NovelToon NovelToon
Untuk Satu Hati.

Untuk Satu Hati.

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Playboy / Kehidupan Tentara / Tamat
Popularitas:537.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: NaraY

Apa yang terjadi jika ada seseorang yang masuk dalam hidupmu adalah orang yang usianya jauh di atasmu dan bukan type yang sefrekuensi denganmu. Di saat kamu mengharapkan bebas, namun dia adalah pria yang protective dan penuh aturan.

Ini adalah kisah cinta ringan sepasang manusia.. tentang seorang gadis usil dan riang namun bertemu dengan pria jebolan pesantren tapi mesumnya setengah mati.

Tampilannya mungkin urakan dan begajulan bak preman pasar memang begitu meresahkan tapi siapa sangka pria tersebut sangat menghargai wanita terlebih saat sudah jatuh cinta, garang tersebut lenyap dan berubah lembut.. selembut kapas.

note : TINGGALKAN JIKA TIDAK TAHAN KONFLIK DI DALAMNYA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Berkubang di kolam renang.

Irene ternganga melihat kolam renang tentara yang tak kalah bagus dan indahnya dari kolam renang pada umumnya. Senyumnya mengembang. Ia berlari dan melompat-lompat bahagia khas seorang remaja.

Bang Noven menggeleng gemas tapi mau bagaimana lagi. Irene memang masih berusia di bawah dua puluh tahun dan dirinya harus lebih banyak memaklumi keadaan.

"Irene ganti pakaian ya Bang? Ini beneran private khan?" Tanya Irene sekali lagi untuk memastikan.

"Iyaaa.. hanya ada Abang disini." Jawab Bang Noven.

"Bang, kita benar-benar serius mau nikah?" Tanya Irene lagi.

"Lalu buat apa kita menghadap komandan kalau Abang nggak serius???? Sudahlah, jadi berenang atau tidak??" Bang Noven mulai jengah dengan semua pertanyaan konyol khas Irene.

"Oke.. Irene ganti pakaian." Irene berlari kencang masuk ke dalam ruang ganti.

~

Tak berapa lama, Irene keluar dari ruang ganti. Ia berjalan mendekati Bang Noven yang sedang meneguk minuman penambah stamina.

"Ayo Bang..!!" Ajak Irene.

Bang Noven pun menoleh. Seketika minuman di mulutnya menyembur ke udara. Bang Noven tersedak saking kagetnya. Wajahnya sampai memerah bahkan lebih parah lagi hidungnya sampai mengeluarkan darah.

Memang kemarin dirinya sempat melihat tubuh Irene tapi kali ini momentum nya adalah perkara yang berbeda.

"Kenapa kamu pakai b****i??????" Bang Noven melotot juga gelagapan melihat lekuk tubuh Irene yang berdiri dengan perut mulud tepat di hadapannya. Tindik kecil menambah aura cantik tak terlukiskan dari seorang Irene.

"Ini outfit renang Bang. Apa ada yang salah??"

Bang Noven menepuk dahinya kemudian menunduk mengusap wajahnya. Untung saja bagian bawah Irene masih tertutup kain pantai. Batinnya mulai gelisah, sekujur tubuhnya memanas, denyut nadinya berdesir. Ia pun tak bisa mengontrol respon tubuhnya.

"Ayo Bang, Irene mau nyebur..!!" Irene menarik tangan Bang Noven yang masih memejamkan mata.

Letnan Noven sudah berusaha keras untuk menjaga diri namun Irene seakan ujian terberat di belahan dunia ini. Bagaimana nyali dan hasratnya tidak tergoda dengan ulah ceroboh Irene. Untung saja dirinya sempat meminta para anggota untuk menjauh dari sekitar lokasi kolam renang tersebut.

"Masuk dulu sana dek.. Abang masih mau merokok." Jawabnya kemudian menyambar rokok di atas meja.

Irene mendekatkan wajahnya pada wajah Bang Noven karena calon suaminya itu sedari tadi memejamkan matanya.

Merasa tidak ada pergerakan, Bang Noven membuka matanya. "Astagfirullah hal adzim.." Bang Noven semakin tak karuan apalagi saat melirik belahan kembar identik di hadapannya. Kini Bang Noven menyambar jaket di sampingnya untuk menutupi bagian tubuhnya yang sudah siap siaga dalam mode serang.

Irene menjadi kesal karena Bang Noven tidak menanggapinya. Ia pun duduk pada kursi tepat di depan Bang Noven hingga belahan kainnya tersingkap tinggi.

Kepala Bang Noven pening setengah mati namun tidak mungkin baginya untuk mengatakan pada Irene tentang hasratnya yang tengah bergejolak.

Jika dulu dirinya mampu mengungkapkan pada Vindy dan Vindy pun bukan type gadis yang pemalu. Mereka berdua bisa 'bermain tipis' sekedar melepaskan dahaga. Namun keberanian Bang Noven seakan sirna saat berhadapan dengan Irene dan mendadak takut menyakiti gadis kecilnya. Cukup kejadian malam itu membuat batinnya nyeri dan dirinya tidak ingin lagi melihat tangis pilu seorang Irene.

"Turunlah dulu..!! Nanti Abang nyusul..!!" Pinta Bang Noven karena dirinya ingin menenangkan hati lebih dulu.

"Irene nggak bisa renang..!!" Kata Irene.

"Laahh.. kalau nggak bisa renang kenapa ajak berenang Neng??" Tanya Bang Noven.

Melihat Irene kesal dan hanya mere*as-**mas kainnya dengan wajah cemberut, Bang n

Noven pun mengalah. "Ya sudah, ayo..!!"

Irene pun membuka kainnya dan melangkah menuju kolam renang.

"Subhanallah.. sudahlah aku pasrah. Kalau benar tidak bisa di tahan ya sudah, bablas ya bablas. Resiko di tanggung belakangan." Gumamnya.

:

"Kakinya di ayun dek..!!!!! Punggungnya nggak usah ikut goyang seperti belut..!!!!" Teriak Bang Noven yang sedang mengajari Irene yang begitu sulit di arahkan. "Bebek saja bisa d ajari, kenapa yang ini sulit sekali????"

Irene kesal sekali mendengar galaknya seorang Letnan Noven yang sedari tadi marah tanpa henti.

"Nggak usah pegang perut Irene..!! Irene bisa sendiri..!!" Irene menapakkan kakinya perlahan dan air itu menutup tubuhnya sebatas dada, kakinya kemudian melangkah menjauh.

"Jangan jalan kesana..!! Disana dalam, melebihi kepala Abang..!!" Kata Bang Noven memberi peringatan namun nampaknya Irene tidak mengindahkan. "Kamu dengar atau tidak."

"Wiewwiewwiew.. kamu dengar atau tidak. Iihh berisik sekali. Dasar beo." Irene mencibir dan menirukan gaya bicara Bang Noven.

Bang Noven yang sudah terlanjur gemas sampai menepak air sekencangnya. "Terserah.. jalan terus sana..!!!!!" Ucapnya kemudian melangkah pergi

Namun baru saja berbalik badan, Irene tergelincir masuk ke dalam kolam renang yang lebih dalam. Tangannya menggapai meminta pertolongan.

"Ya ampun.. Ireneee..!!!!" Secepatnya Bang Noven menolong gadisnya lalu menarik pinggangnya menuju sisi kolam yang lebih dangkal. "Apa Abang bilang???? Makanya ada orang bicara itu di dengar..!!!!!!" Bentak Bang Noven sambil membantu Irene yang masih terbatuk karena jalan nafasnya sempat terisi air.

Irene yang masih gemetar ketakutan seketika itu juga memeluk Bang Noven dan melingkarkan kakinya di sekitar paha Bang Noven. Nyalinya sudah benar-benar hilang karena takut tenggelam. "Takut.. ayo naik saja..!!" Pintanya.

Bang Noven menatap mata Irene. Mereka sangat dekat dan begitu dekat. Tidak ada batasan yang memisahkan tubuh mereka dan kedekatan skin to skin itu kembali membuat hawa panas di sekujur tubuh Bang Noven. Tangan nakalnya menyentuh 'manis manja' Irene dan sedikit menyingkirkan penutupnya yang mengganggu. Bibirnya mendekati bahu Irene dan dengan giginya sedikit menurunkan satu tali yang menyangganya.

"Pernahkah kamu seperti ini bersama mantanmu itu?" Tanya Bang Noven sambil mengokang senjata rahasianya.

Irene berusaha menghindar dan menaikan tali miliknya lagi tapi lagi-lagi Bang Noven menurunkannya kembali.

"Jawab..!!!"

"Nggak pernah, Irene berani seperti ini karena kita akan menikah." Jawab jujur Irene masih menyimpan rasa takut. "Kalau Abang?? Pernahkah seperti ini??" Tanyanya dan saat itu wajah Bang Noven sudah memerah, nafasnya sudah memburu.

"Pernah sedekat ini, tapi tidak melakukan seperti ini..!!"

"Aaaaaaaaaaaahh..!!" Irene memeluk Bang Noven semakin erat. "Apa ini?? Ini sakit.. ituuu..!! Abaaaaang..!!"

"Hssstt.." Bang Noven menggigit kecil bibirnya, bola matanya mengambang sejenak merasakan rasa nikmat terpenjara.

"Nggak.. nggak.. sakiiiiit..!!!" Irene meronta-ronta tapi Bang Noven segera membungkam dengan bibirnya. Kolam itu memang sepi, tapi rasa waspadanya tetap aktif.

Lama kelamaan Irene terdiam, ia mulai menurut dan tidak lagi melawan. Barulah saat itu Bang Noven bisa melepas paguttannya.

"Abang jahat..!! Sakiit..!!" Irene terisak-isak tidak bisa menerka apa yang sedang ia rasakan.

Bang Noven masih tak sanggup berkata-kata karena dirinya masih sibuk dengan misinya. Pikirannya seakan tidak menyatu dengan perasaannya.

Beberapa saat kemudian ia berniat menarik diri tapi ekspresi wajah Irene dengan de*ah kecil yang begitu manja begitu mengusik batinnya yang terdalam. Bang Noven memeluk Irene semakin erat dan akhirnya Bang Noven menumpahkan miliknya hingga tuntas.

"Bang.." Irene berusaha melepaskan diri dari Bang Noven namun pria tersebut masih terus memeluknya. "Abaaang..!!"

"Dalem sayang.. ada apa?" Tanya Bang Noven selembut-lembutnya suara pria.

"Jangan bilang Bang Novra ya kalau Irene tertusuk. Nanti Bang Novra marah." Kata Irene.

"Abang yang tanggung jawab. Kalau ada apa-apa, pasti Bang Novra marahnya sama Abang." Jawab Bang Noven kemudian perlahan menurunkan kaki Irene.

"Aaaaawwhh.. sakiiiiit..!!"

"Astagaaa.. iya sakiit..!! Abang sudah dengar." Sampai tak habis pikir sedari tadi Bang Noven mendengar suara protes Irene.

"Abang main apa????? Sakit sekali."

Bang Noven menggaruk kepalanya yang tidak gatal kemudian mengusap wajahnya. Tak tau bagaimana menjelaskan pada gadis sepolos Irene yang membuatnya bingung sendiri. "Apa ya Neng?"

.

.

.

.

1
ren_iren
keren
Sari Ana
Thor,,,kisah putrinya Kapten Seno ada ngga ya???
Kirana Putri
karya karya kak naray keren semua
Kirana Putri
Luar biasa
Si Memeh
menarik jalan cerita nya thor..komplit
fhittriya nurunaja
Luar biasa
Imaz Ajjah
jd ikutan nangis bacanya Thor...
Surabaya Honda
next Thor 😊👍
Surabaya Honda
next Thor, interesting
Surabaya Honda
awesome,, interesting Thor 😊👍
Julia sweet
tumben niy Thor biasanyà cerita ttg militer, army ganti anak santri..
Nor Mala
Luar biasa
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
Nama irene nya diambil dr sebelah mana nya ya slnya namanya Diandra Sasikirana 🤔
Rahmah Rahmah
gk jelas
Surabaya Honda
Interesting Thor 👍
aurel chantika
aku mampir mak
aurel chantika
sabar bang🤣🤣🤣
salamah@dede
hhee.. 😂
salamah@dede
kayak nya seru ni..

saya mampir.... thor
🙏
Rahmah Rahmah
blm apa² udh lucu,tpi agak sedikit susah memahami bahasa nya,tpi gpp lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!