Aminah tidak pernah menyangka bahwa dia akan dijodohkan dengan anak konglomerat tapi tidak pernah mencintai nya sedikitpun bahkan dia pun juga tidak pernah mencintai pria itu.
Saat dirinya tahu bahwa calon suami konglomerat nya itu berselingkuh dengan seorang artis terkenal, dia hanya bisa menahan gejolak hati nya yang tersakiti.
Aminah sadar bahwa dia tidak pernah mencintai calon suaminya tetapi rasa sakit karena pengkhianatan cinta sang calon suami konglomerat nya membuatnya menjadi berani dan mengambil sebuah keputusan yang sangat besar dalam hidupnya.
Takdir cinta Aminah terjadi...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aminah dan mathair
Aminah berjalan sambil membawa beberapa kotak ladoo di tangannya ketika dia menuruni tangga dapur rumahnya di Janakpur.
Tiba-tiba Ibu menghentikan langkah kakinya dengan menahannya.
"Pakailah gelang pemberian calon mertuamu sebelum kamu pergi kesana", ucap Ibu.
"Haruskah aku memakainya ? Aku tidak berminat mengenakan perhiasan berlebihan itu, mathair", sahut Aminah.
"Buatlah calon ibu mertuamu senang, menyenangkan hati orang setidaknya memberikan kesan baik, nak", ucap Ibu.
Yasmina Kapoor memakaikan gelang berlian di tangan Aminah sambil bersenandung riang.
"Kita akan ke Delhi dan sebentar lagi Chandra akan datang membawa mobil untuk kita dan mengantarkan kita ke Delhi", ucap Ibu.
"Apakah Chandra juga mengajak Kalini bersamanya ?", tanya Aminah.
"Aku tidak tahu tepatnya tapi aku yakin gadis kecil itu akan ikut serta dengannya karena dia akan merengek-rengek jika tidak diajak", sahut Ibu.
"Pastinya..., dia akan menangis kencang jika Chadra tidak mengajaknya pergi bersamanya ke Delhi", kata Aminah.
"Hmmm..., kau sendiri tahu watak gadis kecil itu, Aminah", ucap Ibu.
Aminah hanya tertawa pelan.
"Tunggu, tunggu..., Aminah !", ucap Ibu saat Aminah hendak melanjutkan langkahnya.
Aminah menoleh ke arah Ibu.
"Iya, mathair !?", sahut Aminah.
"Apakah kamu sudah pastikan ladoo untuk keluarga Sheikh dibawa semuanya ?", tanya Ibu.
"Oh, sudah, mathair, aku sudah menghitung kotak-kotak ladoo untuk keluarga Sheikh dan semuanya aku bawa sekarang", sahut Aminah.
Aminah mengangkat kotak-kotak yang dia pegang ke atas dan menunjukkannya kepada Ibu.
"Baiklah, kalau begitu kita berangkat sekarang", ucap Ibu.
"Tapi apakah tidak sebaiknya kita membawakan manisan lainnya sebagai tambahan", kata Aminah.
Ibu terdiam lalu memandangi beberapa kotak ladoo yang ada di tangan Aminah.
"Aku rasa tidak, itu saja sudah cukup, nak", sahut Ibu. "Mereka keluarga kaya tidak akan memperhatikan apa yang kita berikan kepada mereka", sambungnya.
"Oh...", gumam Aminah.
"Ayo ! Ayo ! Cepat ! Kita pergi sepertinya Chandra sudah sampai di depan rumah, Aminah !", ucap Ibu.
TIN... TIN... TIN...
Terdengar suara bunyi klakson mobil dari luar rumah.
Ibu tampak kebingungan dan sedikit gugup ketika mendengar suara klakson mobil dari luar.
"Astaga... Chandra sudah datang ! Bagaimana ini ? Apakah ada yang masih tertinggal ?", tanya Ibu gelisah.
"Mathair, tenanglah ! Semua sudah siap dan kita tinggal berangkat", jawab Aminah.
"Oh Tuhan ! Ini baru pertama kalinya, aku mengadakan perjalanan jauh dan bukan untuk rekreasi tapi bertemu keluarga calon besan", ucap Ibu.
Ibu membetulkan letak kain sarinya serta hijabnya yang berwarna merah muda.
"Mathair, tenanglah ! Semua akan berjalan lancar, jangan cemas", ucap Aminah.
"Iyah, aku hanya merasa gugup sayang karena aku tidak tahu harus bersikap seperti apa untuk menghadapi calon mertuamu khususnya kakek Sheikh nanti", sahut Ibu.
"Apakah dia orang baik, mathair ?", tanya Aminah.
"Entahlah, aku baru pertama kali ini akan bertemu dengannya sayangku", sahut Ibu.
Yasmina Kapoor hanya tersenyum simpul sambil menggandeng tangan puterinya menuju luar rumah.
Datang seorang pria berpakaian Dhoti warna hijau terang masuk ke dalam rumah saat Aminah dan ibunya hendak keluar rumah mereka.
"Chandra, kau rupanya... Apakah mobil sudah siap berangkat ?", tanya Ibu.
"Sudah bibi Yasmina, aku kemari karena aku tidak melihat kalian keluar dari tadi dan aku pikir kalian sedang sibuk karena itu aku masuk ke rumah", jawab Chandra.
"Oh, tidak, kami sudah siap sejak tadi, hanya saja aku merasa gugup sehingga memperlama waktu kita berangkat ke Delhi", ucap Ibu.
"Bagaimana kita berangkat sekarang ?", tanya Chandra.
"Tentu saja, kita pergi ke Delhi sekarang", sahut Ibu.
"Kalau begitu, ayo kita pergi sekarang", ucap Chandra.
Yasmina Kapoor dan Aminah menganggukkan kepala mereka lalu berjalan keluar rumah.
Chandra mengambil kotak-kotak berisi ladoo dari tangan Aminah dan membawanya di pundak kanannya sambil melangkah cepat.
Mereka bergegas pergi ke mobil yang terparkir di depan rumah. Dan masuk ke dalam mobil secepatnya.
Yasmina Kapoor berkali-kali menata kain sarinya serta hijabnya sedangkan Aminah yang mengenakan sharara serta kameez warna merah muda serta hijab warna senada hanya duduk terdiam disisi Ibu.
Aminah duduk agak menundukkan kepalanya seraya memandangi gelang pemberian calon ibu mertuanya, memainkannya dengan lembut.
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu