NovelToon NovelToon
Marriage Without Love

Marriage Without Love

Status: tamat
Genre:CEO / Tamat
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: Queisha Calandra

Trauma masa lalu, membuat Sean Alarick Aldino enggan mengulangi hal yang dianggapnya sebagai suatu kebodohannya. Karena desakan dari ibundanya yang terus memaksanya untuk menikah dan bahkan berencana menjodohkannya, Sean terpaksa menarik seorang gadis yang tidak lain adalah sekretarisnya dan mengakuinya sebagai calon istri pilihannya.
Di mata Fany, Sean adalah CEO muda dan tampan yang mesum, sehingga ia merasa keberatan untuk pengakuan Sean yang berujung pernikahan dadakan mereka.
Tidak mampu menolak karena sebuah alasan, Fany akhirnya menikah dengan Sean. Meskipun sudah menikah, Fany tetap saja tidak ingin berdekatan dengan Sean selain urusan pekerjaan. Karena trauma di masa lalunya, Sean tidak merasa keberatan dengan keinginan Fany yang tidak ingin berdekatan dengannya.
Bagaimana kisah rumah tangga mereka akan berjalan? Trauma apakah yang membuat Sean menahan diri untuk menjauhi Fany?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queisha Calandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 2.

Fany's Pov.

Tidak kusangka, ternyata apa yang Fina katakan benar-benar terjadi pada pak Sean. Bagaimana mungkin pria berpendidikan seperti Pak Sean bisa berbuat seperti itu, bahkan saat di kantor?

Jika melihat sifat pak Sean yang begitu keras dan dingin, sepertinya tidak mungkin bahwa pak Sean lah yang mengundang wanita - wanita itu ke kantornya. Tapi, pak Sean juga tidak merasa terganggu saat wanita itu berbuat tidak senonoh padanya.

Oh Tuhan, sebenarnya kenapa aku ini? Kenapa aku memikirkan masalah orang? Aku tahu ini semua bukan urusanku, hanya saja aku jadi merasa prihatin dengan pak Sean. Aku khawatir mengenai kondisi kesehatannya yang memiliki kebiasan buruk semacam itu.

Pak Sean bisa terjangkit penyakit kelamin yang sangat menjijikkan. Tapi, apa yang bisa kulakukan? Aku hanya sekretaris pak Sean, bukan ibu maupun keluarganya yang lainnya. Kalaupun aku menasehati pak Sean, dia pasti tidak akan mendengarkanku, bahkan yang lebih buruk lagi, dia pasti akan memecatku.

"Hai, Fan. Ngelamunin apa sih? Sampai segitunya." Tanya Dani, teman kerjaku, dia dari bagian Keuangan. Dia juga sangat suka menggangguku seperti saat ini.

"Enggak ngelamunin apa-apa, kamu nggak ada kerjaan ya selain mengganggu aku?" Tanyaku kesal sambil pura-pura sibuk merapikan beberapa lembar dokumen yang sudah selesai ku kerjakan sebelumnya.

"Nggak ada. Kayaknya ini hobi baru aku deh." Jawabnya.

"Sebaiknya buang kebiasaan buruk kamu itu. Aku sangat membenci orang-orang seperti itu. " Jawabku.

"Kalau aku bilang tidak bisa bagaimana?" Dia malah menyeringai dan semakin kurang ajar saja.

Telepon di meja ku tiba-tiba berdering, membuatku berhenti meladeni pria brengsek seperi Dani.

"Halo, ada yang bisa saya bantu?" Tanyaku dengan sopan.

"Fany, bawa laporan yang baru saja kau kerjakan ke ruangan ku sekarang!" Rupanya Pak Sean yang menelfon dan memintaku untuk ke ruangannya.

"Baik, pak." Jawabku, sambungan telefon terputus. Aku bergegas meninggalkan Dani yang masih berdiri sambil menyeringai seperti orang gila itu.

Sampai di depan ruangan pak Sean, seperti biasa aku selalu mengetuk pintu terlebih dulu.

"Masuk!" Suara dingin pak Sean menginterupsi dari dalam ruangan Ceo.

Aku membuka pintu kayu itu dan lekas masuk ke dalam ruangan itu dengan membawa map berisi dokumen yang pak bos minta.

"Ini dokumen yang Anda minta, pak." Ucapku sopan seakan aku tidak pernah mencurigai suatu hal yang menjijikan tentang pria di depanku saat ini.

"Letakkan di situ. Aku tunggu saat jam pulang nanti di parkiran kantor!" Ucapnya datar. Aku kamu? Kenapa pak Sean mengubah gaya bicaranya jadi non-formal seperti itu.

"Ba-baik, pak. Kalau begitu saya permisi dulu." Ucapku pamit dengan sopan.

"Ya, kembalilah bekerja!" Jawabnya.

Aku tidak tahu kenapa pak Sean akan menungguku saat jam pulang kantor nanti. Mengingat cerita Fina dan beberapa pegawai yang lain, aku jadi anak takut dengan pak Sean. Jangan-jangan pak Sean memiliki niat buruk terhadapku. Ya Tuhan, semoga saja tidak.

Aku kembali ke meja kerjaku, melanjutkan pekerjaanku yang sempat tergoda karena pak Sean memanggilku. Selama hampir dua jam aku terus berkutat di depan komputer, mataku agak sakit dan panas karena terus terpapar sinar monitor yang agak terang. Harusnya aku memakai kacamata untuk berurusan dengan benda menyebalkan sekaligus pintar ini.

.........

Jam sudah menunjukkan waktu berakhirnya pekerjaan, aku lihat pak Sean sudah pergi dari ruangannya. Aku harus segera menyusulnya atau di akan memarahiku atau yang lebih buruk lagi, mungkin di akan memecat ku. Aku tidak ingin kehilangan pekerjaan ini.

Bagaimana aku bisa membiayai hidupku sendiri jika aku harus berhenti bekerja?

Tidak ingin menerima kemungkinan paling buruk yang akan pak Sean berikan padamu, aku memutuskan untuk segera merapikan sisa-sisa pekerjaanku dan segera menyusul pak Sean ke parkiran kantor.

Selang limabelas menit, aku sampai di parkiran, tidak ada orang selain aku di tempat ini. Kurasa semua pegawai semua sudah pulang. Tapi, masih ada satu mobil yang masih terparkir di dalam gedung parkir kantor, dan aku yakin itu adalah mobil pak Sean. Aku sudah sering melihat pak Sean pulang dan pergi dengan menggunakan mobil sederhana itu. Tidak seperti Ceo muda lainnya, pak Sean tidak begitu mementingkan kemewahan, apalagi pamer kekayaan. Aish.. Kenapa aku jadi memujinya?

Aku melangkah menghampiri mobil pak Sean, kulihat dari balik kaca hitam mobil pak Sean, beliau sudah ada di dalam mobil dan yang dia sedang menungguku.

Saat aku mendekat, kaca samping kemudi itu pun turun, menampilkan wajah samping pak Sean yang terlihat sangat sempurna.

"Masuk!" Ucapnya datar seperti biasanya. Aku tidak berani menjawab tapi aku hanya mengangguk memberi respon akan ucapannya.

Aku membuka pintu belakang mobil pak Sean. Tapi, kelihatannya aku melakukan kesalahan setelah mendengar pria itu berdehem.

"Di depan!" Ucapnya datar.

Lagi, tanpa menjawabnya pun aku menurutinya. Lagipula apa aku bisa menolak perintahnya? Meskipun aku tidak tahu apa yang sedang direncanakan oleh pak Sean.

Setelah aku mendaratkan bokongku di kursi sebelah pak Sean dan menutup pintunya, tidak berselang waktu, pak Sean langsung menghidupkan mesinnya dan melajukan mobilnya meninggalkan kantor.

"Ehm. Maaf Pak, sebenarnya kita mau kemana ya?" Tanyaku hati-hati.

"Panggil aku Sean. Jangan ada embel-embel pak! Kita sedang di luar jam kerja. Kamu tidak perlu bersikap formal." Ucapnya. "Temani aku, menghadiri pesta pernikahan sepupuku." Lanjutnya.

Apa? Menghadiri pesta pernikahan? Bersama pak Sean? Em, maksudku Sean? Apa dia yakin mengajakku ke acara seperti itu?

"Apa anda yakin mau mengajak saya ke sana?" Tanyaku lagi.

"Sudah kubilang jangan formal jika kita diluar jam kerja! Lagipula aku sudah memutuskan untuk mengajakmu, aku tidak bisa merubah keputusanku." Jawab Sean lagi.

"Tapi,"

"Tenang saja, kita akan ke salon terlebih dulu, masalah pakaian dan make up, tidak perlu kau pikirkan. Ini tanggungjawab ku. " Seakan mengerti apa yang tengah kupikirkan, Sean mengatakan hal yang membuatku tidak memiliki alasan untuk khawatir tentang hal yang mungkin akan mempermalukan pria di sampingku ini. Tapi, dari sekian banyak wanita yang mengantri untuk dirinya, kenapa Sean malah mengajakku ke acara seperti itu?

Aih.. Sean memang susah ditebak.

Penampilannya tidak seperti dirinya yang sebenarnya. Bahkan aku baru tahu bahwa Sean ternyata tidak terlalu irit bicara seperti yang kupikirkan selama ini.

Akhirnya aku hanya bisa pasrah saja, kemana Sean akan membawaku. Meskipun ia memintaku untuk tidak bersikap formal di luar jam kerja. Tapi tetap saja, pria ini yang mempekerjakan ku sekaligus menggajiku setiap bulannya. Jika aku melawan, maka habislah riwayat kerjaku di kantor yang memberikanku gaji lumayan besar itu.

Bersambung.....

1
Drezzlle
aku mampir nih kak
Queisha Calandra: terimakasih....!❣️❣️❣️❣️
total 1 replies
iqbal nasution
menarrikk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!