NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Sang Mafia

Terjebak Cinta Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Bad Boy / Gadis nakal
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: lirien

"Mulai malam ini kamu milikku, aku suka 45imu yang manis itu." ujar Kael sambil tersenyum miring.

"Hey kamu bilang anakmu tapi ini apa? Kau berbohong padaku om jelek!" jawab Vanya dengan raut wajah kesalnya.

"Sssttt! diam dan jangan banyak bicara, elus kepalaku!" titah Kael mengusap lembut pipi gemoy Vanya.


>>Mau tau kelanjutannya? simak terus dan jangan skip bab, karna di setiap bab ada kejutannya💥

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lirien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburunya Vanya?!

Vanya mengernyitkan dahi, bingung menghadapi pilihan yang ditawarkan Kael.

Cahaya matahari pagi yang hangat menyorot wajahnya yang mulai merah padam, tanda kebingungan.

"Aku cuma mau pakai motor ke sekolah, bukan mobil mewah," ujarnya sambil memalingkan wajah, mencoba menyembunyikan rasa kesalnya.

Kael, dengan senyuman yang tidak pernah lekang dari wajah tampannya, mendekati Vanya, berusaha meredakan kekhawatiran gadis itu.

"Kamu tahu aku hanya ingin yang terbaik untukmu, kan? kalau pakai motor terus jatuh gimana hmm?" katanya sambil memegang tangan Vanya yang dingin.

Vanya menghela napas, matanya menatap ke jauh, berusaha mencari jawaban. "Aku tahu, Kael. Tapi, menggunakan Rolls Royce atau Bugatti atau bahkan Mercedes ke sekolah? Kamu serius? Teman-teman akan berpikir aku sombong," katanya dengan suara yang sedikit bergetar.

Kael menggenggam tangan Vanya lebih erat, matanya menunjukkan kepedulian yang mendalam. "Mereka tidak akan berpikir seperti itu. Mereka akan tahu kamu istimewa," sahutnya dengan yakin.

Vanya menggeleng pelan, "Aku hanya ingin normal, Kael. Ducati hitam itu sudah lebih dari cukup. Itu tidak terlalu mencolok dan masih bisa diterima oleh teman-temanku," katanya, berusaha meyakinkan.

Namun, Kael tetap bersikukuh, "Tidak, aku tidak ingin kamu mengendarai motor. Itu terlalu berbahaya," katanya dengan nada yang tegas.

Vanya menatap Kael, matanya berkilat menunjukkan kekecewaan. "Kamu tidak mengerti, Kael. Aku hanya ingin menjadi diriku sendiri, bukan bayangan dari kekayaanmu," ujarnya dengan suara yang mulai meninggi.

Suasana menjadi sedikit tegang, Kael menarik napas dalam, berusaha memahami perasaan Vanya. "Baiklah, jika itu yang kamu inginkan. Tapi setidaknya, biarkan aku mengantarmu setiap hari, dengan mobil yang aman dan nyaman," tawarnya sebagai solusi.

Vanya memandang Kael, terdiam sejenak, lalu akhirnya mengangguk pelan. "Gak mau, yaudah kalau gak mau nuruti kita putus aja," katanya dengan senyum tipis, mencoba menerima tawaran Kael dengan hati yang berat.

"Heh ya gak bisa dong, gak usah aneh-aneh neh kamu ya." tolak Kael dengan raut wajah kesalnya.

Keduanya berjalan bersama menuju sofa tangan mereka masih saling menggenggam, sebuah simbol kompromi dan pengertian dalam hubungan mereka yang masih harus banyak belajar dan beradaptasi.

"Bisa nurut gak?" ujar Kael dengan nada dinginnya.

"Kamu loh yang gak bisa nurut, aku janji bisa jaga diri sendiri. Aku gak akan jatuh atau apapun itu boleh ya kaki ini aja mau pekemotor itu." ujar Vanya yang mencoba mengutarakan keinginannya itu.

"Hm, terserah kamu. Tapi jangan larang aku kalau aku kasih kamu pengawalan yang ketat." ujar Kael yang kali ini tak mau di bantah lagi.

"Oke aku setuju kalau itu." jawab Vanya.

Kael menatap Vanya, "Apa?" tanya Vanya.

CUP!

Dengan cepat Kael mencium bahkan melumat bibir mungil yang selalu menggodanya itu, bahkan adik kecilnya sampai bangun juga.

"Kael, demi apapun cuma kamu yang aku inginkan di dunia ini sayang." bisik Kael di sela-sela ciumannya.

"Shh ahh emhh lep-lep...ashhh...." desah Vanya saat tangan Kael mulai kemana-mana.

"Pegang dikit boleh gak yang bawah?" tanya Kael dengan suara seraknya.

PLAK!

"Ouh shit sakit kepalaku!" ujar Kael refleks memegang kepalanya yang dipukul Vanya agak keras tadi.

"Enak aja mau minta aneh-aneh, dasar ya semua cowok sama aja mata keranjang!" omel Vanya sambil melirik sinis Kael.

Dengan cepat Vanya keluar dari kamar Kael, ia pergi ke dapur ingin mengambil air dingin untuk meredakan panas di seluruh badannya itu.

"Sial, gue harus hati-hati pokoknya. Salah dikit bisa hilang perawan gue." ujar Vanya sambil menggigit bibir bawahnya sendiri.

"Apa jangan-jangan tuh orang sering main sama cewek lain ya di luar, awas aja kalau berani langsung aku putus saat itu juga. Enak aja cewek secantik gue cuma dijadiin mainan aja." lanjutnya sambil melirik ke arah jendela.

Beda halnya dengan Kael, ia masih kesakitan di dalam kamarnya. "Kamu harus tanggungjawab sayang, kepalaku sakit loh ini!" ujarnya sambil meringis pelan.

Ya gimana enggak, tampolan dari kekasihnya tadi memang gak main-main.

"COME HERE INI BENERAN SAKIT....!" teriak Kael dengan suara kerasnya.

Vanya yang mendengar itu pun bodo amat, ia langsung mengambil buah apel dan membawanya ke halaman depan.

"Om kerja di sini udah berapa lama?"

tanya Vanya pada anak buah Kael yang sedang bertugas itu.

"Sudah lama nona." jawab Pak Sam dengan tegas.

"Apa tuan mu itu pernah bawa cewek lain ke sini?" tanya Vanya dengan tatapan tajamnya.

Pak Sam menganggukkan kepalanya, "pernah nona, memangnya ada apa?" tanya Pak Sam yang kepo juga.

BRAK!

"JADI KAEL BOHONGIN AKU? EMANG SIALAN TUH ORANG MINTA GUE PITES YA!" teriak Vanya keras sambil menggebrak meja di depannya itu.

Tentu Pak Sam langsung mengkode Vanya agar tak berteriak takutnya kalau Kael tau bisa marah dia nanti.

"Siapa ceweknya Om? Masih cantikan aku atau ceweknya itu...?" tanya Vanya sambil mengibaskan rambut panjangnya itu.

"Sama-sama cantik nona kan perempuan." jawab Pak Sam yang belum paham maksud Vanya.

"Wah beneran minta di gorok lehernya Kael." ujar Vanya sambil mengepalkan kedua tangannya.

"Semua cowok sama aja bisanya cuma nyakitin sama bohong, lihat aja aku putusin baru tau si Kael jelek itu." kesal Vanya yang semakin menjadi-jadi.

"Hah...mak...maksudnya apa nona? Tuan...tuan Kael gak per...."

"Udahlah om diam aja, udah ya makasih infonya. Aku mau bunuh tuanmu dulu." ujar Vanya dan langsung masuk ke dalam.

Tentu saja seluruh tubuh Pak Sam langsung kaku, ia salah bicara, yang dia maksud tuh Mama Sasa yang sering ke sini. Bukan cewek lain yang spesial seperti pacar atau calon istri begitu.

"Tamat riwayatku sebentar lagi." ujar Pak Sam dengan tubuh yang gemetar hebat.

Tentu saja Vanya masuk dan naik ke lantai atas, di sana ia membuka pintu dengan keras hingga Kael kaget langsung menoleh.

"Kamu apa-apaan sih?" ujar Kael.

"KAEL KAMU BOHONG SAMA AKU....!!" teriak Vanya dengan suara kerasnya.

"Bohong apa sih? kalau ada masalah sini di ceritain bukan teriak marah-marah begini. Come here ceritakan semuanya." sahut Kael dengan suara lembutnya.

"Gak ada yang bisa di omongin lagi, sekarang aku cukup paham kalau kamu cowok murahan yang bisanya nyakitin aku aja." ujar Vanya dengan kedua tangan yang terkepal erat.

"Maksud kamu apa? aku nyakitin kamu apa?" tanya Kael yang bingung.

"Oh sekarang pura-pura gak tau. Kamu bilang kamu gak punya mantan tapi kenapa Pak Sam bilang kalau kamu pernah bawa cewek cantik ke sini selain aku hah? DASAR SEMUA COWOK SAMA AJA....!" teriak Vanya dengan menggebu-gebu.

Ia mendekat ke arah Kael dan hampir memukulnya, Kael dengan gesit langsung menarik tangannya dan memeluknya dengan erat.

Vanya yang terjatuh ke pangkuan Kael pun langsung marah bukan main, "lepas aku gak mau sama cowok bekas perempuan lain." ujar Vanya marah.

Sungguh hatinya terasa panas kali ini. Mungkin ini akan jadi akhir segalanya, ia tak suka dengan cowok bekas cewek lain.

"Biar ku seret Sam ke sini. Aku berani sumpah gak pernah bawa perempuan lain ke sini cuma kamu aja." jawab Kael dengan nada tegasnya.

Bahkan urat-urat di lehernya sampai terlihat saking marahnya dia kali ini, namun di hadapannya ini Vanya perempuan yang paling dicintainya jadi ia tak akan pernah melukainya walaupun seujung kukunya saja.

"Om Sam bilang kalau kamu pernah bawa cewek lain ke sini, jadinya kamu tuh bohong sama aku. Ayolah ngaku aja." sahut Vanya lagi.

"Dengerin aku, aku sekalipun gak pernah bawa cewek lain ke sini, yang ada cuma Mama Sasa sama kamu. Kamu bisa cek CCTV kalau gak percaya." jelas Kael panjang lebar.

Tangannya terkepal erat, ingatkan dia untuk ngasih hukuman ke Sam karena sudah memfitnahnya.

Pagi itu ruangan terasa begitu tegang, dengan aroma ketidakpercayaan yang menyelimuti udara. Vanya menatap Kael dengan pandangan yang tajam, seolah-olah mencoba menembus ke dalam jiwa kekasihnya untuk mencari kebenaran.

"Tinggal bilang iya aja susah banget sih, kamu gak usah cari alasan ya, tinggal jujur aja susah dasar laki-laki," ujar Vanya, suaranya memotong ketenangan yang sempat ada.

Kael terkekeh pelan, mencoba meredakan ketegangan namun justru menambah bara api dalam hati Vanya. "Mau kamu apa sekarang?" tanya Kael, matanya masih mempertahankan sisa-sisa kesabaran.

"Tuh kan kamu marah, jadinya bener kan apa yang di bilang sama Pak Sam," sahut Vanya.

Dengan nada sinis, menambahkan luka di hati Kael yang sudah terasa panas.

Tanpa diduga, Kael mendekat, menarik Vanya ke dalam pelukannya dan mencium bibirnya dengan penuh emosi. Itu bukan ciuman yang lembut, melainkan sebuah penegasan, sebuah klaim.

"Cuma kamu sama Mama doang yang ke sini, gak usah rewel gak ada perempuan lainnya!" ujar Kael tegas, matanya menatap dalam ke dalam mata Vanya, mencari pengertian.

Vanya, meski terkejut, dapat merasakan denyut jantung Kael yang berdegup kencang, seolah berusaha meyakinkannya tentang kebenaran kata-katanya.

"Jangan cium-cium aku, buktinya apa sekarang hah?" ujar Vanya dengan raut wajah kesalnya sambil mengusap bibirnya yang habis di cium itu.

"Buktinya aku penggal kepala Sam sekarang," jawab Kael, suaranya mengandung sedikit ancaman, menunjukkan betapa seriusnya dia dalam hal ini.

Vanya mengerutkan dahi, tidak yakin harus bereaksi seperti apa. "Jangan ngaco kamu, jangan mainin nyawa orang," katanya, suaranya rendah namun tegas, menunjukkan bahwa dia tidak mendukung ide gila tersebut.

Kael menghela napas, menyesali kata-katanya yang terlalu jauh. Dia memegang wajah Vanya dengan kedua tangannya, "Ya kamu yang gak percayaan, tanya Mama kalau gak percaya. Aku sekalipun gak pernah bawa cewek lain ke mansion ini."

Vanya memandang Kael, mencoba membaca kesungguhan di wajahnya. Dia tahu Kael bukan tipe yang kejam kalau sama dia, tapi ketidakpercayaan yang telah tertanam terkadang membuatnya sulit untuk melihat jelas. "Aku tahu," bisiknya akhirnya, "Tapi kata Pak Sam tadi..."

Kael mengangguk, memahami ketakutan terbesar Vanya. "Trust me, aku gak pernah bohong soal ginian sayang," katanya, mencium dahi Vanya dengan penuh kasih.

Dalam dekapan itu, mereka berdua menemukan kekuatan untuk melewati badai keraguan yang sempat mengancam cinta mereka.

"Hey aku masih gak percaya ya, jangan kira kamu lembut gini terus aku percaya gitu? enggak ya. Aku maunya cowok yang berkualitas yang gak suka di sentuh cewek lain yang hanya menegaskan kalau cowok itu milik aku. Kamu tau Kael, aku tak suka cowok murahan." ujar Vanya panjang lebar.

Pagi itu angin berhembus kencang, menggoyangkan dedaunan di halaman rumah besar milik Kael.

Cahaya matahari yang terik seakan menambah ketegangan yang sedang terjadi. Dengan langkah cepat dan geram, Kael menarik lengan Vanya, kekasihnya, keluar dari pintu utama rumah hingga keduanya berdiri di halaman depan.

"Ke sini kau, sialan!" teriak Kael, nada suaranya meninggi, dipenuhi amarah. Raut wajahnya menunjukkan kemarahan yang tidak bisa dibendung lagi.

"Sekarang jelaskan pada kekasihku apa maksud ucapanmu tadi!" Kael memerintah dengan suara yang menggelegar, memaksa Pak Sam, pengawal setianya, yang berdiri gemetar di hadapan mereka.

Pak Sam, yang sejak awal kejadian terlihat pucat, kini semakin ketakutan mendengar teriakan Kael.

Ia menatap Kael dengan pandangan yang mendesak, menuntut sebuah kebenaran yang bisa meredakan gejolak di hatinya.

"Anda salah paham, Nona," kata Pak Sam dengan suara bergetar, mencoba menjelaskan dengan segenap ketenangan yang bisa ia kumpulkan. "Saya bilang memang tuan Kael pernah bawa perempuan cantik ke mansion ini namun dia itu Velia, Ibunya Tuan Kael."

Mata Vanya langsung melebar, terkejut dengan informasi yang baru didapatkannya. Segala kesalahpahaman yang sempat memenuhi pikirannya tiba-tiba terasa menguap, digantikan oleh rasa lega yang mendalam.

"Dengar kamu?" kata Kael, nada suaranya mulai melunak, meskipun masih ada sisa amarah yang belum sepenuhnya reda.

Matanya menatap Vanya dengan intens, berusaha meyakinkan kekasihnya itu bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Vanya, yang sempat terhanyut dalam kecemasan dan cemburu, kini merasa tubuhnya mengendur.

Ia menarik napas dalam-dalam, berusaha menstabilkan emosi yang sempat bergolak hebat. Dengan hati yang masih berdebar, ia mendekat ke arah Kael, mencari kenyamanan dalam pelukan orang yang dicintainya itu.

Kael, menyadari kesalahpahaman yang telah terjadi, merangkul Vanya dengan erat, berusaha menghapus segala ketakutan yang sempat muncul.

"Masih mau marah? Masih mau teriak-teriak hmm?" bisik Kael lembut, mencoba menenangkan hati kekasihnya.

Di sisi lain, Pak Sam, yang merasa bersalah karena tidak menjelaskan situasi dengan lebih jelas sejak awal, hanya bisa menundukkan kepala.

Rasa bersalah itu menggelayuti hatinya, namun lega juga karena akhirnya kesalahpahaman tersebut bisa terselesaikan.

Pohon-pohon di halaman itu bergoyang lebih pelan, seolah-olah ikut merasakan kedamaian yang mulai tercipta di antara Kael dan Vanya.

Malam itu, yang semula dipenuhi dengan kemarahan dan kesalahpahaman, kini berubah menjadi malam yang penuh dengan pengertian dan perasaan hangat, mengembalikan cinta yang sempat terganggu di antara mereka.

Kael langsung menggendong kekasihnya naik ke lantai atas, "terima hukumanmu, beraninya kamu tadi teriak-teriak sama aku..." bisik Kael sambil tersenyum miring.

"HUAA....ENGGAK...LEPAS....!"

1
Coffe. maniss
aku kasih penilaian nih biar authornya notic😭

KK, percepat dong semua masalah atau musuh apalah itu yang buat arghhhh itu nggak bahagia keluarga Vania dan KL pengen banget nengok orang itu bahagia tanpa beban tapi ya walaupun cuma bisa baca aja aku nengoknya hihi 😭😭
Coffe. maniss
ni cowok Mandang fisik banget ya!!!
Coffe. maniss
Dihh ngaju" si Reke
Coffe. maniss
sumpah yaa.... jadi cewek sebadassss ini si vanyaaa😭😭
Coffe. maniss
menyala Vanya...
sumpah suka banget sama karakter Vanyany. cewek badassss abisss🔥🔥🔥
Coffe. maniss
Issss geram nya aku Ama nek lampir satu iniiii,
Coffe. maniss
mantap Vanya🔥🔥🔥
Styyyy.gen z
suka dn bgus jg... alur ceritanya y gk aneh" dn nggak menye"... tpi knpa bnyk bgt tokoh pria tampannya yh jdi ny kn Vanya bingung mau pilih yang mana ya wlpun ttp bara pemenangnya...😭☝🏼
Styyyy.gen z
Jujur ceritanya keren, nggak ngebosenin... tingkah vanya yang bar" sama bara yang posesif bacanya sambil senyum-senyum sendiri wkwk...u
Styyyy.gen z
oke bagus menarik alur ceritanya di setiap ceritanya juga sangat menghayati sampai saya 24 jam tidak mau berhenti membacanya kata-katanya pun tidak terlalu bagus sehingga mudah dimengerti
Styyyy.gen z
Cihuy bener gak usah di anggap deh orang begitu☝🏼
Styyyy.gen z
Woi😭😭😭😭🫵🏼
Styyyy.gen z
Tajem banget mulutnya... gilakkk
Leeeelyyy
Pelajaran banget ni guys, Real banget menurut aku, kalo sebagai cewek terlalu mur*h tu kadang emang atau malah gak di lirik/gak memikat.... tapi kalo cewek punya prinsip kaya Vanya ini yang "gak ya gak", justru laki-laki malah lebih tertarik atau tertantang buat deketin... jadi cewek" di luar sana kalian harus punya value ya, biar kalian punya daya tarik tersendiri 🙂‍↕️🍓
Leeeelyyy
Pelajaran banget ni guys, Real banget menurut aku, kalo sebagai cewek terlalu mur*h tu kadang emang atau malah gak di lirik/gak memikat.... tapi kalo cewek punya prinsip kaya Vanya ini yang "gak ya gak", justru laki-laki malah lebih tertarik atau tertantang buat deketin... jadi cewek" di luar sana kalian harus punya value ya, biar kalian punya daya tarik tersendiri 🙂‍↕️
Arin
🤣🤣🤣🤣🤣
Syriii.kzza
Behh emang yang begini harus di kasih tahu siapa yang berkuasa!!!!
Syriii.kzza
apa karna ini juga ya si Kael itu jomblo Mulu, karna kalo ada yang Deket sama dia musuhnya auto di mana-mana
Syriii.kzza
ini kayaknya si Kael punya masa lalu yang kelam deh? apa cuma aku yang mikir gitu???
Syriii.kzza
Thorr, thanks udah ngasih judul begitu, ini langsung ku skip kok😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!