Eklusif hanya di Noveltoon, jika ada di tempat lain berarti plagiat
Jangan lupa like, komen, Vote dan hadiah.
Seorang pria bernama SULTAN. Ia hanya anak miskin dan tinggal dengan ibunya di rumah kecil, namun tiba-tiba ia mendapatkan sistem dan sistem tersebut merubah hidupnya, yang dulunya hanya anak lemah dan hidup miskin kini menjadi kuat dan kaya raya dan sistem itu membantu ia menjadi kuat dan kaya raya.
Ia harus mengerjakan misi dan juga membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 2
Sultan pun pergi ketempat penjual lotre yang sedikit mahal ketimbang tadi.
"Mang, berapa harga 1 lotre ini?" Tanya Sultan menjelajahi kartu yang tersedia.
"100 ribu," jawab bapak itu.
"50 ribu Mang," tawar Sultan.
"Enak aja kamu tawar menawar, emang kamu pikir ini pasar," ujar bapak itu sinis.
"Ye... 70 ribu deh Mang," tawar Sultan lagi.
"80 ribu," jawab bapak tersebut.
"Deal," kata Sultan setuju.
Sultan:
Sistem, kartu mana yang harus aku pilih.
Menganalisa...
Sistem:
kartu nomor 1\=21% keuntungan.
Kartu nomor 2\=55% keuntungan.
Kartu nomor 3\=80% keuntungan.
Kartu nomor 4\=42% keuntungan.
Kartu nomor 5\=77% keuntungan.
Kartu nomor 6\=39% keuntungan.
Kartu nomor 7\=40% keuntungan.
Kartu nomor 8\=1% keuntungan.
Kartu nomor 9\=87% keuntungan.
Kartu nomor 10\=60% keuntungan.
"Aku mau 4 kartu Mang, nomor 3, 5, 9 dan 10," kata Sultan menarik kartu yang ia pilih tadi.
"Ya ambil sana," kata bapak itu.
"Wahhh... bakalan menang banyak nih," ujar Sultan senang. Sultan kembali tempat penukaran lotre tadi.
"Aku tukar lagi pak," kata Sultan.
"Wah... sepertinya kamu menang banyak nih," ujar bapak tersenyum.
"Hehe...," Sultan hanya tersenyum dan ia menerima uang sebanyak 1.340.000.
Sultan:
Terima kasih sistem.
Sistem:
Sama-sama Tuan, sistem senang melayani Anda.
"Lebih baik aku membelikan makanan enak untuk Ibu, sudah lama kami tidak makan enak," kata Sultan membeli makanan di kaki lima.
"Ibu, apa ibu sudah tidur?" Tanya Sultan ketika ia sampai di rumah.
"Belum, bagaimana ketika kamu bertemu dengan Sarah?" Tanya ibu.
"Ibu benar, tidak seharusnya aku menyukai dia, tapi usah pikirkan dia, ayo Ibu makan, aku membelinya di pinggir jalan," kata Sultan membuka bungkus makanan tersebut.
"Kamu dapat uang dari mana?" Tanya ibu terbelalak ketika melihat makanan enak.
"Tenang saja Ibu, makanlah kenyang-kenyang ini uang hasilku sendiri, Ibu tak lerlu khawatir," ujar Sultan menenangkan hati ibunya.
"Kamu tidak mencurinyakan?" Tanya ibu was-was.
"Ngak Ibu, aku ngak mungkin melakukan itu, Ibu makan saja yang tenang," kata Sultan menyuapi ibunya.
Ibu mengangguk menangis.
"Apa ini enak Ibu?" Tanya Sultan menyeka air mata ibunya. Ibu hanya mengangguk.
"Ibu, aku tau kau menangis bahagia karena makanan ini, aku janji Ibu, suatu hari nanti aku akan membawa Ibu makan di restoran mewah," janji Sultan dalam hati.
"Apa kamu tidak ikut makan?" Tanya ibunya.
"Hm... Ibu makan saja, jangan pikirkan aku," kata Sultan tersenyum. "Ibu, aku istirahat duku ya, Ibu makanlah pelan-pelan," kata Sultan beranjak dari tempat duduknya.
"Iya, tidurlah yang nyenyak," kata ibu. Sultan mengangguk.
Sultan:
Sistem, apa aku bisa mensejahterakan hidup Ibuku?
Sistem:
Jika Tuan bekerja keras, itu tidak ada yang tidak mungkin.
Sultan:
Terima kasih sistem, sayangnya kamu tidak bisa di peluk, hanya ada dalam kepalaku.
Sistem:
Maaf Tuan, sistem tidak menyukai manusia.
Sultan:
Peluk bukan berarti suka, itu pertanda aku senang, ya sudahlah aku tidur saja.
xxx
Keesokan paginya, Sultan berangkat kuliah seperti biasanya.
Sistem:
Peringatan! Di depan ada pencurian.
Sultan:
Pencurian? di mana?
Sultan berlari dan benar saja ada pria menggunakan penutup kepala mencuri tas milik seorang gadis.
Sistem:
Tuan Anda bisa mengalahkannya 35%.
Sultan:
Apa? Ada yang beginian juga?
Sistem:
Bawa 1 orang di samping ada 51% kemenangan.
Sultan:
Mana cukup hanya bawa 1 orang.
Sultan menarik 3 orang untuk melawan perampok tersebut, ternyata perampok tersebut membawa sebilah pisau.
Sultan:
Sistem berapa kemenangan kami?
Sistem:
70%
Sultan:
Kenapa kecil persentasinya.
Sistem:
Karena nyalinya ciut.
Benar saja 1 orang melarikan diri ketakutan melihat pisau tersebut.
"Baiklah persentasenya ini sudah cuku," batin Sultan.
"Pak lari kebelakangnya," perintah Sultan dan bapak tersebut menurutinya. Ketika perampok itu ingin melukai bapak tersebut Sultan menendang kaki perampok itu, sayangnya pisau tersebut mengenai lengan Sultan.
"Awwww...," jerit Sultan. perhatian perampok teralihkan dan datang bapak yang satunya menendang bokong perampok hingga tersungkur lalu datang yang satu lagi menghantam kepala perampok itu hingga pingsan.
"Apa kamu baik-baik saja Nak?" Tanya bapak tersebut khawatir.
"Aku tidak apa-apa pak," kata Sultan memegang lukanya.
"Tapi itu lukamu berdarah," kata bapak itu.
"Udah tidak apa-apa pak, kasih saja tas itu pada pemiliknya," kata Sultan meninggalkan bapak tersebut.
Sultan pun pergi.
Ting ting.
Sistem:
Mendapatkan 3 poin karena telah menolong seseorang.
Sultan:
Wah, ada yang begini juga? Sistem apa tidak ada pertahanan dan untuk menjadi kuat?
Siatem:
Ada, tapi karena Tuan masih pemula dan memiliki poin untuk menukarnya.
Sultan:
Bagaimana aku mendapatkan poin?
Siatem:
Anda harus menyelesaikan misi.
Sultan:
Tapi aku harus mengobati luka dulu.
Sistem:
Anda punya 3 poin untuk menukarkan dengan obat penyembuh.
Sultan:
Wah... kamu emang hebat sistem, tukar.
Penyembuhan di mulai...
Selesai...
Sultan:
Kenapa lukanya hanya sembuh separuh?
Sistem:
Karena poin Anda cukup Tuan.
Sultan:
Hais ya sudahlah, aku nanti kerumah sakit saja nanti, sementara balut saja dengan kain.
Sultan menuju kampusnya.
"Kenapa bro tanganmu luka?" Tanya Teddy.
"Kena pisau pas mau nangkap perampok," jawab Sultan.
"Wah, jadi pahlawan kamu sekarang," kata Teddy tersenyum menyungging.
"Itu karena aku baik," jawab Sultan.
"Eh, kamu ada duit ngak?" Tanya Teddy.
"Buat apa?" Tanya Sultan mengangkat alisnya.
"Ada taruhan di jurusan sebelah, kalo menang bisa untung banyak balik 2x lipat," kata Teddy semangat.
"Serius?" Tanya Sultan tak percaya.
"Udah, ayo aku antarin, aku udah pasang 300 ribu, giliran kamu," ajak Teddy.
Sultan:
Sistem, jika aku bertaruh, berapa persen yang aku dapatkan.
Sistem:
25%.
Sultan:
Kenapa?
Sistem:
Ini hanya permainan yang mereka buat untuk mencari uang.
Sultan:
Warna apa yang ada hasilnya?
Sistem:
Warna biru angka yang paling besar.
"Baiklah aku taruh 30 ribu, aku pilih warna biru," kata Sultan meletakan uangnya di meja.
"Oke, tunggu sepulang kampus baru kita berkumpul lagi di sini, untuk melihat hasilnya," kata Wani pemasang taruhan.
"Kenapa kamu pilih warna biru, kamu ngak lihat ngak kelihat sekali angkanya," kata Teddy menginggatkan.
"Udah, kamu tenang saja, bakalan menang kok," kata Sultan.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE DAN SARAN
TERIMA KASIH
duit 1 milyar di tumpuk di atas meja aja udah kek mana. 1 triliun di tumpuk 🥴