Ethan Mohammed adalah Pria berdarah Inggris dan Turki. Ayahnya berdarah Turki sedangkan Ibunya Inggris. Ethan lahir dari keluarga bangsawan Inggris yang beragama Islam.
Di usia sepuluh tahun Ethan mengalami peristiwa yang tidak bisa dia lupakan seumur hidupnya yaitu dalam waktu tak sampai satu minggu dia mendapatkan dua kali pukulan dan tendangan dari seorang gadis kecil yang sama.
Selama tujuh belas tahun Ethan mencari gadis kecil itu dan selama itu juga dia mempersiapkan dirinya untuk membalaskan dendamnya kepada gadis kecil itu.
Apakah Ethan akan menemukan gadis kecil itu? Berhasilkah Ethan membalaskan dendamnya?
Baca kelanjutannya, semoga kalian suka 😍
Selamat membaca 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon winda siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12
Elfa dan Celine sudah sampai di ruang pameran.
"Kamu harus berjalan seanggun mungkin Elfa agar mereka semua tidak bisa membedakanmu" ucap Celine.
"Aww.. kakiku sudah mulai lecet ni Cel" jawab Elfa.
"Sudah jangan mengeluh, katanya mau jadi kejutan buat mengelabui yang lain. Kamu harus pintar menjalankan peran donk" ucap Celine memberi semangat.
"Hai sayang, kok kamu jalan sama Celine. Mana adik kamu?" tanya Ela.
Elfa hanya mengangkat kedua bahunya memberikan kode kalau dia tidak tau keberadaan dirinya sendiri.
"Cel, Elfa mana?" tanya Ela lagi.
"Gak tau aunty. Kami tadi turunnya gak bareng. Mungkin sebentar lagi dia sampai" jawab Celine tersenyum.
Mereka berjalan menjauhi Ela.
"Yes kita berhasil Elf" ucap Celine.
Jack melihat Celine berjalan dengan Elfa dari kejauhan.
Waah akhirnya wanita ini datang juga. Eh mengapa aku menunggu kedatangannya? ucap Jack dalam hati.
Jack terus memperhatikan gerak gerik Celine yang berjalan bersama Elfa.
Cantik juga kalau dia berdandan seperti ini. Sudah tidak seperti cewek kumuh lagi. Btw si Ethan mana ya, bukankah dia menunggu - nunggu kesempatan untuk menemui wanita ini. Mengapa dia malah menghilang? tanya Jack dalam hati.
Tiba - tiba Jack mendapat telepon dari London.
"Halo.. Apa? Baik.. baik.. aku akan mengobati Bos. Kamu segera kan melakukan zoom meeting sebentar lagi" jawab Jack.
Jack segera menghubungi Ethan.
"Halo Ethan.. kamu dimana? Cepat balik ke kamar. Aku baru dapat telephone dari London. Perhiasan yang akan kita luncurkan ternyata sudah bocor. Barusan Emerald Corp meluncurkan produk yang sama seperti yang ingin kita luncurkan" ucap Jack.
Ethan yang sedang berada di ruang khusus bersama Fela sangat terkejut mendengar kabar yang disampaikan Jack.
"Kamu duluan naik ke atas, aku akan menyusul. Masih ada yang harus aku selesaikan sebentar" jawab Ethan.
Ethan menutup ponselnya.
"Kamu selamat kali ini tapi ingat pesanku. Jangan sampai pembicaraan kita ini bocor kalau tidak usaha keluarga kamu akan aku hancurkan. Dan aku tunggu seminggu lagi di Dojang yang kemarin. a kita bertarung sampai ada yang kalah diantara kita" ancam Ethan.
Ethan keluar dari ruang khusus meninggalkan Fela yang menggeletar karena ketakutan.
Di luar Elfa masih berkeliling bersama Celine.
"Sepertinya kita harus berpencar Elf, nanti saat kamu berjalan bersama Fela mereka pasti bingung dan susah menebak kalian. Kalau kamu terus bersama aku mereka akan mudah mengenali kamu" ucap Celine.
"Oke... " jawab Elfa.
Mau buat kejutan aja ribet banget. Aku yang tersiksa di sini. Kak Elfa sih enak wong dia udah terbiasa pakai high heels seperti ini. Batin Elfa.
"Fela mana adik kamu? Tadi kamu bilang Elfa akan datang ke sini?" tanya Fahar.
Tak lama Fela keluar dari ruang khusus.
"Lho Fela.. ?" tanya Fajar.
Elfa tersenyum menatap wajah Fajar dia berjalan mendekati Fela.
"Itu juga Fela, lho.. lho.. yang mana Fela dan Elfa diantara kalian?" tanya Fajar bingung.
"Papa tidak bisa membedakan mereka?" tanya Ela bergantian.
"Aku bingung kalau sudah begini Ma" jawab Fajar.
Ela segera menarik telinga Elfa.
"Ini si bandel Elfa Pa" ucap Ela
"Aw.. aw.. Ma sakit Ma" jerit Elfa.
Ela melepaskan tangannya dari telinga Elfa.
"Mama kok bisa mengenali aku?" tanya Elfa penasaran.
"Ya bisalah, kan Mama yang melahirkan kalian" jawab Ela.
"Kakak kok diam saja, gak mau bela aku gitu?" tanya Elfa.
"Ha.. eh gak apa - apa Elf. Kakak tiba - tiba sakit perut mungkin karena laper" ucap Fela.
"Lho Kakak belum makan dari tadi?" tanya Elfa.
Fela menggelengkan kepalanya.
"Mmm.. Gimana kalau kita semua ke Restoran?" ajak Elfa.
"Gak enak donk Elf sama Mr. Mohammed. Dia sudah mengundang kita secara khusus x ucap Fajar.
"Halaaah Pa, santai aja. Papa tinggal pamit doank. Yang penting kan kita sudah datang ke sini" ucap Elfa.
"Iya Pa, Kita kan tidak harus membeli produk mereka. Lagian aku gak naksir dengan perhiasan disini" sambut Fela.
"Tumben Kakak tidak suka perhiasan biasanya... suka banggggeeeeet" ledek Elfa.
"Ayolah Pa, kan jarang - jarang kita kumpul bareng begini. Gak lihat apa aku udah dandan spesial begini" desak Elfa.
"Iya.. iya.. Kalian duluan ke Restoran. Papa pamit dulu sama Mr. Mohammed ya" ujar Fajar.
F3STER lebih dulu pergi ke Restoran sedangkan para personil Geng ERASADIS pamitan lebih dahulu dengan pemilik acara ini.
"Maaf Mr. Mohammednya mana ya?" tanya Fajar.
"Beliau sedang ke kamarnya Pak, ada urusan penting sebentar. Nanti juga akan balik lagi" jawab karyawannya.
"Baik, kalau begitu sampaikan salam saya kepada beliau. Saya tidak bisa berlama-lama di sini. Saya ada urusan lain" ujar Fajar.
"Iya Pak akan saya sampaikan" jawab karyawan tersebut.
Fajar dan para sahabatnya segera berjalan menyusul anak - anak mereka. Karena ini adalah Hotel mereka sudah tentu mereka disambut dengan sangat meriah.
Seluruh Koki menyajikan makanan spesial buat mereka. Mereka kini sudah duduk di meja khusus yang telah disediakan.
"Yank, kamu kok bisa sih bedain mana Elfa dan mana Fela?" tanya Ela.
"Tadi aku lihat kakinya Elfa lecet Pa. Itu pasti Elfa karena Elfa tidak terbiasa pakai high heels. Terus aku tarik telinga Elfa. Lihat di jilbabnya ada noda merah kena lipstikku yang sengaja aku tandai" jawab Ela menang.
"Kamu memang selalu punya ide brilliant ya sayang" puji Fajar.
"Siapa dulu istrimu ini Yank" balas Ela.
"Princess... " sambut Fajar.
Mereka berdua tertawa bahagia. Fela menyaksikan kebahagiaan mereka semua. Dia teringat dengan ancaman Elfa tadi.
Bagaimana caraku mengalahkannya? aku tidak bisa taekwondo. Batin Fela.
Untuk pertama kalinya dia menyesali tidak ikut berlatih bela diri bersama kedua saudaranya.
Apa aku harus cerita pada Elfa? Tapi kata pria itu kan kalau aku bilang sama orang lain dia akan menghancurkan usaha Papa dan Mama. Fela mengalami perang batin.
Fajar bersama keluarga dan para sahabatnya menikmati makan malam yang tidak terencana bersama di Restoran Hotel.
"Kapan promo makanan di Restoran hotel selesai Elf?" tanya Fajar.
"Besok Pa" jawab Elfa.
"Setelah itu apa rencana kamu?" tanya Ela.
"Mm.. aku akan balik ke London Ma. Uncle Andre sudah menemukan menu baru" jawab Elfa.
"Tapi Elf, TBF Hotel sudah berjalan dengan lancar tanpa ada kamu di sana. Apa gak sebaiknya kamu balik ke Indonesia saja? Fael, Shaby dan Fael memilih untuk mengurus ADS Corp, sedangkan Fela, Sitha dan Ryntia sebentar lagi akan menggantikan Ela, Sintia dan Ditha. Barrakh Corp belum ada penerusnya" ucap Keysha.
"Iya sayang... Disana sama di sini kan sama saja. Kamu bisa mengurus Hotel dan Restoran bersama - sama. Celine juga bisa ikut menjadi asisten kamu. Gimana?" tanya Fajar.
"Kasih aku waktu berfikir ya Pa" pinta Elfa.
"Baik. Papa kasih kamu waktu satu minggu ya dan Papa harap kamu mempertimbangkan permintaan Papa. Sudah saatnya kamu punya tanggung jawab nak. Jangan berkelana terus" sambung Fajar.
Elfa terdiam dan mencoba merenungkan apa yang dikatakan Papa nya.
.
.
BERSAMBUNG
nanti jadi baca novel lain lupa deh lanjutannay
lamjut mantap