Naura ayu harus menelan pil pahit ketika calon suaminya arfan harlan berselingkuh dengan seorang wanita bernama elviana stefany, padahal beberapa hari lagi mereka akan menikah.
Naura pun mencari tahu siapa wanita yang menjadi selingkuhan calon suaminya itu, dan ternyata ia adalah wanita bersuami akhirnya mau tak mau naura mengadu pada suami elvi yang ternyata adalah jendral arsyad. pria dimasa lalunya.
Siapa jendral arsyad itu ? apa hubungan mereka berdua dimasa lalu ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bukan selingkuh.
Hati naura bak diremukkan melihat pasangan itu semakin menjauh darinya. Hati dan jiwanya berperang melawan kenyataan pahit yang baru saja ia lihat tadi.
Selingkuh! laki-laki yang akan menikah dengannya ternyata sudah menduakannya diam-diam, lalu apa yang harus dia lakukan kedepannya. Pernikahan mereka tinggal menunggu hari.
Naura melihat kembali wajah wanita yang bersama dengan kekasihnya itu. Memiliki persamaan dengannya memang hanya wajah mereka saja yang beda.
" Sudah ra lo lupain aja tuh buaya. Beruntung belom nikah udah ketahuan coba kalo udah nikah baru ketahuan brengsek. Emang tuh cowok!" ujar reva marah-marah saat mereka sudah meninggalkan hotel.
" Aku akan ikuti mereka takutnya aku salah paham nanti. bisa saja wanita itu sepupunya atau keluarganya" ucap naura membantah dan menepis segala apa yang dituduhkan pada arfan kekasihnya.
" Hadeh, udah jelas jelas ia selingkuh masih aja bela " ujar reva memutar bola matanya malas.
" Begini nih kalo udah bucin" ujarnya lagi dengan nada menyindir.
" Udah nyetir dan lihat aja jalannya jangan sampek aku mati sebelum menikah " ujar naura membuat reva semakin kesal saja.
" Masih mau menikah juga" tanya reva dengan nada ketus.
" Lihat aja jalannya gak usah ikut campur " sewot naura lalu melihat keluar jendela tanpa peduli kemarahan temannya.
Tak peduli kini ia disebut bodoh naura hanya ingin tahu apa permasalahan mereka, bahkan jika memang benar kekasihnya selingkuh naura sendirilah yang akan melabraknya.
...****************...
H-3 Pernikahan.
Sesuai niat semalam naura akan mengikuti mereka. Pagi pagi wanita itu sudah menunggu di depan hotel dia ingin mencari tahu siapa wanita itu.
Dengan bantuan reva ia ijin masuk kerja siang, dengan alasan mengurus pernikahan juga mobil reva yang ia pinjam. Beberapa menit hingga jam berlalu akhirnya ia bisa melihat dua pasangan itu keluar dari sana.
Naura sempat menghubungi arfan, jika ia ingin melihat gedung yang akan disewa dan ia berpura- pura menginginkan hotel orion sebagai tempatnya.
Tentu arfan gusar dan buru buru meninggalkan tempat itu sebelum naura datang, mungkin takut ketahuan.
Naura terus mengikuti kemana arah mobil arfan melaju, hingga tibalah mereka di depan sebuah rumah besar yang mewah dan megah.
Setelah mobil arfan pergi naura diam untuk mencari informasi. Ia berjalan turun menemui satpam yang berjaga.
" Maaf pak saya mau tanya " tanya naura pada satpam berperawakan tua yang tengah duduk santai itu.
" Iya bu ada apa?" sahut satpam tersebut.
" Saya mencari alamat rumah ibu ini saya ada perlu, tapi saya tak tahu namanya siapa" ucap naura sembari menunjukan foto wanita yang menjadi selingkuhan kekasihnya itu.
" Oh ... Ini namanya ibu Elviana Stefany bu ini rumahnya" jawab satpam tersebut.
" Oh, ini ternyata rumahnya" ujar naura pura-pura tak tahu.
Hendak bertanya lagi, namun suara klakson mobil menghentikan mereka. satpam tersebut beranjak keluar dari posnya untuk membukakan gerbang besar nan tinggi itu.
Dari samping naura melihat wajah laki-laki yang tak begitu asing baginya. Mobilnya keluar dari gerbang rumah mewah tersebut .
Hingga mobil itu menjauh ia terus menatap laki-laki yang duduk di jok belakang dan kebetulan jendela mobil tersebut terbuka lebar.
" Tidak ! Tidak mungkin dia kan " gumam naura setelah mobil itu tak terlihat kembali.
Satpam yang tadi kembali duduk ditempat yang semula. naura pun kembali bertanya.
" Pak maaf! yang tadi siapanya bu elvi?" tanya naura.
" Itu tuan jen suaminya bu elvi" jawab pak satpam itu.
Deg
Dia wanita bersuami apa maksudnya semua ini? Fikir naura.
" Pak maaf saya gak jadi mampir ada yang menghubungi saya makasih sebelumnya" ucap naura berpura-pura mendapatkan pesan chat dari seseorang dan berlalu pamit.
Didalam mobil fikirannya kembali menyatukan puzzle yang membuatnya bingung. Untuk apa arfan berhubungan dengan wanita bersuami ? Apa wanita itu ada masalah sama suaminya dan meminta tolong pada arfan sebagai teman? ataukah ...
Pertanyaan-pertanyaan itu melayang memutari otaknya hingga bunyi ponselnya membuyarkan semua isi kepalanya.
Kekasihku, nama yang tertera di layar tersebut menghubunginya.
Sebelum mendapat amukan naura menghela nafas panjang ia tahu apa maksud arfan, setelah mencoba menenangkan fikiran dan jantungnya naura pun menerima panggilan dari pria yang sudah ia kencani itu.
" Hallo mas" sapa naura dengan tenang setelah mobilnya ia parkir dipinggir jalan.
" Kamu dimana sih aku udah nunggu kamu disini? kok lama banget " ujar arfan dengan suara yang sudah marah.
" Aku masih dijalan disini macet " ucap naura memberikan alasan.
" Alasan aja kamu! kita gak jadi ketemu aku ada kerjaan, nanti saja kita ketemu" ujar arfan menolak untuk bertemu juga ia langsung memutuskan sambungannya secara sepihak.
Disini naura mulai merasa keraguannya kembali menggerogoti hatinya. Perasaan yang pernah luluh itu kini kembali membeku melihat sikap pria yang pernah mengejarnya dengan ugal-ugalan itu.
Wanita itu menyandarkan keningnya di stir mobil kepalanya pening, apalagi ketika mengingat laki-laki yang keluar dari rumah mewah itu. Suami elviana, kenapa ia merasa mengenalnya?
" Semoga saja bukan dia" ucapnya berharap.
...****************...
Sore harinya sepulang dari kantor naura langsung ke Apartemen arfan. tangannya membawa cake yang disukai pria tersebut, sebagai alasan meminta maaf karena keterlambatannya.
Cukup lama pintu terbuka namun ia sabar menunggu pria itu. Pegawainya bilang arfan sudah pulang jadi ia langsung ke sana.
Pintu terbuka naura segera masuk kedalam, tentu saja arfa terkejut bukan main melihat kedatangan naura tanpa pemberitahuan.
"Ka-kamu ngapain kesini?" tanya laki-laki itu dengan wajah yang gugup.
" Pengen ketemu kamulah, lagian sejak kapan no pin pintunya diganti? Aku kan gak harus ketuk pintu dan nunggu lama" ujar naura, namun seketika itu ia melihat apartemen calon suaminya terlihat ada tamu lain dan sepertinya seorang perempuan.
Kedatangannya disambut hangat oleh sepatu wanita yang tergeletak dibawah tempat sandal sepatu, juga rumah yang begitu berantakan. Pakaian pria wanita yang tergeletak dilantai juga sebuah tas wanita yang dipakai elviana semalam.
Naura menoleh kebelakang melihat arfan yang hanya mengenakan jubah mandi. Hatinya berguncang hebat, namun ia menahan segala rasa dan fikiran kacau yang mulai bergentayangan di kepalanya.
Wanita itu masuk dengan berjalan cepat ke arah kamar utama. Dimana ia yakin wanita itu pasti ada disana. Saat membuka pintu dengan kasar ia lihat semuanya. Ia lihat dengan mata yang lebar agar ia yakin apa yang ia lihat bukanlah kesalah pahaman.
Arfan yang mengejarnya pun ikut terkejut, karena melihat elviana masih dalam keadaan tak berbusana. Wanita itu hendak memakai pakaiannya, namun mendengar pintu terbuka membuatnya terkejut.
Naura merasakan darahnya mendidih melihatnya. Jijik dan benci bercampur dihatinya mengubah rasa yang pernah bahagia dan berwarna itu dalam sekejap.
" Jelaskan semuanya padaku, sebelum aku menjambak rambut dan menampar pipinya atau bisa juga membunuhnya" ancamnya dengan penuh penekanan.
Sementara mereka memakai pakaian naura menunggu disofa depan tv. Dimana hanya tempat itu yang terlihat bersih, sedangkan yang lain ia bisa mencium bau parfum keduanya yang mungkin sudah berkali-kali melakukannya.
Pasangan itu akhirnya keluar dari kamar dengan pakaian lengkap. Membuat naura menggigit bibir bawahnya dan mengepalkan tangan dengan kuat. Menguatkan hati dan fikiran yang sudah meletup-letup ingin meledak.
Mereka duduk dihadapannya sembari saling menggenggam tangan. Naura yang melihatnya segera memalingkan wajahnya jijik.
" Cepat katakan padaku! Kenapa kalian berselingkuh?" tanya naura tanpa basa basi dan ingin rasanya segera pergi.
" Kami bukan selingkuh! kami sudah lama berhubungan dan kamulah pelakornya" sahut elviana menatap naura sinis, sedangkan naura mulai bingung. Kenapa ia yang disalahkan?
" Sayang jangan emosi " ucap arfan mengusap lengan elviana dengan lembut sama seperti saat pria itu menenangkan naura kala marah.
" Naura aku minta maaf, kami memang sudah lama berhubungan. Aku tak pernah mencintaimu aku mendekatimu, karena keinginan orang tuaku " ujar arfan dengan wajah serius dan ungkapan jujur yang menyesakkan hati naura.
" Apa! " gumam naura mengepalkan tangannya semakin kuat mendengar ungkapan yang tak pernah ia bayangkan akan terucap di bibir pria itu.
Lantas apa alasannya ia mendekati dan menikahi naura?
jgn lupa mampir ceritaku yaa
semangat up thor...