Diperlakukan bak seorang ratu oleh suaminya, membuat Mentari percaya bahwa tidak akan pernah ada orang ketiga di rumah tangganya.
Namun, kenyataan seolah menamparnya dan membuat ia sadar, bahwa ia hanya dimanfaatkan bukan diinginkan.
Pria yang sangat ia cintai dan sangat dipercaya sepenuhnya oleh wanita itu, kini berhubungan dengan wanita lain, dan hanya menganggap dirinya sebagai istri pajangan.
Jika menyerah karena dikhianati, itu bukan putri Devan namanya, Mentari yang merasa kecewa, ia memilih mencari seorang pria yang mau menemaninya tidur layaknya seorang suami pada istrinya, hingga hubungan terlarang itu membuat Mentari hamil dengan selingkuhannya tersebut.
Bagaimana kisah mereka selanjutnya? Ikuti yuk karya Author ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tufa_hans, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cinta Yang Tulus
Gala dan Mentari kini masih betah dengan posisinya, Gala mendekap tubuh wanita itu dengan begitu eratnya. Sementara Mentari terus menangis karena merasa hidupnya sudah hancur.
"Kenapa Gal, kenapa kamu tidak pernah membuka pesan dariku?" tanya Mentari dengan air mata yang terus terjun.
Gala juga ikut larut dalam tangis, ia merasa bersalah karena ia tidak bisa mengenali Mentari di akun IGnya hingga membuat Mentari melakukan sesuatu yang tidak semestinya. "Kenapa kamu memakai nama 'Dark Princess?" tanya Gala.
"Iya, aku sengaja memakai nama itu, karena sinarku sudah tidak bisa dipancarkan sejak kamu pergi!" ucap Mentari dengan air mata yang terus terjun bebas.
"Maafkan aku karena aku tidak mengenali akunmu, selama ini aku memang tidak pernah membuka pesan dari wanita manapun, karena hatiku sudah aku kunci untukmu," ucap Gala tersenyum sendu
"Tidak, kamu bohong! Buktinya kamu tunangan dengan orang lain, dan alasan itu juga yang membuatku memutuskan untuk menikah meskipun Daddy menentang, aku tidak perdulikan itu, karena aku ingin membuktikan bahwa aku bisa melupakanmu, tapi kenyataannya apa? Aku malah semakin tersiksa." Mentari semakin menerjunkan air matanya.
Gala memejamkan matanya dan semakin merasa bersalah pada orang yang dicintainya tersebut. "Pada saat itu aku membatalkan pertunanganku karena aku masih berencana kembali ke Indonesia untuk menjemputmu," ucap Gala.
"Kamu bohong! Aku tahu, sampai sekarang pun kamu masih bertunangan," ucap Mentari dengan air mata yang semakin deras.
"Tidak, Tari! Cintaku tulus untukmu, aku bertunangan dengan Gea Tahun lalu, karena aku pikir hidupmu sudah bahagia dengan orang lain," ucap Gala.
"Aku dan Gea hanya dijodohkan oleh orang tua kita, buktinya sampai sekarang pun aku tidak menikah dengannya."
Gala membalik tubuh Mentari perlahan hingga ia bisa melihat wajah Mentari dengan begitu jelas. Lalu, Gala tersenyum sambil menghapus air mata orang yang dicintainya tersebut.
Begitu pun dengan Mentari yang juga mengangkat tangannya dan menghapus air mata Gala dengan begitu lembut.
"Maafkan aku!" ucap Gala dengan perasaan bersalah yang begitu mendalam.
Mentari pun menganggukkan kepalanya sambil menatap mata Gala dengan mata teduhnya.
Tanpa mereka sadari mereka kini bertatapan dengan begitu dalam dan cukup lama, menikmati rasa rindu yang bersarang di hati mereka masing-masing.
Gala pun semakin mendekatkan bibirnya pada bibir Mentari hingga membuat keduanya kini terbuai dengan suasana di malam itu.
Gala melepaskan gaun Mentari perlahan, dan dimulai dari bagian lengan, lalu pindah membuka tali yang berada di punggung wanita tersebut.
Setelah itu, Gala mengusap punggung orang yang dicintainya dengan bibir yang masih menyatu sempurna dengan bibir Mentari.
Mentari yang mendapatkan sentuhan dari orang yang ia cintai, wanita itu kini merasakan sesuatu yang berbeda dan belum pernah ia rasakan, bahkan saat ia bersama Demian.
Rasa panas dingin yang menjalar di tubuh Mentari membuat wanita itu mengeluarkan suara desah*n saat Gala melepaskan tautan bibirnya.
Gala yang mendengar ******* dari bibir wanita yang sangat ia cintai membuat sesuatu yang semula tertidur kini terbangun sempurna.
Napas keduanya terengah-engah, lalu Gala melum at bibir Mentari kembali menikmati rasa yang membuat keduanya melayang entah kemana.
Mentari pun kini meraba kemeja Gala dan membuka satu persatu kancing kemeja tersebut hingga ia melepaskan kemeja Gala dan membuangnya ke sembarang arah.
Setelah itu, Mentari meraba dada bidang pria tersebut dengan Gala yang kini menyatukan bibirnya kembali sambil meneruskan melucuti gaun Mentari hingga hanya tersisa daleman.
Gala yang melihat lekukan bentuk tubuh Mentari dengan sempurna, ia semakin bergairah hingga ia tidak bisa menahan hasrat yang kini semakin bergelora.
Gala melepaskan tautan bibirnya dan mendorong tubuh Mentari ke atas tempat tidur, lalu mengukung wanita itu dan melanjutkan aksi gilanya.
Mereka kini sama-sama terbuai oleh permainan mereka, hingga mereka melupakan segalanya, entah yang mereka lakukan benar atau pun salah.
Gala kini melepaskan celananya dan melepaskan kain yang masih tersisa di tubuh Mentari.
Lalu, Gala mengambil selimut dan menutupi seluruh tubuh keduanya hingga mereka selesai melakukan suatu hubungan layaknya sepasang suami istri.
*
*
*
Sementara di tempat lain, Demian kini menginap di rumah istri keduanya. Namun, entah mengapa sejak sikap Mentari berubah, ia merasakan sesuatu yang hilang darinya.
Bukan karena harta ataupun karena takut sama sang Mertua, tapi pikiran pria itu selalu di penuhi dengan Mentari, air mata wanita itu selalu terbayang dalam benaknya hingga menimbulkan rasa bersalah karena telah mempermainkan wanita tersebut.
"Ada apa denganku? Tidak, tidak! Aku tidak mungkin jatuh cinta pada wanita jelek seperti Mentari." gumam Demian.
"Kamu kenapa, Mas?" tanya Gea yang kini melangkah mendekati pria tersebut.
"Tidak, aku tidak apa-apa!" jawab Demian dengan senyum yang dipaksakan.
Pria itu kini duduk di apartemen Gea, istri keduanya yang juga berstatus sebagai tunangan Gala.
"Bagaimana dengan hubunganmu dengan Gala?" tanya Demian untuk mengalihkan pembicaraan.
"Jadi dari tadi kamu terdiam di sini karena memikirkanku?" tanya Gea dengan wajah manjanya. Demian hanya Diam dan menatap istri keduanya sekilas.
"Kalau bukan karena hartanya aku sudah memutuskan pertunanganku dengan dia, Sayang ...! Untuk apa aku bertahan sama pria yang tidak pernah menginginkanku?" Gea memasang wajah cemasnya.
"Sudahlah, sampai kapanpun dia tidak akan pernah mengajakku menikah, karena dia hanya mencintai seseorang yang aku sendiri tidak tahu siapa orangnya," jawab Gea.
Demian menaikkan sebelah alisnya. "Kamu kan tunangan dia, masak kamu tidak tau siapa orang yang dia cintai?" tanya Demian yang masih memasang bingung l.
"Masalahnya bukan gitu, Sayang! Dia mempunyai cinta sejati sejak kecil, dan tidak ada seorang pun yang dapat mengubah perasaannya."
"Terus kenapa sampai sekarang kamu masih bertahan jika pada kenyataannya kamu tidak akan pernah bisa memiliki hartanya?" tanya Demian.
"Kamu pikir sendiri, jika aku membatalkan pertunanganku dengan Gala, nanti kita akan kesulitan untuk membeli kebutuhan hidup, gajimu tidak cukup untuk memanjakanku, kita tidak bisa hidup hanya dengan cinta, kita hidup butuh uang," ucap Gea seraya menatap Demian dengan bibir yang terangkat sebelah.
pemeran utama wanita (istri) bebas selingkuh bahkan membiarkan tubuhnya dijamah pria lain itu bukan kesalahan
sedangkan suami selingkuh adalah kesalahan paling fatal
*pelakor adalah wanita hina dan laknat sedangkan pebinor adalah lelaki sejati
kalian bangga dengan pemikiran munafik kayak gini yang kalian bawa kedalam novel kalian, miris
awal awal aja yg indah