Carabella Anisha ( berparas cantik,suci dan murni) itulah arti dari nama gadis cantik yang memiliki paras sesuai dengan namanya, itulah alasan sang ibu memberinya nama itu,tapi sayang,jalan hidupnya tak seindah mamanya.
Tinggal di tempat yang terkenal dengan rumah nya para wanita malam, membuatnya menjadi remaja yang pendiam, tertutup juga introvert.
Anak pelacur...julukan itu yang selalu ia terima bahkan sejak ia masih duduk di sekolah dasar, untung ia pintar sehingga dengan mudah bisa mengenyam pendidikan di sekolah elite dan bergengsi.
" Sha... baik-baik saja bunda,mi..kalian tidak perlu khawatir, mereka hanya tidak mau berteman tapi tidak melukai sha,dan sha masih punya sahabat baik " itulah kata-kata yang paling sering ia ucapkan pada dua wanita hebat nya.
lalu bagaimana kah kehidupan nya saat ia terlibat masalah dengan seniornya yang terkenal dingin tak tersentuh.
kaivan ivander( lelaki tampan dan terbaik) persis seperti rupanya,namanya seakan menggambarkan dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arisha Langsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pindah sekolah
" Pagi anak-anak..." seorang guru wanita berusia kisaran 40 tahunan menyapa para muridnya,buk Wulan...wali kelas 9 A,di salah satu high school ternama dan elite di daerah kepulauan dan bertetangga tetangga dengan Singapura itu.
" Pagi Buk..." balas dari para pelajar remaja kelas 9A.
" Anak-anak.. ibu minta perhatian nya sebentar ya,hari ini kita kedatangan teman baru...tolong bersikap baik dan ibu tidak ingin mendengar ada yang namanya bullying di kelas ini, paham ?"seperti biasa,sang guru berbicara dengan nada lembut namun terdengar begitu tegas.
" Baik Bu.." dengan kompak para remaja itu menjawab, kumpulan para anak-anak pintar yang berada di kelas unggulan.
" Terimakasih...nak silahkan masuk" perintah buk Wulan pada seorang siswi baru.
" Assalamualaikum..." masuk seraya mengucapkan salam, wajahnya menunduk,kedua tangannya menggenggam erat kedua sisi tali tas punggung nya.
" Waalaikumsalam...Shalom..." Guru dan siswa menjawab salam sesuai kepercayaan mereka masing-masing.
" Silahkan perkenalkan dirimu nak,nama kamu dan asal sekolah" perintah buk Wulan.
Mengaguk patuh,sedikit mengangkat wajahnya menatap kedepan,wajah para teman barunya.
" Assalamualaikum... selamat pagi semuanya..."sapanya berusaha ramah dan tak terlihat gugup.
"Waalaikumsalam..pagi.."dengan kompak para penghuni kelas itu menjawab.
" Perkenalkan nama saya Carabella Anisha... teman-teman bisa panggil saya Ara,saya pindahan dari boarding school xxx,semoga kita bisa menjadi teman,mohon bantuannya "
" Mau no WhatsApp nya dong"
" Info Alamat nya?"
" Udah punya pacar?"
Seperti biasa keusilan para remaja laki-laki saat melihat siswi baru dan terlihat cukup menarik.
" Sudah-sudah...sesi kenalan nya di lanjutkan nanti lagi ya,di jam istirahat,kalian bisa kenalan lebih dekat, sekarang, Ara kamu silahkan duduk di dekat Dara,Dara tunjuk tangan nak"
" Terimakasih bu" Ara melangkah menuju bangku nomor dua dari belakang,menuju siswi cantik yang mengangkat tangan nya tadi.
" CV..." Ara meletakkan tasnya di atas meja,ia tersenyum menatap teman sebangku nya,teman barunya.
Remaja yang di panggil Dara menjawab dengan anggukan dan senyuman sangat manis" Gue Aldara,Lo bisa panggil Dara aja" Dara mengulurkan tangannya.
" Aku Ara,kamu pasti udah dengar tadi siapa nama aku" Ara menyambut uluran tangan teman sebangkunya,remaja cantik dengan penampilan berkelas dan memiliki senyum yang manis.
" Hai...gue Balqis dan gue vira" dua gadis yang juga cantik berbalik mengulurkan tangan ke hadapan Ara, walaupun masih canggung Ara dengan cepat menyambut uluran tangan mereka.
" Ara" balas Ara ramah.
" Kita temen ya" putus tiga teman baru Ara.
" Thanks" hanya ucapan terimakasih singkat itu yang Ara berikan,ia masih kurang pandai dalam bergaul, mengingat saat di sekolah lama begitu sedikit yang mau berteman dengan nya,setelah mereka tau lingkungan kehidupan nya.
" Balqis, Savira,Aldara... lanjutkan nanti kenalan nya" tegur buk Wulan tegas.
" Maaf buk" dengan cepat Balqis meminta maaf mewakili para sahabat nya.
Ara tersenyum kikuk melihat tiga teman barunya itu kena tegur guru,ia segera mengeluarkan alat tulisnya.
" Lo liat di buku gue aja " perintah Dara,ia menyodorkan buku paket miliknya hingga berada di tengah meja,antara dirinya dan Ara, karena Dara tau pasti Ara belum memiliki buku yang sama seperti dirinya,buku itu fasilitas dari sekolah yang akan di ambil di perpustakaan.
Ara tersenyum tipis,ia memperhatikan buku di sebelah kanannya,seraya mempelajari sebaik mungkin,ia tidak akan mengecewakan dua wanita hebat yang telah berjuang keras memenuhi kebutuhan nya dan mengharapkan yang terbaik untuk nya.
Dua mapel selesai, saatnya waktu istirahat,guru sudah mengakhiri pembelajaran dan meninggalkan kelas.
" Kuy kantin" Savira yang paling semangat Setiap waktu istirahat tiba.
" Kuy lah,laper banget gue,ga sempat sarapan gara-gara Lo jemputnya pagi-pagi banget" cerocos Balqis mengomeli salah satu sahabatnya yaitu Savira.
" Aku di sini aja boleh?" Ara bertanya dengan nada sungkan.
" Boleh tapi besok ya,hari ini ikutan aja yuk,Lo juga harus tau tata letak sekolah baru Lo,Lo juga harus ke perpustakaan kan buat ambil buku,anggap aja kita-kita pemandu wisata buat Lo" Balqis dengan semangat memberikan ide.
Dara tertawa kecil mendengar ucapan sahabatnya,Balqis memang paling banyak ide di antara mereka,paling bar-bar juga, sedangkan Dara terkenal sebagai siswi cantik,Savira terkenal pintar, walaupun faktanya mereka semua cantik dan menjadi salah satu circle junior yang di idolakan.
Dengan berat hati akhirnya Ara mengangguk,ia ikut bangkit dari duduknya setelah selesai merapikan alat tulisnya ke dalam tas,tak lupa ia mengambil dompet mungilnya dan ponsel.
" Gitu dong,Lo tinggal di kelas yang ada di godain para anak ga jelas itu"
" Sembarangan Lo ya kikis bilang kita-kita ga jelas" omel salah satu teman sekelas mereka yang tadi Balqis lirik saat bicara, tentunya para siswa laki-laki yang terkadang memang memiliki ke usilan di atas rata-rata itu.
" Sensi amat,PMS Lo" ledek Dara santai.
" Kuy..jangan debat" Savira segera menarik tangan Balqis, sedangkan Dara ikut menarik tangan Ara.
" Ra Lo tau kan di sekolah kita ada senior SMA nya, gedung mereka di seberang sana,tapi fasilitas yang kita gunakan sama, seperti lapangan,pustaka dan kantin, karena letaknya di tengah antara dua sisi gedung " Dara menjelaskan tentang sekolah mereka pada Ara.
" Rame dong ya" tanya Ara.
" Banget, apalagi kantin,full dah pokoknya,tapi ga semua kantin,cuma kantin yang ini aja yang paling rame"
" Kenapa gitu?"
" Karena Kantin ini yang paling sering para senior idola kunjungi,ya walaupun mereka jarang nongkrong di kantin sih"
Ara mengaguk paham,ia mengikuti langkah tiga teman barunya mereka duduk di meja sedikit sudut, kedatangan mereka seperti biasa akan sedikit menjadi pusat perhatian para pengunjung kantin.
" Lo ga usah peduli mereka liatin kita,Dara itu termasuk juga salah satu famous di sekolah ini"
" Pantes aja mereka liatin terus sepanjang jalan tadi" ungkap Ara.
" Tapi ada juga yang lainnya, kakak senior kita, sayang nya tukang bully,tapi Lo tenang aja,ga perlu takut,ada kita"
" Dan cowok paling famous itu ketos kita and the Genk nya, mereka di kelas B,dan yang paling ga ada lawan tu senior kita kelas 12 Ipa1, mereka paling idola,paling di kagumi tapi juga paling di takuti "
" Mereka itu andalan nya tim basket tingkat SMA sekolah ini,sekarang mereka sedang di luar kota mengikuti olimpiade basket,dan Lo sebisa mungkin jangan pernah terlibat masalah apapun sama mereka" tiga teman baru Ara itu menjelaskan secara rinci 6666 circle senior mereka.
" Memang nya mereka kenapa kok di takuti?" penasaran Ara.
" Mereka itu para anak pemegang saham terkuat di yayasan sekolah ini,dan ketua dari mereka itu putra pemilik yayasan ini,siapa aja yang berurusan dengan nya akan di pastikan out dari sekolah ini dan akan sulit bisa masuk sekolah bagus lain nya" Dara ikut menjelaskan.
Ara mengaguk paham,baru mendengar cerita tentang mereka saja ia sudah merasa horor,apalagi jika sampai berurusan dengan mereka, rasanya Ara tidak akan seberani itu,ia akan berfikir berkali-kali lipat mencari ide untuk menghindar.
Istirahat tinggal beberapa menit lagi,para siswa menuju toilet untuk melakukan touch sedikit di wajah,biasa sekolah yang di isi para anak orang terpandang, membuat mereka terkadang datang ke sekolah dengan gaya trendi dan mahal pastinya.
Sedangkan Ara memilih untuk langsung kembali ke kelasnya yang berada di lantai dua gedung sekolah, sepanjang perjalanan nya Ara merasa risih dengan tatapan para siswa.
" Lo anak baru?" saat akan menuju kelasnya Ara bertemu sekelompok siswa laki-laki yang tengah nongkrong di depan kelas.
" Ia" Ara menjawab singkat.
" Di kelas mana?"
" Sembilan A" ..
Ara meninggalkan para siswa itu setelah menjawab beberapa pertanyaan mereka,masih sebatas wajar khas menyapa teman baru dan Ara tak merasa terganggu.
Kaivan ivander...sang leader tim basket andalan Senior high school.

Carabella Anisha...siswi baru..di junior high school.