NovelToon NovelToon
Di Nafkahi Berondong Ku.

Di Nafkahi Berondong Ku.

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:58.4k
Nilai: 5
Nama Author: tami chan

Devina adalah seorang mahasiswi miskin yang harus bekerja sampingan untuk membiayai kuliahnya dan biaya hidupnya sendiri. Suatu ketika dia di tawari dosennya untuk menjadi guru privat seorang anak yang duduk di bangku SMP kelas 3 untuk persiapan masuk ke SMA. Ternyata anak lelaki yang dia ajar adalah seorang model dan aktor yang terkenal. Dan ternyata anak lelaki itu jatuh cinta pada Devina dan terang-terangan menyatakan rasa sukanya.
Apakah yang akan Devina lakukan? apakah dia akan menerima cinta bocah ingusan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tami chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketemu keluarga besar.

"Lho, katanya mau makan?" tanya Devi bingung karena Devan malah mengajaknya ke basement, menuju motornya yang terparkir di sana.

"Iya, makan, tapi nggak di sini. Makanan di sini nggak ada yang enak!" ucap Devan santai sambil duduk di atas jok motornya dan memakai helm fullface nya.

"Ayo, buruan! katanya laper!"

Devina mendesah, lalu memakai helm yang di berikan Devan, setelah itu dia pun naik dan duduk tepat di belakang Devan.

"Udah tau laper, harusnya langsung makan aja, kan banyak restorant tadi! lagian makan bakso juga aku ma-uuuuuuu," belum selesai Devi bicara, Devan sudah menarik gas hingga motornya melaju kencang. Devi yang belum siap sampai hampir terjungkal ke belakang. Buru-buru dia mencengkram pinggang Devan agar dirinya tak sampai terjatuh.

"Devan!!!" teriaknya kesal.

Devan hanya terkekeh sambil terus melajukan motornya.

Hampir sepuluh menit, motor Devan melaju, dan Devi blm juga tau arah dan tujuan Devan. Mau makan di mana mereka? di Afrika? atau di Korea? kenapa lama sekali tak juga sampai, padahal perut Devi sudah keroncongan bukan main. Iyalah dari siang dia belum makan, dan sekarang sudah jam 5 sore, bagaimana mungkin perutnya nggak keroncongan?!

Akhirnya, setelah penantian panjang, Devan memarkirkan motornya di sebuah caffe yang cukup mewah.

"Kita makan di sini?" kaget Devi.

Devan mengangguk lalu melepaskan helmnya. Dia sudah tak memakai masker nya lagi, hanya kaca mata hitam, lalu melenggang masuk ke dalam caffe.

Devi berjalan pelan mengikuti Devan, dalam hati dia bersyukur sudah ganti dengan baju yang bagus, jika tidak, mungkin Devi di kira pengemis yang mau numpang makan di sini.

"Eh, Devi?"

Devi melonjak kaget saat melihat Lucia -mamahnya Devan- menyapanya di dalam caffe.

"Lho, Tante Luci? mau makan di sini juga?"

Lucia tersenyum tipis, "kalian datang berdua? habis ngapain?" selidiknya penasaran.

"Kami baru les!" jawab Devan acuh sambil menarik sebuah kursi dan duduk di sana.

Devi melotot ke arah Devan, berani sekali dia berbohong kepada Mama nya yang sangat baik ini!

"Nggak Tante, tadi Devan minta di temenin main di Timeson, soalnya tadi ada rapat guru dan dia pulang cepat," ucap Devi sambil melirik Devan yang langsung cemberut.

"Hhmmm, mulai bohong sama Mama, kamu, ya?!" Lucia mendekati Devan, menjewer kupingnya dengan lembut sambil tersenyum.

"Habis ini juga mau les, jadi nggak bohong, lah!" Devan menggembungkan pipinya sambil melihat buku menu.

"Kamu mau makan apa? nih, pilih," tanya Devan pada Devi sambil menyerahkan buku menu.

Devi pun bergegas duduk di depan Devan, "Tante, gabung di sini aja ya? makan bareng," ajak Devi sambil menatap Luci.

Lucia meringis, "tante lagi kerja," bisiknya.

Devi membola, mulutnya bahkan menganga lebar. Orang udah kaya, kok masih kerja jadi pelayanan caffe!

Devi menoleh ke arah Devan dan melotot, "apa gunanya kamu jadi artis, uang banyak tapi Mama kamu masih di suruh kerja jadi pelayanan caffe!" ucap Devi sambil menyenggol lengan Devan.

"Apaan sih! nggak usah sok tau, deh!" kesal Devan.

"Akun pesenin nasi goreng kambing aja, ya! kamu kelamaan mikir!" Devan bangun dari duduknya dan berjalan menuju area tertutup di pojok restorant.

Devi masih bingung, kenapa Devan malah pergi sendiri ke dapur? kenapa nggak panggil pelayanan aja? misal nggak enak nyuruh-nyuruh mamanya.

"Eh, ada Devi?"

Devi menoleh lagi, dan melihat Ivan.

"Eh, Kak Ivan ada di sini juga?" kagetnya.

"Ya, aku kan kerja di sini," ucapnya santai.

Jadi, Mama Devan dan menantunya bekerja bersama di caffe ini?! kerja? jadi pelayan? di caffe!!!

Devi menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil nyengir penuh kebingungan.

"Siapa?" tiba-tiba terdengar suara merdu seorang wanita yang sangat cantik. Walaupun perutnya tampak membesar, tak bisa mengurangi aura kecantikannya yang terpancar.

Devi menatap wanita hamil itu sambil bertanya-tanya, di mana dia pernah melihatnya? apakah wanita itu artis juga seperti Devan?

Ivan tampak berbisik pada wanita hamil itu, dan si wanita tadi langsung tersenyum sambil menatap Devi.

Dia langsung mengambil kursi dan duduk di depan Devi.

"Hai, kita belum pernah ketemu, ya? aku Vinvin, kakaknya Devan," ucapnya ramah.

"Ooh!" Devi seolah tersadar, dia sampai membulatkan mulutnya karena saking terkejutnya.

"Pantesan, aku kayak pernah lihat di mana gitu..." ucap Devi sambil menepuk tangannya.

"Kak Vinvin sedang hamil berapa bulan?" tanya Devi to the point.

"Sudah mau delapan bulan," Vinvin tersenyum sambil mengusap perutnya.

"Semoga sehat bayi dan Mamanya, jangan kecapean ya kak, banyakin jalan kaki santai gitu."

"Kamu banyak tau, ya?"

"Dulu waktu di kampung, saya sering temenin bidan kampung bantu persalinan. Jadi Saya sering dengar nasihat dari bu Bidan buat Ibu-ibu yang sedang hamil."

Vinvin tersenyum, "hebat sekali, umur berapa kamu bantuin bidan desa?"

"Sebenarnya bukan bantu persalinan, cuma bantu bersih-bersih kliniknya sama nemenin jaga malam aja, hehehe.. itu waktu saya masih duduk di bangku kelas 3 SMP," Devi kembali teringat kerja kerasnya sewaktu di kampung, dia pun tanpa sengaja menghela napas.

"Ck! kalian ngapain malah kumpul di sini! sana deh! aku mau makan!" kesal Devan yang tiba-tiba muncul.

"Huh! si jutek muncul!" Vinvin beranjak dari duduknya di bantu Ivan, "ya sudah, selamat menikmati makanannya Devi, semoga kamu suka," ucap Vinvin ramah sambil mengusap lengan Devi.

"I-iya kak, Terima kasih..." Devi mengangguk sambil tersenyum.

"Ngobrol apa sih?" tanya Devan penasaran.

"Bukan apa-apa, ngomong-ngomong, ini caffe punya kak Vinvin kah? yang waktu itu Tante Luci cerita?" tanya Devi sambil menatap Devan penuh rasa penasaran.

Devan mengangguk sambil bermain ponselnya.

"Ya ampun! duh, gimana nih! apa aku bantuin Kak Vinvin? kayaknya karyawannya lagi minim ya? sampai Tante Luci ikut bantu-bantu?"

"Ck! kamu kan tamu di sini!" ketus Devan.

"Tapi aku kan nggak enak?!"

"Nggak enak kenapa? kecuali kamu di sini sebagai calon mantu mama, baru ngerasa nggak enak!"

Devi terdiam, bener juga sih! karena sikap keluarga Devan yang ramah, Devi jadi lupa jika dirinya bukan siapa-siapa di keluarga ini.

"Maaf," ucapnya sambil nyengir penuh kekecewaan.

Devan menatapnya tajam sambil berdecak kesal.

"Devano!! my hubby!!" teriakan seorang gadis, mengejutkan Devi.

Apalagi tiba-tiba muncul gadis cantik dengan rambut panjang terurai, dan body yang aduhai berlari kecil dan langsung duduk di samping Devan.

"Kok, ke sini nggak ajak-ajak aku, sih!" ucapnya pura-pura kesal. Dia merebahkan kepalanya di lengan Devan, dan dengan cepat Devan menarik tangannya, enggan menjadi sandaran gadis cantik itu.

"Aira! jangan ganggu Devan!" Seorang lelaki muncul, mendekati meja Devan dan Devi dan sukses membuat Devi membola hingga matanya hampir meloncat keluar.

"C-c-chef Kevin? koki terkenal yang suka jadi juri di misterchef?" gumam Devi sambil melototi orang terkenal itu.

Ada di mana aku! kenapa di sekelilingku di penuhi manusia-manusia spek malaikat begini! oh no!

1
anasthasia anas
mampus hampir ketauan 🤣
Marya Dina
ayoo lahh thorr 2bab ya yaa
Nur Adam
lnjut
Ayumi Mutiara
astaga lagi seru"nya ciuman di kagetin wkwkwk 🤭🤭
Ulistian
otw 2 bab sehari kakak maniss, semangaaatttttt
Nur Adam
lnjut
aca
kepoo ya ben sama q jg/Hey/
Tamie: othornya juga 🤭
total 1 replies
Marya Dina
ayoo thooorr double up donk
Marya Dina
iihh kalian kang kepo deh🤭
Marya Dina: iya bikin penisirin aja othor nya.
Tamie: kepo maksimal tuh...
total 2 replies
Patrish
dari pada mendengar penjelasan dari orang lain lebih baik begini Devi👍🏻👍🏻
Ulistian
berharap 2 bab sehari sekali update
Tamie: hehehe... klo ada kesempatan pasti ta up 2 kak.. 🤗🤗
total 1 replies
Ayumi Mutiara
kena sensor wkwkwk 🤭🤭
Tamie: biar nggak pada mupeng 🤭
total 1 replies
Listia Sandra
wkwkwkwk..beny penasaran😅🤭
termasuk saya yg baca🤭
Tamie: wkwkwkwk... 🤣🤣🤣
total 1 replies
anasthasia anas
Aira mulai meresahkan
Tamie: iya nih, bikin emosiong
total 1 replies
Marya Dina
gk papa dev.. penting km udh jujur..
restu belakangan..penting devan padamu🤭🤭🤭
Marya Dina: ya devan dulu lain nya nyusul🤭🤭🤭
Tamie: yg penting cuma Devan aja ya.. 🤣🤣
total 2 replies
Listia Sandra
mbuakkkk dikit amat up nya hehehe
Tamie: 😅 maapkeun... 😅😅
total 1 replies
Ayumi Mutiara
ihh lanjut kk😭
Tamie: udah sayy
total 1 replies
aca
lanjut donk
Tamie: udah donk...
total 1 replies
aca
Devi jd gatel. y
Tamie: wkwkwk.... 🤭 lagi kerasukan jin dan jun...
total 1 replies
aca
males bertele tele ceritanya
Tamie: part ini SMP bbrp bab k dpn emang bikin emosi... 🤭 tp g lama kok mak... 🤭🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!