NovelToon NovelToon
TERPERANGKAP CINTA CEO DINGIN

TERPERANGKAP CINTA CEO DINGIN

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Penyelamat
Popularitas:898
Nilai: 5
Nama Author:

Alea, seorang wanita muda dan cantik, terpaksa menikahi Rian melalui perjodohan. Namun, kebahagiaan yang diharapkan pupus ketika Rian mengkhianatinya dengan berselingkuh dengan Gina. Patah hati, Alea memutuskan untuk bercerai dan meninggalkan Rian. Takdir berkata lain, bis yang ditumpangi Alea mengalami kecelakaan tragis. Di tengah kekacauan, Alea diselamatkan oleh Ben, seorang pria berkarisma dan berstatus sebagai bos besar yang dikenal dingin dan misterius. Setelah sadar, Alea mendapati dirinya berada di rumah mewah Ben. Ia memutuskan untuk berpura-pura hilang ingatan, sebuah kesempatan untuk memulai hidup baru. Ben, yang ternyata diam-diam mencintai Alea sejak lama, memanfaatkan situasi ini. Ia memanipulasi keadaan, meyakinkan Alea bahwa ia adalah kekasihnya. Alea, yang berpura-pura hilang ingatan tentang masa lalunya, mengikuti alur permainan Ben. Ia berusaha menjadi wanita yang diinginkan Ben, tanpa menyadari bahwa ia sedang terperangkap dalam jaring-jaring cinta dan kebohongan. Lalu, apa yang akan terjadi ketika ingatan Alea kembali? Apakah ia akan menerima cinta Ben, atau justru membenci pria yang telah memanipulasinya? Dan bagaimana dengan Rian, apakah ia akan menyesali perbuatannya dan berusaha merebut Alea kembali?

KEPULANGAN RIAN

Jantung Alea berdegup kencang saat mobilnya memasuki pekarangan rumah. Ia menekan klakson beberapa kali agar satpam segera membukakan gerbang. Setelah mobilnya terparkir dengan rapi, Alea langsung berlari masuk ke dalam rumah, tak sabar untuk bertemu dengan Rian.

"Bi, Rian di mana?" tanya Alea dengan napas tersengal-sengal kepada Bi Inah yang sedang membereskan meja makan.

"Ada di kamarnya, Non," jawab Bi Inah sambil menunjuk ke arah tangga.

Tanpa menunggu lebih lama, Alea langsung berlari menaiki tangga menuju kamarnya dan Rian. Setiap langkahnya terasa berat, dipenuhi dengan harapan dan kecemasan. Ia tak tahu apa yang akan menantinya di dalam kamar itu. Apakah Rian akan menyambutnya dengan senyuman, atau justru dengan tatapan dingin seperti biasanya?

Alea menarik napas dalam-dalam sebelum meraih kenop pintu kamar. Ia memutar kenop itu perlahan, lalu membuka pintu dengan hati-hati. Pemandangan di dalam kamar itu membuatnya terkejut dan bingung.

Alea membuka pintu kamar perlahan, namun ruangan itu kosong. Hatinya kembali mencelos. "Ke mana lagi dia?" gumamnya lirih.

Dengan langkah ragu, Alea berjalan menuju ruang kerja Rian, ruangan yang jarang ia masuki. Ia memutar kenop pintu dan membukanya.

Di dalam ruangan itu, Rian terlihat sedang duduk di kursi kerjanya sambil berbicara di telepon. Posisi Rian membelakangi Alea, sehingga ia tidak menyadari kedatangan istrinya.

Tanpa berpikir panjang, Alea langsung menghampiri Rian dan memeluknya erat dari belakang. Ia menyandarkan kepalanya di punggung Rian, merasakan kehangatan tubuh suaminya yang sangat ia rindukan.

"Aku khawatir banget sama kamu," bisik Alea lirih di telinga Rian, berharap suaminya itu merasakan betapa ia mencintainya dan betapa ia merindukannya.

Rian tersentak kaget merasakan pelukan Alea dari belakang. Ia dengan cepat melepaskan pelukan itu, lalu berbalik menghadap Alea dengan ekspresi tidak suka.

"Aku tutup teleponnya dulu ya, nanti aku telepon lagi," ucap Rian kepada lawan bicaranya di telepon. Ia kemudian mematikan sambungan telepon dengan kasar.

Rian menatap Alea dengan tajam. "Kenapa kamu masuk nggak ketuk pintu dulu? Apa kamu nggak ngerti sopan santun?" bentaknya dengan nada tinggi.

Alea terkejut mendengar bentakan Rian. Matanya berkaca-kaca menahan air mata. Ia tidak menyangka Rian akan semarah ini hanya karena ia masuk tanpa mengetuk pintu.

"Aku... aku cuma khawatir sama kamu," jawab Alea lirih dengan suara bergetar. "Aku teleponin dari tadi nggak diangkat-angkat. Aku cuma pengen tahu kamu baik-baik aja."

Rian mendengus kasar. "Khawatir? Kalau khawatir nggak perlu sampai masuk tanpa permisi begini. Ini ruang kerja aku, bukan kamar tidur kamu. Lain kali, ketuk pintu dulu sebelum masuk!"

Alea semakin terisak mendengar kata-kata kasar Rian. Ia merasa seperti orang asing di rumahnya sendiri. Ia tidak mengerti, mengapa Rian selalu bersikap dingin dan kasar kepadanya. Padahal, ia sangat mencintai Rian dan selalu berusaha menjadi istri yang baik.

Alea menundukkan kepalanya, air mata mulai membasahi pipinya. Dengan suara bergetar, ia berkata, "Maaf, Aku nggak bermaksud ganggu kamu. Aku cuma khawatir..."

Alea mencoba meraih tangan Rian, namun Rian dengan kasar menepis tangannya. "Maaf? Maaf aja nggak cukup! Sekarang keluar!" bentak Rian dengan nada yang semakin tinggi.

Alea sangat terkejut dan ketakutan melihat kemarahan Rian yang begitu besar. Tanpa berkata apa-apa lagi, ia berbalik dan berlari keluar dari ruang kerja Rian. Ia tidak ingin berlama-lama berada di dekat Rian yang sedang marah.

Dengan langkah tergesa-gesa, Alea berlari menuju kamarnya. Ia menutup pintu kamar dengan keras, lalu bersandar di balik pintu sambil terisak-isak. Ia tidak mengerti, mengapa Rian selalu memperlakukannya seperti ini. Mengapa Rian selalu marah dan membentaknya? Apa salahnya? Mengapa Rian tidak bisa melihat betapa ia mencintainya?

Alea merasa sangat sedih dan terluka. Ia merasa seperti tidak berharga di mata Rian. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk membuat Rian mencintainya.

Alea terisak-isak di balik pintu kamarnya. Air mata terus mengalir deras membasahi pipinya. Ia merasa begitu hancur dan sendirian. Semua kesedihan dan kekecewaan yang selama ini ia pendam, akhirnya meledak menjadi tangisan yang tak terkendali.

Alea memang selalu memendam semua masalahnya sendiri. Ia tidak pernah menceritakan apa yang ia rasakan kepada siapa pun, bahkan kepada keluarganya sendiri. Walaupun ia memiliki keluarga, namun ia merasa tidak memiliki tempat untuk berbagi.

Ibunya telah lama meninggal dunia. Ayahnya menikah lagi dengan seorang wanita dan memiliki seorang putra. Ayahnya sangat menyayangi putranya, sementara Alea merasa seperti orang asing di rumahnya sendiri.

Alea menikah dengan Rian karena perjodohan yang diatur oleh ayahnya sebelum ibunya meninggal. Saat itu, Alea baru berusia 23 tahun, usia yang terlalu muda untuk menikah. Namun, ayahnya bersikeras agar ia segera menikah, karena ia merasa Alea adalah beban baginya.

Alea merasa sangat terluka dengan sikap ayahnya itu. Ia merasa tidak dicintai dan tidak diinginkan. Ia merasa seperti tidak memiliki arti apa pun bagi keluarganya.

"Kenapa hidupku seperti ini?" ratap Alea dalam hati. "Kenapa aku harus menikah dengan orang yang tidak mencintaiku? Kenapa keluargaku tidak pernah peduli padaku? Apa salahku?"

Alea terus menangis hingga ia tertidur pulas di balik pintu kamarnya. Dalam tidurnya, ia berharap ada seseorang yang datang dan menyelamatkannya dari kehidupan yang penuh dengan kesedihan dan kekecewaan ini.

Alea terlelap dalam tidurnya yang penuh air mata, hatinya dipenuhi luka yang menganga. Ia tidak memiliki teman dekat, sejak kecil ia selalu bersama Rian. Dulu, Rian adalah sosok yang selalu mendengarkan keluh kesahnya, melindunginya dari segala kesulitan. Alea selalu merasa aman dan nyaman berada di dekat Rian.

Namun, mengapa Rian yang dulu ia kenal begitu berbeda dengan Rian yang sekarang menjadi suaminya? Mengapa Rian begitu dingin dan kasar kepadanya? Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar di benaknya, tanpa ada jawaban yang pasti.

Alea masih ingat dengan jelas kata-kata Rian saat mereka akan menikah, "Jangan harap aku bisa mencintaimu. Aku temanmu, bukan pasanganmu." Kata-kata itu bagai pisau yang menusuk hatinya, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa. Ia terpaksa menerima perjodohan itu demi menyenangkan ayahnya.

Sudah satu tahun mereka menikah, namun mereka belum pernah berhubungan suami istri sama sekali. Rian selalu menolak setiap kali Alea mencoba mendekatinya. Ia selalu tidur di kamar yang berbeda, dan memperlakukan Alea seperti orang asing di rumahnya sendiri.

Alea merasa sangat kesepian dan terasingkan. Ia merasa seperti hidup dalam neraka yang tak berujung. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk mengubah situasi ini. Apakah ia harus terus bertahan dalam pernikahan yang tidak bahagia ini, ataukah ia harus menyerah dan mencari kebahagiaannya sendiri?

1
Vash the Stampede
Aku sudah jatuh cinta dengan karakter-karaktermu, thor.
AyaShiyaa: Terimakasih atas dukungannya ❤️❤️
total 1 replies
emi_sunflower_skr
Ceritanya keren, bahasanya juga mudah dimengerti!
AyaShiyaa: Terimakasih atas dukungannya ❤️❤️❤️
total 1 replies
Ichigo Kurosaki
Ceritanya menghibur sekali.
AyaShiyaa: Terimakasih atas dukungannya ❤️❤️❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!