NovelToon NovelToon
Cinta Luka Derita

Cinta Luka Derita

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Obsesi / Beda Usia / Romantis / Cinta pada Pandangan Pertama / Konflik etika
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mahlina

Bukan menantu pilihan, bukan pula istri kesayangan. Tapi apa adil untuk ku yang dinikahi bukan untuk di cintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mahlina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Dugh.

Nisa  jatuh dengan posisi tengkurap, dan menindih tubuh tegap Arif yang berada di bawahnya.

Nisa membeku dengan tangan terulur menyentuh dada bidang Arif yang kembang kempis, ‘Astagaaa ini beneran dada cowok? Kenapa keras gini? Tapi menghangatkan!’ pikir Nisa menelan salivanya sulit.

Alex dan Wati sama sama terkejut, melihat pemandangan di depan pintu. Bahkan ke duanya sama sama beranjak dari posisi berbaringnya.

“Apa yang terjadi?” tanya Wati dengan berbisik pelan pada Alex.

Alex berkata dengan suara pelan, tanpa memalingkan pandangannya dari Nisa dan Arif, “Kita lihat saja dulu, jika kamu ingin tau apa yang sebenarnya terjadi pada sahabat mu dan asisten ku!”

Wati mengangguk patuh, ia ikut memperhati kan Nisa dan Arif yang sedang berdebat tanpa kenal tempat.

“Hei Nona galak, apa yang kau lakukan? Cepat menyingkir dari atas tubuh ku!” sentak Arif menggema di telinga Nisa.

Nisa mengerutkan keningnya, mendongak menatap Arif yang tenang menatapnya galak.

“Ini semua karena kamu yang menarik tangan ku! Dasar pria bodoh! Kalo mau jatuh jangan ngajak ngajak orang dong! Kan bisa jtuh sendiri!” Nisa dengan nada gak santai.

Nisa bersusah payah bangkit dari atas tubuh Arif.

“Nona pikir, aku mau jatuh tertimpa ranting pohon hah? Kamu duluan yang mendorong ku! Jika kamu tidak mendorong ku! Kita tidak akan jatuh!” sangkal Arif gak kalah ngegas, lenyap sudah wajah dinginnya.

Nisa melotot tajam, memperhatikan Arif yang kini sudah berdiri di hadapannya.

“Kamu bilang apa? Aku ranting pohon? Nona galak? Memang kenapa kalo aku galak, hah! Masalah buat mu?” tanya Nisa dengan nada menantang.

Arif menggaruk kepalanya frustasi, menghadapi wanita yang ada di hadapannya.

“Astaga kamu ini! Manusia atau alien sih!”

Nisa dan Arif saling berdebat, beradu argumen. Jika Nisa melupakan tujuan utamanya, datang ke ruang VVIP untuk mengunjungi Wati. Arif melupakan tugasnya untuk menjaga ruang rawat yang di dalamnya ada Alex dan Wati.

Tanpa ke duanya sadari, ada 2 pasang mata manusia tengah menatap ke arahnya dengan ekspresi gak senang.

Suara tegas Alex menggelegar, membuat siapa aja yang mendengarnya langsung terpaku. Termasuk Nisa dan Arif yang langsung menoleh ke arah si empunya suara.

“Kalian berdua, mau diam sendiri! Atau perlu aku yang buat kalian berdua diam!” bentak Alex.

Wati yang berada di dekatnya langsung menggeser tubuhnya, begitu kaget mendengar suara Alex bicara dengan nada keras.

“Kamu mau membuat ku mental dari brangkar?” neo Wati.

Alex mengabaikan Wati, tatapan tajamnya fokus pada Arif dan Nisa.

Di luar dugaan, Nisa berjalan dengan cepat menghampiri ranjang rawat dengan suaranya yang heboh, bahkan ia sampai berteriak senang.

“Aakķk Wati apa aku sedang bermimpi? Apa ini sungguh nyata?” cerocos Nisa gak percaya.

Arif bergidik ngeri menatap punggung Nisa yang menjauh dari pandangannya, “Dasar wanita aneh, cepat sekali berubahnya.”

“Kamu benar Tuan Alex Sadiki? CEO dari AS Grup? Aku tidak salah mengenali orang kan? Kamu, supir yang pernah mengantar Wati ke rumah ku kemarin kan? Jadi itu benar diri mu? Mantan bos Wati di tempat yang lama?” cecar Nisa antusias, dengan tatapan gak percaya seakan baru aja melihat idolanya.

Alex mengerdikkan dagunya dengan wajah datar, “Jika aku memberi tahu mu, apa kamu akan dengan segera meninggalkan ruang rawat ini?”

Nisa mengalihkan perhatiannya pada Wati, ia menatap lekat sang sahabat, ‘Bertanya pada Wati sepertinya jauh lebih baik, terlebih aku datang untuknya. Kenapa aku melupakan tujuan utama ku datang ke sini!’ pikir Nisa.

Wati mengerdikkan dagunya, “Ada apa? Berubah haluan untuk bertanya pada ku, hem?”

Nisa mendudukkan dirinya pada kursi yang ada di dekat ranjang rawat.

“Tadi aku datang ke kantor mu, niat hati mampir buat menjemput mu pulang, tapi aku malah dengar kabar buruk dari pak satpam dan rekan kerja mu. Apa kamu baik baik aja, Wati? Apanya yang luka? Tapi aku lihat kamu baik baik aja!” beo Nisa, mengajukan pertanyaan tapi dia sendiri yang menjawab.

“Wah sahabat ku baik sekali, mau menjemput ku pulang. Tadi ada insiden kecil di kantor, tapi saat ini aku baik baik aja kok. Tidak terjadi hal buruk pada ku.” dusta Wati, dengam senyum merekah.

Nisa menggeleng, “Kalo kamu baik baik aja, kenapa pake di rawat segala, ham? Itu bearti keadaan mu sangat gak baik baik aja, Wati!”

Wati menunjuk Alex dengan ekor matanya, “Karena dia yang ingin aku di rawat, menyebalkan bukan!”

Nisa mengerdikkan dagunya pada Alex, “Heh kamu Tuan Alex Sadiki, apa hak mu membuat keputusan untuk sahabat ku? Kamu gak atau apa dia itu baru aja meninggalkan rumah ibu mertuanya yang bak neraka!”

“Gak usah di bahas itu juga kali, Nis!” protes Wati.

Nisa mengerdikkan bahunya, “Yah apa pun alasannya. Kamu itu gak ada hak Tuan Alex. Kamu bukan siapa siapanya Wati! Biarkan Wati pulang ke rumah ku! Aku yang akan menjaga nya selama di rumah!”

‘Mampus lo! Lawan tuh Nisa kalo berani!’ beo Wati meski hanya berani dalam hati.

Alex hanya menatap santai Nisa dan Wati. Ia bahkan tanpa segan membaringkan tubuhnya di atas brangkar tanpa selimut.

“Alex, bangun. Pindah sana ke ranjang lain, itu juga ada sofa! Gak malu apa ada sahabat ku di sini!” Wati mengguncang lengan Alex, mengusir pria itu dari ranjang rawatnya.

Alex abai, ia lebih memilih memejamkan ke dua matanya tanpa memperdulikan Wati.

Nisa tampak semakin kesal melihat tingkah Alex, “Malah pura pura tidur, kurang kerjaan sekali, mengurung wanita seperti Wati di rumah sakit. Heh Tuan, kamu punya banyak uang? Kenapa tidak kamu berikan saja pada ku! Atau kamu bisa berikan Wati sebuah rumah tinggal.” beo Nisa yang langsung dapat plototan dari Wati.

“Terima kasih atas masukannya, tapi yang pasti dia akan aku bawa ke tempat ternyaman, itu pun setelah tidak ada masalah pada tubuhnya.” jelas Alex tanpa membuka matanya.

“Cihs menjengkelkan,  jangan asal omong besar aja Tuan Alex Sadiki. Wanita itu butuh bukti bukan omong besar tanpa ada isinya.” seru Nisa dengan tatapan gak percaya.

“Nis, tadi aku dengar ada ribut ribut di luar sebelum kamu masuk ke sini. Emang apa yang terjadi?” tanya Wati mengalihkan pembicaraan.

Nisa mendengus kesal, “Kamu tanyakan saja sama pria …”

Nisa mencari cari keberadaan Arif, tapi sia sia. Arif menghilang dari pandangannya entah sejak kapan.

“Lah mana orangnya, ngilang apa di comot medi?” celetuk Nisa.

“Maksud mu siapa? Arif?” tebak Wati.

“Benar banget, asisten  AS Grup. Sama itu juga, CEO mantan bos mu. Pengen kaya gak kesampean. Ngaku ngaku horang kaya.” cibir Nisa..

Wati mengerdikkan dagunya, “Arif buat masalah apa sama kamu, Nis?”

“Kenapa bisa bisanya kau di keibutan pria gak jelas, Wati?”

Wati mengerutkan keningnya, menatap Nisa penuh tanya, “Gak jelas gimana maksud mu?”

“Udah lah, gak usah di bahas,  lalu apa rencana mu selanjutnya?”

Nisa melongokan kepalanya, melihat pria yang tengah berbaring dengan mata terpejam berada 1 ranjang berangkar dengan Wati.

Nisa menelan salivanya sulit, 'Sudah sejauh ini hubungan Wati dengan mantan bos nya. Tapi pantas aja toh pria itu lah yang sudah menikmati tubuh Wati. Sepertinya dia lebih baik dari Hasan.'

Wati mengikuti arah pandangan Nisa, lalu menghembuskan nafasnya dengan kasar.

“Mau bagaimana pun, aku berhutang budi padanya. Saat itu hanya terlintas dirinya yang bisa aku mintai tolong. Berharap bisa menyelamatkan nyawa ku dari serangan Angel.”

Bersambung ...

Mana nih komenan nya, udah update 3bab tau 🤣

1
partini
ini kalau Alex dengar Wati kwatir behhhh langsung dah happy Ampe ke langit
lina: iya ydunia udah indah bae
total 3 replies
partini
2 hari ga up Thor
lina: hpe nya abis d servis🙏
total 1 replies
partini
😂😂😂😂😂
lina
kabuuur
lina
🤭🤭🤭kabuùur
lina
nah looo
lina
nyaruli alasn iti
lina
amqlan baik
lina
🤣🤣 takut tuh
lina
s joni d tinggl
lina
joni minta naek gaji
lina
aishh apa maksud nya itu
lina
ais org tua itu
partini
bukanya mereka di ruang cuma bertiga Wati,Arif sama Alex terus Ratna sama Arkan siapa thor
lina: coba aku revisi dulu
total 1 replies
partini
OMG like Tom and Jerry deh kalian berdua ,,busehhhhh punya berapa perusahaan ya keren keren tapi ga keren jg sih masa setatus Wati masih istri orang aihhhjj no good
lina: 🤣🤣🤣 sabar2,
total 1 replies
partini
ini satu lagi Juni minta di robek tuh mulut
lina: pengen nyobain gigi piranha dia
total 1 replies
partini
lakinya Wati methong pa Thor
lina: boleh2
total 1 replies
partini
ha ha ha bibi bibi ga sadar diri,Arif kenapa ga sekarang aja lempar dia ke Amazon ,,mau jadi bini Margaret dia yg pingin bercinta ma bosnya wwkkwkw
partini: wkwkw boleh boleh Thor
total 2 replies
partini
ancaman nya pinter tuan Al,, seorang Alex masa ga bisa urus perceraian nya si Wati ,ih wati opat apit opat Tinah 😂😂😂
lina: 🤣🤣🤣 tinggal balikin telapak tanagn y. jd janda 🤣🤣
total 1 replies
lina
ko kmu jd aku bjat jahat yb🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!