Mengisahkan tentang seorang gadis muda yang bernama Mutiara Sanjaya atau biasa di sapa Ara, Ara adalah anak pertama dari seorang pengusaha yang cukup ternama bernama Surya Sanjaya
Ara juga mempunyai seorang adik perempuan yang bernama Berliana Sanjaya atau biasa di sapa Nana, Nana terlahir dari pernikahan papanya yang kedua. Hal tersebut bisa terjadi karena mama kandung Ara meninggal dunia saat melahirkan dirinya
Suatu malam Ara di jebak oleh mama Tania dan Nana menyebabkan dia harus kehilangan kehormatan nya dengan laki-laki yang sama sekali tidak dia kenal
Pria tersebut adalah Raditya Mahardika seorang CEO muda yang paling di segani di kota tersebut
Hasil hubungan satu malam tersebut membuat Ara mengandung seorang anak yang menjadi kekuatan bagi dirinya, di awal kehamilannya Ara pun merasa sangat terpuruk tetapi orang di sekitarnya membuat dia bangkit kembali
Apakah takdir akan mempertemukan kembali dirinya dengan sang pria pada malam itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triana mutia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyesalan Gilang
Ara pun segera memanggil taksi dan pergi ke alamat yang sudah di kirimkan oleh Gilang, semua sudah berkompromi bahwa Ara akan tinggal bersama Gilang selama di sana. Karena Gilang menyewa rumah yang cukup besar, dan di sana juga ada seorang wanita setengah baya yang bekerja di rumah itu
Keluarga Vira memang termasuk di kalangan keluarga berada, Gilang tak ingin ikut bergabung dengan perusahaan keluarga mereka. Karena dia ingin belajar bekerja dari bawah terlebih dahulu sebelum memulai bisnisnya sendiri
Sesampainya di hotel Adit langsung di sambut oleh para karyawan di sana, dan ternyata tempat itu adalah tempat yang sama di mana Ara akan bekerja. Adit di antar ke salah satu kamar terbaik di hotel tersebut, dan dia pun langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur
Tiba-tiba saja bayangan tentang Ara yang sedang mengejek dirinya terlintas dengan jelas di dalam benaknya
"Dasar cewek gila, baru sampe udah bikin mood ga bagus aja ingat muka anak tadi"
Sedangkan di tempat yang berbeda mamanya Dion sedang menemani Dion di rumah sakit, Dion terpaksa di larikan ke rumah sakit karena demam tinggi. Hal tersebut bisa terjadi karena Dion kurang istirahat dan terlalu memikirkan keadaan Ara
Nana yang mendengar hal tersebut tak mau membuang kesempatan yang ada, dia pun segera datang ke rumah sakit dengan alasan ingin menjenguk Dion
Dion sebenarnya merasa risih dengan kehadiran Nana di sana, tetapi pihak keluarga Dion tak mungkin tak menyambut niat baik yang Nana berikan. Nana pun menerbarkan seribu pesona yang dia miliki untuk meraih perhatian Dion dan keluarganya
Akhirnya Ara pun tiba di rumah Gilang, Ara sempat berdiri di luar pagar sebelum dia membunyikan bel rumah tersebut
"Semangat Ara, di sini kamu akan mulai hidup kamu yang baru. Kamu harus lupain semua yang udah terjadi termasuk kak Dion, semua cuma tinggal kenangan yang ga perlu kamu ingat lagi"
Ara pun membunyikan bel rumah tersebut dan keluar dari dalam rumah wanita setengah baya yang juga tinggal di sana bernama bi Ani
"Non Ara ya?" tersenyum ramah
"Iya bi" tersenyum
Bi Ani pun membukakan pintu gerbang dan mempersilahkan Ara masuk ke dalam rumah tersebut, semua terjadi karena Gilang sudah memberitahukan tentang kedatangan Ara sebelumnya
Ara pun mengikuti bi Ani saat memberitahukan kamar yang akan Ara gunakan, bibi Ani juga membantu membawakan beberapa barang yang Ara bawa ke dalam kamar
"Aku tidur di sini bi?"
"Ya non, kata mas Gilang suruh siapin kamar ini buat non Ara"
"Apa ga ada kamar yang biasa aja bi?"
"Gimana ya non? tapi mas Gilang suruh siapin kamar yang ini, nanti bibi yang di marahin sama mas Gilang"
"Ya udah bi nanti biar aku yang ngomong kalo ketemu kak Gilang, makasih ya bi" tersenyum ramah
"Sama-sama non, kalo gitu bibi keluar dulu ya non"
"Ya bi"
Ara pun merapikan barang-barang bawaan yang dia bawa da tiba-tiba saja terdengar suara ponsel berdering, ya sudah pasti ponsel tersebut adalah ponsel yang di berikan oleh Vira
"Ketemu ga rumahnya?"
"Udah kak, aku udah sampe kok. Tapi kak..."
"Kenapa apa ada yang kamu butuhkan? biar aku bilangin ke bibi"
"Bukan kak" menjawab dengan cepat
"Terus kenapa dong?"
"Apa ga ada kamar yang agak kecil aja kak? Ara ga enak kamarnya terlalu besar"
"Ya ampun kirain apaan, kak Gilang memang sengaja pilih yang itu biar kalo Vira lagi datang dia bisa tidur di kamar kamu juga"
"Tapi aku ga enak kak, soalnya kamar ini terlalu besar"
"Kamu jangan ngerasa ga enak hati gitu, kamu kan udah kak Gilang anggap adek kak Gilang sendiri"
"Makasih ya kak"
"Ya udah kak Gilang lanjut kerja dulu ya"
"Ya kak" Ara pun memutuskan sambungan teleponnya
"Aku ga pernah menyangka aku kira cuma orang jahat yang banyak sekarang ini, ternyata masih banyak orang baik kayak keluarga Vira"
Ternyata saat itu Gilang sedang berbohong dia hanya ingin memastikan bahwa Ara sudah tiba dengan selamat, dia pun langsung menghubungi mamanya
"Ya sayang"
"Ara udah sampe mah"
"Syukur deh kalo gitu, mama titip dia ya sayang tolong jaga dia dengan baik"
"Sekarang mama jujur sama aku sebenarnya anak itu kenapa?"
"Gimana ya sayang, mama ga enak buat cerita masalah pribadi seseorang"
"Kita sama-sama tau mah Ara berasal dari keluarga yang gimana, jadi ga mungkin dia bisa ada di sini kalo ga karena sesuatu yang besar. Dan sekarang aku harus tau keadaan dia yang sebenarnya, supaya aku bisa jaga dia dengan baik"
"Ada benarnya omongan Gilang, kita juga belum tau apa yang akan terjadi dari kejadian malam itu. Sebaiknya memang Gilang harus tau semuanya dari awal"
Mamanya pun mulai bercerita tentang semua kejadian yang sudah menimpa Ara, Gilang di seberang sana sudah mengeraskan rahangnya mendengar cerita tersebut
"Kamu sekarang udah tau semuanya, jadi mama minta tolong jaga dia seperti kamu jaga adik kamu sendiri"
"Ya mah aku ngerti"
"Jangan lupa kamu kasih pengertian ke calon istri kamu ya"
"Ya aku tau mah, pokoknya mama tenang aja kami pasti jaga Ara dengan baik di sini"
"Nanti mama main ke sana sama Vira deh kalo adek kamu udah libur, sekalian jenguk Ara"
"Ya udah ya mah aku harus lanjut kerja dulu"
"Ok sayang"
Gilang terduduk lemas di atas kursi di ruang kerjanya, dia tak pernah menyangka bahwa gadis kecil yang pernah merebut hatinya akan mengalami itu semua
Dahulu saat Ara baru mulai berteman dengan adiknya dan sering main ke rumah, Gilang sempat menaruh hati terhadap Ara tetapi dia memendam itu semua karena melihat Ara masih menggunakan seragam SMA
Waktu pun terus berlalu Gilang terus menunggu saat Ara masuk bangku kuliah untuk menyatakan perasaannya, dan ternyata dia kalah cepat dengan Dion. Dion langsung mendekati Ara dari hari pertama dia kuliah dan hubungan mereka pun semakin dekat, lambat laun Gilang pun mencoba membuka hati untuk wanita lain
Saat Dion masuk semester terakhir mereka pun bertunangan dan mereka akan melaksanakan pernikahan saat nanti Ara tamat kuliah, hal tersebut membuat Gilang juga memantapkan hubungan terhadap kekasihnya dan akan segera menikah
"Kalo aku tau dia ga akan jaga kamu dengan baik, aku pasti akan tunggu kamu sampai saat ini Ara. Tapi sekarang aku cuma bisa berdiri di samping kamu sebagai seorang kakak, karena aku ga mungkin sakiti perasaan wanita yang sudah tulus terhadap aku"
smgt trs
tapi jgn terlalu baik.sb klau lemah dgn mudah nya kamu di tindas. jadi lah wanita yg kuat di mata mereka. aku sbgai wanita ibu tunggal akan mendukung mu. smgt thor
1 malam bersama dan berdekatan wajah pun gk tau. waktu berciuman psti kan ttp wajah nya. dunia novel mmg nyleneh. smgt ae thor