NovelToon NovelToon
Bayangan Di Balik Gerbang

Bayangan Di Balik Gerbang

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Mengubah Takdir / Akademi Sihir / Keluarga / Kontras Takdir
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Di dunia Eldoria, sihir adalah fondasi peradaban. Setiap penyihir dilahirkan dengan elemen—api, air, tanah, angin, cahaya, atau bayangan. Namun, sihir bayangan dianggap kutukan: kekuatan yang hanya membawa kehancuran.

Kael, seorang anak yatim piatu, tiba di Akademi Sihir Eldoria tanpa ingatan jelas tentang masa lalunya. Sejak awal, ia dicap berbeda. Bayangan selalu mengikuti langkahnya, dan bisikan aneh terus bergema di dalam kepalanya. Murid lain menghindarinya, bahkan beberapa guru curiga bahwa ia adalah pertanda bencana.

Satu-satunya yang percaya padanya hanyalah Lyra, gadis dengan sihir cahaya. Bersama-sama, mereka berusaha menyingkap misteri kekuatan Kael. Namun ketika Gong Eldur berdentum dari utara—suara kuno yang konon membuka gerbang antara dunia manusia dan dunia kegelapan—hidup Kael berubah selamanya.

Dikirim ke Pegunungan Drakthar bersama tiga rekannya, Kael menemukan bahwa dentuman itu membangkitkan Voidspawn, makhluk-makhluk kegelapan yang seharusnya telah lenyap.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 – Api dalam Cahaya

Malam itu, Aethra tidak lagi tenang.

Udara bergetar oleh teriakan dan dentuman. Api berkobar di distrik timur, melahap rumah-rumah kayu. Cahaya aurora yang biasanya menenangkan berubah menjadi merah tua, seakan langit ikut berperang.

Kael dan kelompoknya berlari menuju pusat kekacauan. Jalanan dipenuhi warga panik, sebagian berlari, sebagian berdoa. Prajurit kota mencoba menahan serbuan bayangan yang muncul dari kegelapan—makhluk hitam berwujud kabut, bercakar, dengan mata merah menyala.

“Ini bukan sekadar serangan acak,” kata Elira sambil berlari. “Vargrith tadi hanyalah tanda awal. Ada sesuatu yang lebih besar mengatur mereka.”

Soren mengayunkan kapaknya, menebas dua bayangan yang melompat dari atap rumah. “Lebih besar atau tidak, kita tetap harus membuat mereka hancur jadi abu!”

Lyra mengangkat tongkatnya. Cahaya suci memancar, melindungi warga yang terperangkap di jalanan. “Cepat! Kita harus bawa orang-orang ke kuil pusat, itu satu-satunya tempat yang dilindungi rune cahaya!”

Kael memimpin, pedangnya menyala terang. Namun, setiap kali ia menebas bayangan, ia merasa sesuatu merambat masuk ke dalam dirinya. Bisikan samar semakin jelas di telinganya.

“Lihatlah, Kael. Api dalam cahaya itu indah, bukan? Kau tidak berbeda dengan mereka. Kau adalah api yang lahir dari bayangan.”

Kael menggertakkan gigi. “Diam.”

---

Mereka tiba di alun-alun pusat. Api berkobar, menerangi patung perak raksasa dewi cahaya. Warga berkumpul, menangis, memohon perlindungan. Penjaga kota membuat barisan, namun jumlah bayangan terus bertambah, merayap dari celah tanah seperti sungai hitam.

Kapten penjaga berteriak kepada Kael, “Kami tidak bisa menahan mereka lebih lama! Jika kuil pusat jatuh, seluruh kota akan hancur!”

Elira menatap Kael serius. “Kita harus mencari pemimpin serangan ini. Bayangan tak akan bergerak secepat ini tanpa komando.”

Seolah menjawab, tanah bergetar keras. Dari kobaran api, muncul sosok besar—makhluk setinggi tiga meter, tubuhnya berlapis bayangan hitam pekat, dengan tanduk melengkung dan dada berdenyut cahaya merah.

Lyra terbelalak. “Demonshade…”

Makhluk itu mengeluarkan raungan menggetarkan bumi. Setiap langkahnya memadamkan api sekaligus menebarkan kegelapan baru.

Kael maju, pedangnya bersinar terang. “Kalau begitu, aku yang akan menahannya!”

---

Pertarungan pecah. Demonshade menyerang dengan tinju sebesar batu, menghantam tanah hingga pecah. Kael menghindar cepat, lalu menebas kakinya. Cahaya aurora menorehkan luka, tapi segera tertutup bayangan baru.

“Dia bisa menyerap energi gelap di sekitarnya!” teriak Elira, menulis cepat di bukunya. “Kael, kau harus menghantam inti cahaya di dadanya!”

Kael melompat, pedangnya menebas dada Demonshade, namun makhluk itu menangkapnya dengan cakar besar. Tubuh Kael terhempas, menghantam pilar batu hingga retak.

Lyra berlari, mantra penyembuhan mengalir di udara. “Kael! Bertahanlah!”

Soren melompat ke punggung Demonshade, mengayunkan kapaknya ke tanduk makhluk itu. “Aku akan bikin kau jadi hiasan dinding, monster!” Namun, bayangan meledak, melemparnya jauh ke kerumunan.

Demonshade menatap Kael dengan mata merah menyala. Suara berat keluar dari mulutnya.

“Kael… kau milik kegelapan. Jangan melawan.”

Suara itu bergema seperti bisikan yang selama ini menghantui Kael. Jantungnya berdetak cepat, matanya hampir kehilangan fokus.

“Lihat? Bahkan mereka tahu siapa dirimu. Lepaskan pedang itu, dan kau akan melihat kekuatan sejati.”

Kael berlutut, tangannya gemetar. Pedangnya bersinar redup.

Lyra berteriak, air mata memenuhi matanya. “Kael! Jangan dengarkan! Kau bukan bayangan—kau adalah cahaya kami!”

Suara Lyra menusuk hatinya, membangunkannya dari kegelapan. Kael berteriak keras, menolak bisikan itu, lalu berlari kembali ke medan.

Ia mengangkat pedang dengan kedua tangan. “Aku… bukan milik bayangan!”

Cahaya aurora meledak lebih terang dari sebelumnya, menyelimuti bilah pedang dengan warna emas dan biru. Kael menerjang, menebas tepat ke inti Demonshade.

Sebuah ledakan besar terjadi, cahaya dan kegelapan bertabrakan, menerangi seluruh alun-alun. Demonshade menjerit panjang sebelum akhirnya meledak menjadi abu hitam yang berhamburan ke udara.

---

Hening.

Warga yang bersembunyi mulai keluar perlahan. Api mulai padam. Penjaga kota menatap Kael dengan mata penuh harapan.

Namun Kael berdiri terengah-engah, tubuhnya gemetar. Aurora’s Heart masih bergetar, seakan menolak diam. Dan di dalam kepalanya, suara itu belum hilang.

“Bagus, Kael. Kau semakin kuat. Tapi semakin kau menolak, semakin dalam kau akan tenggelam. Api dalam cahaya itu sudah menjadi milikmu.”

Kael menatap pedangnya lama, lalu menutup matanya. Ia tahu… kemenangan ini hanyalah awal dari pertarungan yang lebih besar.

---

1
Anonymous
😍
Sang_Imajinasi: siap jangan lupa supportnya
total 1 replies
Anonymous
lanjut thor
Sang_Imajinasi: siap jangan lupa support
total 1 replies
Anonymous
lanjut
Sang_Imajinasi: siap jangan lupa supportnya
total 1 replies
Ardi
bagus
Sang_Imajinasi: terimakasih jangan lupa supportnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!