Penjara Hati Sang Mafia

Penjara Hati Sang Mafia

Clayton Arthajaya

...Hallo semuanya, selamat datang di karya baru Mommy yang ke- 23 (mungkin)...

...Sebelum membaca ini, di sarankan untuk membaca kisah sebelumnya, agar lebih nyambung....

...#MyPsychoHusband - orang tua...

...#Kenzo - masa SMA...

...✈✈✈...

...~Happy Reading~...

Seiring berjalan nya waktu yang terus berputar, sang surya yang selalu setia menerangi bumi, kini perlahan mulai tak terlihat lagi. Hutan yang di kelilingi begitu banyak pohon dan tanaman lain, kini semakin terlihat gelap dan mencekam. Beberapa lelaki dengan pakaian serba hitam dan bertubuh kekar, langsung menunduk ketika seorang laki laki berbaju tuxedo yang tengah membawa sebuah pistol kesayangan nya , lewat depan mereka.

“Bagaimana? Apa kalian sudah menemukan nya?” tanya laki laki tersebut yang tak lain dan tak bukan adalah Clayton Arthajaya.

Dorr!!

Satu tembakan berhasil lolos mengudara karena tidak ada satupun di antara anak buahnya yang menjawab. Tatapan Clayton semakin tajam dan berkilat amarah, hanya mencari satu orang, namun anak buahnya tidak ada yang becus,hingga membuat laki laki berusia dua puluh lima tahun itu semakin murka.

“Jawab, atau peluru selanjutnya akan mendarat di kepala kalian!” ancam nya sambil menarik pelatuk nya lagi.

“Kami sudah mencarinya Tuan, hanya saja dia berhasil lolos. Tapi—“

“Katakan!” ucap Clayton dengan cepat ketika salah satu anak buah nya seolah ragu untuk meneruskan laporan nya.

“Tuan Jefri memilih untuk bunuh diri, sementara istrinya kabur bersama anaknya. Kami—“

“Damtt!” umpat Clayton semakin murka, “Bagaimana bisa kalian kehilangan mereka hah!”

“Seharusnya dia mati di tangan ku, bukan mati sendiri!” gumam nya dengan mengepalkan tangan begitu kuat, “Lalu siapa yang sudah berani berkhianat padaku?”

Mendengar pertanyaan sang bos nya membuat semuanya kembali terdiam dalam ketakutan. Mereka lupa bahwa bos nya sangat pintar dan tidak akan mudah melupakan sesuatu yang membuatnya rugi besar.

“Masih tidak mau mengaku, ah kalian mau mati bersama rupanya. Baiklah, akan—“

“Ma—maaf Tuan, sa—saya mengaku. Saya yang salah, mereka tidak bersalah. Sa—saya yang bersalah, maafkan saya!” ujar seorang laki laki yang nampak lebih tua darinya, memberanikan diri untuk melangkah ke depan dan mengakui semua kesalahan nya.

Dialah Zaki, laki laki berumur empat puluh lima tahun. Meskipun dia ikut bekerja menjadi anak buah seorang mafia. Namun ia masih mempunyai hati nurani, ia terpaksa ikut pekerjaan itu karena tergiur akan gaji besar yang di tawarkan oleh Clayton. Selain itu, dulu ia juga di paksa lantaran dirinya terlilit hutang yang cukup besar hingga membuatnya tak memiliki pilihan lain.

Seperti hal nya kali ini, Zaki sengaja membocorkan rencana bos nya yang akan mendatangi rumah mangsa selanjutnya dan menyuruh nya segera kabur sebelum bos nya menghabisi mereka. Tentu saja hal itu dia lakukan karena merasa tidak tega melihat calon mangsa nya yang masih memiliki anak dan istri. Ia rela mengorbankan pekerjaan nya bahkan nyawa nya demi menyelamatkan anak dan istri laki laki itu. Karena kini Zaki hidup sendiri dalam penyesalan, istri dan anaknya tewas di tangan anak buah Clayton yang saat itu menagih hutang.

Bahkan, sebelum putrinya meninggal, sempat di jadikan pemuass napsu oleh anak buah Clayton, sampai menghembuskan nafas terakhir. Maka dari itu, Zaki berusaha menyelamatkan gadis lain agar tidak bernasib sama seperti putrinya.

“Apa kau sudah merindukan keluarga mu?” tanya Clayton dengan begitu lembut namun di iringi dengan seringai licik di wajah nya, hingga membuat tubuh Zaki bergetar hebat.

Ia tahu bahwa umurnya tidak akan lama lagi, hanya tinggal menunggu hitungan menit, pasti nyawanya akan melayang.

“Bawa dia ke bawah!” ucap Clayton lalu segera berjalan mendahului beberapa anak buah nya untuk memasuki sebuah ruangan yang berada di dalam tanah. Tempat dimana biasa ia melakukan eksekusi untuk para musuh musuh nya.

Clayton menyuruh Zaki agar duduk di sebuah bangku yang sudah di siapkan. Tubuh Zaki semakin bergetar hebat, menanti bahwa sebentar lagi ia akan bertemu keluarganya. Namun ia juga berfikir, apakah pintu surga atau neraka yang akan terbuka untuknya. Mengingat bahwa dirinya begitu jahat, namun ia juga berusaha bersikap baik.

Tanpa menunggu waktu lama, Clayton segera mengeluarkan sebuah pisau lipat yang selalu ia bawa di dalam sakunya. Pisau yang memiliki ukuran hanya beberapa centi saja, sangat mungil, namun ketajaman nya, bahkan bisa untuk membunuh seekor singa.

Zaki semakin ketakutan melihat Clayton yang semakin mendekat ke arah nya, sambil memainkan pisau di tangan nya. Dan jangan lupakan bagaimana wajah nya yang selalu tersenyum menyeringai, yang mana membuat aura dingin dan kejam nya semakin terasa.

Untuk sentuhan pertama, Clayton memberikan sebuah sayatan kecil di wajah Zaki. Setelah itu, baru dia turun ke bawah hingga bertemu dada Zaki yang seperti terlihat sangat menggiurkan.

Ya, menggiurkan karena di dalam sana, ada beberapa aset yang bisa ia jadikan uang untuk menebus kesalahan Zaki padanya.

“Aaaa Tuan, bu—bunuh saya saja. Sa—saya sudah siap, jangan siksa saya, saya mohon!” teriak Zaki ketika Clayton mencongkel sebelah matanya dengan begitu sadis.

Jeritan Zaki di setiap siksaan yang di berikan oleh Clayton terus beriringan, hingga beberapa jam berlalu, akhirnya Clayton mengeluarkan senjata andalan nya, yakni pistol.

Dorr!

Hanya cukup satu tembakan yang mendarat di kepala Zaki, maka nyawa itu sudah resmi melayang tanpa beban. Clayton segera menyuruh beberapa anak buahnya untuk membereskan sisa nya. Tidak terkecuali untuk memasukkan beberapa organ tubuh Zaki ke dalam sebuah kotak untuk bisa di jual ke yang membutuhkan.

“Sisanya, berikan pada Shiena!” titah Clayton segera berlalu meninggalkan ruangan tersebut dan menuju ruangan nya untuk membersihkan diri.

Shiena adalah seekor kucing besar, yang ia pelihara sejak sepuluh tahun yang lalu. Menjadi kucing kesayangan dan tentu saja yang banyak membantu Clayton untuk menghilangkan jejak para mangsa nya.

(Bukan sembarang kucing ya, kucing besar, taulah artinya )

“Hari yang melelahkan!” gumam nya lirih, sambil menatap sebuah foto yang berada di atas meja sebelah tempat tidur nya.

Clayton sering menghabiskan waktu di sana ketika merasa lelah dan merindukan seseorang. Kini memang dirinya sudah melangkah terlalu jauh, hingga membuatnya semakin sulit untuk kembali seperti dulu. Kesepian? Jangan tanyakan lagi, karena jauh dalam lubuk hatinya, ia sangat merindukan keluarga nya, termasuk para sahabat nya.

Ya, foto yang berada di atas meja itu adalah foto nya dengan para sahabat nya. Meskipun Clayton sudah lama menghilang, namun tanpa mereka semua sadari, bahwa selama ini Clayton selalu memantau pergerakan mereka. Seperti janjinya dulu, bila sampai ia menemukan Naura terluka, maka ia akan kembali dan merebut Naura.

Clayton sedikit bersyukur, karena pada akhirnya para sahabat nya bahagia, dan Naura tidak pernah merasa sedih lagi, karena kini Ken benar benar menepati janji nya untuk membahagiakan wanita itu.

.

.

.

.

Lanjut gak nih? kira2 tamatin disini? atau ke sebelah?

Tinggalin jejak ya, Like, komen dan vote. Biar mommy yakin untuk bertahan nulis di sini 😌

Terpopuler

Comments

Winayansi Wina

Winayansi Wina

penasaran

2024-05-09

0

siapaakuh

siapaakuh

ngilu rasa nya .
pengen tau banget urutan pertama dari mana dulu supaya sambung menyambung jadi satu🤭 q waktu pertama baca dari syila dulu

2024-03-26

0

Novano Asih

Novano Asih

hadir lg mom ....Aku lupa ini novel karya mommy keberapa yang kubaca tp yg blm lama kubaca dari Kaisar Kiara,Bastian Denis,Rasya Ana,Kenzo Naura,Aldi Michelle ,Edward Faiz,Stiven Ela skrg lanjut Clayton tp dulu pas baru awal"baca novel udah baca karya mommy kisahnya Arya sama Jenar

2024-02-06

1

lihat semua
Episodes
1 Clayton Arthajaya
2 Tukang kulkas
3 Shiena
4 Hidup baru
5 Ingin menyerah
6 Mencari pekerjaan
7 Hari pertama bekerja
8 Hari yang melelahkan
9 Tuan Artha
10 Kurang yakin
11 Gangguan dari Laras
12 Siapa kamu?
13 Kantor tuan Artha
14 Bertemu kembali
15 Kulkas Berkarat
16 Rumah kosong
17 Ada berapa kulkas?
18 Clay
19 Memasak ikan
20 Hutang piutang
21 Badai dadakan
22 Pingsan
23 Minum obat
24 Rayuan Edward
25 Restauran
26 Bertemu Laras
27 Kemarahan Bayu
28 Haus
29 Zona 18+
30 Zona 20+
31 Zona 21+
32 Penyesalan
33 Menjadi sampah
34 Nyawa balas nyawa
35 Pulang ke rumah
36 Bernyanyilah
37 Mengemas barang
38 Ayahku
39 Rumah Utama
40 Membujuk
41 Tugas dan kewajiban
42 Kelelahan
43 Supermarket
44 Kulkas mesum!
45 Bekerja
46 Ke kantor
47 Bukan ingin marah
48 Shiena
49 Musuh
50 Melawan dengan halus
51 Tertembak
52 Flashback
53 Sintya
54 Kedatangan Stive
55 Tindakan Stive
56 Kedatangan singa betina
57 Salah paham
58 Sibuk nabur
59 Kembar beda pabrik
60 Tanda tanda
61 Sesak
62 Penjelasan Davis
63 Kemarahan bunda Ella
64 Kunjungan dari sahabat
65 Pulang ke rumah
66 Begini rasanya?
67 Terpaksa
68 Perlu bantuan?
69 Alat penyangga perut
70 Sulit di mengerti
71 Keturunan bodoh
72 Pertengkaran
73 Pertengkaran II
74 Gerald
75 Menantang
76 Iri
77 Hampir saja
78 Tante Amber
79 Gelisah
80 Jomblo terhormat
81 Jangan Pergi lagi
82 Pengen pacaran
83 Bab 84
84 Mengantuk
85 Nasehat Bunda
86 Siapa tukang Rusuh?
87 Bertemu sahabat lama
88 Kenzo
89 Senyuman
90 Mencari seseorang
91 Bahagia
92 Memancing
93 Berbelanja
94 Bertemu Laras
95 Kemarahan Clayton
96 Jangan panik
97 Welcome baby
98 Claire Arthajaya
99 Akhir kisah
100 Extra Part 1
101 Pemenang Give Away
102 Bonus kang Kulkas
103 OH MY DAVIS
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Clayton Arthajaya
2
Tukang kulkas
3
Shiena
4
Hidup baru
5
Ingin menyerah
6
Mencari pekerjaan
7
Hari pertama bekerja
8
Hari yang melelahkan
9
Tuan Artha
10
Kurang yakin
11
Gangguan dari Laras
12
Siapa kamu?
13
Kantor tuan Artha
14
Bertemu kembali
15
Kulkas Berkarat
16
Rumah kosong
17
Ada berapa kulkas?
18
Clay
19
Memasak ikan
20
Hutang piutang
21
Badai dadakan
22
Pingsan
23
Minum obat
24
Rayuan Edward
25
Restauran
26
Bertemu Laras
27
Kemarahan Bayu
28
Haus
29
Zona 18+
30
Zona 20+
31
Zona 21+
32
Penyesalan
33
Menjadi sampah
34
Nyawa balas nyawa
35
Pulang ke rumah
36
Bernyanyilah
37
Mengemas barang
38
Ayahku
39
Rumah Utama
40
Membujuk
41
Tugas dan kewajiban
42
Kelelahan
43
Supermarket
44
Kulkas mesum!
45
Bekerja
46
Ke kantor
47
Bukan ingin marah
48
Shiena
49
Musuh
50
Melawan dengan halus
51
Tertembak
52
Flashback
53
Sintya
54
Kedatangan Stive
55
Tindakan Stive
56
Kedatangan singa betina
57
Salah paham
58
Sibuk nabur
59
Kembar beda pabrik
60
Tanda tanda
61
Sesak
62
Penjelasan Davis
63
Kemarahan bunda Ella
64
Kunjungan dari sahabat
65
Pulang ke rumah
66
Begini rasanya?
67
Terpaksa
68
Perlu bantuan?
69
Alat penyangga perut
70
Sulit di mengerti
71
Keturunan bodoh
72
Pertengkaran
73
Pertengkaran II
74
Gerald
75
Menantang
76
Iri
77
Hampir saja
78
Tante Amber
79
Gelisah
80
Jomblo terhormat
81
Jangan Pergi lagi
82
Pengen pacaran
83
Bab 84
84
Mengantuk
85
Nasehat Bunda
86
Siapa tukang Rusuh?
87
Bertemu sahabat lama
88
Kenzo
89
Senyuman
90
Mencari seseorang
91
Bahagia
92
Memancing
93
Berbelanja
94
Bertemu Laras
95
Kemarahan Clayton
96
Jangan panik
97
Welcome baby
98
Claire Arthajaya
99
Akhir kisah
100
Extra Part 1
101
Pemenang Give Away
102
Bonus kang Kulkas
103
OH MY DAVIS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!