NovelToon NovelToon
Kalong

Kalong

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Hantu
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Zia Ni

Desa Semilir dan sekitarnya yang awalnya tenang kini berubah mencekam setelah satu persatu warganya meninggal secara misterius, yakni mereka kehabisan darah, tubuh mengering dan keriput. Tidak cukup sampai di situ, sejak kematian korban pertama, desa tersebut terus-menerus mengalami teror yang menakutkan.

Sekalipun perangkat desa setempat dan para warga telah berusaha semampu mereka untuk menghentikan peristiwa mencekam itu, korban jiwa masih saja berjatuhan dan teror terus berlanjut.

Apakah yang sebenarnya terjadi? Siapakah pelaku pembunuhannya? Apakah motifnya? Dan bagaimanakah cara menghentikan semua peristiwa menakutkan itu? Ikuti kisahnya di sini...

Ingat! Ini hanyalah karangan fiksi belaka, mohon bijak dalam berkomentar 🙏

Selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zia Ni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Korban Pertama

Malam ini adalah malam bulan purnama, dimana rembulan berbentuk bulat penuh dengan memancarkan cahaya putih kekuningan yang cukup untuk menerangi Desa Semilir yang tampak tenang, gelap dan hanya beberapa binatang malam yang memperdengarkan suaranya.

Tengah malamnya, tiba-tiba saja langit berubah gelap gulita, bulan purnama yang awalnya tampak indah kini tertutup awan hitam dan dari arah Barat bergeraklah kabut tipis yang makin lama makin tebal dan akhirnya menutupi desa tersebut.

Di tengah pekatnya kabut, terbanglah seekor kalong besar berkeliling di Desa Semilir hingga hampir setengah jam an kemudian hewan itu pun hinggap di atap sebuah rumah, tepatnya di atas kamar Sari, seorang gadis perawan yang berumur 16 tahun, yang saat itu masih bersekolah di suatu SMK kelas X.

Sesudah menyirep seisi rumah, kalong tersebut menembus atap lalu masuk ke dalam kamar Sari lantas langsung menggigit leher kiri gadis itu dan menghisap darahnya sampai habis, tubuhnya menjadi kering dan keriput. Hanya butuh waktu 20 menitan makhluk tersebut menempel pada leher Sari.

Setelah menyedot darah gadis itu, kalong tersebut kembali ke luar dari kamar dengan menembus atap kemudian terbang ke arah Barat lagi menuju ke area hutan yang paling dalam yang dikenal para warga sebagai hutan terlarang.

Seiring kepergian binatang malam itu, kabut tebal tadi pun bergerak lagi ke arah Barat dan awan gelap di langit Desa Semilir juga makin lama makin hilang dan memunculkan penampakan bulan purnama kembali.

*

Jam 5 pagi...

"Aaaaaa!" Mak Tirah berteriak histeris saat melihat anak perempuannya sudah meninggal dengan kondisi tubuh yang tidak wajar.

Awalnya, wanita berumur 42 tahun itu ingin membangunkan anak tunggalnya tersebut karena tidak biasanya jam 5 pagi Sari masih belum bangun juga.

Suara teriakan Mak Tirah tentu saja membuat suaminya yang kala itu sedang membersihkan kandang kambing pun langsung berlari tergopoh-gopoh masuk ke dalam rumah.

"Pak, Sari, Pak!" ucap Mak Tirah sambil menangis sesenggukan setelah suaminya sampai di kamar anaknya.

"Ya Allah, astagfirullah al-adzim... Sari, kamu kenapa, Nduk? Kok bisa seperti ini? Toloong-toloong!" Pak Mardi, suami Mak Tirah, juga sangat shock saat melihat keadaan anak perempuannya.

Beberapa tetangga dekat yang mendengar teriakan Mak Tirah dan Pak Mardi pun segera mendatangi rumah pasangan suami istri itu dan reaksi mereka pun sama ketika melihat tubuh Sari yang tampak mengering, sangat pucat dan keriput.

"Ya Allah, Sari kenapa, Pak Mardi?" tanya Pak Dikun kaget campur penasaran.

"Kami juga tidak tahu, Pak," balas Pak Mardi dengan air mata berurai dan hati hancur.

"Panggilkan Pak Ustad Mahmud, Sen," perintah Pak Dikun pada anak sulungnya yang bernama Seno.

"Inggih, Pak," tanpa banyak tanya, Seno pun melaksanakan perintah bapaknya dan segera berlari menuju ke rumah Pak Ustad Mahmud.

10 menitan kemudian datanglah Pak Ustad Mahmud dan Seno, yang kemudian Pak Ustad itu langsung memeriksa tubuh Sari. Di Desa Semilir, Pak Ustad Mahmud memang dikenal memiliki sedikit kelebihan, yakni menerawang dan melihat penampakan makhluk tak kasat mata.

"Astaghfirullah al-adziim...," Pak Ustad Mahmud beristighfar.

"Bagaimana Pak Ustad? Anak saya kenapa?" Pak Mardi merasa tidak sabaran untuk mengetahui apa penyebab anaknya meninggal dan siapa pelakunya.

"Berdasarkan kemampuan penerawangan yang saya miliki, Sari meninggal karena kehabisan darah, Pak Mardi. Jika saya lihat bekas gigitan di lehernya, kemungkinan besar ini adalah ulah binatang jejadian, tapi saya tidak tahu apa wujudnya," terang Pak Ustad Mahmud.

"Astaghfirullah al-adziim...," beberapa orang yang berkumpul di rumah itu turut beristighfar karena kaget.

"Binatang jejadian? Jangan-jangan untuk tumbal, Pak," celetuk Mak Ipah.

"Dijadikan tumbal atau tidak, saya masih belum tahu," sahut Pak Ustad terus terang.

"Sekarang bagaimana, Pak Mardi? Sari segera dimakamkan?" imbuh Pak Ustad Mahmud.

"Iya, Pak," jawab suaminya Mak Tirah.

"Kalau begitu, minta tolong bantuannya nggih pada Bapak Ibu yang pagi ini tidak mempunyai urusan penting, tolong dibantu Pak Mardi dan Mak Tirah untuk mempersiapkan upacara pemakamannya Sari," kata Pak Ustad Mahmud.

Berita kematian Sari yang tidak wajar pun dengan cepat menyebar di Desa Semilir yang membuat berita itu menjadi viral dan sebagian besar tetangga merasa takut campur penasaran.

Begitu berita kematian Sari disebarluaskan, para tetangga pun berdatangan di rumah Pak Mardi dan Mak Tirah untuk takziyah dan membantu persiapan upacara pemakaman.

Proses persiapan upacara pemakaman Sari awalnya berjalan dengan lancar, tapi saat jenazah gadis itu akan dikafani, sesuatu yang mengejutkan lagi-lagi terjadi yakni kulit Sari berangsur-angsur berubah menghitam dan mengeluarkan bau langu.

"Astaghfirullah al-adziim, apa lagi ini? Ya Allah Nduk kenapa nasibmu setragis ini. Siapa yang sudah tega berbuat sekeji ini padamu?" gumam Mak Tirah sambil meneteskan air matanya lagi. Mak Ipah yang juga menyaksikan perubahan kulit gadis itu dan mencium bau langu nya pun ikutan trenyuh.

Rupanya, bau langu yang dikeluarkan oleh tubuh Sari juga dicium oleh para pelayat yang sedang duduk di dalam rumah itu, yang semakin membuat mereka menyimpan tanda tanya besar karena saking penasarannya. Untungnya, ketika jenazah Sari dimasukkan ke liang lahat hingga penimbunan galian, semua berjalan lancar-lancar saja.

Tengah malamnya...

"Maaak, Bapaaak, tulungono akuu...," sayup-sayup terdengar suara Sari yang menyayat hati.

Mak Tirah yang kala itu sudah tertidur pulas pun terbangun lantas menajamkan telinganya untuk memastikan apakah yang didengarnya tadi hanya sekedar halusinasinya saja atau fakta.

"Maaak, Bapaaak, tulungono akuu...," untuk kedua kalinya suara tersebut terdengar lagi hingga membuat wanita berumur 42 tahun itu beranjak dari kasurnya lalu melangkah ke luar dari kamar.

Sekalipun jantung Mak Tirah deg-deg an, wanita tersebut memberanikan diri untuk membuka kamar anak tunggalnya tapi kamar itu tampak kosong.

"Brakk!!"

Mak Tirah terlonjak kaget ketika jendela kayu yang ada di kamar Sari terbuka secara tiba-tiba padahal jendela tersebut dalam keadaan terkunci.

Dengan langkah pelan, wanita berumur 42 tahun itu pun mendekati jendela tersebut dengan maksud hendak menutupnya kembali, namun wajahnya menegang ketika Mak Tirah melihat penampakan anaknya sedang berdiri di kebun samping rumah.

"Maaak, tolong akuu... Gelap Maak...," ucap gadis itu pelan.

"Sari...," suara Mak Tirah tercekat di tenggorokan. Setelah wanita itu memanggil nama anaknya, sosok Sari tiba-tiba menghilang dari pandangan mata.

Mak Tirah yang dasarnya belum siap kehilangan anak tunggalnya, untuk kesekian kalinya dia meneteskan air matanya lagi sambil menahan kepedihan di hatinya.

Seraya berurai air mata, wanita berumur 42 tahun itu menutup jendela kembali dan berbaring di kamar anaknya hingga dia pun tertidur pulas hingga keesokan harinya.

1
kalea rizuky
pantes dendam warga desa emank jahat bgt
🎧✏📖
semangat✌
Kezia Suhartini: trimakasih Kak... 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!