NovelToon NovelToon
OBSESSION

OBSESSION

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Obsesi / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Jelitacantp

"Endria hanya milikku," tekannya dengan manik abu yang menyorot tajam.

***

Sekembalinya ke Indonesia setelah belasan tahun tinggal di Australia, Geswa Ryan Beck tak bisa menahan-nahan keinginannya lagi.

Gadis yang sedari kecil ia awasi dan diincar dari kejauhan tak bisa lepas lagi, sekalipun Endria Ayu Gemintang sudah memiliki calon suami, di mana calon suaminya adalah adik dari Geswa sendiri.

Pria yang nyaris sempurna itu akan melepaskan akal sehatnya hanya untuk menjadikan Endria miliknya seorang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jelitacantp, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bunga Gardenia

"Argghhh ...!" teriak Endria frustrasi, lalu ia mengacak-acak rambut panjangnya setelah itu Endria dengan keras menjatuhkan kepalanya ke meja.

Orang-orang yang mendengarnya berteriak berbondong-bondong menoleh ke arahnya dengan tatapan tajam, tapi Endria tak peduli.

Seseorang memukul lengan Endria sedikit keras. "Hei, jangan teriak, ini perpus bego," tegurnya pelan lalu dia mengedarkan pandangannya ke sekeliling dan tanpa suara ia meminta maaf kepada mereka semua.

Ya, saat ini mereka berdua sedang berada di perpustakaan kampus, setelah dua minggu lalu pengajuan judul selesai, mereka pun saat ini tengah membuat atau menyusun proposal skripsi yang mencakup latar belakang, rumusan masalah, tujuan, metodologi dan rencana penelitian.

"Hei, lo kenapa?" tanyanya khawatir, tak biasanya ia melihat Endria yang hari-harinya selalu berwarna malah terlihat stress hari ini.

Endria menatap ke arah Dania dan terdapat samar-samar di area mata gadis itu ada lingkaran hitam, menandakan ia kurang tidur. "Gue cuman kepikiran ini proposalnya mau diapain lagi selalu aja disuruh revisi," keluh Endria setengah berbohong, tanpa memedulikan Dania, Endria kembali menelungkupkan wajahnya ke meja.

Faktanya, ia tengah memikirkan hal aneh yang sudah beberapa hari ini melandanya sampai tak bisa fokus mengerjakan skripsinya. Yaitu sudah lima hari ini Endria mendapatkan pesan aneh dari nomor yang berbeda.

Dan pesan terakhir, dua hari lalu membuatnya berkali-kali lebih bingung.

Hanya dirinya sendiri yang tahu sebab ia selalu lupa untuk memberitahu ayahnya ataupun Gatra, dan untuk Dania, gadis itu tidak pernah serius jadi percuma membicarakan masalahnya. Dania mungkin akan menganggap Endria sedang mengada-ngada.

Namun, anehnya, setiap pesan dari nomor asing tersebut masuk, Endria tak pernah melewatkannya alias gadis itu selalu membacanya.

Hari pertama saat menerima pesan aneh tersebut, Endria sedang siap-siap untuk tidur setelah bermain sebentar dengan anjing peliharaannya yang gadis itu beri nama Rian anjing berjenis Labrador berbulu tebal dan berwarna putih, gadis itu sudah siap mematikan lampu kamarnya, tetapi terjeda sebab ponselnya yang berada di atas nakas berdering.

Karena menganggap pesan tersebut dari sang kekasih, Edria dengan semangat mengambil ponselnya.

Dahi Endria mengernyit bingung, alih-alih dari Gatra pesan ini malah datang dari nomor asing.

Check a new massage from

+614876×××××

Sebelum mengklik notifikasinya, Endria lebih dulu mencari kode nomor yang tertera dan setelah melihat hasilnya, gadis itu semakin bingung saja. Nomor ini berasal dari Australia, dan ia merasa tidak memiliki kenalan di sana.

Karena penasaran, Endria pun membaca pesan dari nomor asing tersebut.

Sleep tight, Baby.

Hah?!

Ini maksudnya apa?!

Sempat panik, tapi gadis itu langsung menggeleng-gelengkan kepala bertujuan ingin mengusir pikiran buruk yang sudah menari-nari di kepalanya.

"Ah, palingan cuman chat kesasar," katanya lalu menaruh kembali ponsel ke tempatnya semula, setelah itu bersiap untuk tidur dan terakhir menepuk tangan sebanyak dua kali, maka lampu pun mati secara otomatis.

Hari ke-2

Di dalam mobil dengan Gatra yang mengendarainya, mereka sedang dalam perjalanan ke kampus.

"Kamu hari ini sibuk nggak, Sayang?" tanya Gatra lembut, sesekali pria itu menoleh ke samping. Bahkan tangan kirinya selalu menggenggam tangan kanan Endria dan sesekali dia kecup yang membuat gadisnya tersenyum salah tingkah.

"Hmmm ...," gumam gadis cantik itu tengah berpikir. "Nggak, hehe ..., " jawab Endria jahil dengan cengiran diakhir. Nampak gummy simile-nya begitu melelehkan hati siapapun yang melihatnya.

Gatra menoleh ke kanan ia tersenyum tak bisa menahan kegemasannya, ia merasa sangat beruntung bisa mendapatkan Endria di mana dulu ia sempat ditolak karena alasan gadis itu tak ingin merusak hubungan persahabatan mereka.

Namun, karena ia bersungguh-sungguh dengan perasaannya maka Endria pun menerimanya, kira-kira ada berbulan-bulan dia mengejar gadis itu. Dan Gatra kembali bersyukur sebab ia berencana setelah Endria wisuda mereka akan menikah.

Sekali lagi Gatra mengecup tangan kanan Endria yang membuat gadis itu tersenyum salah tingkah padahal sudah satu tahun mereka pacaran, tetapi masih saja Endria merasa belum terbiasa.

"Kalau gitu nanti aku jemput di rumah, ya?" kata Gatra meminta persetujuan.

Endria mengangguk. "Kita mau ke mana?" tanyanya penasaran.

"Ada deh ...," kata Gatra dengan nada jahil.

"Ish! Kebiasaan, nyebelin!" kata Endria kesal. Kemudian ia bersidekap lalu memalingkan wajah, Gatra yang menyadari kalau pacarnya sedang marah hanya membiarkannya.

Sekedar informasi, terakhir kali Gatra mengajak keluar tanpa memberitahu terlebih dahulu tujuannya, Endria malah diajak ke toko buku untuk berburu buku yang katanya limited edition, ya, Gatra memang kutu buku sejati sedangkan Endria kebalikannya.

Tiba-tiba nada denting terdengar yang berasal dari handphone milik Endria. Tanpa merasa curiga gadis itu merogoh tasnya untuk mengambil handphone lalu menghidupkannya, benar saja ada dua chat masuk dari nomor yang sama.

Check a new massage from

+614876×××××

Have your enjoy this today, Baby.

And i hope you like that's flower.

Lebih dari satu pesan, dan yang membuat Endria mengernyit bingung ialah pesannya ini dari nomor yang kemarin malam. Berarti ini bukan chat kesasar, ia mulai curiga, apakah ada seseorang yang sedang ingin menakut-nakuti atau menjahilinya? Tapi siapa?!

Lantas Endria menoleh ke arah Gatra dengan tatapan menyelidik, ia sempat mencurigai pria itu tapi kembali lagi, itu tidak mungkin.

Endria kembali mengotak-atik handphone-nya, ia ingin mencek foto profil dari nomor itu dan lagi-lagi Endria semakin mengernyit kebingungan dengan sedikit rasa takut yang mulai menggerogoti pikirannya.

Foto itu menampilkan seorang perempuan berambut panjang berwarna cokelat dari belakang dan ia curiga itu adalah fotonya yang dipotret secara diam-diam.

"Hei, kamu baik-baik aja?" tanya Gatra khawatir yang berhasil membuyarkan lamunan Endria, padahal sedari tadi pria itu sudah memanggil-manggil namanya.

"Hah?" kata Endria linglung, gadis itu menatap ke sekeliling dan saat ini Gatra sedang duduk berhadapan dengannya dan mobil sudah terparkir di depan gerbang fakultasnya.

Lagi-lagi handphone yang masih berada di genggaman Endria kembali berdenting. Kali ini pesan dari group chat yang menyatakan bahwa anggota group harus berkumpul untuk bimbingan sekarang juga sebab sang dosen pembimbing akan keluar kota untuk beberapa hari.

Buru-buru Endria melepaskan seatbelt-nya dan sebelum turun dari mobil ia terlebih dahulu mencium pipi Gatra tanda berpamitan lalu ia pun turun dari mobil tanpa ingin mengetahui respon dari sang pacar.

Sempat berlari tapi Endria kembali menoleh ke arah Gatra, gadis itu tersenyum lebar sambil melambai-lambaikan tangan. "Hati-hati nyetirnya!" teriak Endria lalu kembali berlari memasuki gedung fakultasnya.

Endria tiba-tiba saja melupakan tentang pesan yang baru saja ia terima.

Kemudian, singkat cerita setelah ia menemui dosen pembimbingnya dan karena sudah tidak ada lagi kegiatan yang harus dilakukan di area kampus, Endria pun memutuskan untuk kembali ke rumah.

Setelah sampai di rumah, bi Erni si pembantu rumah tangga tiba-tiba menemuinya dan memberikannya satu buket bunga gardenia yang wanita paruh baya itu kira pemberian dari Gatra.

Lantas setelah ia menerimanya lalu Endria pun membuka surat yang terdapat dalam bunga itu.

Isi suratnya

"Untukmu yang bahkan melebihi keindahan bunga ini, dari pengagum rahasia, GRB❤."

Respon Endria? Ya, gadis itu tersenyum karena ia mengira bunga yang ada dalam dekapannya ini pemberian dari Gatra soalnya hanya laki-laki itu yang tahu kalau ia sangat menyukai bunga gardenia.

Lagipula Endria menebak bahwa inisial dari GRB ialah Gatra Reyn Beck.

Bersambung

Halo ini Rian

1
Kiyo Takamine and Zatch Bell
Bener-bener nggak bisa berhenti baca!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!