Kisah ini menceritakan tentang Arghatama, seorang anak konglomerat yang saat ini berusia 25 tahun. Dikarenakan kedua orangtua yang terlalu memanjakannya, Argha tumbuh menjadi pribadi yang malas, dan tidak bertanggung jawab. Terbukti setelah kelulusannya di Sekolah Menengah Atas, Argha menolak keinginan orang tuanya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Sampai pada saat Argha mendapatkan kabar, bahwa Ayah nya meninggal dalam sebuah kecelakaan, dan mengalami kebangkrutan, kehidupan Argha berubah 180°. Argha yang hanya lulusan SMA harus bekerja sebagai Sopir pribadi Direktur Muda di sebuah perusahaan, karena bagaimanapun ia harus menjadi tulang punggung keluarga dan menafkahi Ibu yang melahirkan dan membesarkan nya.
Mentari, Direktur Muda yang merupakan anak dari relasi Ayah nya, ternyata masih memiliki dendam pribadi kepada Argha karena kejadian dimasa lalu. Sementara itu, Ayah Mentari yang merasa berhutang budi kepada keluarga Argha malah menjodohkan mereka.
Akankah pernikahan Argha dan Mentari menjadi pernikahan yang penuh kebencian dan balas dendam? atau malah sebakiknya?.
Simak terus kisahnya dalam Novel yang berjudul "Menikahi Sopir Kaya".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Sukendar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ruang Kerja
Selesai dengan urusannya menandatangani kotrak kerja, kemudian Elena mengajak Arga untuk melihat ruang kerjanya, letaknya bersebelahan dengan ruang Direktur yang nanti nya akan menjadi atasannya itu.
"Selamat siang Pak Reno, perkenalkan ini Pak Arga, Supir Pribadi Direktur muda yang baru.." Elena memperkenalkan Arga kepada Reno, sekertaris Direktur Muda di PT. Mentari Grup.
" Pak Reno ini sekretaris dari Direktur kita." Giliran Elena memperkenalkan Reno kepada Arga.
Arga menganggukan kepala sebagai bentuk hormat nya, tapi Reno malah mengacuhkannya dan kangsung memaligkan wajah.
"Cih..kenapa pria ini angkuh sekali, dan setiap hari aku harus bertemu denganya? kalo bukan karena aku membutuhkan pekerjaan, aku tidak sudi...!!!. Kau harus tenang Arga...ini demi Mama ...!!." Gumam Arga dalam hati karena melihat sikap Reno yang tidak bersahabat.
"Mari Pak Arga, kita lihat ruangan Anda." Ajak Elena.
Mereka memasuki ruangan baru Arga, dan bukan hanya Arga yang terkejut , bahkan Elena yang memang baru masuk ke ruangan ini juga ikut terkejut dengan apa dia Lihat.
"Nona Ele...!!, Apa kau tidak salah menujukan ruangan ku?." Tanya Arga.
Elena yang masih mematung memperhatikan sekeliling ruangan itu spontan menjawab " Tentu saja tidak...Eh...apa mungkin salah? Tapii...tidak..tidak mukin salah, ini benar ruangan Anda Pak Arga. sesuai arahan kepala HRD kami, ini memang ruangan Anda,karena tidak ada ruangan lagi selain ini." Jelas Elena yang masih syok.
"Hemmhh...kenapa aneh sekali, aku mendapatkan pekerjaan sebagai seorang sopir pribadi disini , gaji ku 3 kali lipat lebih besar, dan sekarang aku mendapatkan ruangan yang bahkan lebih bagus dari ruang HRD tadi. " Tanpa sadar Arga mengatakan itu di depan Elena.
"Kau benar...ini aneh sekali, apa kau...,,Ah tidak apa yang aku fikirkan, bisa-bisa aku kehilangan pekerjaan ku kalau sampai menyebarkan gosip in." Elena.
Arga hanya mengernyitkan dahi melihat Elena yang sedang bergumam sendiri.
Setelah selesai melihat-lihat, Elena kemudian undur diri meninggalkan Arga di ruangan nya.
Arga berterimakasih kepada Elena karena sudah membantu nya.
"Tidak apa-apa , lain kali jangan panggil Aku Nona, panggil saja aku Ele, dan aku akan memanggil mu Arga, bukankah kita seumuran?" Ujar Elena.
"Baiklah Non...eh ..Ele.., Terimakasih..!!
***
Arga kembali mengelilingi sisi-sisi ruangan barunya, terlihat 1 set sofa empuk yg bisa Arga pergunakan untuk beristirahat, diruangan itu juga terdapat kursi kerja. Arga menghampiri meja dan melihat ada selembar kertas diatas nya. Arga meraih kertas itu lalu membaca nya Jadwal Rutin Direktur, judul yang tertulis di kertas tersebut. Arga membaca setiap bagian jadwal kegiatan Atasan baru nya, terutama jadwal berangkat, pulang kantor, dan beberapa kegiatan diluar kantor.
"Ternyata bekerja di perusahaan orang lain tidak terlalu buruk...!! " Ujar Arga.
"kriiingggg....kriiing ..." suara dering telpon diruangan Arga.
"Direktur Muda akan pergi dalam 15 menit, bersiaplah menunggu di lobi utama, minta kunci mobilnya pada petugas Valet." Perintah Reno.
Belum sempat Arga menjawab perintah, Reno sudah mematikan telepon nya.
Arga mendengus kesal sambil berlalu untuk menjalankan tugas pertamanya.
Ketika Arga baru saja keluar ruangannya, pemandangan pertama yang dia lihat adalah Reno si Sekretaris menyebalkan. Arga ingin melupakan kekesalan nya dan sekedar menyapa Reno, tetepai Reno sama sekali tidak berpaling dari layar komouter kerja nya, apalagi melihat Arga.
***
*Bersambung...
Mentari juga korban keegoisan kalian bukan cuma arga .yang paling tersakiti y Mentari pas lagi sayang2 nya di tinggal.