohnya tidak pernah turun tergenang seperti danau, bisa membuat seseorang awet, mengandung keselamatan tinggi, dan juga masih banyak lagi khasiat dan kegunaan nya.
"Tetua Anda tidak serius kan?". Tanya Daigo tetua ruang sebelas.
"Daigo kamu tahu kan, yang di terima menjadi ketua Bait Dewi Timur, seperti apa sifat dan perilaku nya?"
Jawab Banko tersenyum.
\*\*\*\*\*\*\*
Saat hendak Yuyi akan merebah kan tubuhnya di ranjang, tiba-tiba ponselnya berbunyi.
"Apa lagi aku capek, jangan Mengganggu." Jawab Yuyi cuek.
"Aku kepo saja pengen dengar suara Tuan Hongli". Ucap Thoro Nanora tertawa.
"Eh, brengsek maksud lu apaan?". Tanya Yuyi sebal.
"Dari dulu Tuan Putri tidak mau mengakui sama kami, Tuan Putri tidur satu kamar dengan Tuan Hongli kan?". Canda Thoro Nanora.
"Bajingan, kamu kira aku menyukainya, jika tidak di paksa Papi ku, aku tidak mau jalan sama dia!". Ucap Yuyi lagi.
"Jika tidak menyukainya, Tuan Putri ngumpet saja kan beres." Jawab Thoro menghasut Yuyi.
"Kamu tahu sifat Papi ku, di mana tempatku berlari dan kemana aku bisa bersembunyi, ide bodoh mustahil mu itu hanya sia-sia." Ucap Yuyi menghela napas panjang.
"Tuan Putri kan tahu aturan mendapat anugerah itu?". Tanya Thoro lagi.
"Aku tidak bisa berbuat apa-apa, hidupku tidak seindah kalian dan langkahku terkekang, di manapun aku berada pasti ada mata yang mengintai melihat gerak-gerik ku." Jawab Yuyi seakan putus asa.
"Hidup Tuan tidak seindah kami, ha ha ha". Ucap Thoro tertawa.
"Eh,Tuan Putri siapa perempuan nya yang tidak ingin di posisi Tuan Putri sekarang ini, mungkin perempuan yang saraf nya ke selek biji rambutan mungkin, yang tidak suka menjadi anak dari Tuan Agung Broto." Ucap Thoro lagi dengan serius.
"Ku akui masalah kekayaan dan kemewahan benar aku lebih beruntung dari kalian, tapi tidak dengan sebuah kebebasan, hidup di bawah aturan yang ketat satu langkah saja keluar dari rumah ribuan pengawal mengikuti ku." Ucap Yuyi.
"Eh,Tuan Putri, Tuan Putri, coba lihat, coba lihat!". Ucap Thoro dengan suara panik.
"Lihat apa bego?". Tanya Yuyi kesal lagi.
"Coba Tuan lihat ke arah Wuxian, cepat Tuan Putri!". Ucap Thoro.
Lalu Yuyi melangkah kearah jendela, dan menatap kearah Wuxian Deping'an yang berjarak puluhan kilo meter dari hotel Mamoru, berbagai warna cahaya mengelilingi Inti kota Wuxian disertai kilat dari langit
Bersambung*******