"Tahta tertinggi mencintai adalah mengikhlaskan.."
Kalimat itu sangat cocok menggambarkan keadaan yang dirasakan oleh Zio Nabastala Winata, pria berusia 28 tahun itu harus merelakan sang kekasih menikah dengan lelaki pilihan orang tuanya dan mengakhiri hubungan yang sudah terjalin 3 tahun lamanya itu.
Namun, bagaimana jadi nya disaat Zio baru saja putus, Kaivan selaku sang papa justru menjodohkannya dengan putri dari rekan bisnis nya.
Akankah Zio menerima perjodohan itu dan menikah dengan wanita pilihan sang papa? atau dia akan memilih untuk tetap mengejar cinta nya lagi ?
Simak Kelanjutan ceritanya..
Keluarga Winata S3
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 19. Detik-Detik
Kimmy terdiam sesaat mendengar ucapan Laura, ia bukannya takut untuk menerima tantangan tersebut. Namun, , sebagai seorang desainer terkenal membuat gaun adalah profesi nya. Tapi, tantangan Laura sungguh tidak masuk akal baginya. Membuat gaun yang glamor dan elegan hanya dalam waktu dua hari, sangat mustahil. Meskipun, bisa saja gaun itu Kimmy selesaikan tepat waktu, tapi tetap saja akan sangat memakan banyak waktu dan tenaga ekstra.
Melihat keterdiaman Kimmy, membuat Sarah mengyunggingkan senyum remeh nya. Ia melipat kedua tangannya dan menatap Kimmy dengan tatapan merendahkan.
"Kenapa anda hanya diam saja nona Kimora? Apa anda takut?", cibir Sarah
Mendengar itu, Kimmy menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan. Ia abaikan ucapan Sarah, kemudian mengalihkan pandangannya menatap Laura dengan wajah datar.
"Nona Laura, sebelum aku menerima tantangan anda. Aku memiliki beberapa persyaratan. Apa anda sanggup memenuhi nya ?". Ujar Kimmy
"Katakan". Sahut Laura tanpa basa-basi
"Pertama aku ingin ada perjanjian hitam diatas putih sebelum tantangan ini dimulai, bukan aku tidak mempercayai anda nona Laura. Tapi, perjanjian itu hanya untuk berjaga-jaga jika.. "
"Ya, aku paham nona Kimora. Aku akan meminta manager ku untuk menyiapkan surat perjanjian itu. Apa ada persyaratan lagi yang ingin kau ajukan?"
Kimmy menggeleng, "Tidak ada nona Laura, tapi saya hanya meminta pada anda untuk adil dalam tantangan ini. Meskipun, anda menunjuk nona Sarah sebagai wakil anda. Tapi anda harus bisa bersikap objektif".
Laura menggangguk-anggukkan kepala nya paham. "Tentu nona Kimora, anda tenang saja".
Mama Retta yang masih berdiri disamping Kimmy dan menyimak pembicaraan mereka pun akhirnya .ikut bersuara. Ia mendekat lalu merangkul lengan Kimmy. "Aku yang akan menjadi saksi ucapan kalian ini". Ucap nya dengan tegas
Laura yang mendengar itu hanya bisa diam seraya menggigit bibir bawahnya. Ia merasa canggung dengan mantan calon mertuanya itu. Apalagi, sedari tadi mama Retta menunjukkan sikap cuek pada nya, seolah tidak menganggap keberadaannya.
"Ya nyonya, anda sebagai saksi nya". Sahut Sarah, menatap Kimmy dengan senyum remehnya.
...----------------...
"Kimora, kamu punya hutang sama mama", ujar mama Retta
Kimmy yang mendengar itu menoleh menatap calon mertua tersebut dengan dahi yang mengernyit.
"Hutang? Hutang apa ma?" tanya Kimmy kebingungan seraya membenarkan posisi duduknya.
Ya, kini keduanya sudah berada didalam mobil dan dalam perjalanan menuju restaurant terdekat untuk makan siang. Tentunya, dengan paksakan mama Retta. Sebab, sedari tadi Kimmy ingin menolak karena ia ingin segera pulang dan istirahat. Tubuhnya terasa sangat lelah, pasca kejadian semalam yang membuat Kimmy....
"Hmm.. Kamu hutang cerita sama mama. Jujur, sebenarnya profesi kamu apa sayang? Benar yang dikatakan Sarah tadi jika kamu desianer ?" tanya mama Retta
Kimmy tak langsung menjawabnya, ia tatap lekat-lekar manik mata mama Retta yang selalu menatap nya dengan keteduhan. Apa ini sudah waktunya Kimmy mengatakan yang sejujurnya pada mama Retta tentang pekerjaannya. Karena, yang mama Retta tau jika Kimmy hanya seorang pekerja butik biasa seperti mendiang mama nya.
"Kimora?" panggil mama Retta saat calon menantunya itu hanya diam dan terus menantap nya.
"Ah ya ma?" sahut Kimmy gelagapan terkejut, seketika ia langsung tersadar dari lamunannya.
"Kenapa malah melamun hmm?". Ucap mama Retta
"Ma, jika Kimmy katakan yang sejujurnya soal pekerjaan Kimmy. Apa mama akan tetap ingin menjadikan Kimmy menantu mama?" ujar Kimmy lirih
Tangan mama Retta terangkat menangkup kedua tangan Kimmy dan menggenggam nya erat. Seulas senyum hangat juga mama Retta lemparkan kearah Kimmy, seolah mengatakan pada perempuan itu untuk tidak perlu mengkhawatirkan apapun.
"Apapun pekerjaan kamu tidak penting sayang. Toh, lagipula nanti nya setelah menikah kamu harus fokus sama keluarga kecil kamu dengan Zio bukan? Yang terpenting buat mama adalah, kamu bisa menjadi istri yang baik buat Zio dan tulus ikhlas menyayangi putra mama. Bisa kan sayang? Cuma itu harapan mama ke kamu". Mama Retta mengatakannya dengan tutur kata yang sangat lembut.
Kimmy tertegun mendengarnya, sesederhana itu harapan Mama Retta? Tapi, terdengar sangat berat untuk Kimmy. Bagaimana dia bisa menjadi istri yang baik buat Zio dan menyayangi putra calon mertua nya itu jika dia nya saja belum pernah bertemu dengan pria itu.
Mama Retta menepuk punggung tangan Kimmy, menyadarkan perempuan itu dari lamunannya.
"Sudahlah sayang, jangan terlalu dipikirkan. Jalani dulu saja semuanya, mama dan papa tidak akan memaksa dan menuntut apapun dari kalian". Kata mama Retta
"I-iya ma.." Sahut Kimmy dengan ucapan terbata-bata.
Kemudian, tiba-tiba ponsel mama Retta yang tersimpan didalam tas berdering. Sontak saja, Kimmy langsung menarik tangannya dari genggaman tangan mama Retta.
setelah itu, Mama Retta segera membuka tas nya dan mengeluarkan ponsel nya. Dilihatnya, nama sang suami tercinta terpampang jelas dilayar ponsel milik nya. Mama Retta mengulas senyum tipis lalu tanpa pikir panjang segera mengangkat sambungan telepon dari papa Kai.
"Ya pa?" sapa Mama Retta
"....."
"Baru dijalan pa mau mampir sebentar kerestaurant sebelum pulang". Kata mama Retta
"....."
"Tumben, ya udah mama langsung ajak Kimora pulang kemansion pa". Tukas mama Retta
"....."
"Oke pa".
Setelah mengatakan itu, sambungan telepon pun terputus. Mama Retta kembali menyimpan ponsel nya kedalam tas kecil miliknya, kemudian ia menoleh menatap sopir pribadi nya.
"Pak Rahman, kita putar balik saja pulang ke mansion". Titah Mama Retta
"Baik nyonya". Sahut Pak Rahman seraya melirik mama Retta dari kaca spion, setelah itu ia segera memutar stir kemudi nya berbalik arah kembali ke mansion.
Mendengar itu, Kimmy mengerutkan dahinya kebingungan.
"Ma, kenapa putar balik ?" Kimmy bertanya penasaran
"Iya sayang, tadi papa kasih kabar kalo Zio udah pulang ke mansion. Kebetulan bangetkan mama juga lagi sama kamu, sekalian saja kalian bertemu. Belum pernah kan kalian ketemu ? Biar kalian juga bisa saling kenal dan ngobrol tentang pernikahan kalian". Kata mama Retta dengan lembut
Deg!
"Astaga apa ini sudah waktunya..?"
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak! Like vote dan komen.. Terimakasih❤️🌹
#Maaf ya baru bisa up 🙏🏻
kira kira mereka berdua masih Pada ingat gak saat malam itu
untk memiliki gaun buatan mamahnya kimi