NovelToon NovelToon
My Posesif Husband

My Posesif Husband

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Contest
Popularitas:17.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Riria Raffasya Alfharizqi

Season 2 'Married With Ketos'

Menjalani hubungan jarak jauh itu susah dijalani bagi sebagian orang yang tidak kuat menahan rindu. Seperti kata Dylan, rindu itu berat dan..

Begitu juga yang sedang dijalani oleh pasangan muda Alsava dan Gerald. Ibarat kata baru diajak terbang tinggi kemudian harus terhempas pada sebuah kenyataan. Kenyataan bahwa salah satu dari mereka harus mengejar cita-cita dan impian.


Lalu bagaimana pertemuan mereka setelah lama terpisah? masih samakah hati yang dulu dirasa?

Jawabannya ada di kisah cinta mereka yang baru ya gaes 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

What The F*ck!!!

Pagi hari ini Alsa kembali sibuk karena memang ada kuliah pagi. Kebetulan tadi malam Gerald mengasihinya dengan tidak kembali meminta Alsa untuk menjadikan malam yang panjang untuk mereka.

Setelah selesai mandi. Alsa langsung berniat untuk siap-siap. Ekor matanya melirik ke arah Gerald yang masih menutup mata di bawah selimut tebal. Bibirnya melengkung ke atas menyadari jika lelaki tampan itu suaminya.

Tidak ada niatan untuk Alsa membangunkan Gerald. Alsa lebih memilih untuk berangkat sendiri ke kampus.

"Ini aja kali ya?" gumamnya memilih baju yang akan dikenakannya.

Sebenarnya Alsa termasuk gadis simple yang tidak ribet dalam berpakaian. Tubuhnya yang seperti model memudahkanya dalam berpakaian apapun. Karena semua akan terlihat cocok di tubuh Alsa.

"Cakep," lanjutnya lagi setelah berganti baju.

Jemarinya mulai bermain di sekitar wajahnya. Sapuan kuas make up yang dimainkan tangannya sangat lincah dan membuatnya terlihat semakin cantik hanya dengan waktu beberapa menit saja.

Deg

Rasa terkejutnya hadir ketika tangan kekar Gerald melingkar di pinggangnya. Saking asiknya dengan make up yang sedang dia gunakan. Alsa sampai tidak sadar dengan bangunnya Gerald tadi.

"Jangan cantik-cantik Al," ucap Gerald yang terdengar seperti pujian sekaligus perintah. Gerald mengecup lembut bagian pundak Alsa.

"Akh..," lenguh Alsa memejamkan matanya sejenak.

Alsa menelan salinya pelan. Lalu tubuhnya memutar menghadap Gerald yang masih setengah sadar. Rambut acak-acakan dan juga wajah tampan bangun tidurnya malah membuat Alsa hampir terpesona.

Dan sialnya. Gerald meski dalam keadaan baru saja bangun tetap beraroma harum khas-nya.

"Jangan khawatir Rald," jawab Alsa mengusap lembut pipi Gerald.

Gerald menatap lekat manik mata Alsa. Lalu tatapan matanya jatuh pas di bibir Alsa yang menurut Gerald sangat menggodanya. Gerald dengan perlahan memajukan wajahnya berniat untuk mencium Alsa. Tetapi dengan segera Alsa menahan tubuhnya.

"No!" tolak Alsa membuat Gerald menaikan sebelah alisnya.

Dengan bodohnya. Gerald mengangkat telapak tangannya sebagai pantulan nafas mulutnya.

Melihat tindakan Gerald membuat Alsa melotot. Baru kali ini seorang Gerald bertindak bodoh. Atau mungkin karena separuh jiwanya masih belum terkumpul.

"Wangi kok nggak bau," ucap Gerald membuat mata Alsa membola. Benar dugaannya, Gerald melakukan itu untuk mengecek bau napasnya. Sebelum akhirnya tawa Alsa meledak.

"Kenapa?" tanya Gerald heran.

"Lucu," singkat Alsa seraya menjauh pelan dari Gerald.

Bukan maksud hati untuk menolak. Tetapi jika Gerald kembali memberikan kecupan-kecupan kecil di tubuhnya yang ada Alsa malah berniat untuk absen pagi ini.

"Gue berangkat ya?" pamit Alsa seraya mengambil tas miliknya.

"Di antar Rasya ya?"

Alsa menggeleng. "No Rald. Gue mau berangkat sendiri. Rasya biar bantuin lo di kantor nanti," tolak Alsa dengan halus.

Gerald mengangguk. "Tapi-" jedanya menatap Alsa penuh arti.

Alsa terdiam. Menunggu Gerald melanjutkan kata-katanya. "Apa?"

Gerald tersenyum seraya menggeleng. "Jangan nakal," jawabnya membuat Alsa menggelengkan kepalanya.

"Gue udah gede Rald," jawab Alsa lalu...

Cup

Dengan sepontan Alsa mengecup bibir Gerald singkat. Lebih baik dirinya yang mencium Gerald terlebih dahulu. Karena jika Gerald memulainya yang ada malah akan merambat kemana-mana.

"Bye," pamitnya keluar kamar meninggalkan Gerald yang masih berdiri seraya menatap kepergian Alsa.

Setelah Alsa tidak terlihat lagi. Gerald tersenyum dengan gelengan kepala.

"Sorry," lirihnya seraya mengambil ponsel yang tergeletak tidak jauh darinya.

Jemarinya mengetik pesan yang sengaja Gerald kirimkan ke nomor Rasya. Bukan berniat untuk memata-matai Alsa. Tetapi Gerald cukup penasaran dengan lelaki yang kemarin Rasya ceritakan. Dimana laki-laki itu mengatakan pacar Alsa dengan tidak tahu malunya.

"Menarik," gumamnya melempar ponselnya ke ranjang.

Jalanan pagi hari ini cukup padat. Bahkan sampai membuat Alsa terjebak kemacetan cukup lama.

"Sial, bisa telat kalau gini," umpatnya seraya melihat jam di mobilnya.

Alsa mengetuk-ketukan jemarinya. Rasanya sedikit gusar memang, karena mata kuliah pagi ini diajari oleh dosen yang sangat disiplin. Telat beberapa detik saja sudah tidak ada toleransi lagi bagi mahasiswa/i.

"Apa lagi sih?" kesalnya melihat bunyi di ponselnya.

Sedari tadi memang ponselnya terus bergetar. Tetapi tidak ada niatan Alsa untuk melihatnya. Fokusnya hanya tertuju bagaimana dia bisa melewati kemacetan saat ini.

Sekitar setengah jam lebih di perjalanan. Akhirnya Alsa bisa sampai di kampus dengan selamat. Masih aman karena dosen pembimbing ternyata masih belum datang.

"Cha!" panggil Alsa membuat Icha menoleh.

"Ya ampun nih anak! kemana aja sih lo? dihubungi nggak di angkat!" celoteh Icha melihat kedatangan Alsa.

"Masih untung Pak Adi belum datang, kalau nggak mamp*s lo!" lanjutnya lagi membuat Alsa menggeleng.

"OMG..gue lupa! Alsa lo harus lihat ig deh," suruh Icha membuat Alsa menyipitkan matanya.

"Buruan!" lanjutnya lagi membuat Alsa mau tidak mau akhirnya mengambil ponselnya yang sengaja dia taruh di tas.

"Ke kampus buat lihat sosmed chek," ucap Alsa dengan nada dibuat-buat, tetapi jemarinya membuka ig miliknya.

Matanya melotot melihat banyaknya dm yang dikirmkan oleh teman-teman kampusnya. Tetapi sekali lagi, Alsa hanya mengeceknya tanpa berniat membuka apa lagi membaca.

"Gimana udah lihat belum?" tanya Icha membuat Alsa menatap Icha heran.

"Kok bisa sih?" tanya Alsa masih tidak paham.

Icha terkikik. "Sorry Al," ucapnya seraya menyodorkan ponselnya kepada Alsa.

Mata Alsa kembali melotot melihat live ig Icha kemarin yang kini sudah Icha save di akun ig miliknya.

"Cha lo-" Alsa menggelengkan kepalanya.

"Gimana? keren kan gue?" tanya Icha seraya menaik turunkan alisnya.

"Bege! kalau teman-teman lihat Gerald gimana? apa lagi si nenek lampir?" protes Alsa tidak terima.

Icha mengela napasnya kesal. "Makanya lihat dulu sampai selesai. Kak Gerald aman karena gue tutup pakai emoji lucu," jelas Icha membuat Alsa menghela napas lega.

Bukan tanpa sebab Alsa tadi sempat khawatir. Karena dengan adanya sosok Gerald di tempat itu malah nanntinya akan membuat teman-teman kampusnya semakin memberitakan tentangnya. Yang pastinya akan kembali disangkut pautkan lagi dengan Viko. Dan Alsa tidak suka itu.

Inginnya sih bisa pergi ke kampus dengan nyaman tanpa dikejar bigos kampus. Tapi yang namanya memiliki wajah cantik dengan perawakan yang proposional membuatnya tidak mungkin dibiarkan begitu saja. Apa lagi ketika dengan terang-terangan Viko mulai mengejarnya. Semua mahasiswi kini pro dan kontra terhadap Alsa.

"Tahu nggak mereka ngira Kak Gerald itu Kak Viko?" bisik Icha membuat Alsa menahan tawa.

"Dih...enak aja!" tolak Alsa bergidik ngeri.

Mana mungkin Alsa mau menyanyikan lagu untuk Viko. Yang ada bisa serak 7 malam 7 hari suaranya. Menolak dengan sendirinya suara Alsa untuk menyanyi lagi.

Setelah mata kuliah pertama selesai. Kia menghampiri Alsa dan Icha di kelasnya.

"Al! tahu nggak di kelas gue pada heboh ngomongin lo sama Kak Viko," jelas Kia membuat Alsa menggeleng.

"Pada sint*ng emang mereka. Jelas-jelas beda," jawab Alsa membuat Icha terkikik.

"Elah..mereka nggak tahu karena gue tutupin pakai emoji kali Al," Icha menjelaskan seraya mengetik pesan kepada Abim.

Mereka akan menuju ke kantin bersama. Seperti biasa, Icha akan mengajak Abim untuk makan bersama. Dunia memang berputar. Dari yang dulunya Abim termasuk rival mereka. Kini malah hampir setiap hari selalu makan bersama di kantin.

Setengah perjalanan. Alsa tiba-tiba kebelet. "Gue ke toilet bentar ya," pamitnya yang diangguki oleh Icha dan Kia. "Cepetan!" seru mereka yang sudah tidak ditanggapi oleh Alsa.

Sementara Icha dan Kia kembali melanjutkan perjalanan mereka. Kini Alsa malah sedang dihadang oleh senior di kampusnya. Bukan Ninda yang biasanya mencari masalah dengannya. Tetapi mahasiswi yang Alsa yakini sebagai fans Viko yang sudah melihat videonya dan salah paham.

"Permisi Kak." Alsa masih mencoba untuk sopan. Meski jelas dari raut mereka tampak menatap Alsa kesal.

"Cantik, tapi murahan," satu kata yang dilontarkan dari mereka membuat Alsa berhenti.

Alsa berbalik badan. Menatap mereka yang berjumlah 5 orang secara bergantian. Keroyokan.

"Maksudnya apa ya?" tanya Alsa masih dengan nada biasa.

Salah satu dari mereka menyunggingkan senyumnya. Tangannya bersikedap dada. Lalu menunjuk tepat di wajah Alsa. "Pura-pura bege, ngaca lo."

Alsa mengernyit. Masih berusaha untuk bersikap biasa. Meski sebenarnya hatinya mulai panas mendapat cibiran yang sama sekali tidak benar.

"Gue emang nggak tahu apa yang kalian maksud. Yang murahan itu cewek yang udah ditolak tapi masih ngemis," jelas Alsa dengan menaka kata-kata terakhirnya.

"Lo-" salah satu dari mereka sengaja mendorong Alsa sampai membentur tembok.

"Auw! kalau berani jangan keroyokan!" sentak Alsa karena mereka semakin membabi buta.

Pasalnya kini para seniornya dengan sengaja menekan leher Alsa. "Gue peringatin sama lo...jangan shok cantik di depan Viko," ucapnya melepaskan tangannya dari leher Alsa.

Alsa terbatuk. Tetapi sama sekali tidak ada ketakutan pada dirinya. "Kalian bod*h kalau ngira gue suka apa lagi sampai ngejar Viko, dia bukan selera gue," jelas Alsa menatap mereka secara bergantian.

Lalu pergi tanpa berniat untuk kembali ke toilet. Mood-nya sudah hancur karena fans fanatik Viko. Seakan tidak ingin membiarkan Alsa pergi begitu saja. Salah satu dari mereka dengan sengaja menarik tangan Alsa agar tertahan. Dan yang lainnya dengan sengaja menyiram air ke tubuh Alsa.

Byurr

Basah sudah baju yang Alsa kenakan. Alsa menatap nyalang mereka semua.

"Kalian!" tunjuk Alsa berniat untuk menjambak salah satu dari mereka yang tadi bertugas menyiram air ke tubuhnya.

"Stop Alsa!" seseorang datang dengan membawakan jaket dan dia kenakan di tubuh basah Alsa.

Semua yang berada di sana terbelalak melihat lelaki tampan yang tiba-tiba datang sebagai penolong Alsa.

"Kalian....tunggu akibatnya!" ancam Rasya membuat mahasiswi itu terdiam kaku di tempatnya.

Wajahnya memang tampan. Tetapi tatapannya sangat dingin, di tambah dengan ancaman yang Rasya lontarkan membuat nyali mereka seketika menciut.

"Jangan bilang Gerald Sya," perintah Alsa yang hanya dijawab Rasya dengan anggukan kepala.

Setelah berganti baju. Kini Alsa berniat untuk ke kantin menemui teman-temannya.

"Btw lo ngapain di sini?" tanya Alsa yang baru saja tersadar dengan adanya Rasya di kampusnya.

"Oh itu, gue ditugaskan buat ngurus pendaftaran Gerald," jelas Rasya yang dijawab Alsa dengan ber oh ria. Sebelum mata Alsa membulat sadar akan sesuatu hal.

"What?"

1
Ari Randz
Luar biasa
Ari Randz
akunya dah baper, ternyata LG ngayal /Facepalm//Facepalm/
Arnheta Vallerian
penasaran visualnya dong thor
Andriyati
buat apa,, anda sudah tidak di butuhkan
Andriyati
lagian aneh banget,, tinggal umumin kalau kalian sudah menikah,, idup kok di buat ribet
Andriyati
lagian ya saran dari icha itu selalu menjerumuskan kamu lo Al malah di ikuti,, aneh,, sahabat boleh tapi kalau saran ke arah yg gak baik jangan di ikuti
Uti Enzo
Luar biasa
Kayla Fadhil Nabil
ss
Kayla Fadhil Nabil
Saya
Uti Enzo
aku ikut bingung
ReynaL Rohiman
Luar biasa
Nona Aan Chayank
Yg herannya Papi Dion kaya gk ada harga dirinya banget, dapat istri jalang kaya si Eva ini, tapi kok bisa bertahan segitunya sampai mengabaikan Alsa yg anak kandungnya..
Yani Saja
Bagus
Asih Nurhayati
agak bingung ma alur nya loh
Nona Aan Chayank
Yang lucu itu Papi Dion..

kok segitu nya merawat anak hasil hubungan gelap mami Eva daripada Alsa yg anak kandung nya?
Lestary Tri
kerenn, ceritanya menarik . tdk membosan kan dan slalu candu di setiap part nya .
Kang cilok: Mampir juga kak ke “KAU DAN AKU, BERSAMA”😄
total 1 replies
Lestary Tri
huhhh . aku mampir lagi kak. gak bisa jauh" dr crita gerald dan alsa . entah lah cerita mereka terlalu canduu . sehat" kak . semangat buat karya yg bagus" lagi . slalu di tunggu . love kakak author .
Bahreil Ajah: pppppp
total 1 replies
Ahmadamrab Ahmadamran
jangan terima Alsa biarkan si Eva nyesal
Nur Laely
Luar biasa
Nur Laely
babang ganteung pulangg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!