NovelToon NovelToon
Mendadak Menikah Dengan Konglomerat

Mendadak Menikah Dengan Konglomerat

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:43.6k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Wardani

Alya terpaksa menggantikan Putri yang menghilang di hari pernikahan nya dengan putra dari konglomerat keluarga besar Danayaksa. Pebisnis yang di segani di dunia bisnis. Pernikahan yang mengantarkan Alya ke dalam Lika - liku kehidupan sebenarnya. Mulai dari kesepakatan untuk bertahan dalam pernikahan mereka, wanita yang ada di masa lalu suami nya, hingga keluarga Devan yang tidak bisa menerima Alya sebagai istri Devan. Mampukah Alya melewatinya? Dengan besarnya rasa cinta dari Devan yang menguatkan Alya untuk bertahan mengarungi semua rintangan itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Wardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Obrolan Pertama

*****

Tidak ada tatapan permusuhan atau kebencian yang Alya lihat dari tatapan Devan.

Bahkan ucapan menyakitkan seperti menuduhnya memanfaatkan pernikahan ini karena dia menikahi keluarga terpandang. Atau mungkin belum?

Alya tidak bisa, atau lebih tepatnya belum bisa menyimpulkannya sekarang.

Untuk membaca karakter pria asing yang telah menjadi suaminya, Alya masih belum mampu.

*

*

*

Selama bersiap untuk kembali ke Jakarta, pikiran Alya dipenuhi oleh satu nama.

Hingga pintu kembali diketuk dan saat Alya mempersilahkan Devan membuka pintunya, sekelebat dia bisa melihat tatapan Devan yang melembut dan terasa menenangkan di hati Alya untuk sepersekian detik. Dan hal itu membuat Alya tersentak dengan respon hatinya sendiri.

Kenapa pria itu tidak memperlihatkan satupun kemungkinan yang Alya pikirkan sejauh ini?

*

*

*

Devan datang dan 10 menit kemudian di saat Alya juga sudah siap.

" Udah selesai? Kamu membawa banyak barang ke sini?" Tanya Devan.

Alya langsung menggeleng.

" Oke, ayo kita berangkat."

" Tunggu. Aku pamit dengan pakde dulu." Ucap Alya lalu keluar dari kamar, rasanya sangat aneh mengobrol padahal mereka belum berkenalan sama sekali.

" Pakde... Mas Devan mengajak pulang malam ini juga ke Jakarta. Apa tidak apa-apa? Bukankah masih ada serangkaian acara yang pakde buat?" Tanya Alya menatap bingung pada pakdenya.

Sedangkan pakdenya hanya tersenyum dan mengusap lembut punggung tangan Alya.

" Tidak apa-apa. Sisa acara di sini biar menjadi urusan Pakde. Turuti suamimu saja. Pakde mendoakan untuk kebahagiaanmu. Jika kamu mengalami kesulitan telepon pakde ya. Jangan dengarkan ucapan budemu, kamu tahu dia orang yang seperti itu. Pakde minta maaf sekali atas kekacauan semua ini Alya."

Pakde meneteskan air matanya, membuat Alya ikut menangis dan mengangguk. Pakde lalu membawa keponakannya itu ke dalam dekapannya.

" Alya menyayangi pakde. Alya pergi dulu ya pakde. Titip salam untuk bude."

" Iya, ndok. Budemu masih ngambek di kamar dan tidak mau keluar. Pergilah, suamimu sudah menunggu." Ucap pakde membuat Alya melepaskan pelukannya dan menatap ke belakang melihat Devan yang sudah menunggu di sana.

" Kami pulang dulu Om." Ucap Devan.

Keluarga Devan sudah menunggu di mobil yang akan mengantar mereka ke bandara.

Hati Alya berdebar kencang, rasanya belum siap menghadapi keluarga besar pria itu yang masih memiliki berbagai macam tanggapan tentangnya.

" Devan. Lama sekali kamu. Mama sudah muak ada di sini. Cepat naik ke mobil." Panggil Jenny saat melihat Devan dan Alya yang baru keluar.

" Kami akan naik mobil terpisah, ma, pa." Ucap Devan yang lagi-lagi membuat Alya terkejut.

Apalagi pria itu yang langsung menggenggam tangannya dan mengajaknya masuk ke mobil.

Ada pelayan di sana yang membukakan pintu mobil untuk Alya. Alya mengenalnya sebagai salah satu pelayan bude Sandra. Dia hanya tersenyum sewajarnya dan langsung masuk mobil.

*

*

*

Mobil melaju membelah jalanan Jogjakarta yang cukup lengang di tengah malam itu. Jantung Alya berdetak keras dengan perasaan yang gugup luar biasa.

" Kamu tinggal di mana di Jakarta Alya?" Tanya Devan memulai obrolan namun mata Devan tetap fokus pada jalanan di depannya.

" Di daerah kebon jeruk Mas." Jawab Alya berusaha menahan suaranya agar tetap normal.

" Kos? Rumah atau apartemen?" Tanya Devan lagi.

Devan terlihat sangat tenang, berbeda dengannya yang masih mencoba mengendalikan dirinya.

" Apartemen. Nyewa tahunan." Jawab Alya.

" Oke. Aku juga tinggal di apartemen daerah Sudirman. Kita akan tinggal di sana untuk kedepannya. Besok aku bantu kamu ambil barang-barangmu di apartemen. Sewanya tidak usah dilanjutkan." Ucap Devan.

" Aku baru memperpanjang bulan lalu." Bantah Alya.

Devan hanya mengangguk.

" Mas, nama lengkap kamu siapa. Aku lupa." Ucap Alya jujur.

Mendengar itu membuat Devan akhirnya menatap sekilas pada Alya dengan alis yang bertaut. Namun setelah itu Devan kembali fokus ke depan.

" Devan Arjuna Danayaksa. Remember that. Oke?"

" Oke, Mas Devan. Nama lengkap ku..."

" Alya Nadira Kusuma Diningrat. Aku sudah hafal." Potong Devan dengan cepat.

Alys hanya bisa menelan ludahnya hingga membuat lidah Alya terasa kelu. Pria itu begitu mudah menghafal namanya. Apa karena pria itu yang mengucapkan ijab Kabul? Sedang dia yang bagian mendengarkan jadi lebih mudah lupa. Apalagi dipikirannya begitu penuh bahkan hingga saat ini.

" Ya. Umur kamu berapa Mas?" Tanya Alya lagi.

Alya ingin mengetahui hal-hal dasar dari pria yang telah menjadi suaminya yang masih terasa sangat asing.

Devan kembali menoleh kepadanya. Dan tatapannya begitu lekat. Kali ini cukup lama karena lampu merah. Alya merasa gugup. Devan seperti sedang menilai dirinya.

" Tiga puluh satu tahun. Umur kamu dua puluh tujuh kan?" Ucap Devan lagi, membuat Alya kini balik menatapnya.

Bagaimana pria itu tahu? Namun lidahnya keluh untuk kembali mengajukan pertanyaan dan pada akhirnya dia mengangguk.

" Kamu mengajukan cuti berapa hari?" Tanya Devan.

" Hanya satu hari. Namun aku sudah mengajukan lagi tadi via email. Semoga di-acc. Seharusnya besok tidak ada hal atau meeting yang urgent."

Alya menggeleng-gelengkan kepalanya. Matanya kini sudah mengantuk berat. Tapi ini kesempatan pertama untuk bisa mengobrol dengan pria itu.

" Kamu kerja di mana? Sebagai apa?" Tanya Devan.

" Di Aksara Pradiksa, mas. Sebagai sekretaris direktur." Ucap Alya menahan nafasnya, menunggu reaksi Devan karena ratusan kali saat dia mengatakan profesinya, pasti 90% orang akan memandang setengah sinis kepadanya.

Alya tidak menyalahkan karena memang sebagian orang memandang rendah pekerjaan itu dengan anggapan, mereka bukan hanya sekretaris yang melayani semua kebutuhan saat di kantor namun juga di ranjang.

Namun ekspresi Devan terlalu datar, membuat Alya tidak ambil pusing. Dia memejamkan matanya. Masih 15 menit untuk sampai di bandara. Dia harus mengendalikan dirinya untuk menghadapi pria di depannya. Dia tidak boleh gugup atau grogi. Harus mengutarakan semua yang mengganjal di hatinya tentang pernikahan ini dan meminta kejelasan tentang rencana pria itu atas pernikahan mereka.

Akan lebih baik dan mudah baginya jika pria itu cepat menceraikannya, sehingga dia bisa kembali pada hidupnya yang normal.

Devan yang melihat Alya memejamkan matanya membuat pria itu memilih bungkam dan tidak lagi melanjutkan pertanyaan selanjutnya.

Hari ini sangat melelahkan dan dia tahu lebih melelahkan bagi wanita yang telah menjadi istrinya itu yang tiba-tiba telah berubah status tanpa ada persiapan apapun.

*

*

*

Saat di bandara, ternyata semua orang telah naik pesawat membuat Devan kembali meraih tangannya dan mengajak Alya menuju ke landasan pacu di mana seorang pria menghampiri mereka dan menunjukkan jalan di mana pesawat pribadi itu parkir.

Tangan Alya gemetar, dan Devan merasakan itu di genggamannya membuat Devan menoleh pada wanita yang masih sulit dia baca itu.

" Tidak usah gugup. Keluargaku tidak akan melemparmu keluar." Ucap Devan lalu kembali menarik tangan Alya untuk mengikutinya.

1
Quinza Azalea
sangat bagus
Fitri Wardani: terima kasih 🙏
total 1 replies
Quinza Azalea
lanjut thor
Fitri Wardani: siap kakak ku 💪
total 1 replies
Munji Atun
Ok thor ditunggu nextnya tetep semangat🥰💪
Fitri Wardani: semangat kakak.
total 1 replies
Dar Pin
lanjut Thor sampai pada bucin deh 😄
Fitri Wardani: siap.
total 1 replies
Soviani
jangan lama lama up nya nanti keburu lupa alur ceritanya
Munji Atun
Ceritanya bagus cuma upnya lama kenapa thor?
Fitri Wardani: maaf mbak nggak bisa update rutin. karena nulisnya di sambil sama kerjaan saya. maaf ya...
total 1 replies
Dar Pin
ayolah kak bikin Alya hamil biar mertuanya tambah ngreok 🤭
Fitri Wardani: hahahaha... nungguin Alya hamil ya ..🤣
total 2 replies
Munji Atun
Ceritanya bagus kok likenya sepi ya 😔
tetep semangat nulis thor 💪
Fitri Wardani: terima kasih mbak ku 🙏
total 1 replies
Dar Pin
ayo Alya buat Devan bucin biar kapok tuh mertua arogan 😄
Fitri Wardani: siap siap 💪
total 1 replies
Rida Arinda
ternyata satu kuliahan tuh gampang nyari info tentang Alya 🤗
Fitri Wardani: yuhu...🤭
total 1 replies
Rida Arinda
lanjut lg Thor yg banyak donk😁😁 makin gregeten z sama mertuanya Alya 😬😬
Sudarsono
Ayo kak up lagi,, seruuu😀
Rida Arinda
geregetan da ka mitoha na 😬😬😬 emang klo dh kena d pikiran tuh begitu bakal sakit semuanya 🥺🥺🥺
Rida Arinda
lagian kebnyakan dengerin org padahal org jg paling lihatnya sekilas atau kebetulan jd d sangkanya iya 😔😔😔
Fitri Wardani: Alya emang selalu negative thinking.
total 1 replies
Rida Arinda
story nya bagus kak othor beda dr yg lain d kira dh CEO ternyata hanya manager terus kata2nya enak sesuai bayangin nya 👌🏻👌🏻👍🏻👍🏻🥰🥰
darsih
mama nya devan bikin fia menyesal ka uda bikin alya suruh menjauhi devan
Dar Pin
buktikan dengan ketulusan Alya semoga Devan semakin bucin ya 😄💪
Purnama Pasedu
papa benar,Devan kamu tegas
𝐈𝐬𝐭𝐲
ceritanya bagus bgt aku suka😍
Jemiiima__: Halo sahabat pembaca ✨
‎Aku baru merilis cerita terbaru berjudul BUKAN BERONDONG BIASA
‎Semua ini tentang Lucyana yang pernah disakiti, dihancurkan, dan ditinggalkan.
‎Tapi muncul seseorang dengan segala spontanitas dan ketulusannya.
‎Apakah Lucy berani jatuh cinta lagi? Kali ini pada seorang Sadewa yang jauh lebih muda darinya.
‎Mampir, ya… siapa tahu kamu ikut jatuh hati pada perjalanan mereka.
‎Dukung dengan like ❤️ & komentar 🤗, karena setiap dukunganmu berarti sekali buatku. Terimakasih💕
total 1 replies
𝐈𝐬𝐭𝐲
perhatian bgt Devan gmn gak bikin hati si Eneng meleleh
lanjut Thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!