Gracella Eirene, gadis pendiam yang lebih suka bersembunyi di dunia imajinasi, Ia sering berfantasi tentang kehidupan baru, tentang cinta dan persahabatan yang tak pernah ia rasakan. Suatu hari, ia terpesona oleh novel berjudul 'Perjalanan cinta Laura si gadis polos', khususnya setelah menemukan tokoh bernama Gracella Eirene Valdore. Namun, tanpa ia sadari, sebuah kecelakaan mengubah hidupnya selamanya. Ia terbangun dalam dunia novel tersebut, di mana mimpinya untuk bertransmigrasi menjadi kenyataan.
Di dunia baru ini, Gracella Eirene Valdore bertemu dengan Genta, saudara kembarnya yang merupakan tokoh antagonis utama dalam cerita. Genta adalah musuh tokoh utama, penjahat yang ditakdirkan untuk berakhir tragis. Gracella menyadari bahwa ia telah mengambil alih tubuh Grace Valdore, gadis yang ditakdirkan untuk mengalami nasib yang mengerikan.
- Bisakah Gracella Eirene Valdore mengubah takdirnya dan menghindari nasib tragis yang menanti Grace Valdore?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afizah C_Rmd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 1
Hari itu, seperti hari-hari lainnya, Grace duduk di taman belakang rumahnya, dikelilingi oleh buku-buku. Udara sejuk sore hari menyapa kulitnya, membawa aroma tanah dan bunga mawar yang harum. Matahari mulai terbenam, langit berubah menjadi gradasi jingga dan ungu yang memikat. Namun, Gracella tak terpengaruh. Matanya terpaku pada halaman buku di tangannya, dunia di sekitarnya seolah menghilang.
Gracella adalah gadis pendiam, seorang pengamat yang lebih suka menghabiskan waktu di dunia imajinasi daripada di dunia nyata. Dia lebih nyaman bersama tokoh-tokoh dalam buku daripada dengan manusia di sekitarnya. Teman-temannya di sekolah menganggapnya aneh, bahkan sedikit menakutkan. Mereka tak mengerti mengapa Gracella lebih suka menghabiskan waktu di perpustakaan daripada di pesta atau acara sekolah.
"Kenapa kamu selalu membaca novel, Grace?" tanya Sarah, sahabatnya, sambil mengedipkan bahu. "Hidup ini lebih seru daripada cerita-cerita di buku, lho!"
Gracella hanya tersenyum tipis, matanya masih tertuju pada halaman buku. "Aku tau itu, tapi bagiku di dalam sanalah aku bisa mengerti dan ikut merasa mengalami yang namanya bahagia dan penderitaan orang lain, Sarah. Di sini, aku bisa menjadi siapa pun yang aku inginkan."
Sarah menghela napas. "Aku mengerti, tapi kamu harus lebih banyak berinteraksi dengan orang lain. Kamu harus merasakan dunia nyata, Gracella."
Gracella hanya mengangguk, tetapi hatinya tak tergerak. Dia merasa lebih aman dan nyaman dalam dunia buku. Di sana, dia bisa menemukan teman, cinta, dan petualangan yang tidak bisa dia temukan di dunia nyata.
Saat itu, Gracella sedang membaca novel dengan judul 'Perjalanan cinta Laura si gadis polos', entah kenapa ia merasa tertarik dengan buku ini apalagi setelah menemukan ada salah satu tokoh yang memiliki nama sama dengannya bedanya di sana terdapat marga Valdore. setelah selesai membaca novel itu ia merasakan emosi yang campur aduk.
"Gracella? Ada apa kenapa dengan cerita itu" tanya Sarah, penasaran. ketika melihat Grace menutup buku itu dengan ekspresi sulit.
"Hmm, aku tidak tau harus mengekspresikan nya gimana. di cerita ini mengisahkan perjalanan cinta Laura si gadis polos, ah dan aku fokus dengan salah satu tokoh yang memiliki nama sama dengan ku bedanya nama itu ada marga" jawab Grace acuh
"terus kenapa"
"kau tau dia adalah gadis yang terlahir cantik dan dari keluarga bangsawan, hidupnya penuh kasih sayang orang tua dan kakak2 nya. tapi sayang semua itu hilang ketika orang tuanya tiba tiba membawa seorang anak angkat, namanya Laura.
Kau tau orang tuanya tidak lagi menyayangi nya dan pilih kasih, ia harus mengalah dan memberikan semua yng ia miliki kepada Laura. lalu suatu hari ada kejadian di mana Laura yang menginginkan sebuah boneka kesayangannya ia tak terima dan berebutan boneka itu hingga secara tak sengaja keduanya jatuh dari tangga"
"terus terus, lanjutkan" ucap Sarah melihat Grace berhenti bicara
"mereka sama sama terluka bedanya Laura terluka parah dan pingsan sedangkan ia juga terluka parah tapi masih sadar dan linglung, seluruh keluarga yang melihat itu lebih mengkhawatirkan Laura dan menyalahkannya dan segera pergi kerumah sakit sedangkan ia hanya di tinggal tanpa di hiraukan. Untungnya masih ada yang peduli, Genta Eidlan Valdore kakak kembarnya yang merupakan tokoh antagonis di novel ini."
"dan yang bikin aku terkejut adalah akhir hidupnya yang mana ia kecelakaan dan selamat tetapi, tak lama setelah itu ia di culik oleh tokoh utama pria dan disiksa lalu di perkosa secara bergilir dan karana tak tahan ia memilih bunuh diri dengan menjatuhkan diri dari gedung lantai atas" lanjut Grace
"Astaghfirullah, kenapa akhirnya begitu tragis. pantas saja ekspresi mu begitu"
"ya benar benar tragis" jawab Grace dengan ekspresi kosong dan sedih melihat itu Sarah ingin menghibur, tetapi Grace malah berdiri
"mau kemana"
"Keluar ke supermarket ada yang mau gue beli"
Entah kenapa Sarah merasa tak enak dan ingin menghentikan Grace tetapi grace sudah pergi, Sarah ikut menyusul. Namun betapa terkejutnya ia ketika mendengar teriakkan orang orang dan melihat seorang gadis berbaring dengan darah merah di sekitar
"GRACE" teriak Sarah melihat sahabatnya berbaring
"Sa sarah te terima kasih su su dah ma mau ja jad i te tem an ku, ma aaf ak aku istirahat dulu" ucap grace terbata bata dan tersenyum melihat temannya khawatir.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Mata Gracella Eirene perlahan terbuka, Cahaya putih menyilaukan membuatnya mengernyit. Dia merasakan sakit kepala yang hebat dan tubuhnya terasa lemas. Dia mencoba untuk bangkit, tetapi tubuhnya terasa berat dan tidak berdaya. Dia melihat sekeliling, terkejut dengan apa yang dilihatnya.
Dia berada di sebuah ruangan putih yang steril. Dindingnya berwarna putih bersih, dan langit-langitnya dihiasi dengan lampu neon yang menyilaukan. Bau obat-obatan menusuk hidungnya. Di dekat tempat tidurnya, terdapat sebuah meja kecil yang di atasnya terdapat sebuah vas berisi bunga dan sebuah cangkir air.
"Dimana aku?" gumam Gracella Eirene, suaranya serak dan lemah.
Tiba-tiba, pintu ruangan terbuka dan seorang pria tinggi dengan rambut hitam dan mata tajam masuk. Dia mengenakan setelan jas hitam yang membuatnya tampak seperti seorang pebisnis yang sukses. Wajahnya datar, menunjukkan ekspresi dingin dan acuh.
"Grace?" tanya pria itu, suaranya rendah dan berat.
Gracella Eirene mengerutkan kening. "Siapa kau?" tanya Gracella Eirene, kebingungan.
"Aku Genta," jawab pria itu, "Kakakmu."
Gracella Eirene tercengang. Dia memang memiliki seorang kakak, tapi orang didepannya berbeda.
"Tapi... kau benar benar kakakku, tidak tidak kau berbeda dari yang ku ingat" kata Gracella Eirene, bingung.
"Kau amnesia, wajar kalau kau tidak ingat dan tidak mengenalku" jawab Genta, suaranya datar. "Kau mengalami kecelakaan beberapa waktu lalu, dan kau kehilangan ingatanmu."
Gracella Eirene mencoba untuk mengingat kejadian yang terjadi sebelum dia terbangun.
Ah, dia ingat sebelumnya ia memang kecelakaan secara tak terduga waktu itu tubuhnya di tabrak sesuatu dan terlempar, lalu ia merasakan seluruh tubuhnya sakit dan merasa hidup nya akan berakhir dan ketika ia akan menutup mata mendengar suara teriakan temannya Sarah dan melihat ekspresi Sarah yang terkejut dan khawatir, lalu ia mengucapkan beberapa kalimat dan kehilangan kesadaran nya.
'Tapi, apa ini, oke oke mungkin ia memang selamat, hmm' pikir Grace tapi bingung dengan pria yang tidak di kenalnya mengaku sebagai kakaknya
"Apa yang terjadi padaku?" tanya Gracella Eirene, kebingungan.
"Kau terserempet mobil saat sedang menyeberang jalan," jawab Genta. "Untungnya, kau selamat, tetapi kau kehilangan ingatanmu."
Gracella Eirene masih merasa bingung. Dia tau itu tapi apa yang sebenarnya terjadi, tidak mungkin kakaknya tiba tiba berubah tampan dan sangat berbeda. 'apa aku di culik ya' pikir Grace'
Dia mengerti mungkin ia selamat dari kecelakaan itu, tapi apa yang di katakan pria tampan itu. Dia mengaku kakaknya dan mengatakan ia amnesia, nyata nyata ia ingat semuanya dengan jelas yah walau itu hanya beberapa hal penting saja sih.
'Hah, sudahlah mungkin orang ini salah orang kali'
"Grace, apa yang kau pikirkan"
"Aku bingung dengan ini."
Genta tersenyum tipis. "tenanglah ada aku di sini" kata Genta. "Kau hanya perlu bersabar."
"Tapi kau...." kata Grace terhenti, ingin bertanya apa dia salah orang atau apa dia penculik, tapi tidak mungkin penculik membawanya ke rumah sakit.
'Ugh, apa yang terjadi setelah aku kecelakaan, apa di penyelamatku ya, dan di mana Sarah atau keluarga ku.'
'Hmm, sudahlah pusing rasanya lebih baik aku tidur saja nanti kupikirkan lagi' pikir Grace
"apa Grace, kenapa kau berhenti dan melamun"tanya Genta merasa heran melihat Grace tidak melanjutkan ucapannya dan malah melamun
"Tidak apa, a aku ingin ti tidur dulu, rasanya mengantuk sekali" jawab Grace sedikit terbata
"Hmm, wajar kau mengantuk mungkin itu efek samping obat, kau tidur dan istirahat"
"Hmm"gumam Grace yang sudah menutup mata.
Melihat Grace seperti nya tertidur, Genta memilih ke sofa yang ada di ruangan dan mengambil laptop dan mulai bekerja sambil sesekali melihat ke arah Grace.