"Putus kan pacar Lo!!"
Revano menatap tajam ke arah Renata, mata nya menelisik dari atas ke bawah, memperhatikan Renata dengan begitu intens.
Sementara Renata hanya diam...rasa cinta untuk pacarnya itu masih sangat dalam. Tidak mungkin kan dia begitu saja memutuskan hubungan ini, apalagi alasan karena seseorang.
"Gue kasih waktu sampai nanti malam,...kalau lo belum mutusin dia, siap siap saja....gue minta hak gue.."
"Gue makan Lo!"
Bisik Revano di telinga Renata, dengan hembusan nafas yang begitu kentara, membuat Renata seketika merinding.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aulina alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cinta Pandangan Pertama
"Pegangan yang kenceng yank."
Bukan di arena balap tetapi di jalan umum entah mengapa tiba-tiba akan terjadi balapan liar yang tentunya ini tidak direncanakan.
"Kamu mau sekolah atau mau tawuran atau mau balapan?"
Renata gadis cantik yang sudah dibonceng oleh Radit, kekasihnya tentu saja menoleh ke belakang di mana di belakangnya itu ada beberapa motor besar dengan suara yang sangat kencang mengikutinya bahkan hampir sejajar dengan motor yang ditumpangi oleh Radit.
"Sekolah lah yank ngapain juga aku tawuran atau balapan di jalan umum, lagian ngapain juga ngajak kamu."
"Lah itu tahu, kenapa mereka seakan-akan ngejar kita?"
"Maka dari itu pegangan yang kenceng Aku mau ngebut. Bukannya aku pengecut yank tetapi aku nggak mau terjadi sesuatu sama kamu. Urusanku sama dia tetapi bukan kamu nanti yang akan jadi sasarannya."
Renata menganggukkan kepalanya meskipun sang kekasih tidak melihat ke arahnya dan mulailah Renata berpegangan kencang ke perut Radit yang saat ini sudah sedikit ngebut.
Bukan tidak tahu kelakuan kekasihnya itu bahkan Renata juga pernah ikut balapan liar kekasihnya, ada menang ada kalanya juga kalah namun pagi ini kenapa tiba-tiba ada beberapa motor di belakangnya seolah-olah ingin menyerang.
Brum...Brum...
Suara beberapa motor di belakang terus saja membuat Radit melajukan motornya dengan kencang beruntung sekali meskipun ini di jalan umum tetapi jalanannya masih sepi bukan tidak ada kendaraan yang berlalu lalang namun juga bisa dikatakan sangat lengah bisa untuk melajukan motornya jangan kecepatan tinggi bahkan mungkin untuk balapan pun bisa namun hati tidak mau itu ia tidak mau balapan dengan membawa kekasihnya.
"Lo serius mau ngajakin balapan si Radit?"
Sementara di belakang seorang laki-laki tampan menggunakan helm full facenya namun dibuka yang tampaknya memang aura laki-laki itu benar-benar menakutkan jika tidak mengenal seorang Revano maka orang akan beranggapan bahwa Revano itu adalah orang yang kejam ia bagaimana tidak Revano adalah ketua geng motor yang di takuti di kota ini bisa dibilang ini adalah kawasannya. Jadi siapa yang berurusan dengan Revano maka tamatlah riwayatnya.
Dan pagi ini entah mengapa Revano malah mengincar Radit musuh bebuyutan kala balapan.
"Gue bukan pengecut. Nggak mungkin juga Gue tiba-tiba nyerang dia pagi buta seperti ini."
Jawab Revano yang memang benar dirinya bukanlah pengecut lagi pula sudah ada jadwal untuk dirinya nanti balapan dengan Radit bukan di tempat seperti ini.
"Lalu ngapain juga lo seakan-akan ngikutin dan mau ngajakin Dia tawuran? apa lo mau nyerang dia rame-rame sementara dia sendirian?"
"Sekali lagi gue bukan pengecut!! dan mata lo buta dia nggak sendirian dia boncengin cewek..."
Mahesa, sahabat Revano juga menjabat sebagai wakil ketua geng Lion yang tentunya saat ini motornya beriringan dengan motor Revano tiba-tiba juga kaget mengapa Revano malah seakan-akan ingin mengikuti Di mana keberadaan Radit berada padahal sekolah mereka itu tidak satu sekolahan meskipun juga masih satu jalur.
Sementara Mahesa hanya diam karena memang benar kalau si Radit itu bukan sendirian melainkan dengan cewek yang merupakan kekasihnya.
Hingga akhirnya Revano ngegas motornya dan kini posisinya sudah di samping motor Radit dengan kecepatan yang sama-sama tinggi.
Cantik banget...
Begitu motornya sejajar dengan motor Radit, Revano begitu terpana ketika melihat kecantikan dari Renata pacar Radit sekaligus musuh bebuyutannya.
Memang berulang kali Revano melihat Renata waktu balapan tetapi ia tidak mengamati gadis cantik itu hanya sekilas saja namun kali ini benar-benar dalam jarak yang dekat walaupun di atas motor walaupun di jalanan namun Revano bisa melihat aura kecantikan Renata yang benar-benar cantik.
Shitt!!
Kenapa tiba-tiba gue tegang Kenapa tiba-tiba sesak seperti ini dan jantung gue?
Gila dari sekian banyak perempuan hanya dia yang bisa mengobrak abrik si Uno.
Revano mengumpat kasar bagaimana tidak dirinya belum pernah jatuh cinta meskipun banyak sekali perempuan-perempuan gila yang sengaja bermanja-manja padanya mendekatinya bahkan menyerahkan tubuhnya secara gratisan tetapi Revano tidak menggubris bahkan pernah Revano langsung saja mendorong perempuan itu Revano begitu risih ketika didekati apalagi tubuhnya di situ sentuh namun kali ini benar-benar bukan hanya ketertarikan dari wajah cantik Renata bukan hanya mata Revano yang serasa dimanjakan dengan kecantikan Renata tetapi si Uno, sesuatu di bawah sana itu sudah berubah bentuk dan ukurannya yang membuat Revano bener-bener kerempongan benar-benar dibuat mati kutu tidak berdaya.
"Ckkk... pengecut bisanya main keroyokan kalau lo berani jangan di sini nanti malam, nggak usah nunggu besok malam!"
Bukannya takut tetapi memang Radit tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh Revano dan teman-temannya dan tentunya juga tidak mau jika sampai kekasihnya itu terlibat dalam urusan ini.
"Pengecut... siapa yang pengecut?"
Jawab Revano tidak terima karena memang kenyataannya dirinya bukan pengecut hanya ingin tahu saja lebih dekat lagi siapa perempuan yang dibonceng oleh Revano apakah sama dengan perempuan yang sering dibawanya waktu balapan yang katanya pacarnya Revano atau berbeda lagi.
Mengingat bagaimana sepak terjang laki-laki itu yang tentunya itu juga akan menjadikan senjata buat Revano untuk menjatuhkan Radit.
"Lo! siapa lagi buktinya lo main keroyokan lo bukan hanya sekedar ingin balapan tetapi juga tawuran Kalau lo nggak pengecut ngapain juga lo ngikutin gue sama temen-temen lo itu!!"
"Ckk... gue tunggu besok malam!!"
Setelah mengatakan itu Revano menetap sekilas ke arah Renata di mana gadis cantik itu tidak memakai helm sama sekali dengan rambut dibiarkan terurai wajahnya sangat cantik tanpa polesan tebal hanya bedak dan juga sedikit lipgloss yang dioleskan ke bibirnya benar-benar pagi ini Revano seakan-akan mendapatkan vitamin yang membuat dirinya bersemangat.
Apa benar rumput tetangga itu lebih hijau... apalagi punyanya musuh lebih menarik?
Revano bergumam sendiri setelah itu ia langsung tancap gas meninggalkan Radit tidak mau juga sampai dirinya dicap pengecut padahal memang kenyataannya Revano itu bukan pengecut Revano hanya ingin memastikan saja dan ingin melihat lebih dekat sang kekasih dari musuh bebuyutannya itu yang katanya merupakan princess paling cantik di SMA Kesuma.
Sial!! benar-benar Revano begitu terpikat dengan kecantikan Renata mengapa sosok gadis itu mampu mengobrak-abrik isi di dalam hati Revano benar-benar ya pacar orang begitu menarik.
"Kenapa nggak yang lain aja?"
Mahesa yang melihat tatapan Revano meskipun Mahesa melihatnya dari belakang tapi Mahesa tahu apa artinya karena ia sudah berteman lama dengan Revano itu sejak kecil dan tahu betul bagaimana seluk beluk sahabatnya bagaimana sahabatnya itu jika menghadapi seorang perempuan.
"Dia beda."
Jawab Revano singkat yang langsung saja meninggalkan Mahesa yang masih tertinggal di belakang tidak mau sampai di kuliti habis mengenai isi hatinya itu yang mana memang benar Revano benar-benar terpana terpikat lebih tepatnya terpesona dengan kecantikan Renata.