Saat semua mahasiswi mencari muka di hadapan Revan, si dosen tampan tapi dingin. Ayunda justru sudah kehilangan mukanya. Setiap kali bertemu Revan, Ayunda selalu dalam masalah yang membuatnya malu di hadapan dosennya itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Scorpio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Revan menghitung jumlah tugas yang sudah di kumpulkan dan mendapati ada dua orang mahasiswa yang tidak mengumpulkan tugasnya.
"Yang tidak mengumpulkan tugas, silakan keluar dari kelas ini!" ucap Revan tegas dan tak terbantahkan.
Para mahasiswa hanya saling pandang. Mencari siapa di antara mereka yang berani tidak membuat tugas dari dosen yang terkenal killer itu.
Satu, dua, tiga detik belum ada yang berdiri. Membuat Revan kembali bersuara.
"Saya ulangi ..." baru dua kata yang keluar dari mulut Revan, dua orang mahasiswa langsung berdiri dan berjalan keluar dari kelas itu.
Sementara mahasiswa yang lain berseru "Hhuuuuu!" menyoraki dua teman mereka yang tidak lain adalah Ayunda dan Aldi.
"A ayu ma mau ke mana ?" tanya Aldi yang selalu gugup saat bersama Ayunda.
"Aku mau ke tempat fotocopy di depan." jawab Ayunda sambil berjalan.
Ayunda bermaksud untuk mencetak ulang tugasnya yang di ambil oleh Raya tadi. Siapa tau Pak Revan tiba-tiba jadi baik dan mau menerima tugasnya.
"Kau tidak menyiapkan tugas juga ?" tanya Ayunda pada Aldi yang terus mengikutinya.
"Ti tidak eh iya." jawab Aldi gelagapan.
Sebenarnya Aldi sudah menyiapkan tugasnya, namun karena Ayunda tidak bisa mengumpulkan tugasnya jadi Aldi juga tidak menyerahkan tugasnya. Agar dia bisa menemani Ayunda.
Setelah dari tempat fotocopy, Ayunda kembali ke kampus. Masih bersama Aldi, sekarang mereka pergi ke perpustakaan. Ingin menghabiskan waktu di sana sampai masuk jam kuliah ke dua.
Ayunda sedang fokus dengan buku di tangannya. Namun Aldi terlihat gelisah sendiri. Aldi merasa ini adalah saat yang tepat untuk mengungkapkan perasaan cintanya pada Ayunda. Tangan dan kakinya sudah dingin duluan sebelum bicara.
"A A yu." panggil Aldi setelah mengumpulkan seluruh keberaniannya.
Ayunda kemudian menurunkan buku di hadapannya saat mendengar Aldi memanggilnya. Aldi yang semakin gugup berusaha untuk melanjutkan kalimatnya, namun kedatangan seseorang mengacaukan suasana.
"Ayunda tadi ibu Murni mencari mu di kelas dan dia meminta mu untuk menemuinya." beritahu seorang teman pada Ayunda.
"Oh, baiklah. Terima kasih sudah memberitahu ku." balas Ayunda.
Setelah temannya itu pergi, Ayunda pun langsung menutup buku yang di bacanya.
"Al, aku pergi menemui ibu Murni dulu." pamit Ayunda.
Sebentar lagi jam kedua akan di mulai, jadi Ayunda harus bergegas. Dia tidak ingin ketinggalan mata kuliah lagi.
Aldi ingin menahan Ayunda, namun dia tidak punya keberanian lagi. Aldi hanya mampu menghela napas panjang. Gagal sudah kesempatannya hari ini untuk mengatakan cinta pada Ayunda.
Beberapa menit kemudian, Ayunda sudah menghadap ibu Murni.
"Minggu depan batas akhir pembayaran uang semester. Jika kamu tidak melunasinya, kamu mungkin tidak bisa mengikuti wisuda tahun ini." kata ibu Murni.
"Baik Bu. Saya akan segera melunasinya." balas Ayunda yakin.
Padahal dia sendiri tidak tahu harus mencari uang dari mana untuk melunasinya.
"Ibu tunggu sampai minggu depan. Sekarang kamu boleh pergi."
"Iya Bu. Terima kasih. Saya permisi."
Ayunda kemudian berbalik setelah berpamitan. Namun seseorang yang ada di belakangnya membuat Ayunda terkejut.
"Astaga. Pak Revan." jantung Ayunda hampir copot karena begitu terkejut.
Sementara Revan hanya menatap tanpa ekspresi pada Ayunda. Kemudian dosen tampan itu meneruskan langkahnya dan melewati Ayunda begitu saja untuk menuju meja kerjanya yang berada di belakang meja ibu Murni.
Lagi-lagi Ayunda hanya mampu menghela napas sambil memikirkan uang kuliahnya. Uang yang dia simpan untuk membayar uang kuliah, sebagiannya telah dia gunakan untuk berobat sang ibu. Gajinya sebagai pelayan paruh waktu di sebuah cafe masih dua Minggu lagi. Itu pun tidak akan cukup untuk melunasi uang kuliahnya.
"Ya Tuhan. Aku harus bagai mana."
Revan pasti mau melanjutkan pengobatan kakinya apabila Ayunda sudah bersamanya...
ko pindah kota macam mana cerita ma dosennya