Silvi terdiam menatap seorang pemuda yang membuatnya terkejut bukan main, bagaimana tidak bocah yang lebih muda itu mengajaknya menikah.
"kamu gila!" bentak Silvi yang kemudian pergi.
ya dia adalah seorang wanita yang telah beberapa tahun menjadi wanita yang kuat menghadapi kerasnya kehidupan.
tapi sebenarnya dia menyayangi seorang anak kecil dari pria yang sering membantunya.
hingga tanpa sadar dia sangat mencintai gadis itu, tapi luka kembali datang dari pria yang sedang dekat dengan dirinya.
hingga akhirnya seseorang datang untuk melindungi dirinya dan keluarganya Bagar tak malu.
apa yang harus di lakukan oleh Silvi?
apa yang akan di pilih oleh wanita itu?
pemuda itu atau gadis kecil yang memanggilnya ibu, atau tetap sendiri menghadapi tantangan dalam hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon meidina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
dia milikku
"Kenapa?"
"Karena aku menganggap mu seperti kakak ku sendiri, tapi perlahan aku mulai menyadari sesuatu, jika aku merasa selalu di lindungi saat bersama mu," kata Silvi.
Mendengar itu Khairi terkejut bukan main, ternyata itu yang di rasakan Silvi selama ini saat di dekatnya.
"Mas kenapa diam, apa aku membuat mu kaget, maafkan aku seharusnya aku sadar diri ya," kata Silvi yang terlihat sedih.
"Tidak, karena aku juga mencintaimu sejak kita bertemu pertama kali," kata Khairi jujur membuat Silvi kaget.
"Terima kasih..." lirih gadis itu.
Khairi pun tak menyangka akan mengutarakan isi hatinya seperti ini, terlebih suasananya sangat tak baik.
Via ikut senang mendengar ucapan cinta itu, dan akhirnya nanti malam orang tua Khairi akan datang ke rumah sakit.
Dan memastikan sesuatu,dan Bu Wati tak menyangka jika putranya itu masih begitu mencintai gadis yang pernah dia ceritakan.
Dan kini di mengerti kenapa putri dari Khairi di beri nama Silvia, Deta Khairi yang selama ini menutup pintu untuk semua orang.
Kini malah membuka dirinya pada gadis yang baru di temukan setelah beberapa tahun.
Sedang di sebuah desa, seorang pria marah besar, sudah dua tahun ini di berusaha untuk bangkit, tapi bukannya maju malah kini hidupnya makin merosot dan semua asetnya sudah tergadaikan hampir seluruhnya.
"Dasar tak berguna, ku kira dulu kamu itu kaya, ternyata keluarga mu itu parasit, pantas dulu Silvi sampai tak bisa dandan, sekarang aku akan mengajukan gugatan cerai, dan aku pergi, aku tak mau jadi miskin dengan mu, cih..." marah istri baru Mulyadi.
"Dasar wanita sialan, bagaimana bisa kamu pergi meninggalkan aku seperti ini," marah pria itu.
Mulyadi baru merasakan belakangan ini, bagaimana tidak jika dulu Silvi tak pernah menuntut apapun, bahkan bisa mencari uang sendiri.
Tanpa terduga sekarang malah berbanding terbalik seperti ini, Bu Narsi datang ke rumah putranya untuk minta uang untuk pesta yang akan segera di gelar.
Tapi dia kaget saat melihat menantunya itu pergi dengan membawa koper dan anaknya.
"Dewi, mau kemana kamu pergi? kenapa mengajak cucu ku juga?"
"Aku mau pergi, karena keluarga kalian itu bulshit, bisa mati muda aku jika terus tinggal disini," marah Dewi.
"Dasar menantu tak tau diri, aku memilih mu tapi kamu malah pergi meninggalkan suamimu, dasar wanita tak tau diri!" marah Bu Narsi.
"Aku tak peduli, aku mau pergi, karena keluarga kalian itu cuma penghisap darah para menantu kalian, memang kau kira anak mu setampan apa," marah Dewi.
Wanita itu sudah tak tahan langsung pergi, Bu Nasri masuk dan melihat putranya yang sedang duduk di ruang tamu sambil menutup mata.
"Ada apa ini tadi, bagaimana bisa Dewi pergi, apa yang di pikirkan oleh wanita itu," marah Bu Narsi.
"Karena ibu yang selalu meminta uang membuatku dan Dewi bertengkar, ibu kenapa terus mengusik kami, bahkan aku sudah tak sanggup lagi," kata Yadi kesal pada ibunya itu.
"Kamu itu anak laki-laki, jadi tanggung jawab mu untuk membiayai keluarga mu, terlebih adik mu juga akan menikah, jadi kamu harus menyiapkan uang yang banyak untuk itu," kata Bu Narsi.
"Aku tak mau, ibu urus sendiri, sekarang aku sadar dulu bagaimana keterlaluan nya ibu pada Silvi, jika dulu Silvi cuma Dian,sekarang Dewi meninggalkan diriku, apa ibu puas," marah Yadi.
"Asal kamu tau istri baru mu itu tak berguna, lebih baik Silvi yang mau membiayai kuliah adik mu dan tak pelit,"
"Tak peduli, sekarang aku mau mengejar Dewi, dan terserah ibu mau apa, tapi sekarang aku tak mau membiayai apapun itu lagi," marah pria itu meninggalkan ibunya begitu saja.
Bu Narsi pun pulang, dia merasa bodoh karena membuang Silvi karena hasutan Dewi.
Demi memenuhi keinginan dari putranya itu mengejar selingkuhannya yang cantik.
Dia rela membuang menantunya yang bisa selalu memberikan uang padanya, terlebih sekarang dia dengar jika Silvi makin sukses dan kaya.
〰️〰️〰️〰️
Sore ini dokter sudah mengizinkan Silvi pulang, dan kali ini dia tak di izinkan tinggal sendiri.
Jadi dia harus pulang ke rumah orang tuanya, tapi dia tetap kekeh ingin tinggal di rumahnya.
Jadilah kedua orang tua wanita itu pun tak bisa mengatakan apapun, sedang orang tua Khairi tak jadi datang ke rumah sakit dan akan datang ke rumah Silvi saja.
Khairi merangkul Silvi dan memastikan wanita itu bisa berjalan dengan baik dan tak terluka.
Sesampainya di rumah Silvi, ternyata semua orang datang, dan ternyata rumah di bagian atasnya sudah di bangun dan sudah bisa di tempati.
"Rumah ini jadi renovasi selama aku di rumah sakit?"
"Ya ayah memastikan semua cepat selesai, agar kamu bisa nyaman tidur di atas setelah beraktifitas, jadi tidak terganggu, dan janar mu yang lama bisa di gunakan untuk semua beristirahat jika kalian punya pesanan banyak," kata pak Sutrisno
"Dan mbak tau, selama mbak tidak di sini, semua orang bilang jika rasa bumbu sedikit berbeda, tapi rasanya tetap enak, tapi kata para pelanggan sambel goreng ati yang juara mbak," kata Ela
"Itu memang masakan kesukaan ku saat di rumah," kata Silvi memeluk ibunya.
"Kesukaan kalian sama, jadi kapan menikah?" tanya pak Indra.
"Ayah, biarkan Silvi untuk berpikir karena aku harus menyelesaikan sesuatu sebelum menjadikan Silvi milikku," kata Khairi yang ingin membuat sepupunya itu menyerah.
Karena di tau benar bagaimana sikap dan kelakuan dari Satrio yang bisa melakukan apapun untuk memiliki apa yang dia inginkan.
Jadi Khairi tak mau itu, jadi dia memutuskan untuk membuat pria itu sadar.
Bahkan tak hanya Satrio, tapi keluarga mantan mertua dari Silvi juga harus di ancam agar tak menganggu wanita itu lagi.
Karena Khairi ingin membuat keluarganya nanti aman dan tak ada yang menganggu.
Semua keluarga naik ke atas, sedang Khairi masih merokok di luar rumah sambil melihat suasana yang ada di luar sana.
Tanpa di duga dia melihat sebuah motor datang dan berhenti di depan rumah yang di gunakan oleh Silvi untuk usaha itu.
Pria itu tak sadar dia sedang di awasi oleh Khairi yang duduk di balik tiang penyangga teras.
"Jika kamu berani datanglah kesini, kita bertarung dengan berani, buktikan jika kamu bisa mengalahkan ku, dan aku akan mundur, tapi jika kamu tak bisa melakukan itu, aku akan menikahi Silvi dalam dua bulan ini," kata Khairi bangkit dan berdiri berhadapan dengan Satrio.
"Kenapa harus selalu kamu, brengsek..." marah Satrio yang memakirkan motornya.
Dan langsung menyerang Khairi, tapi tanpa terduga dengan sekali pukul pria itu terpental
Bagaimana pun Khairi juga tak bisa di remehkan untuk urusan baju hantam, "Khairi," kaget pak Indra yang langsung bergegas turun.
Satrio tak terima dan langsung Menteng Khairi lagi, tapi kali ini pemuda itu membawa pisau di tangannya.
Khairi terus menghindar dari serangan itu, dan akhirnya dia mematahkan tangan Satrio yang ingin melukainya.
Silvi melihat semuanya, dan pria muda yang kapan hati bersikap kasar kini berteriak kesakitan.
"Kamu berani menyentuhnya dan membuatnya menangis dengan tangan mu,maka sekarang aku membuat mu tak bisa merasakannya, bagaimana?"
Sedang Silvi melihat Khairi yang tak berubah, pria yang pernah hampir membunuh teman sekelas Silvi karena hampir melecehkan dirinya dulu.
Itu pun terjadi saat ada hiburan rakyat di desa khairi yang memang tak jauh dari desanya.