Yu Ming sebagai putra Kaisar Langit yang memilki kekuatan setingkat Dewa Agung, karena kesalahannya yang hampir merusak keseimbangan tiga alam. Dia akhirnya menjalani takdir terlahir kembali di alam manusia yang penuh penderitaan dan cobaan hidup.
Bagaimana kelanjutan kisah kehidupan Yu Ming dan orang orang yang menyayangi dan mencintainya, semua akan hadir dalam cerita LEGENDA PUTRA KAISAR LANGIT 2.
Silahkan para pembaca mengikutinya di sini.
Terimakasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MING2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
YU MING MAJU SENDIRI
Beberapa saat kemudian, akhirnya Tan Si datang dengan di tandu, di temani oleh ayah ibunya yang ikut hadir di dalam ruangan sidang.
Begitu mereka tiba, sidang pun di buka oleh Tan Siaw, Tan Siaw langsung berkata dengan lantang.
"Sidang di buka sekarang..!"
"Harap penuntut bisa maju, untuk menyampaikan tuntutan nya.."
Begitu mendengar perintah dari Tan Siaw, kedua orang tua Tan Si , segera maju kedepan menyampaikan tuntutan nya..
"Harap Yang Mulia, bisa memberikan keadilan, atas kejadian yang menimpa putra kami yang malang.."
Tan Siaw segera berpura-pura mengimbangi laporan dari kakak dan kakak iparnya dengan berkata,
"Ceritakan lah dengan jelas, apa yang sebenarnya terjadi..?"
"Begini Yang Mulia, menurut cerita dari beberapa teman putra kami, yang hadir di lokasi kejadian."
"Putra Xiong Yi dan wanita itu, ya anak itu, dia yang menyebabkan putra kami jadi seperti ini.."
Tan Siaw mengangguk pelan dan berkata,
"Coba jelaskan bagaimana kejadiannya, sehingga putra kalian bisa jadi begini..?"
"Bila putra kalian bisa berikan kesaksian langsung, itu akan jauh lebih baik.."
Ibu Tan Si berpura pura terisak dan berkata,
"Maaf Yang Mulia, setelah kejadian itu, putra kami jadi terguncang jiwa dan raganya.."
"Dia tidak bisa berbicara, maupun bergerak, sehingga tidak mampu berikan kesaksian.."
"Bila Yang Mulia menginginkan saksi di lokasi saat itu, Yang Mulia bisa datangkan beberapa anak yang hadir di sana bersama putra kami.."
"Siapa saja mereka, katakan lah.."
Ucap Tan Siaw bersandiwara.
"Long Ji, Long Sam, A Hau,.A Chun, A Lai, A Mien mereka berenam bisa menjadi saksi, atas kejadian yang menimpa putra kami yang malang.."
Ucap Ibu Tan Si cepat.
Tan Siaw segera menoleh kearah kepala pengawalnya dan berkata,
"Kalian boleh pergi undang para saksi hadir kemari.."
Tidak berselang lama, keenam saksi pun di undang datang keruangan sidang.
Orang pertama yang maju untuk menyampaikan kesaksian nya adalah Long Ji.
Long Ji adalah pemuda tanggung berusia 12 tahun, orang pertama yang yang membully Yu Ming, tidak mengijinkan nya lewat.
Lalu menyuruhnya mengambil jalan lewat sawah dan rawa rawa.
Long Ji segera maju bercerita bahwa mereka saat itu sedang bermain kelereng di jalan, yang akan di lewati oleh Yu Ming.
Mereka sudah mengalah membiarkan Yu Ming lewat, dengan menghentikan sementara, permainan kelereng mereka.
Tapi Yu Ming saat melewati kelereng mereka, Yu Ming sengaja menendang kelereng mereka hingga terjatuh kedalam sawah.
Untuk itu lah mereka ribut dan memaksa Yu Ming untuk turun ke sawah, mencari dan mengembalikan kelereng mereka, yang di tendang oleh Yu Ming hingga hilang di sawah.
Tapi Yu Ming tidak bersedia sehingga terjadi percekcokan mulut.
Yu Ming akhirnya berkata, mereka bukan laki laki, berani hanya mengandalkan orang banyak.
Bila mereka jantan, silahkan hadapi dia satu persatu, bila Yu Ming kalah, Yu Ming bersedia turun kebawah, untuk mencari dan mengembalikan kelereng mereka yang terjatuh kesana.
Yu Ming kemudian memilih Tan Si yang sama besar dengan nya, untuk menjadi lawannya.
Akhirnya mereka berdua berkelahi satu lawan satu, hingga mereka berdua tercebur kedalam sawah.
Di sana Yu Ming membenamkan Tan Si, Hingga jadi seperti saat ini..
Ucap Ling Ji menyelesaikan cerita karangan indah nya, sesuai dengan yang sudah mereka semua rencanakan bersama.
Berturut turut yang lainnya secara terpisah maju untuk bercerita, mereka semua memberikan keterangan cerita yang sama.
Siao Cui yang merasa ini semua adalah cerita jebakan, yang di rancang untuk putranya.
Dia terlihat mendengarkan dengan emosi.
Dia berulang kali merasa tidak puas dan ingin menyelanya.
Tapi dia selalu di ingatkan oleh Tan Siaw, untuk tidak mengacau di ruang sidang.
Sehingga Siao Cui akhirnya hanya bisa duduk diam, menahan kesal, menatap kearah mereka semuanya yang bersekongkol dengan geram.
Setelah mereka berenam menyelesaikan kesaksian nya, Tan Siaw pun kini menoleh kearah Siao Cui dan Yu Ming, dengan wajah dingin berkata,
"Bagaimana ? apa Nyonya Xiong dan putranya bersedia mengakui kesalahannya..?"
"Kesalahan apa..!?"
Tanya Siao Cui balik sambil bangkit berdiri dengan wajah kesal.
"Nyonya Xiong demi memandang , wajah ayah mertua mu dan wajah suami mu.."
"Aku sudah banyak kali mengalah.."
"Cobalah bersikap sopan, bila tidak jangan salahkan aku menjatuhkan hukuman kamu mengacau di ruang sidang..!"
Bentak Tan Siaw dengan wajah galak, penuh intimidasi.
Tapi Siao Cui tidak mundur, dia malah menunjuk kearah wajah Tan Siaw dan berkata,
"Hanya berdasarkan kesaksian palsu, yang sudah kamu atur, lalu memaksa kami mengaku salah.."
"Apa seperti itu cara sidang mu..?"
"Bila seperti itu, lebih baik kita lanjutkan sidangnya di tingkat kota saja.."
"Kalau perlu kita bawa sampai ke hadapan yang mulia Raja Wu, Ji Fa, di ibukota sana, biar beliau yang putuskan.."
Ucap Siao Cui nekad.
"Brakkkk..!"
Tan Siaw menggebrak meja dengan papan kayu di hadapannya, dengan keras dan berteriak,
"Besar sekali nyali mu Siao Cui, kamu berani merendahkan pejabat berwenang di sidang..!"
"Pengawal tahan wanita sombong ini, laksanakan hukuman jepit jari dan hukuman rajam pantat sebanyak 100 kali..!"
Bentak Tan Siaw sambil menunjuk kearah Siao Cui dengan marah.
Yu Ming tentu tidak akan membiarkan hal itu terjadi pada ibunya.
Saat para pengawal bergerak maju, Yu Ming segera maju menghadang di depan ibunya dan berkata,
"Aku yang berbuat, tentu nya aku yang akan bertanggung jawab..!"
"Tidak boleh libatkan ibu ku..!"
"Itu sangat tidak adil..!"
"Bila hal ini tersiar keluar, aku yakin Yang Mulia Tan juga tidak ingin kan hal ini bukan..?"
Ucap Yu Ming dengan sikapnya yang tenang dan mengejutkan, untuk anak seumuran nya.
Tan Siaw jadi menelan ludahnya sendiri, melihat keberanian dan wibawa yang terpancar dari tubuh anak itu.
Akhirnya dia mengibaskan tangannya, memberi kode agar para pengawalnya mundur kembali ketempat nya.
Lalu dia kembali menatap tajam kearah Yu Ming dan berkata,
"Baiklah sikap ibu mu barusan aku maafkan.."
"Aku anggap itu adalah sikap reaktif wajar dari seorang ibu yang ingin melindungi anaknya.."
"Kamu yang bilang, berani berbuat berani bertanggung jawab.."
"Sekarang aku tanya pada mu, apakah kamu siap mengakui kesalahan mu dan siap menerima hukuman ..?"
Yu Ming tersenyum tenang menatap Tan Siaw dengan sepasang mata nya yang polos dan berkata,
"Sebelum aku mengakui salah, bolehkah aku berbicara beberapa patah kata, dengan mereka semua yang hadir untuk menuntut ku.."
Tan Siaw mengerutkan alisnya sejenak, kemudian dia mengambil posisi duduk bersandar dan berkata,
"Silahkan saja.."
Yu Ming pertama melangkah menghampiri ibu Tan Si dan berkata,
"Benarkah bibi tadi bilang Tan Si, kini tidak bisa bergerak dan berbicara..?"
"Mohon informasi nya, siapa tabib yang memeriksa keadaan Tan Si..?"
"Bisakah dia di hadirkan untuk bersaksi..?"
gunakan akal yang ada di otak kecilmu itu toooood
aish...otooood..otood
bukannya bbrp paragraf di atas sudah dijelaskan, kota an sudah dikuasai????
kok ditargetkan lagi
GUOBLOG nih otoodnya
knp ndk sekalian sama jenis batu pondasi arenanya juga????????
bagaimana dengan ketua sekte, kaisar dan para ahli lainnya???
mungkin, sekali bertarung menghabiskan 10 bab
terlalu LEBAY