NovelToon NovelToon
The Transmigrator Desire To Become A Lazy Young Master

The Transmigrator Desire To Become A Lazy Young Master

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Transmigrasi ke Dalam Novel / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Penyeberangan Dunia Lain / Transmigrasi
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mirna Yuliana

Wang Bao pemuda pekerja keras menyelamatkan sepupunya dari sebuah kecelakaan, namun malah tertabrak dan melakukan transmigrasi ke dunia lain memasuki tubuh pemuda yang memiliki nama yang sama dengannya. Di dunia tersebut jiwa Wang Bao masuk ke dalam tubuh tuan muda dari keluarga bangsawan, mengetahui hal tersebut Wang Bao sengat senang hidup dengan kekayaan Wang Bao berpikir akhirnya tiba kesempatan untuknya bersantai tanpa harus bekerja mati-matian untuk mencari uang sayangnya ternyata Wang Bao terjebak ke dalam keluarga seniman beladiri, yang mengutamakan kekuatan membuat Wang Bao berpikir untuk melarikan diri dari dunia bela diri tapi semakin ingin melarikan diri Wang Bao semakin terjebak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mirna Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Wang Bao

Sejak semalam hingga matahari telah terbit wang Bao masih fokus membaca, sudah beberapa kali Ming Fu membujuk Wang Bao untuk istirahat tapi tidak Wang Bao pedulikan matanya terus tertuju pada apa yang ia baca sekarang.

Semakin Wang Bao membaca buku dasar-dasar ilmu beladiri yang dibawa oleh Ming fu malah membuatnya semakin terpikat dan penasaran hingga Wang Bao semakin haus untuk membaca lebih banyak lagi.

Semakin dalam dan fokus Wang Bao membaca ilmu-ilmu dasar beladiri, semakin bertambah kagum Wang Bao membacanya.

"Bagaimana bisa gerakan sederhana seperti mengayunkan pedang ke arah vertikal dan horizontal saja sudah dapat memberikannya tekanan kuat jika digunakan secara akurat."

Wang Bao menggoyang-goyangkan tangannya ke atas dan ke bawah lalu ke kiri dan ke kanan, membayangkan sedang memegang sebuah pedang dan menirukan jurus dasar yang sudah ia baca dari buku-buku itu.

"Ayunkan dengan akurat!" Gumam Wang Bao sambil mengayunkan tangannya ke atas dan ke bawah, Wang Bao melakukan secara berulang-ulang untuk merasakan ketajaman gerakan itu, seperti yang dituliskan dalam buku.

Kemudian kini Wang Bao Fokus membayangkan kini dirinya berdiri di lapangan dengan posisi sedang memegang pedang dan di depannya ada sebuah batu besar yang harus dibelahnya menjadi dua.

Wusshh...

Saat mengayunkan ke arah vertikal terdengar suara tebasan samar yang berasal dari angin akibat tangan Wang Bao yang semak cepat mengayun-ayunkan tangannya.

"Wahhh!" Pekik Wang Bao kagum, "Aku membelah udara," Wang Bao senang merasa telah membuktikan apa yang dituliskan didalam buku-buku yang telah dibacanya.

"Tentu saja udara bisa dibelah tuan muda, lihat sayapun bisa." Celetuk Ming Fu menirukan Wang Bao menebas udara dengan tangan.

"Bukan, bukan seperti itu Ming Fu, tadi benar-benar terbelah sampai menghasilkan suara tebasan."

Ming Fu tidak paham apa yang dibicarakan majikannya itu.

"Eh! Kapan kau bangun Ming Fu."

"Saya sudah bangun dari tadi tuan, matahari pun sudah tinggi diatas kepala, tuan begadang semalaman jangan sampai jatuh sakit."

"Benarkah? Aku sama sekali tidak sadar, kalau sakit pun tidak akan ada masalah justru bagus aku tidak harus melakukan uji tanding lagi."

"Jangan berbicara seperti itu tuan, sebaiknya hari ini tidak perlu ke luar, Istirahat saja untuk hari ini karena hari ujian tanding sudah akan dilakukan besok."

"Waktu berlalu secepat itu? Baiklah aku mau tidur dulu Ming Fu jangan bangunkan aku apapun itu, kalau ada orang yang datang usir saja lagipula kau paksa bangun pun mungkin aku tidak akan bisa bangun karena habis bergadang."

Tidak lama kemudian Wang Bao sudah tertidur pulas.

Ming Fu menghela nafas melihat majikannya begitu cepat hilang kesadaran lalu memperbaiki selimut Wang Bao merapikan kamar dan ke kota sendiri untuk mencari tukang agar rumah yang dibeli bisa segera diperbaiki.

...

Nyonya Wang terlihat sangat gusar, beberapa kali berdiri lalu duduk kembali.

"Ada apa ibu?" Wang Ping putra ke-tiga keluar Wang khawatir dengan ibunya yang terlihat gusar.

"Bagaimana aku tidak begini sedangkan besok adikmu dipaksa ikut uji tanding."

Nyonya Wang sedang mempertimbangkan pergi membujuk suaminya untuk tidak mengikutkan Wang Bao uji tanding atau mengunjungi Wang Bao untuk memeriksa kondisinya.

"Tidak usah khawatir ibu, lagipula besok hanya uji tanding biasa kalaupun kalah tidak akan jadi masalah. Tujuan Uji tanding hanya ingin melihat kemampuan anak-anak muda jika berbakat bisa pergi berguru pada sekte besar atau ikut dalam pelatihan klan Wang, jika kalah tidak akan rugi apapun." Wang Ping menjelaskan untuk mengurangi rasa cemas ibunya.

"Benarkah? Tapi ibu tetap khawatir, kalau begitu aku akan menemui ayahmu untuk memintanya memberikan lawan yang toleran pada Wang Bao besok."

"Ibu tunggu dulu," Wang Ping menghentikan ibunya yang terburu-buru hendak pergi ke aula utama tempat kepala klan berada.

"Ibu jangan menunjukkan pada orang-orang kalau ibu sedang mendukung Wang Bao, ibu tau sendiri keberadaannya membuat orang tidak nyaman karena ibunya berasal dari ajaran Unortodoks. Jika terlihat jelas ibu terlibat akan bahaya bagi ibu dan untuk Wang Bao."

"Bagaimana bisa begitu? Saya juga bisa disebut ibunya, tentu saja wajar untuk khawatir."

"Tapi hal ini bisa dimanfaatkan orang yang berhati jahat ibu, bagaimana jika mereka ajaran Unortodoks yang kontra perdamaian memanfaatkan situasi ini? Menjadikan ibu bonekanya atau menjadikan Wang Bao alat untuk memberontak."

Mendengar penjelasan anaknya, Nyonya Wang akhirnya kembali mengurungkan niat untuk menemui suaminya atau mengunjungi Wang Bao di paviliun barat.

"Kalau begitu suruh orang untuk mengambil pil elixir dan kirimkan pada Wang Bao."

...

Hari yang dinanti semua orang akhirnya tiba, Wang Bao sendiri masih setengah hati untuk ikut berpartisipasi datang dengan langkah berat.

"Ming Fu bagaimana kalau kita langsung menyerah saja, tidak perlu bersusah-susah berkelahi di arena?"

"Tidak boleh tuan muda, maka seumur hidup akan di cap sebagai pecundang mempermalukannya klan kita karena nanti ada beberapa tetua dari sekte besar yang akan menonton untuk memilih murid dari klan kita."

"Oh iya, saya hampir lupa memberikan benda berharga ini pada tuan muda."

"Ada apa Ming fu?"

Ming fu mengeluarkan kantong kecil dari sakunya lalu diberikan pada Wang Bao.

"Apa ini?" Wang bao membuka kantong mengeluarkan isinya dan memeriksa bola-bola hitam kecil dengan menghirup aromanya.

"Ini pil elixir, nyonya besar diam-diam memberikan ini untuk tuan muda."

"Wah pil elixir? Bukankah ini sangat mahal dan berharga?" Wang Bao senang, bukan hanya satu pil ternyata ada sepuluh pil yang diberikan Nyonya Wang padanya.

"Benar tuan, ini salah satu pil tingkat 4 yang dibuat oleh sekte dewa obat, harganya cukup mahal jika diminum oleh seniman bela diri bisa membantu meningkatkan kultivasi, dan jika orang biasa yang meminumnya maka dapat memperkuat tubuh, mendetoks racun bahkan menyembuhkan luka dalam."

"Hebat sekali, terimakasih pada Nyonya Wang."

"Jadi Tuan muda bertarung saja, keluarkan kemampuan anda nanti pura-pura bertahan agar pemimpin klan terkesan dengan tekat anda walaupun tidak tahu beladiri sama sekali, tuan besar sangat menghargai orang yang mau berusaha dan jika sudah lelah pura-pura saja terluka, nanti bisa disembuhkan dengan elixir ini."

"Tenang saja Ming Fu, memang seperti itu rencanaku sejak awal."

'Aku sudah berencana kalah sejak awal dengan menunjukkan sedikit niat bertarung, awalnya aku ragu mendapatkan luka tapi dengan ini aku tidak akan takut terluka dan tidak ragu-ragu lagi berakting nanti saat uji tanding.'

Wang Bao lekas menyembunyikan elixir miliknya, mendatangi arena uji tanding dengan penuh percaya diri.

...***...

1
Syahrian
👍
Miyul💙
👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!