NovelToon NovelToon
GADIS PENAKLUK HATI CEO

GADIS PENAKLUK HATI CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Romansa
Popularitas:43.8k
Nilai: 5
Nama Author: Pena_Senja

Hidup Aruna sudah susah dan kini bertambah susah karena dikejar seorang pria yang mengaku menyukainya.

Awalnya pekerjaan Aruna tidak ada masalah tapi setelah bertemu dengan bosnya dia semakin pusing karena mendapatkan masalah baru.

Aksa, pria yang selalu menguntitnya bahkan dia mau melakukan apapun demi mendapatkan hati gadis pujaannya, Aruna.

Maukah Aruna menjadi kekasihnya sedangkan dirinya sendiri tidak ingin terikat hubungan dengan siapapun karena dia ingin memanfaatkan sisa hidupnya untuk membantu panti asuhan tempat dimana selama ini dia dirawat oleh seorang pengasuh yang sudah dia anggap seperti ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena_Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Rencana Devi

Devi tampak marah mengingat kejadian dimana Aruna mengakui siapa dirinya itu dan hal itu membuatnya semakin kesal. Bagaimana mungkin seorang anak yatim piatu bisa menjadi menantunya. Apakah gadis itu sedang bermimpi dan akan menguasai putranya Aksa.

”Sudahlah Ma, untuk apa mama menggerutu begitu toh Aksa nyaman-nyaman saja bersama dengan Aruna.” Hermawan tidak mau Devi istrinya menyimpan kekesalan berlebih pada gadis yang baru saja dikenalkan oleh putranya beberapa jam yang lalu.

”Apa maksud papa? Haruskah mama diam saja ketika melihat dengan jelas jika Aksa membawa gadis lain ke rumah ini? Pa, mama gak cocok dengannya,” ucap Devi memprotes suaminya.

”Aksa juga punya hak untuk memilih, kenapa mama justru mempersulit keadaannya!” seru Hermawan tak mau kalah dan tak ingin hilang harga dirinya sebagai laki-laki karena selalu saja membiarkan istrinya menentukan pilihannya sendiri tanpa meminta persetujuan darinya.

”Pa ... ”

”Sebaiknya mama banyak-banyak berkaca pada diri sendiri dari pada menyalahkan orang lain yang tidak tahu apapun sama sekali.”

Devi meradang mendengar suaminya ikut membela Aruna, haruskah dia mengalah. ”Pa, papa juga harus ingat cantik itu tidak menjamin hidup Aksa bahagia!”

”Yang putramu cari itu bukanlah kekayaan Ma, tapi ketulusan dan itu dia dapatkan pada Aruna,” ucap Hermawan tegas.

”Papa memang tidak pernah mengerti sama sekali tentang keluarga kita!” Devi segera berjalan meninggalkan suaminya di ruang tamu. Hermawan hanya dapat menghempaskan nafas kasarnya karena tidak dapat lagi mengontrol istrinya yang sangat posesif terhadap anaknya sendiri.

Dengan malas Hermawan menuju ke dapur membereskan sisa cangkir yang ada di meja tamu bekas putranya tadi sore.

”Biar saya saja, Den.” Bik Ijah mengambil alih nampan yang ada di tangan Hermawan.

”Bik, bagaimana menurutmu gadis yang dibawa Aksa tadi?”

”Kelihatannya dia anak yang baik dan sopan tidak sombong berbeda dengan temannya Den Aksa yang tadi pagi datang itu. Jujur Bik Ijah kurang sreg sama dia, kelihatan angkuh!”

Hermawan tersenyum bahkan Bik Surti saja bisa menilainya dengan baik. ”Dia gadis pilihan nyonya besar, Bik. Tapi jika harus memilih saya lebih suka dengan Aruna, sama seperti Bik Ijah.”

”Ya sudah doakan yang terbaik saja buat mereka berdua, semoga membawa kebaikan untuk semuanya,” ucap Bik Ijah dan diaminkan Hermawan dalam hati.

”Ya sudah Bik Ijah Istirahat saja sudah malam.” Hermawan segera ke kamarnya menyusul Devi.

Rupanya niat Devi untuk menyatukan Aksa dan Abigail bukanlah omong kosong belaka karena saat Hermawan masuk Devi berada di balkon baru saja menghubungi gadis itu.

”Ma, bisakah kamu tidak memperkeruh suasana.” Hermawan menatap kesal pada istrinya.

”Pa, status mereka berdua kan hanya sepasang kekasih jadi masih ada kesempatan dong buat mereka berpisah. Hubungan suami istri saja bisa bercerai, iya kan?” ujar Devi semangat.

”Astaghfirullah, jangan bikin hidup orang lain susah dan menderita Ma. Ingat segala sesuatu yang kita lakuin pasti ada balasannya, cepat atau lambat.”

”Jadi papa membiarkan Aksa memilih gadis pilihannya itu?”

“Jika itu terbaik untuknya kenapa tidak, Ma. Apapun itu selama itu terbaik untuknya papa akan mendukungnya.”

Hermawan menarik selimutnya segera beristirahat karena baginya tidak akan pernah ada habisnya jika terus saja berdebat dengan Devi.

***

Mobil Aksa masih melaju dengan kecepatan sedang, dia memang sengaja melakukannya karena ingin berlama-lama bersama dengan Aruna. Aksa pun sengaja memilih jalur yang paling jauh menuju ke apartemennya dan hal itu tidak diketahui oleh Aruna terlebih gadis itu sudah dalam keadaan mengantuk berat.

”Kenapa sejak tadi tidak segera sampai?” tanya Aruna.

”Oh, aku sengaja mengemudikan mobil dengan pelan lagipula untuk apa terlalu cepat,” sahut Aksa.

”Aku sudah sangat mengantuk dan tidak bisa lagi untuk menahannya, tolonglah!” pinta Aruna.

”Baiklah.” Aksa menoleh sejenak ke samping dilihatnya Aruna tengah menutupi bibirnya karena tengah menguap.

”Pulang ke panti ya.”

”Tidak kita ke apartemenku sekarang!”

”Apa?”

”Jika aku mengantarmu ke sana sekarang apa kata ibu pantinya nanti?”

”Kau memang benar-benar menyebalkan!”

Aksa tersenyum samar mendengar mendengar kalimat Aruna. ”Dimana-mana wanita memang sama banyak omongnya.”

”Ish, kau menyebalkan!” Aruna berpaling menatap keluar jendela.

Gerimis kecil di luar mulai turun Aksa pun mempercepat laju mobilnya hanya dalam waktu sepuluh menit mobil sudah memasuki area gedung apartemennya, diliriknya Aruna yang sudah terlelap di mobilnya. Aksa menghela nafasnya dan terdiam di parkiran karena tidak mungkin baginya untuk menggendong Aruna masuk ke dalam.

Dilepaskannya jas kerja miliknya untuk menyelimuti tubuh Aruna yang terlihat kedinginan. Aksa pun memperbaiki posisi kursi Aruna agar gadis itu bisa merasa nyaman, setelahnya dirinya ikut membaringkan tubuhnya.

”Awh, dimana ini?” Aruna memekik manakala tubuhnya merasa dingin dan lagi kenapa dia masih ada di mobil.

”Kau sudah bangun?” Aksa memalingkan wajahnya melihat Aruna.

”Dimana ini?”

”Parkiran apartemen, ayo bersiap kita masuk!”

Aksa membenarkan posisinya lalu membantu Aruna segera turun.

”Jam berada sekarang?” Aksa memperlihatkan ponselnya pada Aruna membuat gadis itu terkejut melihatnya.

”Ya ampun dini hari dan kau tidak membangunkan diriku?” ucap Aruna.

”Aku tidak tega melihat wajah cantikmu yang sedang beristirahat jadi lebih baik aku memandanginya saja, lumayan kan gratis mumpung pemiliknya sedang tidur.”

Aksa memencet tombol pintu dan mempersilakan Aruna untuk masuk lebih dulu. Aruna serba salah karena mendapatkan perlakuan istimewa dari Aksa, dia tidak mengira jika bosnya yang menyebalkan itu sebenarnya baik hati.

”Cepat ganti baju dan segeralah istirahat, besok tidak perlu bekerja.”

”Apa? Kau yakin?”

”Tentu saja.”

”Kalau begitu ijinkan aku untuk pulang ke panti asuhan.”

”Tidak, aku memintamu untuk beristirahat bukan untuk pulang ke panti mengerti!” Aruna mendengus kesal mendengar jawaban Aksa.

”Baiklah aku mau istirahat sekarang!” Aruna pun tidak dapat lagi membantah perkataan Aksa gadis itu memilih untuk pergi ke kamarnya untuk beristirahat.

Aksa hanya dapat memandang sekilas saat tubuh mungil Aruna masuk ke kamarnya dan menghilang di balik pintu. Sejujurnya dia tidak tega memanfaatkan gadis itu tapi apa boleh buat terlebih karena dia tidak mau menerima permintaan mamanya untuk segera menikah. Dirinya belum siap!

Aksa menggeliat begitu cahaya matahari masuk melalui tiram gorden kamarnya. ”Jam berapa ini?” gumamnya.

”Kau sudah telat! Ayo buruan bangun!” Aruna menarik selimut Aksa dan terkejut mengetahui pria itu hanya menggunakan boxer saja dengan cepat dirinya berbalik.

”Ya ampun apakah ini kebiasaanmu!” ucap Aruna bergidik ngeri mengingatnya. Aksa hanya dapat terkekeh karena berhasil membuat Aruna kesal pagi ini.

”Lama-lama kau juga akan terbiasa!”

”Hah?” Aruna berbalik begitu mendengar suara Aksa yang berada di belakangnya namun naasnya justru wajah mereka saling bersentuhan begitu dekat membuat keduanya saling terkejut bersamaan.

1
Umi Nur Qasamah
lanjut thor
Mas Sigit
org yg tdnya hidup pas"an dn akhirny jd kaya trkadang memang ska lupa drimna dia berasal bgtu jg dengan Devi mamanya aksa
Mas Sigit
wkwkwkkkkk Aksa beneran skit perut ya🤭
Mas Sigit
siap" sisil bknny Aruna yg di pecat tp mlhan kamu😝
Mas Sigit
ga di dunia nyata ga di dunia halu psti ada aja org yg syirik dn iri pd org lain ya
Mas Sigit
wkwkwkkkkkk
Nanik Bltg
lanjut
Pena_Senja: Siap kakak, jangan lupa support me.
Love sak kebon kak, terima kasih 🤩
total 1 replies
Tukang_Halu
Abigail itu tipe yang akan terus mengejar hingga dapat nih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!