Lyanna tak pernah menyangka kejadian malam itu meninggalkan benih di rahimnya.
happy reading guys💧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fransiska simanjuntak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 11
Helena memantau kerja anak tirinya dari lantai atas ballroom, dia menyaksikan semua orang menikmati pesta. Rencana dibuat sematang mungkin oleh Helena. Dia berhasil lolos masuk ke ballroom ini dengan menyogok petugas supaya mendapat kartu undangan, tentu tidak di dapatkan dengan harga murah. Sebab Helena harus melayani banyak pria supaya mendapatkan akses masuk ke hotel. Tapi bagi Helena ini bukanlah hal yang merugikan, kelak nanti Lyanna berhasil mendapatkan Mike, dia akan ikut kaya bersama anak tirinya. Kekayaan Mike tidak terhitung jumlahnya. Helena yakin Lyanna bisa menaklukkan Mike dan mendapatkan apa yang ia inginkan. Membayangkan itu saja sudah membuat Helena senyum kegirangan.
Lama Helena memantau situasi. Hingga detik ini dia belum melihat sosok Mike. Bahkan Lyanna pun tidak nampak batang hidungnya. Wajah Helena bahkan sudah memerah karena marah, dia berjanji akan menyiksa Lyanna jika gadis itu gagal tidur dengan Mike.
"Dasar anak sialan! Awas aja kalau kamu gagal!" Helena mengumpat pelan. Dia sudah rela tidur dengan para pria hidung belang demi mendapatkan akses masuk ke hotel ini. Jika Lyanna mengacaukannya Helena akan memastikan Lyanna akan menyesal seumur hidup.
Mata Helena membulat sempurna melihat targetnya duduk di sofa bersama 5 orang temannya. Helena tersenyum kecil lalu merogoh ponsel di tasnya.
Impormasi yang ia dapatkan, Mike dan keluarganya telah membooking kamar hotel untuk tempat istirahat. Nomor kamar hotel milik Mike bahkan sudah Helena dapatkan.
"Anak sialan. Kau dimana!! Lucas duduk di sofa di ujung ballroom. Kau benar-benar tidak berguna!!. Aku akan berusaha memasukkan obat ke minumannya. Tugasmu memantau dia naik ke kamar hotelnya. aku tidak menerima kata gagal!"
Helena mengetik panjang lebar dan berjalan menuju lift untuk turun ke ballroom.
***
Lyanna sedikit terkejut melihat pesan dari Helena. Bagaimana mungkin ibu tirinya segila itu hingga mengikutinya memasuki ballroom. Hal yang paling Lyanna tidak Terima adalah orang yang akan menjadi tergetnya merupakan musuhnya sendiri. Menggoda Mike secara terang-terangan sama saja mengantarkan nyawa untuk dihabisi.
Lyanna berdiam diri di depan pintu lift. Jika dia mundur nyawa daddynya dalam bahaya, namun jika dia maju dia tidak yakin bisa keluar dari hotel ini dalam keadaan bernafas.
Lama Lyanna menunggu akhirnya dia kembali mendapatkan notif dari Helena.
"Mike akan pergi ke kamar!! Lima menit lagi susul Mike ke kamarnya. kamar presidential suite lantai 33 no 3301. Jika kau gagal. Nyawa daddymu akan tamat!!"
"Cepat Anna.. Tentukan keputusanmu!" Serunya pada dirinya sendiri.
Lyanna menarik nafas panjang kemudian bergegas menuju kamar kecil untuk melepas pakaian housekeeping nya.
Mungkin ini akan menjadi keputusan besar yang pernah di ambil Lyanna seumur hidupnya. Lyanna tau sehebat apa kekuasaan keluarga serellius. Tapi Helena selalu berhasil membuat Lyanna selalu melakukan perintahnya.
10 menit Lyanna menghabiskan waktu merapikan pakaiannya di dalam bilik kamar mandi hingga ia kembali di kejutkan oleh pesan dari Helena.
"Dimana kau bodoh!! Cepat susul Mike ke kamarnya sialan!"
Lyanna menghela nafas lalu melangkah menuju lift dan langsung menekan tombol.
Jarum jam seolah tak berputar. Rasanya sangat lama berada di dalam lift, sendirian dalam keadaan menegangkan. Bahaya berada di depan mata, Lyanna kini tidak punya pilihan.
Keringat dingin membasahi pelipisnya, jari-jari tangannya pucat dan dingin.
Ting!!.
Pintu lift terbuka, Lyanna telah sampai di lantai 30. Lantai yang di khususkan untuk kamar president suite.
Tidak jauh dari lift Lyanna sudah bisa melihat ruangan 3301.
Tidak ada jalan keluar lagi, Lyanna sudah melangkah sejauh ini.
Lyanna sampai di depan kamar Mike. Suasana di lantai ini sangat sepi. Tentu karna hanya beberapa orang yang mengisi kamar president suite. Sedangkan orang lain masih sibuk menikmati pesta di bawah.
"Semoga saja kau tidak mati sia-sia Lyanna!" Gumamnya lirih pada dirinya sendiri lalu memberanikan diri memencet bel.
Lyanna meremas dress nya. Jantungnya terus berdetak lebih kencang, beberapa kali ia menarik nafas namun hanya membuat nafasnya terasa sesak dan sulit di atur.
Lyanna kembali memencet bel hingga pintu kamar itu terbuka setelah empat kali memencet bel. Sosok pria bertubuh tinggi menyambut Lyanna dengan mata tajam yang mengerikan. Lyanna merasa sudah terbunuh hanya karena tatapan Mike.
"Lagi-lagi kau!!" Mike mencengkram dagu Lyanna dengan gerakan cepat. "Ternyata benar... Wanita murahan sepertimu hanya butuh ditiduri dan menginginkan uang!."
Lyanna menggeleng. "Sepertinya aku salah kamar. Tolong lepaskan aku!"
Mike menyeringai, seringaian nya membuat Lyanna seperti kecil di mata Mike. Dia akan habis hanya dengan sekali Mike menginjaknya.
"Brengsek! Kau sudah susah payah mencampurkan obat perangsang ke minumanku. Sekarang kau ingin di lepas?? Atau ini hanya actingmu supaya kau tak nampak murahan?!" Tawa Mike menggema. "Kau datang ke sini dengan harapan aku akan menyentuhmu bukan?"
Lyanna menggeleng. Dia benar-benar tidak terima dikatakan murahan oleh Mike, namun apa daya memang ia datang kesini untuk ditiduri oleh pria angkuh ini.
"Kau salah paham. Aku bukan wanita seperti itu.!" Ucap Lyanna namun Mike hanya tersenyum menyeringai karena tubuh Lyanna yang bergetar hebat.
Dalam satu tarikan Mike menyeret Lyanna memasuki kamarnya.
"Kau salah paham! Lepaskan aku. Bukan aku pelakunya!!."
"Aktingmu bagus sekali. Kau tidak lebih dari wanita jalang di luaran sana!" Ucap Mike menatap tajam ke arah Lyanna. "Aku akan memenuhi keinginanmu, mari bersenang-senang malam ini."
Mike melempar tubuh Lyanna ke atas ranjang dengan keras. Tubuh Lyanna seperti permen kapas saat Mike mengangkat dan membantingnya.
"Tidak!! Jangan sentuh aku! Kalau tidak aku akan melaporkanmu!!" Ancam Lyanna namun hanya dibalas senyuman kecil oleh Mike.
Lyanna tidak tau saja kalau Mike lebih berkuasa di kota ini. lantas kepada siapa Lyanna akan melapor?
20 menit yang lalu...
Mike merasakan keanehan di tubuhnya. Rasa panas yang menjalar menurunkan fokus dan konsentrasinya. Saat itu Mike sedang berbincang dengan Kai dan 5 teman lainnya. Menikmati pesta pernikahan Jareth dengan minum-minuman. 5 botol aklohol telah tandas di tangan Mike, dia dan teman-temannya pecinta alkohol. Tapi bagi Mike 5 botol alkohol masih wajar dan harusnya belum membuat Mike mabuk. Apalagi sampai kehilangan kesadaran sampai halusinasi. Tapi Mike merasakan keanehan di dalam dirinya.
"Aku mau istirahat." Ucapnya pada anggota lainnya dan pergi meninggalkan keramaian pesta.
Mike merasakan panas di tubuhnya bukan karna efek alkohol. Mike yakin karna dia tidak pernah merasakan sensasi sepanas ini setelah menghabiskan banyak botol-botol Wine. Semakin lama rasa panas itu semakin menjalar ke seluruh tubuhnya bercampur sensasi dingin yang tidak bisa dijelaskan. Mike semakin yakin bahwa dia telah diberi obat Penangsang.
"Shit! Siapa yang berani-beraninya bermain-main denganku!!" Mike mengumpat.