Putri cantik kerajaan yang bernama Khanina itu memiliki kemampuan mengubah batu menjadi emas pada saat ia dalam keadaan bahagia. Kemampuan Putri Khanina tersebut membuat sang ayah ketakutan akan sesuatu yang menimpanya.
Kemudian Khanina menikah dan menjadi Ratu di kerajaan suaminya. Banyak permasalahan yang menimpanya selama berada di Kerajaan itu, sehingga ia harus menolong suaminya dengan kekuatan yang ia miliki. Namun malang menimpanya. Saat ia mengubah bebatuan menjadi emas, ada seorang yang melihatnya. Masalahpun semakin berat, ia dan suaminya dituduh berkhianat dan harus dipenjara, dan ia harus melarikan anaknya Mahiya yang juga memiliki kemampuan yang sama ke hutan gunung dan terus berada disana hingga akhirnya Mahiya menikah dan memiliki anak bernama Rae. Bebatuan di gunung itupun banyak yang berubah menjadi emas. Rae dan gunung emas menjadi incaran para pengkhianat kerajaan. Apa yang terjadi pada mereka selanjutnya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon atika rizkiyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Putri Khanina dan Kekuatan yang dimilikinya
Putri Khanina tumbuh menjadi anak yang cantik dan ceria. Kini ia berusia 5 tahun. Suatu pagi, Putri Khanina dibawa oleh ayah dan ibunya bermain di halaman taman istana. Putri sangat ceria dan bahagia. Ia juga bermain bersama kelinci kecil berwarna putih kesayangannya. Ia berlari kesana dan kesini sambil tertawa. Lalu ia duduk di rerumputan bersama kelincinya, ia meletakkan telapak tangannya ke tanah yang menjadi tumpuan tubuhnya. Tanpa sadar, Putri Khanina menyentuh batu-batu kecil yang terletak di rerumputan itu sambil terus tertawa bahagia melihat kelincinya loncat kesana kemari. Dan seketika batu yang tersentuh tangan Putri Khanina berubah menjadi emas. Hal ini terlihat langsung oleh ayahnya (Raja Seraya). Sontak ayahnya terkejut dan terperanjat melihat kejadian itu. Ayahnya lalu berdiri dan mendekati Putri Khanina. Ia mengambil beberapa buah batu yang telah berubah menjadi emas tersebut. Melihat ayahnya yang seperti terkejut dan keheranan, ibunya (Ratu) mendatangi suaminya sedang menggenggam beberapa buah batu emas. Lalu bertanya,
“ada apa sayang ?, apa yang ada di tanganmu itu?”.
Raja lalu menatap Ratu, sambil menunjukkan batu-batu emas ditangannya. Lalu Ratu terkejut dan heran.
“Kenapa bisa begitu wahai Rajaku?”. Raja menjawab : “aku melihat batu ini berubah menjadi emas seketika setelah tersentuh oleh tangan Putri kita.”
Ratu sangat terkejut, lalu menoleh ke arah Putri Khanina. Putri Khanina tidak sadar akan kejadian itu, ia terus berlari tertawa sambil mengejar kelinci putihnya.
Setelah kejadian itu, hari-hari yang dilalui Raja membuat ia tidak tenang. Ia lalu mengutus seorang pengawal kerajaan untuk membawa batu-batu kecil itu ke ruang penyimpanan harta kerajaan untuk di periksa keasliannya oleh pekerja istana yang menangani harta kerajaan. Hasilnya, batu itu merupakan batu emas murni.
Raja menceritakan hal ini kepada penasihat istana. Lalu penasihat kerajaan mencoba menguji kebenaran cerita sang Raja. Mereka lalu berkumpul di sebuah ruangan. Di ruangan itu hadir sang Ratu, beberapa orang penasihat kerajaan, dan pegawai harta kerajaan sebagai saksi dari apa yang akan terjadi. Mereka lalu membawa beberapa buah batu ke hadapan Raja dan memanggil putri mereka. Raja memerintahkan Putri Khanina untuk menyentuh batu itu. Putri Khanina merasa bingung ia gugup dan heran, untuk apa ia harus menyentuh batu itu. Raja kembali mengulang perintahnya kepada Putri Khanina.
“wahai anakku, sentuhlah bebatuan itu, kami akan melihat apa yang terjadi pada bebatuan itu setelah engkau menyentuhnya” ucap sang Raja.
Dengan rasa heran dan gugup, Putri Khanina menyentuh bebatuan itu dengan tangannya. Mereka yang ada di ruangan itu terdiam sambil menatap tajam ke arah batu-batu tersebut. Setelah disentuh oleh Putri Khanina, ternyata saat itu bebatuan tersebut tidak mengalami perubahan apapun. Sama sekali tidak ada yang berubah.
“sentuhlah sekali lagi” pinta sang ayah.
Namun tetap tidak ada perubahan sama sekali. Kemudian mereka semua menatap ke arah sang Raja. Raja seakan tidak percaya bercampur dengan rasa bingung dan aneh yang luar biasa.
“apa yang sebenarnya terjadi ayah?, tanya Putri Khanina.
“tidak ada anakku, kembalilah bermain” jawab ayahnya.
“Tidak ada apapun yang terjadi wahai Raja” ucap penasihat kerajaan. “Baiklah, kalian boleh kembali” jawab Raja. Setelah semua orang pergi dari ruangan itu, kemudian Ratu mendekati Raja dan berkata:
“wahai suamiku, mungkin itu akan terjadi ketika ia bermain dan ia merasakan bahagia, dia tidak merasa takut atau tertekan ketika menyentuh bebatuan itu, barulah bebatuan itu akan berubah menjadi emas. Karena aku melihat saat itu Putri Khanina sedang bahagia, bermain dan tertawa, bahkan ia tidak menyadari jika ia telah menyentuh bebatuan itu dan mengubahnya menjadi emas.”
Raja hanya terdiam dan berfikir tentang apa yang diucapkan istrinya. Raja lalu berjalan ke arah jendela istana dan melihat taman tempat Putri Khanina bermain kemarin.
“Kau benar Ratu, sore ini kita akan membawa Putri Khanina kembali bermain dan membuat ia berbahagia, ambillah beberapa batu dan buatlah ia menyentuh batu itu.”
“Baiklah suamiku” jawab Ratu.
Sore itu matahari sangat cerah dan indah. Raja dan Ratu kembali membawa Putri Khanina bermain di taman tanpa memerintahkan siapapun untuk menjadi saksi atas apa yang akan terjadi. Namun Raja dan Ratu memantau dengan fokus tentang tingkah Putri kecilnya.
Mereka bertiga saling bercerita dan bercanda, Putri Khanina sangat bahagia dan mereka mengajaknya duduk di rerumputan yang banyak bebatuannya. Benar saja, seketika bebatuan itu berubah menjadi emas. Kejadian ini langsung disaksikan oleh ayah dan ibunya (Raja dan Ratu Seraya).
Raja langsung mengumpulkan bebatuan emas itu lalu segera mengajak masuk istrinya dan Putri Khanina.
Raja dan Ratu sangat gelisah malam itu mengingat kejadian mereka tadi sore.
“kita harus merahasiakan hal ini, jangan sampai siapapun mengetahuinya, karena aku mengkhawatirkan keselamatan putriku” ucap Raja pada istrinya.
“Baiklah suamiku.. kita akan merahasiakan ini, namun ketika ia telah dewasa, Putri Khanina harus mengetahui kelebihan yang ada pada dirinya, agar ia mengerti apa yang harus dilakukannya.”
“Ya istriku, aku menyetujuinya” balas sang Raja.
Hari demi hari berlalu, Putri Khanina terus dalam pengawasan ketat dari ayah dan ibunya. Ia hanya bermain di dalam istana. Tanpa terasa ia kini telah dewasa dan sudah saatnya ia akan menikah.