Kehilangan cinta di masa lalu membuat Jupiter kehilangan hasratnya kepada wanita, akan tetapi tuntunan keluarga untuk ia segera menikah membuatnya mencari calon istri dadakan. Hingga pilihannya jatuh kepada seorang gadis remaja yang tak sengaja ia temui. Bagaimana kehidupan Jupiter selanjutnya, ikuti terus ceritanya di Gairah Tuan Muda Impoten.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunga Alika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Jupiter tidak ingin berdebat dan juga tidak ingin jika adik kecilnya yang sedang tidur itu dicekik oleh Moza, akhirnya ia menuruti permintaan Moza untuk menciumnya. Jupiter mencium pipi Moza yang terasa sangat lembut di bibirnya itu. Ada rasa gelenyar aneh saat bibirnya mendarat di pipi mulus Moza, sensasi yang ia sendiri pun tak tahu apa itu. Akan tetapi ia ingin melakukannya lagi, tapi Jupiter berusaha untuk menahannya.
"Ya ampun Kak Jupi kau sangat romantis, aku jadi ingin ituuuuu denganmu." ucap Moza menyebalkan, ia sengaja berbicara dengan kencang agar Cindy dan Salma melihat kearahnya. Dan tentu saja kedua wanita ulat bulu itu langsung mencebikkan bibirnya kesal karena melihat Jupiter mencium Moza.
'Andai bisa aku juga mau mencobanya,' gumam Jupiter dalam hati. Tapi itu tak mungkin ia lakukan, ia terlalu malu memperlihatkan gagang sapunya yang tidak bisa On The Way. Sudah bisa Jupiter bayangkan jika Moza tahu apa yang terjadi pada senjatanya, ia pasti akan menertawakannya. Astaga bahkan Jupiter sudah malu duluan membayangkan hal itu.
Setelah selesai bicara dengan Salma dan juga Cindy, Alex pun menghampiri Jupiter dan menanyakan sudah siap berangkat atau kah belum.
"Ayo kita berangkat," ajak Jupiter.
"Baik Tuan,"
"Hati - hati ya sayang, Tuan Alex ... tolong jaga suamiku dari serangan ulat bulu. Kalau sampai ada ulat bulu yang mendekatinya, langsung basmi saja jangan beri ia kesempatan untuk menempel pada Kak Jupi." ucapnya.
"Baik Nona," setelah itu mereka pun berangkat ke kantor. Dan tinggallah Salma dan Cindy di rumah yang sedang menatapnya dengan tajam. Namun, sama sekali Moza tidak peduli pada tatapan kedua wanita yang ada dihadapannya. Ia berjalan dengan santai menuju kamarnya, tempat yang paling nyaman untuknya menghabiskan waktu.
"Dasar perempuan gatal tidak tahu malu!" ucap Cindy.
"Ya ... dia memang sangat tidak tahu malu." sambung Salma dengan sinis saat pandangannya mengarah pada Moza. Moza pun menghentikan langkahnya dan melihat ke arah dua wanita cantik beda generasi itu.
"Kalian bicara denganku?" tanya Moza santai tak lupa senyuman manis selalu ia perlihatkan pada mereka berdua.
"Menurutmu?" sinis Cindy, bukannya menjawab Moza malah mengangkat bahunya acuh dan kemudian menguap.
"Baiklah, aku pikir tadi ada yang bicara aku mau tidur dulu, karena aku sangat mengantuk. Jika tidak ada yang bicara,berarti tadi itu ulat bulu yang berbisik, astaga aku jadi gatal padahal aku baru membicarakannya." ucap Moza sambil pergi meninggalkan Salma dan Moza dengan kekesalannya.
"Perempuan kecil itu memang sangat menyebalkan! Aku ingin sekali menyingkirkannya dan menjadikan Jupiter yang tampan milikku!"
"Kalau begitu lakukan, berusahalah agar Jupiter meninggalkan gadis kecil itu. Ambil posisinya di hati maupun di ranjangnya bersama Jupiter!" jawab Salma keponakannya itu.
"Baiklah Tante, aku akan semakin berusaha mengambil hati Jupiter dan menyingkirkan Moza dari sisi Jupiter."
*
*
*
Di perjalanan Alex menuturkan pemikirannya tentang Cindy dan Salma pada Jupiter. Jika Salma dengan sengaja mengajak Cindy untuk tinggal dan bekerja di perusahaannya itu semata-mata, hanya untuk mendekati Jupiter dan ingin menyinggung Moza.
"Jadi seperti itu yang ada dalam pikiranmu?" tanya Jupiter.
"Iya Tuan, maksud jahat mereka terlihat sangat jelas."
"Lalu apa yang harus aku lakukan?" tanya Jupiter lagi pada Alex.
"Anda cukup diam dan tidak merespon gadis itu, yang jadi pertanyaan di sini adalah bagaimana dengan nona Moza. Apa dia kuat menghadapi musuhnya yang kini bertambah satu?!"
"Apa menurutmu bocah itu akan sanggup menghadapi mereka bertiga?"
"Melihat dari sikapnya Nona Moza, dia itu perempuan yang tangguh dan tidak mudah untuk dikalahkan. Tapi tetap saja kita harus memberikan perlindungan padanya, karena aku takut mereka bertiga berbuat nekad pada Nona Moza."
"Benar juga, jaga bocah itu. Perintahkan orang-orangmu untuk menjaganya tapi jangan mencolok. Perintahkan mereka menjaga bocah keju itu dengan diam-diam,"
"Baik Tuan,"
*
*
*
Di rumahnya Moza hanya menghabiskan waktunya berada di kamar saja, ada kejenuhan yang melanda hatinya. Bisa saja ia kuliah, tapi ia terlalu malas untuk melakukan tugas-tugas kuliahnya nanti. Ingin keluar kamar tapi ia malas melihat Salma apalagi sekarang ditambah keberadaan Cindy, membuatnya semakin malas untuk keluar kamar.
"Apa yang harus aku lakukan aku bosan!"
"Lebih baik aku pergi keluar saja, uangku kan sekarang banyak." ucapnya dan kemudian segera bersiap-siap untuk pergi berjalan-jalan dan menghabiskan uang pemberian Jupiter.
Setelah berdandan dengan cantik, Moza pun segera pergi meninggalkan kamarnya. Namun, saat ia baru saja keluar dari kamarnya. Ia malah berpapasan dengan Cindy.
"Hei ... mau kemana calon maduku ini?" tanya Cindy dengan nada mengejek pada Moza. Mendengar kata madu dari ulat bulu ini, membuat Moza menjadi geram dan ingin sekali menguliti perempuan yang menobatkan dirinya sebagai calon madunya itu.
"Kau bilang apa barusan?" tanya Moza geram.
"Ternyata calon maduku ini tuli ya?"
"Hei kau ulat bulu tidak tahu malu, berani sekali kau mengatakan jika kau ini calon maduku. Apa kau tidak sadar kalau wajahmu itu mirip racun!"
"Berani sekali kau mengatakan jika wajah cantik ku ini mirip racun!"
"Kau memang racun, racun bodoh yang mampu dibodohi oleh ratu sihir itu. Minggir!" ucap Moza sambil mendorong Cindy hingga jatuh terjungkal karena posisinya memang sedang tidak siap.
"Aaaaarkhhhh... awas kau, akan aku rebut suamimu!" Moza yang masih kesal pun menghampiri Cindy yang masih dengan posisi terduduk karena belum sempat terbangun.
"Coba saja kalau kau bisa, sebelum kau merebut suamiku terlebih dahulu aku akan membuatmu menjadi camilan ikan piranha, dasar ulat bulu gatal!" ucap Moza dan kemudian menoyor kepala Cindy hingga ia terjengkang ke belakang.
"Aaaaarkhhhh Tanteeee.....!!!"
***
Tinggalkan jejak dengan like dan komentarnya ya sayang-sayangku 😘😘😘