NovelToon NovelToon
Obsesi Suami Manjaku

Obsesi Suami Manjaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: istri'minyonggi

Riana yang berumur 17 tahun kelas 3 sma terpaksa harus menerima permintaan sang bunda untuk menikah muda. dengan erlangga laki-laki mengebalkan sekaligus rivalnya.

Erlangga yang terlihat cuek dan tidak peduli pada riana, justru menyimpan rasa cinta sangat besar hingga menjadi obsesi yang sangat gila.

mampukah riana menghadapi sikap Erlangga yang posesif dan manja itu?

dibalik pernikahan mereka ada sebuah masalah besar sedang menanti riana. mampu kah erlangga melindungi riana? atau justru sebaliknya.

kalo suka mampir yah gays😉
maaf kalo jelek soalnya karya pertama_<

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon istri'minyonggi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1.usil

"TANGKAP."

Tampa rasa bersalah anisa langsung melemparkan ular mainan pada riana, yang ketakutan dibuatnya. Hingga gelak tawa anisa melihat sabahatnya tertipu.

"AKKHHH ANISAAA!" teriak riana marah ketika sedang melamun ditaman belakang sekolah.

bagaimana tidak kaget riana yang sedang duduk santai di rumput tiba-tiba dilempar pakai ular mainan, dasar anisa kalo sudah datang usilnya selalu membuat riana emosi tingkat dewa.

"hehe sorry besti soalnya aku perhatikan kamu lagi galau." ucap anisa tanpa rasa bersalah.

dengan perasaan kesal riana berulang kali menarik nafas kasar untuk meredakan rasa kesalnya itu

"kenapa sih? Tumben loh gak biasanya kamu gini ri?" anisa pun merasa bersalah karna melihat riana terdiam tidak membalas.

*Hening

"maaf deh aku gak sengaja kirain kamu gak lagi banyak pikiran." takut juga anisa jika melihat riana mode ngambek bisa berabe urusannya.

bukannya menjawab ucapan anisa, riana memilih pergi karna kesal pada sabahatnya yang selalu usil, Tidak tau saja padahal riana sedang banyak masalah.

Untung saja kondisi ditaman belakang selalu sepi karna jarang ada yang kesana, banyak siswa yang bilang jika disana ada penunggu padahal itu semua ulah anisa.

"mampus kalo udah mode ngambek gini bisa-bisa nanti gak mau ngomong sama aku lagi." cemas anisa melihat riana terus berjalan menjauh.

BRUK

"aduh! Kalo jalan itu pakai mata!." menyala emosi riana karna ada yang menghalangi jalan.

"eh!"

 seketikan riana terdiam karna melihat tatapan datar dari pentolan sekolah dan lebih parahnya lagi itu adalah Erlangga ketua yang memegang kendali sekolah.

"kalo jalan pakai kaki bukan mata." jawab Erlangga berkata dingin.

Membuat riana menggeram sangat kesal, ingin membalas tapi tidak mungkin berani juga.

"Udahlah lang ayo gak perlu ngurusin cewe caper." ucapan digo membuat riana melotot.

"gaperlu segitunya riana juga gak sengaja nabrak." perkataan bobby membuat erlangga dan digo kaget karna jarang sekali bicara apalagi membela seorang perempuan.

"sial banget aku ketemu manusia kutub, bahaya kalo sampai beku!" rutuk riana kesal.

"FVCK"

riana berlalu pergi lalu berbalik kebelakang memberikan jari tengah pada tiga pria yang sedang mematung kaget mendengar perkataan riana tanpa rasa takut.

Erlangga yang mendengar ucapan riana tersenyum menyeringai dan berlalu pergi meninggalkan kedua teman yang sedang kesal.

"heh! Dasar perempuan gila." Kesal digo karna baru pertama kali ada seorang wanita yang tidak takut pada mereka.

"udah malu masa berantem sama perempuan." tanpa merasa kasian bobby menyeret digo pergi karna melihat Erlangga sudah pergi duluan.

 _ _ _ _ _

Hari mulai sore banyak siswa berhamburan keluar gerbang.

Begitu pula dengan riana yang pergi terburu buru untuk menghindari anisa.

"mau pulang bareng?" panggil jaendra saat riana akan melewatinya.

"gak perlu." ketus riana dengan lirikan tajam dan berlalu pergi.

Kesal karna ditolak jaendra langsung turun dari motornya lalu mengejar naira agar pulang bersama

"tunggu" jaendra langsung menggenggam tangan riana.

"apasih lepas gak." sentak riana

"gak sebelum kamu ikut aku pulang bareng!." paksa jaendra

BUG!

"NAIRA UDAH BILANG LEPAS BANGSAT!"

Erlangga yang melihat Naira kesakitan langsung memukul jaendra.

"Kamu gak apa?" bobby langsung mengecek keadaan riana.

"aku gak apa, padahal barusan mau tak kasih bogem tuh bajingan berani banget pegang tangan aku." riana menggeram, karna memang tidak suka jika anggota tubuhnya ada yang memegang.

melihat kondisi yang tidak memungkinkan jaendra memilih lari dari sana daripada nanti babak belur pikirnya.

"Pulang." suara dingin Erlangga yang memang suka memerintah.

Digo dan anisa yang sedari tadi melongo mencerna situasi entah apa yang terjadi sehingga otak kecil mereka menjadi blak tidak bisa berpikir.

tidak biasanya Erlangga membantu seseorang apalagi ini seorang perempuan dan begitu pula dengan bobby yang anti perempuan kini merasa cemas melihat keadaan riana

"gak apa kan? Ayo pulang aku anterin." perkataan lembut bobby sontak membuat yang lain kaget.

"jawab dong tuh bobby ngajak pulang bareng." bisik anisa

"ayo, sekalian kita ngedate yang udah lama juga gak ngabisin waktu berdua." jawaban riana juga tak kalah membuat teman yang lain kaget.

Sekilas riana melihat sepasang mata menatap tajam dirinya saat sudah duduk dimotor sambil bepegangan pada pinggang bobby. Seperti pasangan muda yang sedang berpacaran.

Seperti yang dijanjikan bobby mengajak riana ke kafe terdekat untuk sedikit bersantai sambil makan.

"gimana keadaan kamu? Aman?" pertanyaan bobby sontak membuat riana terdiam.

riana tersenyum manis tapi menurut bobby itu adalah senyum yang menyeramkan dan menyimpan seribu rahasia.

"cuman itu aja yang mau kamu bicarakan sama aku by?" riana menatap bobby.

"khem! Maaf gak biasa bantu kamu. Tapi sungguh kalo saat itu keadaannya tidak terdesak, aku ingin sekali jadi seseorang untuk tempat kamu bersandar na." lirih bobby. Menggenggam erat sumpit yang dia pegang hingga patah.

"i'm fine by." sambil tersenyum.

"oh yah habis makan langsung anterin aku pulang yah, soalnya takut jadi masalah kalo pulang telat. ucapan riana yang diangguki oleh bobby pertanda setuju.

riana maupun bobby melanjutkan makannya sesekali sambil mengobrol dan tertawa mengingat masa lalu.

"Thank udah nganterin." riana turun dari motor.

"yoi masama kayak sama siapa aja, oh yah btw kapan aku dikenalin sama dia?" bobby yang sangat penasaran.

Kesal mendengar pertanyaan bobby sangat antusias. riana memberikan tatapan tajam, membuat bobby kabur.

Dari atas balkon terdapat seseorang yang sedang memperhatikan riana dari awal pertama datang dengan tatapan tajam.

"hah!" helaan nafas riana yang sangat panjang.

perlahan langkah kaki riana mulai berjalan masuk kedalam rumah dengan raut wajah yang susah untuk dijelaskan.

• hay jangan lupa mampir yah👋

•harap maklum kalo jelek soalnya novel pertama.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!