NovelToon NovelToon
Belenggu Terindah

Belenggu Terindah

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Beda Usia / Dijodohkan Orang Tua / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Cintamanis
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: wasabitjcc

Ilya Perry-Ivanova menikahi Nicholas Duncan hanya untuk satu tujuan: melarikan diri dari sangkar emas neneknya yang posesif.

Tapi Nicholas Duncan, sang pecinta kebebasan sejati, membenci setiap detik dari pernikahan itu.
Tujuannya Nick hanya satu: melepaskan diri dari belenggu pernikahannya, yang mana berarti Ilya. Istrinya yang paling indah dan jelita.

Ketika satu pihak berlari ke dalam ikatan itu, dan pihak lain mati-matian berlari keluar, mampukah mereka selamat dari perang rumah tangga yang mereka ciptakan sendiri?

×wasabitjcc

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wasabitjcc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2. Kegilaan

...Lima tahun kemudian....

Kegilaan Ilya Perry-Ivanova dimulai pada pagi hari di pertengahan September itu. Entah dipicu oleh apa dan mengapa, di hadapan Ingrid Ivanova yang sedang membaca buku literatur klasik setebal batako, di ruang santai dengan perapian menyala, Seryozha baru masuk sambil membawa seekor anjing poodle kesayangannya yang bernama Fedora, Ilya menyuarakan kegilaannya.

"Baba, aku mau menikah," kata Ilya. Dunia seketika terjeda.

Langkah Seryozha terhenti di dekat sofa, sementara bacaan Ingrid sudah terlupakan sepenuhnya.

Pengakuan Ilya ibaratkan bom yang meledak di ruang santai keluarga Ivanov. Bom yang tidak hanya mengejutkan, tapi juga menggemparkan. Ingrid spontan mendongak menatap cucu perempuannya itu, ratu kecil yang ia pelihara seperti permata berharga, tiba-tiba ingin meninggalkan sarangnya.

"Apa aku tidak salah dengar atau Ilya baru saja mengatakan dia—" Seryozha tidak bisa melanjutkan ucapannya, ia menatap Ingrid meminta konfirmasi.

Ingrid membalas tatapan Seryozha sekilas, tapi tak memberikan respon apa pun. Perhatian Ingrid kembali ia pakukan kepada Ilya yang masih berdiri santai tanpa dosa, seakan-akan ucapannya barusan adalah perihal sepele. Sesepele mengaku ingin makan Bebek peking malam nanti.

"Ilya, sayangku, ratuku, apa maksudmu barusan?" Ingrid menggeser duduknya dan memberikan ruang untuk Ilya. Ilya kemudian duduk di ruang yang Ingrid berikan dan menatap Ingrid dengan cengiran polos yang menggemaskan.

"Aku mau menikah," ulang Ilya, kali ini lebih antusias. "Aku pikir ini saatnya aku menikah."

"Jadi aku tidak salah dengar..." Seryozha spontan memijit kening.

"Kenapa kamu mau menikah? Tidak, maksudku adalah, kamu masih muda, Sayangku. Apa kamu sudah memiliki kekasih?"

"Tidak ada, tapi aku mempunyai pria yang aku suka. Aku mau menikahinya."

"Ilya, candaanmu saat ini sangat tidak lucu." Seryozha menegur.

"Siapa yang bilang aku bercanda? Aku serius, Seri. Aku sudah berusia 23 tahun, sudah saatnya aku menikah!"

"Justru karena kamu baru berusia 23 tahun. Itu terlalu cepat!"

Ilya mengernyit tak senang. "Kamu saja yang terlalu lambat, Seryozha. Kebanyakan orang menikah di usiaku. Sebentar lagi kamu berusia 40 tahun, Eddy juga sudah berkepala tiga, tapi tidak ada di antara kalian yang menunjukkan tanda-tanda akan menikah. Kalian akan menjadi bujang lapuk!"

Seryozha tertohok. "Aku masih 35 tahun," bantah Seryozha.

"Apa bedanya?"

Ingrid menarik napas. Ia mengangkat tangannya dan menjeda perdebatan antar si bungsu dan si sulung yang tidak akan berakhir sampai petang kalau tidak ditengahi dari awal.

"Lupakan tentang Seryozha," ujar Ingrid sambil meraup pergelangan tangan Ilya. "Kamu membahas pernikahan tadi. Jadi mari lanjutkan topik itu. Apa yang membuat kamu ingin menikah, Ilya?"

Ingrid lalu melanjutkan, "Bukan berarti aku mau kamu mengikuti jejak Seryozha dan Eddy yang menjadi bujang lapuk, tapi aku juga merasa kamu terlalu muda untuk menikah. Setidaknya tunggu sampai kamu berusia 25, Sayang."

"Aku tidak mau menunggu, Baba. Aku takut pria yang aku sukai akan menikah dan meninggalkanku."

"Pria yang kamu sukai?"

Ilya mengangguk.

"Seperti yang sudah kubilang, ada seseorang yang aku sukai sejak lama," ucap Ilya, sepasang mata hijaunya berkilat cerah. "Namanya Nicholas Duncan. Baba mungkin mengenalnya, dia pernah ke sini, teman Eddy. Tinggi, tampan, orang Amerika. Dia seperti pangeran, aku sangat menyukainya. Aku mau menikahinya. Kami pernah bicara sekali, dan dia sangat baik. Sangat tipe idealku sekali."

"Duncan, Nick Duncan?" Seryozha kembali nimbrung, dan saat ia memikirkan kembali tentang Nick yang dimaksudkan Ilya, Seryozha menggebrak meja. "Tidak boleh! Bagaimanapun tidak boleh! Mengapa kamu mau menikahi anak Amerika itu? Dia tidak sopan, arogan dan paling parah, bukankah dia tua beberapa tahun darimu?"

"Siapa peduli dengan umurnya? Aku suka dia karena dia tampan!"

Seryozha kembali diserang sakit kepala, ia terhuyung di sandaran sofa, mata menatap Ilya dengan terpana. Adiknya sudah gila. Seratus persen.

"Princess, sebelum kamu membuat keputusan gegabah untuk menikahi si Nick ini, bukankah lebih baik bila kamu memikirkan karakternya lagi? Pria Amerika memiliki budaya yang berbeda dari kita. Mereka memiliki gaya hidup yang bebas, buas, dan angkuh. Kamu tidak akan nyaman bersamanya."

"Dia tidak seperti itu Baba."

"Dari mana kamu tahu? Bukannya kamu cuma berbicara dengannya sekali? Dan kapan kalian bertemu? Baba tidak pernah mendengar cerita ini darimu."

"E-Eddy?" Ilya dilanda sedikit keraguan, tapi ia tetap meneruskan ucapannya, "Eddy berteman dengan Nick, Baba. Saat Miss Anya menikah, sekitar empat atau lima tahun lalu, mungkin, aku bertemu Nick. Dia menunggu Eddy, dan dia berbincang denganku. Dia sangat keren, Baba. Aku jatuh cinta."

"Lima tahun lalu?" Seryozha kembali dengan komentar sinisnya. "Kamu hanya bocah ingusan lima tahun lalu. Kamu tidak berpikir jernih, Ilya. Apa yang kamu pikirkan tentang Nick sudah banyak berubah, kamu berkhayal. Lupakan anak Amerika itu. Kalau kamu mau menikah, aku akan mencarikan kamu laki-laki Rusia yang lebih layak."

"Apa aku bilang aku mau orang lain selain Nick!" Ilya memekik marah kepada Seryozha. Ia menatap kakak sulungnya itu dengan kemurkaan. "Coba saja kamu mencarikanku cowok lain, aku akan memastikan kamu tidak bisa menikah, Seryozha. Kamu akan kucincang!"

"Ilya, omonganmu tidak pantas. Kamu itu perempuan! Bersikap sopan pada kakakmu. Kamu juga, Seryozha." Ingrid mengambil waktu untuk merenungi ucapan Ilya, karena bagaimanapun, apa yang Ilya inginkan bukan sesuatu yang bisa dibilang merugikan.

Pernikahan itu baik.

"Bagaimana, Baba?" Ilya memandang Ingrid dengan mata penuh harap.

"Mari berpikir jernih, biarkan Baba mendiskusikan keinginanmu dengan Alexey dan Freya. Baba juga akan berbicara dengan Eddy."

Alexey Ivanov dan Freya Perry adalah orang tua dari tiga bersaudara yang tinggal di Ivanov manor tersebut. Alexey Ivanov adalah anak laki-laki Ingrid, sementara Freya Perry adalah wanita Amerika yang Alexey nikahi. Karena kesibukan pekerjaan, Alexey dan Freya jarang berada di rumah. Mengikuti jejak orang tuanya, Eddy pun sama saja. Ia lebih banyak menghabiskan waktunya di Amerika dan hanya pulang beberapa bulan sekali.

Hanya Ingrid, Seryozha dan Ilya yang masih memaku hidupnya di manor besar dan hampir kosong itu. Seryozha tinggal karena ia tidak memiliki minat pergi, Ilya tinggal karena tidak dibolehkan pergi.

"Apa Baba mendukungku?" tanya Ilya, kali ini sambil bermanjaan di dekapan Ingrid.

"Baba akan selalu mendukungmu, ratuku. Selama kamu menginginkan hal yang baik, Baba akan memberikan apa pun yang kamu inginkan."

"Yaaaa..." Ilya memekik senang. "Ugh, Baba. Bahagianya aku memiliki Baba terbaik sedunia."

"Baba," kata Ilya lagi, ia memeluk pinggang Ingrid erat-erat dan berucap seperti meratap. "Aku mohon, bantu aku menikah dengan Nick, ya. Aku sangat mencintainya. Aku tidak bisa hidup kalau dia menikah dengan orang lain, Baba. Bantu aku, ya. Please. Hanya dia yang bisa membuatku bahagia."

...Walau sebenarnya, ratapan itu dusta....

...----------------...

Usai menghabiskan waktunya bersama Ingrid dan mendebat Seryozha yang masih saja mengkritiknya, Ilya meninggalkan ruang santai dan pergi menuju kamarnya. Segala raut muka khas wanita kasmaran yang menghiasi parasnya telah pudar terganti kejemuan.

Ilya mengunci pintu kamar dan bergegas mengambil kardus di kolong tempat tidurnya. Ia mengambil sebuah buku dari kardus itu yang memiliki tulisan Wish-List di sampulnya. Wish-list berarti daftar harapan, dan sesuai dari judul di sampul, buku itu menampung seluruh harapan Ilya.

Pertama-tama, harapan Ilya adalah pindah ke Amerika dan menikah dengan Nicholas Duncan.

Kedua, menikmati kehidupan baru yang bebas dari peraturan Ingrid Ivanov. Pergi berlibur, berpesta dan segala macamnya. Melakukan apa saja.

Ketiga, bekerja dan belajar mandiri.

Keempat, bercerai dari Nicholas Duncan. Iya, bercerai. Karena pria itu hanya alat pelariannya saja.

Kelima, menemukan cinta sejati.

Harapan Ilya tidak mudah untuk terpenuhi, memang. Tapi Ilya percaya, selama ia bisa menapak di tanah Amerika, selama ia bisa meninggalkan rumah yang seperti sangkar baginya, ia akan bisa melakukan apa saja.

"Maafkan aku, Nicholas Duncan." Ilya berujar sambil memandang foto Nicholas yang tersemat di atas buku itu. Foto yang dia ambil dari hasil men-stalk akun sosial media Nick di Insta.

Nicholas adalah tiket emas Ilya, yang kalau ia mendapatkan pria itu dalam genggamannya, ia akan mampu mengendus aroma kebebasan yang telah lama ia damba dan impikan.

"Aku berjanji akan membebaskanmu setelah aku memperoleh kebebasanku secara utuh."

...----------------...

1
carlos cupu
Jangan berhenti menulis, kami butuh cerita seru seperti ini 😍
Cute/Mm
Cerita yang mencairkan hati, romantis abis!
kozumei
Meresap dalam hati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!