Soul-verse Beast adalah sebuah game MMORPG yg populer tidak hanya gamenya yang asik, tapi juga game ini memberikan akses kesempatan bagi para player untuk bermain secara realtime!
Soul-verse Beast, game yg berusia 2 tahun mengguncang dunia karena setiap update patch 2 bulan sekali, mereka melakukan pemilihan bagi semua player yg beruntung dapat bermain game Soul-verse Beast secara realtime. Dan pemeran utama dalam cerita ini Wazeng dan Vogaz, mendapatkan keberuntungan itu!
Perjalanan dimulai apa saja yang akan mereka lakukan disana? Dan, apa mereka akan mendapatkan kehidupan yg lebih berwarna dalam dunia game? Ikuti cerita mereka menjelajah dunia Soul-verse Beast!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MoonShape, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chattrex & Nox Serpent (3)
...----------------...
Saat Nox melahap Vogaz, Eimi dan Hazuki— Wazeng berdiri terpaku, matanya terbelalak karena shock melihat rekan rekannya ditelan dalam sekejap.
Namun, dalam keheningan itu, terdengar ledakan mengerikan dari dalam mulut Nox— Hazuki dengan kekuatan luarbiasa meledakkan bagian dalam mulut Nox menggunakan api membara. Nox yg merasa kesakitan memuntahkan mereka ke tanah—
...Hazuki - Explosion —5.000...
Shield Zai yg menyelamatkan mereka dari gigitan Nox hancur— sebelum menyentuh kolam magma, dengan kecepatan luar biasa Vogaz menarik Eimi dan Hazuki, hanya dengan tumpuan pada kerikil di udara.
Walaupun selamat, mereka tetap terkena debuff yg mengurangi HP secara berkala— sesampainya di tempat bebatuan tinggi yg terasa aman, Eimi langsung menjatuhkan diri terlutut, membuka tab hologram, matanya berputar liar, jari jemarinya bergerak cepat mengacak acak inventori mencari daftar item "potion... potion... mana potionnya!..." gumamnya panik— sampai akhirnya dia menemukan itu. Tanpa menunggu dia menyerahkan dua utk Vogaz dan Hazuki, dan satu utk dirinya juga.
Beberapa saat setelah tenang, Vogaz kembali melapisi dirinya dengan aura ungu gelapnya. Ia memandang Wazeng di kejauhan dan mengangguk pelan.
Wazeng bernapas lega, mengetahui mereka baik baik saja. Ia mengatur napasnya memegang belati di tangan kiri dengan erat, menonjolkan urat uratnya, ia menyiapkan ancang ancang. Napasnya mengeluarkan kabut tipis, ia berbisik dengan suara rendah "Frosgon... Frosbite Dagger." Seketika bilah besi belati itu langsung dilapisi dengan kristal es biru pucat, ujung bilahnya bergetar pelan seperti haus akan darah. Udara di sekitar Wazeng seolah ikut membeku.
Matanya menjadi biru menyala, sinarnya menusuk, seperti tatapan predator yang mengunci mangsa. Tanpa ragu ia menekan pijakannya dan menerjang— gerakannya nyaris tak terlihat hanya goresan beku di udara yg terlihat dari jalurnya. Tujuannya pasti yaitu Nox yg sedang lemah karena ledakan dari Hazuki.
Serangan Wazeng telak mengenai Nox, menembus perut, daging hingga sisiknya— darah gelap Nox mengalir, terciprat ke seluruh aula— membekukan ular raksasa itu di udara dalam sekejap.
...Wazeng - Frosgon: Frosbite Dagger —1.000.000...
...[Nox HP 2/5]...
Wazeng mendarat tepat di atas kepala Nox yg membeku— matanya tetap menyala biru, tatapan tajamnya kini tertuju pada Chattrex di bawah, yg tubuhnya tenggelam separuh dalam magma. Ia menyiapkan ancang ancang yg sama, dan bersiap melakukan serangan yg sama, namun Vogaz langsung menghampirinya, menahan tangan Wazeng, "Hentikan. lu sendiri yg bilang, kalo lu pake serangan itu terus terusan, pertarungan ini akan terasa membosankan..." ucap Vogaz datar, tanpa menoleh, matanya ikut tertuju pada Chattrex di bawah.
Wazeng menahan diri, mengangguk tipis— ia mengubah posisinya menjadi santai, lalu ia menatap Vogaz sesaat "Kalau begitu... Ayo bertukar senjata." tanpa menunggu jawaban Vogaz, Wazeng langsung menyerahkan kedua belatinya, yg bilahnya di lapisi es kristal.
"Hah? Maksudnya ap—!" Vogaz menerimanya dengan ekspresi bingung, namun Wazeng tak menjawab, ia menepuk bahu Vogaz dengan tangan kiri sambil memberikan jempol di tangan kanan— dengan ekspresi datar konyolnya "Aku tak tau, tapi pikiran ini datang begitu saja di otakku."
Vogaz terkekeh menggelengkan kepala, lalu menyerahkan dua belati beraura ungunya pada Wazeng. "Nais." ucap Wazeng, setelah menerima belati Vogaz.— mereka kembali serius, menatap tajam ke bawah pada Chattrex.
Eimi dan Hazuki memperhatikan mereka dari kejauhan di bebatuan. "Mereka kenapa tukar senjata?" tanya Eimi bingung pada Hazuki— "Entah, paling ide konyol salah satu dari mereka..." balasnya dengan sedikit tawa pelan.
"Kita pancing sampai dia mengangkat kepalanya dan memperlihatkan bagian bawah, dari situ kita akan mencabik cabiknya." begitu kata Wazeng sebelum melompat turun dari kepala Nox yg membeku, di ikuti Vogaz. Kedua meluncur menembus udara.
Tepat saat kaki mereka menyentuh bebatuan yg melayang, Wazeng berputar rendah menebas angin— aura gelap dari kedua belati itu melingkar di udara, menciptakan kabut racun yg menutupi kolam magma dan sebagian tubuh Chattrex. Kabut itu menembus celah sisiknya, membuat Chattrex meraung marah karena efek korosi mulai terasa.
...Korosi —10.000...
Vogaz meluncur di atas kepala Chattrex, dan menancapkan belati kristal Wazeng pada celah sisiknya— efek pembekuan dari belatinya mulai terasa, membekukan kepala Chattrex secara perlahan. Chattrex yg merasakan itu meronta dengan membanting banting kepalanya kiri-kanan-bawah-atas. Melihat kesempatan itu, Wazeng langsung melempar dan menancapkan satu belati ungu pada bagian bawah Chattrex.
Vogaz mencabut belati kristal pada sisik Chattrex— meninggalkan luka, lalu melompat menjauh. Wazeng yg sudah mengerti melemparkan satu belati ungu itu ke arah Vogaz dan ia menangkapnya tanpa menoleh. Vogaz memutar tubuh lalu melemparkan belatinya pada bekas luka di celah sisik Chattrex— kedua belati Vogaz yg tertancap mengirimkan racun di dalam tubuh Chattrex— lalu dengan menjentikkan jari secara bersamaan... "EXPLOSION HELLBURST"
...Explosion Hellburst —100.000...
Ledakan luar biasa dari dua titik luka Chattrex membuatnya terhuyung huyung, namun tak berhenti sampai disitu— Vogaz melempar satu belati Wazeng padanya dan mereka bersamaan mencabik cabik Chattrex dari bagian bawah hingga sisik punggung yg keras.
...Hit 1 —50.000...
...Hit 2 —50.000...
...Hit 3 —50.000...
...Hit 4 —50.000...
...Hit 5 —50.000...
...Hit 6 —50.000...
Mereka kini melayang di udara dengan tawa dan ekspresi puas, Wazeng menatap Vogaz sesaat lalu ia memegang lengan Vogaz dan melemparnya kearah Chattrex— Vogaz meluncur dengan cepat menusuk lurus Chattrex dengan belati Wazeng "Frosbite Rift." bisik Vogaz, langsung membekukan kepala Chattrex seketika.
...Vogaz - Frosbite Rift —200.000...
...[Chattrex HP 2/5]...
Wazeng dan Vogaz kini menghilang— mendarat ditempat Eimi dan Hazuki di tempat bebatuan tinggi. "uh... Aku tarik ucapanku... Itu bukan ide konyol." gumam Hazuki. Eimi hanya tertawa pelan sambil menepuk bahu Wazeng dan Vogaz.
"Kita... hampir selesai..." ucap Wazeng dengan napas berat, dan keringat perlahan menetes. "...ya..." balas Vogaz.
Tiba tiba, suara mendesis terdengar dari Nox di atas, sisik beracun pada tubuhnya melelehkan pembekuan, matanya kini menyala merah terang— Juga suara raungan Chattrex di bawah terdengar, menandakan phase berikutnya akan dimulai.
Wazeng mengambil napas dalam "Kita fokuskan serangan pertama pada Nox, setelah itu Chattrex." perintah Wazeng tegas. Semua mengangguk setuju— sebelum berangkat, Eimi mengelus liontinnya, dan cahaya Zai memulihkan HP, MP dan stamina mereka semua.
Wazeng dan Vogaz berlari naik lewat pilar, tatapannya tajam pada ular itu yg masih setengah tenggelam di sisi tembok— Nox menghujamkan ekornya pada pilar yg mereka lalui, memaksa mereka melompat ke sisi lain tembok. Dari situ, Vogaz menyalurkan bayangan gelapnya yg panjang pada Hazuki di bawah —bayangan itu menggenggam kaki Hazuki lalu melemparkannya ke arah Nox.
Dengan teriakan semangat, Hazuki menghantam rahang Nox menggunakan gauntlet bersiluet naga api membara— rahang Nox hancur utk pertama kalinya.
...Hazuki - Dragon Fist —100.000...
Tak memberi jeda, Wazeng dan Vogaz ikut mencabik cabik Nox dengan belati masing masing— dari bagian bawah, atas, kiri dan kanan. Mencipratkan darah gelap Nox keseluruh arah.
...Hit 1 —100.000...
...Hit 2 —100.000...
...Hit 3 —100.000...
...Hit 4 —100.000...
...Hit 5 —100.000...
...Hit 6 —100.000...
...[Nox HP 1/5]...
Sebelum terjatuh, Wazeng menancapkan belatinya pada kepala Nox utk membekukannya agar mereka mendapat tempat berpijak.
"kok ez yak?" gumam Hazuki, lalu ia menjatuhkan diri utk duduk. Vogaz terkekeh, melangkah maju menepuk bahu Wazeng "Udah kelamaan, makanya dicepetin..." Wazeng hanya diam, hembusan napasnya membentuk uap tipis di udara. Genggamannya pada belati semakin mengeras, urat-urat di tangannya menonjol. Tatapannya ke arah Chattrex tidak goyah—
"Heee... Jadi elu juga pengen cepet selesai, ya... Pantes aja si 'ono' buru buru," Vogaz akhirnya melepaskan tangannya. "Biar gue yang bikin dia nggak bisa gerak. Lu siapin tusukan terakhirnya nanti." Tanpa menunggu jawaban, Vogaz memutar belatinya di antara jari, lalu tubuhnya menghilang dalam bayangan, meninggalkan jejak hitam pekat di udara.
Di bawah, Chattrex meraung keras, magma dari tubuhnya membuat udara semakin panas. Namun sebelum ia bisa sepenuhnya bergerak, kilatan bayangan Vogaz muncul tepat di bawah lehernya. Dengan gerakan berputar, Vogaz menusukkan, mengiris dan memotong Chattrex berkali-kali, setiap tusukan diiringi ledakan kecil dari energi bayangan yang meledak dari dalam. Chattrex melengking kesakitan, tubuhnya tak berdaya.
...Vogaz - Rapture Slash + Explosion Hellburst —50.000 | 50.000 | 50.000 | 80.000 | 80.000 | 80.000...
Wazeng mengayunkan kakinya, melompat dari kepala Nox yang beku, tubuhnya menembus udara. Dalam sepersekian detik sebelum mendarat, mata Wazeng bertemu dengan Vogaz di bawah— sebuah sinyal diam singkat.
Tusukan es Wazeng mengenai kepala Chattrex telak, es perlahan membekukan permukaan kolam magma, membungkus tubuh Chattrex dalam kristal biru. Retakan halus muncul, suara gemerisik dingin memenuhi aula.
...Wazeng - Frosgon: Frosbite Dagger —1.000.000...
...[Chattrex HP 1/5]...
...----------------...
"Gaz..." ekspresi Wazeng menggelap, duduk diam di batu yg melayang "Kau dan Hazuki Serang Nox, akan ku urus ular ini." suaranya serius, cincin Frosgon perlahan mulai bersinar.
Vogaz sedikit terkejut dengan perubahannya, ia menatap Wazeng sejenak. "Tapi, bukankah..." kalimatnya tak bisa keluar, ia kemudian menghilang dalam bayangan, menyusul Hazuki di atas.
...----------------...
Suara retakan es mulai terdengar, pertanda phase terakhir— Wazeng melompat ke atas utk menjauh. Chattrex terbebas dari pembekuan kristal, matanya merah menyala menatap Wazeng di udara. Chattrex mendesis— mengembalikkan kolam magma panas.
...----------------...
...----------------...
...----------------...
"Dunianya (sera) terhenti......"
Gimana tuu kak, kalo emang gitu sorry udah kasih kritik hehe
Gak harus, ini bukan CS (chat story).🙏🙏
Sehat selalu, selamat berkarya.😊