Di suatu desa Azizah gadis kecil dengan wajah ceria tinggal bersama kedua orang tua nya dan juga adik lelaki nya. Kehidupan keluarga dengan empat orang di dalamnya inj sangat bahagia.
Tapi sayang kebahagiaan itu harus hancur setelah sang ayah memutuskan meninggalkan ibu dan dirinya serta adiknya untuk wanita lain yang lebih kaya.
Dari sini kehidupan Azizah berubah drastis. Di tambah penghinaan dan bully an yang selalu di dapatkan nya dari keluarga istri baru ayahnya dan keluarga ayahnya sendiri. Dendam itu tumbuh karena di pupuk secara alami dan terus menerus .
Selamat membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayya mell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AZIZAH 12
Bu Habibah tiba-tiba teringat akan saudara kembarnya yaitu Habibi yang sudah hilang sekitar dua puluh lima tahun lalu.Mereka harus terpisah kala berusia sepuluh tahun. Semua karena kejadian yang tidak disengaja. Sampai kedua orang tua bu Habibah meninggal juga tidak pernah ada kabar dari saudara lelaki nya itu.
" Zizah ..Aryo...nanti apapun yang terjadi jangan pernah menjual rumah ini ya!" ucap bu Habibah .
" iya bu " sahut keduanya serempak . Bu Bibah pun akhirnya menceritakan pada anak-anak nya tentang foto yang pernah mereka tanyakan ketika melihat foto itu fi lemari bu Bibah. Dulu bu Bibah belum siap bercerita. Kenapa terlalu lama mungkin para tetangga juga sudah lupa akan sosok Habibi yang sudah lama menghilang.
Seiring berjalan nya waktu cerita dan kenangan tentang Habibi terlupakan. Tapi tidak untuk Bu Bibah dan kedua orang tua nya.
***Flash back******
Habibi dan Habibah adalah saudara kembar . Keduanya hidup serba kekurangan, demi untuk membantu kedua orang tua nya Habibi rela mencari kayu bakar setelah pulang sekolah .
Habibah sendiri membantu kedua orang tua nya di ladang . Waktu itu kebetulan ada orang kaya yang sedang datang ke kampung mereka. Karena ingin memberi bantuan untuk membangun desa.
Orang kaya itu juga mengajak anak nya yang berusia sekitar sepuluh tahun sama dengan Habibi.
Kala Habibi sedang mencari kayu bakar dia melihat ada dua orang bertopeng menggendong seorang anak laki-laki yang lemas . Karena mungkin terlalu lelah meronta. Habibi mencoba menyelamatkan anak itu ,dengan menggigit salah satu dari orang bertopeng itu. Hujan deras menyamarkan teriakan Habibi yang meminta tolong .
Habibi sendiri akhirnya di dorong oleh orang itu sampai jatuh ke sungai yang sedang banjir. Sedangkan anak lelaki yang di bawa oleh kedua orang itu masih tidak sadar. Tanpa mereka semua ketahui Habibah menyaksikan semua itu. Gadis kecil itu menyaksikan saudara kembarnya di dorong ke sungai . Tapi Habibah tidak bisa melawan atau keluar dari tempat persembunyian nya karena itu akan membahayakan nyawanya juga.
Dia hanya bisa menyaksikan saudara nya yang ingin menyelamatkan anak kecil lainnya. Habibah sadar dan langsung berlari pulang memberitahu kedua orang tua nya. Semua orang kampung langsung pergi ke hutan dimana yang di beritahukan oleh Habibah.
Tapi sayang mereka semua terlambat, karena arus yang sangat deras dan juga keadaan yang tidak memungkinkan maka pencarian habibi tidak bisa di lanjutkan hari itu.
keesokan hari nya sampai dengan seminggu pencarian,Habibi masih belum juga di temukan . Keluarga dan warga hanya bisa pasrah . Padahal yang mereka tidak tahu Habibi telah di temukan oleh pasangan kaya yang kebetulan melintas di atas jembatan . Pasangan yang kebetulan ingin membangun jalan desa itu sendiri.c Karena mereka sedang tidak baik-baik saja mereka hanya membawa anak itu ke rumah sakit tanpa mencari tahu lebih lanjut.
Anak pasangan itu sendiri pasalnya tengah di culik ketika di desa itu . Mereka tentunya sibuk mencari anak mereka sendiri . Sampai satu minggu kemudian anak pasangan Antonio dan Dania itu dikembalikan dalam keadaan tak bernyawa.Sejak saat itu pak Antonio dan bu Dania tidak mau lagi ke desa itu. Untuk pembangunan yang tadi nya akan mereka berikan di desa itu juga langsung di hentikan.
Semua bukan tanpa alasan karena saat di desa itu lah anaknya di culik dan kembali dalam keadaan tak bernyawa. Sejak saat itu Habibi yang masih koma mereka anggap sebagai pengganti Arthur. Kebetulan ketika sadar Habibi juga hilang ingatan.
Sejak saat itu Habibi menjadi Arthur dan mereka sekeluarga pindah ke luar negeri sampai saat ini. Tetapi tuan Antonio dan Nyonya Dania tak mau menanggung dosa yang lebih besar . Mereka pun berjanji akan memberitahu Arthur ketika dia berusia delapan belas tahun.
Arthur tadi nya sempat kecewa tapi kini dia berusaha menerima keadaan . Hanya beberapa waktu ini dia sering sakit kepala dan tiba-tiba dadanya terasa nyeri.
Arthur yang tadinya tidak ingin mencari tahu banyak tentang jati dirinya kini berubah pikiran.
****Flashback off****
Sedangkan di rumah Azizah sangat senang karena bu Habibah bisa menerima lebih banyak lagi cucian . Malam Azizah selalu membantu ibunya menyiapakan bahan gorengan dan kue -kue yang akan di bawa ke sekolah besok. Kadang Azizah juga menyetrika dan mengantar baju-baju pelanggan yang sudah bersih. Aryo juga lebih senang berada di kebun sekarang.
Hari ini rencana nya Bu Habibah akan ke kampung sebelah menaiki sepeda nya. Karena kebetulan ada baju pelangganya yang harus diantar. Bu Habibah mengayuh sepeda nya seperti biasa. Tanpa bu Habibah sadari ada bahaya yang sedang mengintainya.
Dian yang sudah lama menaruh dendam pada mantan kakak iparnya itu berniat mencelakai bu Habibah.
Dia sengaja mengintai bu Habibah ketika Dian tahu kalau mantan kakak iparnya itu ke desa nya. Setelah melihat bu Habibah melintas, Dian buru-buru menyalakan motornya dan mengikuti bu Habibah. Dia sengaja menyerempet bu Habibah hingga terjatuh ke parit. Bukan itu saja dia juga sengaja memukul kepala bu Habibah dengan kayu balok yang ada disana.
Bu Habibah pingsan dan kepalanya mengeluarkan banyak darah.Kebetulan jalan itu sepi karena bukan jalan utama. Yang lewat sana biasanya hanya orang-orang yang punya ladang di sekitar saja. Dian merasa puas melihat bu Habibah lemas. Dian juga merasa aman karena tidak ada yang melihatnya.
Dian bergegas pergi meninggalkan mantan kakak iparnya itu dengan kepala yang terus mengeluarkan darah.Azizah merasakan tidak enak , tiba-tiba saja dia mengkhawatirkan ibunya. Tadi ibunya hanya berpamitan akan mengantar cucian ke kampung sebelah. Tapi sampai hampir sore ibunya itu belum pulang.
Azizah mengajak Aryo untuk menyusul bu Habibah ke kampung sebelah. Baru mereka ingin berangkat Hani melihat mereka dan bersedia mengantar Azizah ke kampung sebelah.Hani mengendarai motornya dengan pelan-pelan takutnya nanti berpapasan dengan bu Habibah.
Mereka melewati jalan utama jadi tidak melihat bu Habibah yang tersungkur di parit dalam keadaan pingsan. Azizah mendatangi rumah yang diantar cucian oleh ibunya.Tapi orang itu bu Azizah sudah pulang sejak tadi sekitar dua jam yang lalu. Kalau ibunya sudah pulang lalu kemana bu Habibah. Perasaan Azizah semakin tidak enak.
Dia dan Hani serta Aryo pun berpamitan pulang ,di jalan mereka berpapasan dengan kakek Asep yang kebetulan juga baru pulang kerja. Hani reflek berhenti dan Azizah menyapa kakeknya.
" Kalian darimana sore-sore begini ?" tanya kakek Asep.
" Kami nyari ibu kek, dari tadi belum pulang. Perasaan Zizah tidak enak" jawab Azizah. Baru juga kakek Asep akan membantu Azizah sudah ada orang yang memanggil namanya dengan lantang.
**** Hayo siapa yang manggil kakek Asep .Apa mungkin istrinya ya?" *******
Jangan lupa kasih bintang 5 ya sahabat readers ... Caranya klik tanda panah kecil di bawah bintang lima itu. Terimakasih.
*******HAI SAHABAT READERS!!!! APA KABAR ? *****
TERIMAKASIH SUDAH MAU MAMPIR __________________________________________
JANGAN LUPA LIKE DAN TINGGALKAN KOMENTARNYA YA!.
SUPAYA SAYA BISA MEMPERBAIKI JIKA ADA KESALAHAN ATAUPUN JIKA ALUR CERITANYA TIDAK SESUAI KEINGINAN PARA SAHABAT READERS SEMUA.
BAGI YANG TIDAK SUKA . SILAHKAN DI SKIP SAJA !. DAN TOLONG JANGAN BERI ULASAN APALAGI BINTANG SATU ATAU DUA . KARENA BISA BERPENGARUH PADA PERFOMA PERKEMBANGAN KARYA INI.
BAGI YANG BERKENAN TOLONG KASIH BINTANG 5 YA !!!!!!!!!. TERIMAKASIH LAGI PARA SAHABAT READERS YANG BAIK HATI.😍😍🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥳😘🥳🥳🥳🥳🥳.