"Aku bukan siapa-siapa, aku hanyalah manusia biasa yang menginginkan kebebasan, tapi...
Ketika keluarga dan orang-orang yang aku sayangi di sakiti, maka aku akan menjelma menjadi dewa kematian!"
"Kau berani menghina ku? Mungkin aku akan diam....
Tapi jika kau berani menghina keluargaku, maka kau akan berakhir di lautan darah!"
Season 1 =
Night King: My Life Journey
Season 2 =
Night King: The God Of Death
Jangan lupa dukungannya ya...
IG= @zhie_n15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Valheinz Z.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch-02. Berpamitan
Lin Feng menghela nafas panjang, lalu setelah itu, Lin Feng langsung menceritakan yang sebenarnya kepada keluarganya, tapi Lin Feng tidak menceritakan jika Luo Ning dibawa secara paksa oleh bawahan dewa petir, karena Lin Feng takut akan membuat mereka semua khawatir, terutama ibunya yang pastinya akan sangat mengkhawatirkan keselamatan Luo Ning.
Lin Jianheeng serta ketiga anaknya tiba-tiba saja terdiam setelah mendengar cerita Lin Feng, karena mereka berempat sama sekali tidak menyangka jika guru Luo Ning adalah dewa petir, tapi di sisi lain, Lin Jianheeng serta kedua putranya juga nampak senang, karena sekarang mereka tahu bahwa calon istri Lin Feng adalah perempuan yang hebat, sama seperti Lin Feng itu sendiri, namun berbeda dengan Luo Ning yang malah nampak sedang mengkhawatirkan sesuatu.
"Jadi guru Luo Ning yang kau maksud itu adalah dewa petir?" tanya Lin Duan.
"Benar paman, dewa petir adalah guru Luo Ning" jawab Lin Feng.
"Jadi, kau akan pergi ke daratan suci untuk menjemput Luo Ning?" tanya Lin Hua.
"Ibu, tidak perlu khawatir seperti itu, aku berjanji akan langsung membawa Luo Ning pulang setelah bertemu dengannya nanti" jawab Lin Feng.
"Ibu tidak mengkhawatirkan hal itu, ibu tahu kau pasti akan membawanya pulang, tapi masalahnya adalah, guru Luo Ning adalah seorang dewa, apakah kau yakin kalau dia akan membiarkanmu membawa Luo Ning begitu saja? Ibu takut..."
"Ibu, aku akan membujuk dewa petir agar dia mengizinkan Luo Ning untuk pulang, kalau perlu aku akan memohon padanya" ujar Lin Feng.
Meski ucapan Lin Feng sangat meyakinkan, bahkan ia mengatakannya dengan senyuman indah yang terukir di bibirnya, tapi di dalam hatinya, senyuman itu bukanlah senyuman yang indah, melainkan senyuman yang sangat mengerikan seperti hewan buas yang melihat hewan buruannya. Meski begitu, Lin Feng tetap berusaha untuk menutupi kebenciannya, karena bagaimanapun juga, ibunya tidak akan membiarkannya pergi jika ibunya tahu tujuan Lin Feng selain menjemput Luo Ning.
"Baiklah, kalau begitu ibu tidak akan khawatir lagi, tapi kau harus tetap berhati-hati, karena orang-orang di daratan suci sangat berbeda dengan orang-orang yang ada di benua biru" ucap Lin Hua.
"Baik, Bu. Aku akan mengingat pesan ibu dengan baik" jawab Lin Feng.
"Memangnya kapan kau akan ke sana?" tanya Lin Dian.
"Besok, aku akan berangkat ke daratan suci besok pagi, karena hari ini aku masih harus bertemu dengan guru dan melakukan beberapa hal" jawab Lin Feng.
Setelah mengobrol cukup lama, Lin Jianheeng kemudian mengajak mereka semua untuk makan bersama, mereka semua langsung setuju dengan ajakan Lin Jianheeng, karena mereka memang sudah mulai merasa lapar, terutama Lin Feng yang hanya fokus meningkatkan kekuatannya. Selama dua bulan ini, Lin Feng hanya akan makan jika dia benar-benar merasa lapar dan jika tidak, maka dia tidak akan pernah meninggalkan kediamannya.
***
Setelah selesai makan, Lin Feng langsung berpamitan kepada kakek, ibu dan kedua pamannya untuk pergi ke sekte Phoenix Emas, karena sebelum berangkat ke daratan suci, Lin Feng juga harus berpamitan dengan tetua Liu Changhai dan adik-adik seperguruannya. Selain itu, Lin Feng juga mengatakan kalau ia tidak akan kembali ke kota Zuanshi lagi, karena setelah dari sekte Phoenix Emas, ia akan langsung pergi ke daratan suci.
Lin Jianheeng dan ketiga anaknya merestui kepergian Lin Feng, mereka berempat juga berpesan kepada Lin Feng untuk selalu berhati-hati dan jangan membuat membuat masalah selama berada di daratan suci, karena orang-orang yang tinggal di daratan suci sangatlah kuat dan tidak bisa dipandang hanya dengan sebelah mata, maka dari itu, mereka berpesan agar Lin Feng tetap menjaga sikapnya selama berada di daratan suci.
"Kakek, ibu, paman, kalian tenang saja, aku pasti akan menjaga sikap selama berada di daratan suci" ucap Lin Feng.
"Baiklah, kalau begitu aku pergi sekarang" lanjutnya, kemudian menghilang dari hadapan mereka berempat.
Tidak lama kemudian, Lin Feng muncul di langit kota Zuanshi dan langsung melesat terbang menuju ke sekte Phoenix Emas, dalam perjalanan menuju sekte Phoenix Emas, Lin Feng menghubungi Yin Ouyang dan yang lainnya, lalu Lin Feng memerintahkan merek semua untuk segera bersiap-siap, karena tidak akan lama lagi mereka akan pergi ke daratan suci.
Sekte Phoenix Emas.
Setelah terbang cukup lama, Lin Feng akhirnya sampai di sekte Phoenix Emas dan langsung pergi ke kediaman tetua Liu Changhai, namun ia tidak menemukan siapapun di sana, bahkan para adik seperguruannya juga tidak ada di sana. Karena tidak menemukan siapapun, Lin Feng akhirnya pergi ke kediaman pemimpin sekte dan benar saja, guru serta adik seperguruannya berada di sana, begitu juga dengan tetua sekte yang lain.
"Lin Feng, selamat datang kembali, bagaimana keadaanmu?" tanya Jin Feng Huang.
"Aku baik-baik saja, pemimpin" jawab Lin Feng dan sama seperti biasanya, Lin Feng tidak memberikan hormat sedikitpun.
"Hahahaha! Kau sudah menjadi murid sekte cukup lama, tapi aku belum pernah mendapatkan rasa hormatmu sedikitpun, apa aku boleh tahu alasannya?" tanya Jin Feng Huang.
"Tidak ada alasan khusus, karena aku memang sudah seperti ini sejak dulu" jawab Lin Feng santai.
"Lin Feng, kau itu sedang berbicara dengan pemimpin sekte, bisakah kau rubah sedikit sikapmu itu?" tanya tetua Liu Changhai.
"Maaf guru" jawab Lin Feng singkat.
"Sudahlah, jangan dipikirkan lagi, aku juga tidak mempermasalahkan hal itu" ucap Jin Feng Huang.
"Jadi, apa kau akan kembali ke sekte atau..."
"Aku datang untuk berpamitan kepada kalian semua" ujar Lin Feng.
"Berpamitan? Memangnya kau mau kemana?" tanya tetua Liu Changhai.
"Aku ingin pergi ke daratan suci, guru. Karena ada sesuatu yang harus aku lakukan di sana" jawab Lin Feng, tapi ia masih tidak mau memberitahukan kebenaran tentang Luo Ning pada mereka semua.
"Daratan suci? Apa kau yakin?" tanya tetua Liu Changhai kaget.
"Aku sangat yakin guru, karena aku masih ingin menambah pengalaman serta pengetahuanku" jawab Lin Feng.
Tetua Liu Changhai menghela nafas panjang, ia sepertinya mengerti kenapa Lin Feng ingin pergi ke daratan suci, namun ia juga tidak bisa menghentikan ataupun melarang Lin Feng, karena ia tidak ingin muridnya tertahan sebatas benua biru saja, yang pastinya, tetua Liu Changhai ingin masa depan muridnya tertahan hanya karena dirinya.
"Baiklah, kalau memang kau ingin pergi, maka guru akan memberikan izin padamu" ucap tetua Liu Changhai.
"Terimakasih guru, kalau begitu aku akan berangkat sekarang" jawab Lin Feng.
"Ingatlah untuk selalu berhati-hati" sahut tetua Liu Changhai.
"Kakak, jangan lupa untuk pulang dan mengunjungi kami" ujar Lin Tian.
"Dan jangan lupakan sekte ini" Jin Feng Huang menambahkan.
"Terimakasih semuanya, aku pasti akan kembali lagi dan tidak akan melupakan sekte ini" jawab Lin Feng, kemudian memberikan hormat kepada tetua Liu Changhai, lalu menghilang dari pandangan mereka semua.