NovelToon NovelToon
Istri Liar Sang CEO

Istri Liar Sang CEO

Status: tamat
Genre:Duda / CEO / Tamat
Popularitas:471.3k
Nilai: 5
Nama Author: Deyulia

Menjadi pelayan kafe di kafe Pamannya demi membantu membayarkan hutang sang Paman kepada Rentenir menjadi pilihan satu-satunya bagi Zila Arzila (22).
Keinginannya untuk menikahi seorang pria tajir demi terbebas dari kemiskinan dan kejaran Rentenir karena hutang sang Paman, kini menjadi obsesinya. Namun tidak segampang yang dia pikirkan.
Lantas apa yang Zila alami selanjutnya, apakah dia berhasil menemukan lelaki kaya untuk dinikahinya dan didapatkan uangnya demi terbebas dari jeratan hutang sang Paman pada Rentenir? Ikuti kisahnya ya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 Aturan Baru

Selesai makan malam, Bu Hilsa mencegah semua orang untuk beranjak. Semuanya, termasuk Zila bertanya-tanya ada apa gerangan dengan Bu Hilsa?

"Mama mau bikin aturan baru di rumah ini. Semuanya termasuk kamu, harus mengikuti aturan ini," tunjuknya pada Zila.

"Karena sekarang sudah ada anggota keluarga baru, jadi peraturan baru harus diterapkan. Semua pekerjaan Bi Rani akan diganti oleh dia," tunjuknya pada Zila. Zila seketika tersentak. Namun dengan cepat dia bersikap biasa, sebab di rumah Pamannya dia terbiasa melakukan pekerjaan rumah.

"Setelah Subuh, pekerjaanmu dimulai. Mulai dari membersihkan rumah, ngepel, ngelap kaca, dan mencuci piring. Selain itu, hanya Bi Rani dan Rana yang melakukan," intruksinya mengarahkan Zila untuk melakukan tugasnya besok pagi.

"Ingat, jangan ada yang membantunya! Kalian fokus saja ke tugas masing-masing," peringat Bu Hilsa tegas. Sejenak Zila hanya bisa menarik nafasnya dalam, sebab pekerjaan rumah yang biasa dia lakukan di rumahnya dengan di rumah ini jauh berbeda. Rumah Pamannya dengan rumah ini jauh bandingannya. Apakah Zila akan sanggup menerima hukuman pekerjaan yang dilimpahkannya besok dan seterusnya.

Setelah Bu Hilsa menyampaikan semua maksudnya, semua orang termasuk Zila segera kembali ke kamar. Keputusan Bu Hilsa barusan baginya berat. Ingin rasanya tadi dia menginterupsi dan mengemukakan keberatannya. Namun siapalah dia di rumah ini? Menjadi anggota keluarga ini saja baru tadi siang, mana mungkin dia berani protes.

Zila menaiki tangga untuk ke kamarnya, sembari memainkan matannya mencari Naga. Malam ini sebetulnya malam pertama bagi pernikahan mereka. Malam yang biasa dinantikan pasangan pengantin baru. Tapi tidak bagi Zila, dirinya akan berusaha menghindar jika suatu kali Naga memintanya.

Zila menemukan Naga yang baru saja mau menaiki tangga, Zila segera ke atas dan dia akan mencegat Naga untuk bicara.

"Kak Naga!" panggilnya. Nada menoleh sebelum dia memasuki kamarnya.

"Tunggulah di kamarmu, aku beberapa saat lagi menyusul," sahutnya seraya memasuki kamarnya tanpa menoleh lagi Zila.

Sepuluh menit kemudian, pintu kamar Zila yang tidak dikunci diketuk seseorang. Zila yang sudah membersihkan diri dari kamar mandi, sejenak terkejut dan hendak membuka pintu. Namun ternyata pintu sudah terkuak. Di sanalah Naga berdiri menatap ke arah Zila. Lelaki dewasa dengan wajahnya yang tampan dengan rahangnya yang tegas tengah menatapnya. Zila berdecak kagum, mata dan bibirnya kompak mengatakan bahwa Naga memang tampan.

Naga menyadari tengah dikagumi Zila, dengan langkah yang sedikit angkuh, Naga masuk dan menutup pintu kamar. Dia menghampiri Zila dan duduk di tepi ranjang. Zila bangkit, sepertinya dia ingin menghindari kontak fisik dengan Naga.

Naga menertawakan kelakuan Zila yang dianggapnya munafik. Tadi dengan jelas dia melihat Zila berdecak kagum melihat kedatangannya.

"Kenapa harus menghindar, bukankah kita sudah suami istri dan kamu adalah milikku secara hukum agama dan negara? Bukankah juga selama ini kamu sudah terbiasa bergaul dengan laki-laki mana saja tanpa rasa canggung?" sinis Naga membuat Zila membelalakan matanya.

"Kakak jangan sembarangan menuduhku buruk seperti itu, sebab semua tudingan Kakak tidak benar. Kakak akan menyesal suatu saat nanti, ketika semua tudingan Kakak tidak benar," kilahnya kecewa dengan perkataan Naga.

"Apanya yang salah? Semua yang aku lihat dan bukti-bukti itu sudah jelas bahwa kamu bukan perempuan baik-baik," tegas Naga lagi membuat Zila diam.

"Dan, kamu tadi memanggilku, ada apa?" tanya Naga penasaran. Zila berdiri dari duduknya dan membelakangi Naga.

"Aku hanya ingin bertanya sama Kakak, kenapa saat itu di rumah Paman Kobar, Kak Naga bilang akan meminang dan menikahiku? Jadi, pertanyaannya, kenapa Kak Naga mau menikahiku?" Zila bertanya penuh rasa penasaran.

"Jadi itu yang ingin kamu tanyakan?" Zila mengangguk.

"Apakah kamu ingin jawaban yang jujur?"

"Katakan sejujurnya, aku sudah terlanjur kecewa dengan pernikahan ini. Dan kalau perlu hari ini juga Kakak talak aku, supaya aku bisa terbebas dari tuduhan kalian yang tidak benar. Lebih baik aku menjalani kehidupanku sebagai pelayan kafe walaupun aku selalu dicibir sebagai penjaja cinta, daripada di sini dituding tidak jelas sedangkan aku dan Kakak masih baru kenal." Panjang dan lebar Zila mengungkap rasa kecewanya hari ini sehingga dia sanggup menginginkan talak dan lupa akan tujuan utama kenapa dia mau diajak menikah oleh Naga yang masih asing dengannya.

Sejenak Naga kaget dengan penuturan Zila barusan, permintaan talak yang disampaikan Zila sungguh menyentak hatinya.

"Dengarkan aku baik-baik. Awalnya aku memang sempat jatuh hati padamu saat pertama kali berjumpa. Dan aku merasa ingin memilikimu saat itu juga. Namun, aku kecewa saat anak buahku menemukan bukti bahwa kamu adalah pelayan kafe sekaligus melayani pria-pria hidung belang."

"Kenapa Kakak tidak batalkan saja niat Kakak saat itu juga, saat Kakak menemukan bukti bahwa aku adalah bukan perempuan baik-baik?" potong Zila cepat.

"Karena aku terlanjur memesan segalanya untukmu, dan aku tidak ingin mempermalukan kamu di depan tetangga-tetanggamu."

"Dasar pengecut! Suatu hari nanti kamu akan menyesal Kak, karena semua tudingan Kakak tidak benar. Dan, mulai sekarang aku minta sama Kakak talak aku sekarang juga, sebelum aku merasakan hal yang lebih menyakitkan di sini oleh kalian," tegas Zila menggebu-gebu dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Tidak semudah itu aku memberimu talak Zila Arzilla, dan aku bukan pengecut yang tega mempermalukan seorang perempuan di hari pernikahannya, jadi untuk saat ini tinggallah di sini sampai aku merasa bosan mempertahankanmu," tegas Naga sembari beranjak akan keluar kamar yang ditempati Zila.

"Aku menyesal sempat mengagumimu, Tuan **NAGA PANEGA**," tegas Zila seraya mendorong pintu dan menghempas tubuh Naga yang tadi masih tertahan di pintu. Zila menutup pintu dan menguncinya dari dalam. Dia menangis dan melorotkan tubuhnya di dinding pintu. Sakit rasanya seharian ini dia mendapat penghinaan dari keluarga baru yang masih asing baginya.

Naga membalikkan tubuhnya dan hendak masuk kembali ke kamar Zila, namun sayang pintu sudah terkunci. Sejenak Naga berdiri dan terpaku di depan pintu kamar Zila sembari mengingat kembali ucapan Zila tadi.

"Zila mengagumiku?" Naga berguman lalu beranjak pelan menuju kamarnya yang bersebelahan dengan kamar yang ditempati Zila. Ada hantaman yang tiba-tiba menyesaki dadanya saat Naga kembali mengingat ucapan Zila tadi.

"Benarkah dia sempat mengagumiku?" pikirnya sembari memasuki kamarnya dan merebahkan tubuhnya yang terasa lelah.

Tiba-tiba sebuah panggilan masuk menyapa HP Naga. Naga melihat siapa yang menghubunginya. "Hasya," gumannya.

Besok menjelang, setelah menjalankan sholat Subuh, Zila bersiap untuk menjalankan tugas barunya di rumah ini meski hatinya tidak yakin rumah sebesar ini apakah Zila sanggup menyelesaikannya? Rupanya Bi Rani sudah ada di dekat pintu kamarnya menyambut Zila.

"Non, Bibi hanya ingin sampaikan apa-apa saja yang Non Zila harus kerjakan hari ini," ujar Bi Rani seraya menjelaskan apa yang harus Zila lakukan lebih dulu.

Ketika Zila sibuk dengan sapu dan lapelnya, Naga berjalan melewati Zila. Zila menyadari kalau Naga akan melewatinya. Tanpa menoleh atau menyapa, Zila masih sibuk dengan kegiatannya. Sejenak Naga menoleh dan memperhatikan Zila, yang meskipun hanya berbaju sederhana dengan alat tempur di tangannya ternyata Zila mampu membuat hati Naga mendesir.

1
Anonymous
Randi randa

Berasa terlahir anak kembar semua yg ada di cerita ini

Sampai sini sebenernya cerita nya bagus,cuman yg di sesali pemilihan nama aja klo menurut saya
Lina Zascia Amandia: Heheheheh... iya Kak maaf, gak tau knp setiap sy bikin cerita nama pemeran kadang dijadikan kembar atau malah huruf depannya mirip. Mungkin ciri khas Novel sy seperti itu, alasannya saya suka bingung cari nama kalo beda2 dr awalan misalnya. Entahlah Kak, sy agak susah merubah kebiasaan itu dlm setiap cerita saya. Ok deh ini masukan bagus dr Kakak untuk sy. Mksh byk ya. Tapi jangan merajuk dong. Baca kembali dong Kak.... pembacanya sepi nih...
total 1 replies
Anonymous
Ada lagi kan zila zuli
Anonymous
Dr awal agk pusing sama pemilihan nama yg hampir sama semua
Mungkin bisa lebiih bervariasii namanya
Sampai art nya juga nama sama
Zila sila
Rani rana
Kadang orng baca novel hiburan tp klo di kasih nama sama bikin pusing
Lina Zascia Amandia: Ok Kak mksh sarannya.... ini bisa jadi acuan sy untuk ke depannya..... lanjut doong Kak bacanya...
total 1 replies
Sena judifa
untung zila lg hamil kalo ngga hbs mereka berkelahi
Sena judifa
hilda lg
Noviyanti
si hilda protektif banget sih, nagi negur diara doang juga sok ngaku2 mau nikah.
Noviyanti
huh awas aja kalo ingkar ya hilda, tak sumpahin hamil loh
Noviyanti
huh dinasehatin yang bener susah, mending di putusin aja tuh si hilda. nanti kalau udah jadi bini juga susah lagi dinasehatinnya
Sena judifa
coba tukar tuh sihilda yg ada diposisi zila, sanggup nggak
Sena judifa
zila memang hamil tuh
Sena judifa
siapa bilang zila hamil bohongan dasar mak lampir
Sena judifa
zila hamil beneran y
Sena judifa
sedihnya😓😓
Noviyanti
si hilda ini susah dibilanginnya. bongkar aja zila biar dia kapok sekalian
Lina Zascia Amandia: Hehehhehe...
total 1 replies
Noviyanti
idih ngebet banget sih si hilda ini.
Noviyanti
baguslah masalah telah kelar
Noviyanti
bunga mendarat
Noviyanti
bukan maen nih kuliahnya 👏👏
Noviyanti
rafa kah yg datang atau naga
Noviyanti
hehe zila mahaguru cinta.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!