NovelToon NovelToon
Cinta Paksa

Cinta Paksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Keluarga
Popularitas:292
Nilai: 5
Nama Author: siti tyna

Ara yang melarikan diri ke luar negeri, tidak sengaja menyaksikan pembunuhan terhadap bosnya saat bekerja, dan itu membuatnya menjadi tawanan pria yang kejam, bahkan lebih kejam dari orang orang di masa lalunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siti tyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10

Tok tok tok

"Masuk"

pria keturunan turki yang berumur 40 an itu menghentikan kegiatan tangannya, ia menyulam jari jarinya di meja menunggu apa yang akan di katakan asistennya farhan.

"pak, tuan muda Nizar meminta bertemu, ia bersama seorang gadis"

Farhan mengulangi apa yang resepsionis laporkan lewat telpon padanya.

Wajah Amir berkerut, ia melihat jam di tangannya 9:30, seharusnya teman akrab anaknya itu berada di sekolah.

"biarkan mereka naik"

Perintah Amir dengan wajah datar, lalu ia kembali menatap berkas berkas yang harus ia selesaikan hari ini.

beberapa menit kemudian kembali terdengar ketukan pintu, setelah di persilahkan masuk, muncul Farhan yang membuka pintu dan menahannya untuk tamunya masuk.

Nizar menoleh ke belakang saat ia merasa hanya masuk sendiri, ia berbalik fan melihat Ara yang bersembunyi di balik dinding dengan wajah gugup.

"Ayo"

Nizar menarik paksa gadis itu masuk hingga sepatu Ara menimbulkan bunyi gesekan di lantai, gadis itu menunduk, melihat asistennya saja sudah merinding apa lagi bos yang ia rasa sedang menatap ke arah mereka.

"Nizar, ada apa?"

Tanya Amir dengan suara tenang.

Suara berat dan dalam itu membuat Ara mengangkat pandangannya, ia seperti pernah mendengar suara khas tersebut, tapi ia tidak ingat di mana, mata Ara dan Amir saling bertemu dengan raut wajah masing masing.

"talia"

Deg

Panggilan itu membuat Ara memegang kepalanya menahan sakit, ia memejamkan matanya saat satu adegan muncul dalam pikirannya samar samar, dia seperti berada di sebuah mobil, ia tidak bisa mengingat yang lainnya, hanya rasa takut yang muncul tiba tiba.

"Talia tenang ya, ayah akan menyelamatkanmu"

"hei, ada apa?"

Nizar berdiri di depan Ara dan menggoncang bahunya, Amir juga berdiri.

Ara menatap Nizar yang memandangnya bingung, tapi dia tidak bisa mengendalikan mulutnya untuk menjawab, kepalanya yang terasa sakit membuat pandangan Ara berputar putar, seiring dengan bayangan bayangan menyeramkan yang muncul di pikirannya.

"hei"

Nizar menahan tubuh Ara yang akan terjatuh ke belakang, tapi tenaganya tidak mampu mencegah gerakan Ara yang tiba tiba, untung saja ada Farhan yang bertindak cepat menahan kepala gadis itu yang akan menyentuh lantai.

....

Mia celingak celinguk di pintu kantin mencari keberadaan saudaranya tapi tidak ada, ia kembali pergi mencari di tempat lain, karena tidak membawa ponsel, Mia tidak bisa menghubungi gadis itu, di tengah kebingungannya mencari membuat Mia tidak terlalu memperhatikan jalan, hingga ia menabrak punggur seseorang yang entah kapan berdiri di koridor.

"aduh"

Mia memegang hidungnya yang baru saja terbentur benda keras.

Ian yang baru saja keluar dari ruang olahraga untuk menaruh peralatan menoleh ke belakang saat tubuhnya di tabrak seseorang, ia menatap gadis yang sedang mengelus hidungnya sambil memejamkan mata.

"maaf ya"

Suara lembut gadis yang ia tau namanya Mia itu membuat jantung Ian sedikit bergetar, ia mengingat betapa anggun dan terlihat cerdasnya gadis itu saat memberi beberapa pidato di aula.

"hemm"

Hanya itu jawaban ian.

Mia tersenyum canggung sekaligus malu karena sudah menabrak seorang pria, ia mengangguk sopan lalu melangkah pergi dari sana.

Ian menghela napas berat untuk menenangkan gemuruh di dadanya, dua tidak ingin terlibat dengan wanita manapun sebelum ia benar benar berada di puncak kesuksesan, tapi pandangan ian mengikuti langkah gadis yang menurutnya adalah cerminan dirinya.

"ada apa?"

Suara dingin seseorang mengejutkan Ian, ia melihat Ansen berdiri di belakangnya dengan tatapan datar, ian bersyukur itu adalah Ansen, kalau itu Nizar atau Davin, maka akan ada serentetan pertanyaan jika melihatnya memandangi seorang gadis.

"tidak ada, ayo"

Jawab Ian, ia berjalan terlebih dahulu ke kamar istirahat mereka untuk mandi dan mengganti baju, Davin dan hery sudah ke sana lebih dulu.

Di perjalanan Ian tidak sengaja melihat ke lapangan parkir dari lantai atas yang di batasi di dinding kaca, gadis itu terlihat berlari dengan panik ke arah mobil di ikuti seseorang yang sangat ia kenal, pria paruh baya yang sering bersama ayahnya dan farhan, supir perusahaan sekaligus asisten nomor 2 setelah Farhan.

'ada apa sebenarnya?"

Walaupun rasa penasaran Ian memuncak, tapi pria itu terlihat tetap tenang, dia harus menyelesaikan sekolah hari ini, pulang nanti baru ia akan bertanya pada ayahnya.

"apa kau menyukainya?"

suara dingin seseorang membuat ian menoleh ke belakang, tapi dengan cepat ia melarikan pandangannya saat mata dingin Ansen menyelidiki wajahnya dengan seksama.

"aku tidak membencinya"

Jawab ian dengan suara pelan.

"hemm"

Gumam Ansen seperti menerima jawaban ian, tapi dia tau kalau sahabatnya menatap gadis yang bernama mia itu dengan cara yang berbeda, Ansen bertanya karena ingin kejelasan dari sahabatnya, karena sepertinya dia merasa hal yang sama pada gadis itu, jika mereka menyukai gadis yang sama, maka dia akan mundur selagi perasaannya masih di tahap hanya tertarik, dia tidak ingin merusak hubungan persahabatan mereka karena wanita.

"tidak ada salahnya menyukai seseorang sekarang, dan sepertinya dia akan jadi partner belajar yang baik"

Ucap Ansen, ia menepuk bahu ian lalu berjalan lebih dulu, dia tau sahabatnya hanya ingin fokus belajar, tidak ingin terpengaruh dengan hal yang baginya tidak berguna.

Ian menatap keluar jendela setelah mendengar perkataan ansen, seolah gadis dengan pakaian dan rambut yang selalu rapi masih ada di sana dan tersenyum ke arahnya.

Ian mengusap wajahnya kasar sambil menyembunyikan senyumnya, pertama kali ia menemukan seorang wanita yang membuatnya merasa ingin tau tentangnya, mulai ingin mengenalnya bahkan ingin lebih dekat, selama ini wanita yang bisa membuatnya peduli hanya ibu dan adiknya, tapi gadis itu, hanya bertemu beberapa kali bisa membuatnya mengingat setiap inci dari wajahnya. Kebiasaan, dan apa yang gadis itu pedulikan.

'Miska Anatasya, bersiaplah, aku akan mengejarmu'

Batin ian, kemudian ia tertawa kecil dengan kepala yang di gelengkan beberapa kali karena geli dengan tingkah dirinya memalukan.

Hacchihh

Mia yang berwajah khawatir sempat bersin di karenakan AC mobil yang baginya terlalu dingin, pria paruh baya yang memperkenalkan namanya zoni langsung peka dan menaikkan suhu mobil.

"pak, apa Ara baik baik saja?"

Entah yang ke berapa kali pertanyaan itu gadis cantik berambut lurus sebatas punggung itu ulangi, tapi zoni dengan sabar menjawab dengan jawaban yang sama.

"nona Ara demam tinggi nona, dan memanggil manggil nama anda"

Jawab zoni mengulangi perkataan yang sama, dia belum melihat gadis bernama Ara itu secara langsung, dia hanya menerima perintah melalui telpon.

"tapi tadi pagi dia baik baik saja"

Ucap Mia dengan wajah khawatir, ia mengulang kata yang sama, dan pikirannya mengingat ingat apa yang Ara makan atau mungkin ada sesuatu yang membuat adiknya itu bisa demam, tapi tidak ada yang ia pikirkan, karena semuanya terlihat baik baik saja, malah gadis itu lebih ceria karena orang tua mereka sudah kembali, mengingat orang tuanya Mia menggeser duduknya agak maju agar lebih dekat dengan pria yang sedang menyetir itu.

"pak, saya mau menelpon orang tua kami, bisa bapak pinjam telponnya?"

Tanya mia dengan sopan, tidak ada jawaban hanya uluran tangan yang memberikan benda berwarna hitam itu sebagai jawaban.

"terima kasih pak"

Ucap Mia.

'dia sangat sopan dan terlihat pintar'

Batin zoni dengan senyum kecil.

beberapa detik kemudian.

"tidak jadi pak, saya tidak ingat nomornya"

Uhuk uhuk

Zoni menarik kembali pujiannya pada gadis yang ia pikir pintar itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!