Penjara Hati Sang Mafia

...~Happy Reading~...

Hari demi hari berlalu dengan begitu cepat. Setiap hari nya, Laras selalu berusaha untuk mengerjai Shiena bila ada kesempatan. Namun, bila sedang ada Bayu, maka Laras tidak akan berani. Untuk hari ini, Bayu sedang tidak bekerja, ia akan mengambil cuti beberapa hari ke depan untuk menjenguk keluarga nya yang berada di kampung.

Sebenarnya, kampung Bayu tidak lah begitu jauh. Hanya dua jam perjalanan dari kota Yogja, namun Bayu sangat jarang sekali untuk pulang.

"Heh, anak baru. Kamu layani Tanu VIP nomor empat belas!" perintah Laras langsung melemparkan sebuah buku catatan menu ke meja di depan Shiena.

Kala itu, Shiena tengah duduk bersama Wawan dan Dea karena masih jam istirahat. Namun tiba tiba Laras datang dan memerintahkan tugas untuk nya.

"Tapi mba, aku kan lagi istirahat. Mba Laras yang baru saja masuk, kenapa harus aku?" tanya Shiena sedikit tidak terima karena jatas istirahat nya baru berjalan sepuluh menit. Dan sudah mendapatkan tugas seperti ini, mungkin bila keadaan Restauran ramai, maka Shiena tidak akan keberatan. Namun ini terlihat seperti biasa saja, sangat tidak mungkin bila Laras sedang kewalahan melayani tamu.

"Kamu berani melawan ku!" seru Laras hendak naik pitam karena kini Siena semakin berani melawan nya.

"Bukan melawan, hanya mencari keadilan. Kita disini sama sama mengais rupiah, mengapa mba Laras sejak dulu selalu memperlakukan kami seperti ini?"

"Oke, kalau mbak memang senior disini. Kami pasti akan menghormati itu, tapi apa begini cara senior memperlakukan junior? harusnya mbak Laras bisa mengajari kami agar bisa seperti mbak Laras. Bukan malah membully dan menghakimi hang lemah!"

Entah keberanian dari mana, rasanya kini Shiena sedikit lega karena sudah berani melawan Laras. Meskipun dalam hatinya masih berdegup kencang.

"Kurang ajar kamu ya!" seru Laras tak terima, ia pun langsung mendorong tubuh Shiena ke belakang, hingga tanpa sengaja menabrak tubuh kekar milik seorang laki laki yang hendak melintas di belakang Shiena.

Shiena dan teman teman nya memang sedang beristirahat di sebuah lorong menuju toilet dan mushola. Maka memang cukup sering ada beberapa orang yang melintas bila akan ke toilet atau bahkan menunaikan ibadah.

Brug!

"Shiena!" pekik Wawan dan Dea bersamaan.

"Auwhhh!" ringis Shiena yang hendak berusaha untuk bangun.

Karena kini, posisi jatuh Shiena tepat berada di atas tubuh seorang laki laki yang tak lain adalah tamu restauran.

"Cosa stai facendo! ( Apa yang kau lakukan! )" bentak laki laki itu dengan penuh emosi ketika tubuh nya tergeletak di lantai dengan di tindih seorang karyawan yang begitu ceroboh.

Shiena pun segera bangkit dan berdiri sedikit menjauh dari laki laki itu.

"Sir, forgive him. Indeed she likes to get the attention of a handsome man like you. ( Tuan, maafkan dia. Memang dia suka mencari perhatian laki laki tampan seperti anda.)" jawab Laras dengan senyum smirk di wajahnya dan ia segera membantu laki laki itu dengan sangat hati hati.

"Molto interessante! (Sangat menarik)"

"I'm sorry I don't understand the language you're using. Can't you speak English? ( Maksudnya? maafkan saya kurang mengerti bahasa yang anda gunakan. Apakah anda tidak bisa berbicara bahasa inggris?)" tanya Laras sedikit mengerutkan dahi, ketika tidak memahami bahasa yang di gunakan laki laki itu.

"Scusa, non volevo dirlo. E non mi interessa cosa pensi di me! ( Maaf, saya tidak sengaja. Dan saya tidak perduli dengan apa yang anda pikirkan tentang saya! )" ucap Shiena dengan raut wajah datar nya, lalu ia segera bergegas pergi meninggalkan tempat dan memilih melanjutkan pekerjaan nya. karena jam istirahat nya kini sudah terbuang sia sia.

Sementara itu, Laras dan beberapa teman teman nya yang melihat Shiena pergi setelah mengucapkan kata yang tidak mereka tahu, hanya bisa melongo dan sedikit terkejut. Tentu saja, mereka tidak menyangka bahwa ternyata Shiena mampu mengerti bahasa yang di ucapkan laki laki tadi.