Karena pengkhianatan yang di lakukan sang suami , ana sang istri malah berpikiran akan membalas pengkhianatan sang suami dengan kembali berkhianat dengan laki-laki lain . Ana tidak memikirkan dampak dari yang dia lakukan , setelah membalas pengkhianatan sang suami dengan kembali berkhianat lagi . Justru masalah muncul lebih rumit lagi , setelah pengkhianatan itu terjadi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mileaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alvin Mahesa
POV Alvin mahesa
Hari ini adalah hari pertamaku tinggal di Indonesia , setelah 5 tahun tinggal Eropa . Aku dengan terpaksa pulang ke Indonesia karena papa terus memaksa , agar aku cepat mengambil alih perusahaan yang sudah di kelola sahabat nya , mengingat aku adalah anak satu - satunya yang akan mewarisi tahta perusahaan yang sudah di bangun kakeknya .
Hari ini rencana nya papa akan mengenalkan ku sebagai pemilik asli PT kripala grup , mengingat karyawan tahunya pemilik perusahaan adalah Om anggoro sahabat Papa nya .
Saat dalam perjalanan menuju kripala , tanpa sengaja aku melihat seorang gadis tengah menuntun seorang perempuan renta menyebrang jalan , sampai lalu lintas macet karena dua perempuan berbeda generasi itu .
Tin
Tin
Tentu saja banyak mobil yang membunyikan klakson termasuk aku , Karena tengah berburu waktu . Tak di sangka usai membantu menyebrangi jalan , perempuan muda itu malah melakukan perlawanan dengan beberapa pengendara mobil . Saat aku akan keluar untuk melerai nya , Papa ku dan menanyakan keberadaan ku . Aku pun urung keluar dan berbalik arah mencari jalan lain , meski sedikit jauh .
Sampai di parkiran perusahaan kripala , ternyata aku kembali bertemu dengan perempuan yang membuat kemacetan , dia keluar dari mobil nya yang berwarna biru dengan berlarian saat masuk ke perusahaan yang akan aku ambil alih . Sungguh lucu melihat nya , padahal niatnya aku ingin berkenalan dengan nya .
“ Apa bapak mengenal perempuan yang barusan masuk ? “ karena penasaran , aku pun bertanya pada petugas keamanan yang sedang berjaga di pintu masuk .
“ Dia Mba ana manager marketing di sini . Masnya ada perlu dengan siapa kemari ? “ tanya petugas keamanan , karena kebetulan semua karyawan belum tahu siapa Alvin sebenarnya .
Setelah bertemu dengan perempuan yang bernama ana , akhirnya aku putus kan untuk mengambil alih perusahaan tapi dengan syarat tidak ada yang boleh tahu jati diri Alvin sebenarnya , termasuk putri dari Om anggoro . Alvin pun akan menyamar menjadi karyawan biasa di bagian marketing , tapi tetap Alvin akan mengerjakan pekerjaan seorang Direktur dan posisi Direktur akan tetap di duduki Om anggoro .
Setelah kesepakatan di setujui , aku pun mulai mengganti gaya pakaian ku seperti karyawan biasa . Tidak lupa aku memakai kacamata tebal , agar tidak ada yang mengenaliku .
“ Om bisa panggil kan manager marketing kemari untuk menjemput ku . “ pintaku saat berada di ruangan yang seharusnya sudah menjadi ruangan ku .
“ Kenapa manager marketing yang di suruh menjemput mu , seharusnya pihak HRD dong . “ om anggoro sampai menautkan alisnya , saat mendengar permintaan ku .
“ No , No . Aku ingin yang menjemput ku manager marketing nya , bukan pihak HRD . “ aku kekeh ingin ana yang menjemput ku, bukan yang lainnya .
Om anggoro geleng-geleng mendengar permintaanku . “ Baiklah terserah padamu . “ akhirnya Om anggoro pun menghubungi assisten nya , agar manager marketing segera ke ruangan .
Setelah beberapa saat menunggu akhirnya orang yang ku tunggu datang juga .
Tok
Tok
Aku langsung merapikan pakaian ku dan menyisir rambut ku saat mendengar suara ketokan pintu .
Om anggoro kembali geleng-geleng kepala melihat tingkahku . “ ternyata kamu rela seperti ini , karena manager marketing yang bernama ana . Masuk ____ “ ucap Om anggoro .
“ Permisi pak , bapak memanggilku ? “ ucap ana saat masuk ke ruangan ku , maksudku ruangan Om anggoro .
“ Iya aku memanggilmu kemari , karena ingin kamu mengantarkan saudara Alvin ke Divisi marketing . Karena mulai hari ini dia akan bergabung di divisi marketing sekaligus menjadi anak buah mu , ajarkan dia tentang marketing an . “ ujar Om anggoro pada ana . Tapi saat melihat raut wajahnya , seperti nya ana sedang kebingungan . Mungkin karena ini bukan tugas seorang manajer marketing , jadi ana terlihat bingung dengan tugas yang di berikan Om anggoro .
“ Gimana , apa kamu bisa melakukan nya ? “ ternyata ana menganggukkan kepala nya , meski ana terlihat keberatan . Mungkin , ana tidak cukup berani membantah perintah dari Om anggoro .
Di ruang divisi marketing , ternyata ana mengubah ekpresi wajahnya menjadi perempuan yang tegas tidak seperti saat di ruangan ku , maksudnya ruangan Om anggoro .
“ Siapa nama kamu . “ tanya ana padaku .
Seperti Oase , ana mengajak ku berkenalan ternyata . Aku pun mengulurkan tanganku untuk menjabat tangan ana . “ Alvin “ ana ternyata tak menerima uluran tanganku , tak apalah mungkin aku bukan muhrim nya jadi ana tak menerima uluran tanganku .
" Maaf aku bukan ingin berkenalan , tapi hanya sekedar bertanya namamu . Ini meja kamu , nanti akan ada yang mengajarimu tentang marketing . “ setelah berkata seperti itu , ana langsung masuk ke ruangan nya .
“ Ternyata kalo sedang bekerja , mukanya serius dan jutek banget . Tapi saat di luar , ana terlihat seperti gadis bar - bar . “ ucapku dengan terus memperhatikan ruangan yang di masuki ana .
Saat aku masih memperhatikan ruangan ana , seseorang menepuk pundak ku dari belakang . “ Hi , lo anak baru ? apa kamu sedang terpesona dengan manager galak kita . Tapi sayang dia sudah menikah , dengan laki-laki yang duduk di sebelah kanan mu . “
Bersambung
Masih tahap revisi jadi maaf belum nyambung alurnya