SANTRI MBELING SEASON 2

Kring..!

Hp manajer Luki berdering, setelah terhubung,

"Selamat siang Pak Luki."

"Selamat siang Bu Direktur."

"Hari ini anda di pecat dari perusahaan," ujar Linda.

"Salah saya apa ya Bu..?"

"Pak Luki telah menyinggung keluarga pemilik PT Hening Elektronik.

Dan Pak Luki di duga telah mengelapkan uang perusahaan.

team audit keuangan sekarang sedang memeriksa keuangan di kantor cabang Surabaya. Jika Pak Luki terbukti mengelapkan uang perusahaan... Semua harta milik Pak Luki akan saya sita," ujar direktur Linda kemudian mematikan teleponnya.

Setelah mendengarkan ucapan Direktur Linda, hp Pak Luki terjatuh di lantai. Lalu Pak Luki mendekati Gus Hanan yang duduk di teras luar Dealer.

"Tuan muda... Tuan putri, maafkan atas kesalahan saya, yang telah menghina dan merendah kan kalian. Jangan pecat saya Tuan, saya sudah sangat lama mengabdi di perusahaan keluarga Tuan.

Bagaimana nasib anak istri ku nanti..? Mau kerja apa saya nanti," ujar Pak Luki sambil sujud di lantai di depan Gus Hanan dan Siska.

"Kak Hanan... Apa orang ini kesurupan, kok tiba - tiba minta maaf sama kita..?

Pakai panggil Tuan muda Tuan putri, kaya di sinetron drama korea saja," ujar Siska.

"Kayaknya si iya, dia kesurupan, sampai sujud lantai," sahut Gus Hanan.

"Kak Hanan, apa bener keluarga kita punya perusahaan, seperti yang di katakan kudanil ini..?"

"Iya, Kak Lanji mempunyai banyak perusahaan. Jangan bilang - bilang sama Mama dan Papa.

Kalau Mama dan Papa tau... Bisa lebay mereka. Bisa - bisa, Papa minta jabatan direktur.

Mari kita pergi ke Dealer BMW saja."

"Kudanil ini bagaimana..?

Dia masih sujud."

"Biarin saja, dia lagi solat goib," ujar Gus Hanan kemudian berlalu.

Tak lama kemudian, sampailah Gus Hanan dan Siska di Dealer di seberang jalan.

"Selamat siang Tuan muda, Tuan putri," sapa seorang sales yang sangat cantik dengan mengenakan rok mini sepaha.

"Siang juga," jawab Gus Hanan sambil melihat paha sales cantik.

"Cantik ya Kak, salesnya," sahut Siska.

"Iya, kayak ayam horen."

"Tuan mau cari mobil jenis apa..?"

"Mau cari mobil buat balapan Mbak," jawab Siska.

"Oh iya, silahkan, ada M8 GTE sebelah sini, silahkan ikut kami.

Yang ini sudah modifikasi khusus mobil cepat."

"Berapa Harganya..?"

"1,2 Milyar Nona."

"Apa..! 1,2 Milyar...!

Itu uang semua..?"

"Iya Nona," sahut sales yang setengah jengkal sambil tersenyum.

"Kak... Mobil balap ini bagus banget, knalpot turbo."

"Beli itu saja sudah cukup kencang kalau untuk balapan," ujar Gus Hanan.

"Tetapi mahal Kak..!

Apa kakak punya uang..?"

"Jangan cerewet, kamu bayar pakai kartu credit ini."

"Baiklah Kak.

Mbak sales, apa mobilnya bisa langsung di bawah pulang..?"

"Bisa Nona, akan kami beri surat jalan, dan besok siang semua surat - suratnya akan kami antar ke rumah nona."

"Baiklah, kalau begitu, saya bayar pakai kartu kredit ini.

Warna Hitam ya Mbak."

"Baiklah, silahkan di tunggu di ruang tunggu ya, biar mobilnya di ambilkan di gudang belakang."

***

Hotel Hening Jakarta.

Melihat Panji presiden Direktur Hening Group, Gunawan manajer Hotel bergegas mendekat,

Selamat siang presiden Direktur.

"Selamat siang juga Mas Gunawan. Bagaimana kabar mu, lama tidak pernah bertemu."

"Alhamdulillah, baik - baik Tuan."

"Bagaimana kondisi keadaan Hotel ini..?"

"Alhamdulillah, semua berjalan stabil Tuan. Menjelang tahun baru... Ratusan kamar telah di boking Tuan."

"Kerja yang bagus. Kalian akan mendapat bonus di akhir tahun. Nanti aku akan hubungi direktur Kaila."

"Terimakasih Tuan."

"Manajer Gunawan, apa tamu ku ada yang pesan makan siang di kamar..?"

"Ada Tuan, atas Nama Nona Novi. Katanya boleh di antara setelan Tuan datang.

Makanya saya menunggu tuan di lobi hotel."

"Baiklah, kalau begitu, sekarang, suruh orang mu mengantarkan nya.

Aku permisi dulu ya, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam Tuan."

Setelah pintu terbuka,

"Selamat siang Godfather", sapa Novi setelah membuka kan pintu.

"Siang juga," jawab Panji kemudian duduk di sofa.

"Direktur Linda, selamat siang, lama tidak bertemu, kamu tambah cantik saja," ujar Novi.

"Siang juga Novi, kamu juga tambah cantik.ada apa ini, kok pada ngumpul di sini..?"

"Biasa Non, acara makan siang."

Ting Tung..!

Bel kamar berbunyi.

Dua orang pelayan mengantar makan siang.

Setelah makanan tertata di meja makan, Panji bersama teman dekatnya menikmati makan siang.

"Sekretaris Novi... Kok tumben, ada apa kamu ingin berjumpa dengan ku," tanya Panji sambil menikmati makan siang.

"Godfather, ada masalah serius di organisasi The Bluss," jawab Novi, "Inilah yang ingin aku bicarakan.x

"Sekretaris Novi... Aku sudah bukan ketua organisasi lagi. Dan aku tidak punya wewenang di organisasi. Baik buruknya organisasi, ada di tangan Youri sebagai ketua."

"Godfather... Aku tau itu.

Aku juga sudah keluar dari organisasi. Tadi jam 10 pagi, aku dan Naga Barat sudah mengundurkan diri dari keanggotaan organisasi The Bluss."

Mendengar penjelasan Novi... Panji berhenti makan, lalu meminum air kelapa muda. Setelah menyulut rokok Panji ingin berkata,

"Mengapa kalian mengundurkan diri dari organisasi, bukan kah kalian ujung tombak organisasi..?"

"Godfather... Pasukan khusus yang di bentuk Tuan Youri, tidak melalui rapat internal," sela Naga Barat,

"Semalam, pasukan khusus dari team pemburu bentukan Tuan Youri telah mendapat order untuk menagih hutang di kepulauan Batam.

Endingnya, team pemburu telah membunuh salah satu security yang berasal dari organisasi Red Bull.

Red Bull adalah organisasi mafia yang sangat kejam dan berbahaya daripada organisasi the Dragon dan The Tiger.

Aku tidak yakin kalau ketua Youri bisa mengatasi masalah perang terselubung dengan mafia lintas negara."

"Godfather... Penyerangan di Tax Bar itupun tidak melalui rapat internal. Menurut Nasir, ketua Youri mengambil uang bayaran untuk pribadi, tetapi mengatasnamakan organisasi," sahut Novi.

"Godfather, dalam beberapa jam, akan terjadi perang terselubung antar mafia lintas negara," ujar direktur Linda.

Kring..!

Hp Panji berdering.

Melihat nama Vina di layar Hp, Panji agak terkejut.

"Iya Vina, ada apa..?"

"Ada kabar buruk untuk mu.

Barusan, anggota organisasi The Bluss telah membunuh 4 pengawal keluarga Sanjaya dari Malaysia, juga membunuh direktur keuangan keluarga Sanjaya. Tadi malam, anggota organisasi The Bluss juga membunuh anggota Red Bull.

Aku mendapat informasi, beberapa orang utusan organisasi Red Bull telah berada di Jakarta.

Sekarang, keluarga Sanjaya telah mengadakan pertemuan dengan beberapa klayen pembunuh bayaran."

"Lalu... Apa hubungannya dengan ku," tanya Panji.

"Godfather... Yang mereka tau, kamu lah ketua organisasi The Bluss. Walau kamu telah mengundurkan diri. Mereka akan memburu mu juga keluarga mu, dan beberapa petinggi organisasi The Bluss.

Aku tau, ini perbuatan Youri ketua baru."

"Baiklah, terimakasih informasinya. Beri aku informasi selanjutnya."

"Baiklah Godfather."

"Kamu di mana sekarang..?"

"Aku ada di pulau Batam."

"Baiklah, sampai jumpa di Jakarta, Assalamualaikum," ujar Panji kemudian mematikan teleponnya.

"Naga Barat, Novi, kan kalian sudah keluar dari organisasi, dan gak ada kerjaan. Apa kalian mau kerja di perusahaan ku..?"

"Mua Godfather."

"Altar Mila, atur pekerjaan untuk Nona Novi dan Naga Barat.

Naga Barat, kamu aku angkat menjadi ketua keamanan PT Holding Group, untuk wilayah Jawa Barat.

Novi aku angkat kamu jadi manajer ketua pemasaran untuk wilayah Jawa Barat."

"Baiklah Godfather."

"Kantor cabang Holding grup berada di kota Bandung. Jadi, hari ini kalian berangkatlah ke kota Bandung, dan besok kalian bisa mulai kerja. Besok Asisten Altar yang akan mengurus semuanya."

"Baiklah Godfather."