Ruby Kanaya Adalah seorang mahasiswa semester akhir di sebuah perguruan tinggi negeri terbaik di ibukota,
pertemuannya dengan William membuat hidup nya kian berubah, apalagi melihat kenyataan bahwa William memiliki sebuah kelebihan yang membuatnya terlihat spesial.
Apakah Ruby akan menjauhi William setelah tahu jika William mengidap Autis, ataukah Ruby akan menerima baik kekurangan yang dimiliki William.so stay tune ya gengs...
Instagram eunhyeayu90
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eunhyeayu90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
halaman 11
Ruby shock saat melihat william di depannya sekarang,tubuh tegap itu ada di depan dan menatap kearahnya dengan sendu.Pria itu sangat tampan, siapa pun yang bertemu dengan nya pasti akan jatuh hati.Tapi, mengingat kenyataan jika William mengidap Autis,Ruby kian tersadar dengan lamunannya.
"kamu mau apa datang kesini?" tanya Ruby dengan gugup
William memandang Ruby seakan Ruby telah berubah,Ruby tidak lagi menunjukkan sikap manis dan murah senyumnya.
Dari kejauhan,Jerry mengamati pergerakan dari William yang sedang berhadapan dengan seorang wanita, dipastikan jika itu yang bernama Ruby.Wanita yang menjadi cinta satu malam dengan sepupunya.Ternyata selera sepupunya sangat unik,Wanita bernama Ruby itu berwajah imut,bermata bulat,memiliki rambut panjang,dan memiliki tubuh yang pendek mungkin sekitar 158cm dan dibandingkan tubuh William yang tinggi menjulang 188cm.Sungguh mereka seperti botol marjan dan botol yakult.Jerry pun tersenyum geli melihat mereka.
"Saya ingin bertemu denganmu,saya mencari-cari keberadaan mu" ucap William dengan memaksimal kan nada bicaranya agar tidak terlihat aneh di mata Ruby.
"kenapa kamu mencari ku...kita tidak sedekat itu kan?" ucap Ruby dengan hati-hati
"Kamu sedang mengandung anak saya kan? saya baru mengetahui semuanya tadi pagi.Saya mendengar ucapan mama saya tadi dengan asisten pribadinya." ucap William yang mulai tidak bisa menahan kontrol suaranya.
Ruby kaget,ia bahkan bingung apa yang harus dikatakannya.William tahu,lalu apa yang akan dilakukannya sehingga dia berani menghampirinya.
" itu tidak ada hubungan denganmu sama sekali,jadi jangan khawatir " ucap Ruby dengan penuh penekanan
William kaget dengan ucapan Ruby, bagaimana bisa Ruby mengatakan itu.sedangkan yang dikandung adalah anaknya.
"jangan lakukan hal itu,tolong.Jangaj lakukan hal itu.Jika kamu tidak berkenan, lahirkan lah dan berikanlah kepada ku.saya yang akan merawatnya." ucap William dengan memelas
"aku tahu kondisi mu... Aku tahu keadaan mu,ini mustahil jangan paksakan hal itu" ucap Ruby yang terdengar bergetar saat mengucapkannya.
William terlihat shock dengan ucapan Ruby,dia kemudian memundurkan langkahnya dan sedikit tidak percaya diri,dia bahkan menunduk seakan tak berani menatap Ruby.
Ruby menyadari hal itu,ingin sekali meraih tubuh William dan meminta maaf atas ucapannya.Sungguh dia tidak ingin menyakiti perasaan William,
"Saya mohon,meski keadaan ku seperti ini.saya akan berusaha membesarkannya dengan baik.saya memiliki pekerjaan yang menjanjikan,saya memiliki gaji yang cukup lumayan.Tolong pertahankan bayi itu" ucap William yang mulai meneteskan airmata nya
Ruby terlihat tegang shock, melihat sisi lain dari William.Seorang pria tampan yang ternyata memiliki kekurangan ini menangis di depannya seakan tak berdaya ta kondisinya.
Di kejauhan Jerry mengamati keadaan dua insan yang terlibat cinta satu malam itu Sungguh tidak masuk akal, mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang sudah lama berhubungan.Apalagi melihat wajah Ruby yang terlihat sendu.Sedangkan William yang menunjukkan sikap tidak keberdayaannya dengan menangis tersedu-sedu.
"willi...willi ... Malah nangis, kira-kira tuh cewe ilfeel tidak ya lihat Willi nangis sesenggukan seperti itu, astaga " ucap Jerry yang mulai gelisah dengan kondisi William yang menunjukkan sikap anehnya
"materi pun tidak cukup, jangan membuat ku seolah aku orang yang kejam.." ucap Ruby dengan menahan sesak di dadanya
"kamu tahu kekuranganku seperti ini..saya memiliki kekurangan yang buruk.Tapi tolong hanya dengan kehadiran anak itu nanti, mungkin hidup saya akan bersemangat,kamu bisa saja mendapatkan pendamping hidup karena kamu Wanita normal dan cantik.Tapi saya? Saya tidak pantas hidup dengan siapapun, dan saya tahu diri akan hal itu Jadi dengan keturunan saya satu-satunya dari mu nanti akan menjadi obat semangat untuk saya hidup." ucap william dengan pasrah
Seperti tertampar dengan perkataan William,Mata Ruby terlihat membendung.kata-kata William membuatnya seakan menyentil kemanusiaan yang ada dalam dirinya.Sungguh ia tidak tega,dan sakit sekali mendengar ucapan ketidak berdayaan pria didepannya ini.Ruby mencoba berulang kali untuk sadar saat ini,ini bukan tentang kemanusiaan lagi, logikanya dia memiliki masa depan yang cerah, seharusnya ia bisa memperjuangkan itu dari pada memikirkan orang lain.
Jerry mendekati keberadaan dua insan yang berdebat itu, melihat keadaan sepupunya, helaan nafasnya semakin menguat.
"willi... sadarlah..jangan nangis!!" ucap Jerry
Ruby melihat kearah Jerry,lalu melihat keadaan William yang tertunduk dan menangis.
"Tolong mengertilah,aku juga memiliki masa depan...aku tidak mungkin melahirkan anak ini dan memberikannya kepada mu... mengertilah keadaan ku.Aku hanya orang biasa dan aku berkuliah dengan memakai beasiswa dari kampus.Aku memiliki orang tua yang menunggu kabar baik dariku disini.aku juga tidak ingin mengecewakan mereka.Aku pergi,jaga dirimu baik-baik " ucap Ruby dengan tetesan airmata nya.
Ruby pun berbalik meninggalkan kedua pria tadi,ia mengusap air matanya seakan semuanya sudah selesai.Ruby samar-samar mendengar William menangis tersedu-sedu.Hatinya begitu rapuh,ia berusaha untuk tidak menoleh.
Didepan langkahnya,ia melihat temannya Niki memperhatikannya.Ruby yang pamit membeli permen kesukaannya di mini market tak kunjung kembali membuat Niki khawatir dan menyusulnya,
Niki berhasil melihat semua kejadian di parkiran apartemen, mengetahui sosok William dan keadaannya yang seperti itu.Sangat di sayangkan laki-laki tampan tubuh tegap dan gagah itu memiliki kelainan seperti itu.secara sekilas memang orang tidak akan menyangka,saat melihat gelagat dan cara bicaranya lama kelamaan akan menyadari.
Ruby melihat Niki,ia pun tak kuasa menahan tangisnya.
"ayo kita ke dalam..." ajak Niki
Ruby pun mengangguk,ia sudah tidak tahan lagi ingin menumpahkan air matanya.
.
.
.
Hai gengs...maaf telat Up ya.. selamat bermalam minggu ❤️
Instagram eunhyeayu90