Bunga yang Layu Sore itu

Matahari menunjukkan senyumannya, awan-awan putih seakan menjadi perhiasan langit biru yang membentang bagai gulungan kertas polos. Benar-benar hari yang cerah. Cocok untuk menghabiskan waktu Minggu d

Hanya Tinggal Kenangan

Namaku Edo saat ini aku duduk di kelas 1 SMA, mungkin banyak hal yang tak kumengerti tentang dunia ini apalagi Kakakku seorang yang menurutku menyebalkan, aku anak ke dua dari 3 bersaudara, dan kakakk

Senja Ini Tanpa Dirinya

Aku berlari menghampiri Ayah yang sedang bersantai di teras rumah. Sudah beberapa menit yang lalu Ayah berada di sana. Hari ini aku akan pergi menemui Ibu seperti hari-hari libur sebelumnya, untuk itu

Anakku Rumbun

Malam ini aku merasa bimbang menunggu kepulangan anakku Rumbun. Tak seperti biasanya dia pulang selarut ini. Rumbun anakku itu setiap harinya selalu mengemban tugasnya sebagai tulang punggungku dengan

Sang Fajar Itu Milik Senja

Sejak awal musim itu, siapa yang akan menduga semua akan menjadi awal dalam cerita baru milik senja, yang biasanya hanya duduk di tepi danau dengan kertas origami, dan akan menjelma menjadi angsa-angs

Bad Birthday

Matahari mulai memunculkan cahaya terangnya, embun pagi masih hinggap di dedaunan, dan aku masih menatap foto keluargaku yang terletak di atas laci sebelah ranjangku. Masih sangat jelas memory otakku

Delia Belajar Membaca Al Quran

Pada suatu hari Delia pergi bersama Ibunya ke Pasar, dalam perjalan menuju ke pasar delia melewati sebuah masjid delia mendengar orang orang sedamg membaca al quran. Setelah sampai ke pasar delia dan

Jangan Ada Lagi

Pada awal 2016, saat aku menginjak bangku kelas 2 SMA, untuk pertamakalinya aku memotong rambutku seperti laki-laki. Bukannya berniat menjadi cewek tomboy, hanya, aku ingin rehat sebentar menjadi pere

Neraka di Gang Sempit

“Lasmi.. Lasmi!”, teriakan Mak Ijom seraya mengetuk pintu rumah Lasmi. Suaranya ini terdengar hingga dua rumah di sampingnya. Pemilik rumah depan rumah Lasmi pun keluar, pasti dia mengira ada kejadian

Sang Kapten

Senja itu langit begitu kelam. Mendung bergelayut diterpa angin. Gumpalan mendung seperti bebatuan yang menggelinding dari letusan gunung berapi. Angin terasa semakin dingin. Tak berselang lama, lembu

Girl Without Fear

Jika kembali mengingat seberapa beruntungnya dia, ia akan menangis dan mengingat seberapa cengengnya ia dahulu. Cahaya lampu jalanan menerangi sisi gang. Wen berjalan melewati cahaya lampu yang samar.

Mimpi

“Ayo, lompat saja! Tak apa, aku bersamamu” suara itu kembali muncul. Sejenak aku tertahan oleh hati nurani. Matahari mulai bersembunyi, langit berhenti menangis. Namun aku masih berdiri sendiri disini

Bintang Tak Butuh Malam Untuk Bersinar

“Erik!!!” teriak seorang pria paruh baya yang memiliki lingkar perut melebihi celana yang dipakainya. Yang dipanggil berlari terburu menghadap laki-laki perut buncit tersebut. “Ada apa bos?” tanya Eri

Pertemuan Terindah

Kita bertemu melalui akun sosial media yang sedang booming pada saat itu. Dia menyapaku di pesan obrolan dengan kata-kata yang sering orang lain ucapkan ketika ingin berkenalan dengan lawan jenis. Dia

Camelia Putih

Pagi itu indah sekali. Mentari bersinar lembut menyapu kabut tipis yang masih menggelayut di bukit ujung desa. Bukit yang penuh sesak dengan pohon cemara dan semak berbunga. Di sisi kanan bukit itu te

Aku

Suara rintik hujan masih terdengar. Aku membuka jendela kamarku, melihat sekeliling rumahku. Jalanan sangat sepi, tidak ada satu orangpun disana. Aku kembali duduk termenung, dan menunggu hujan berhen

Aku Ingin Pulang

Angin dingin yang berhembus kencang membuat seluruh tubuh ini terasa beku. Sepinya suasana membuat aku terpaku seorang diri. Sudah berapa lama aku melangkah, sudah berapa jauh aku berjalan… Hanya suar

Tragedi Si Kembar

Dimulai dari kisah sebuah keluarga harmonis yang mengalami titik kehancuran akibat perpisahan kedua orangtua mereka, dan mengakibatkan pasangan anak kembar yang sangat mirip dan saling mengasihi sejak

Menelan Takdir Tuhan

Bangunan letter U berdinding gribig bambu itu mendadak membisu. Sepuhan angin sejuk dari arah selatan pegunungan sana terasa hambar. Derap langkah kaki-kaki jenjang nampak terseok berjalan ke arah mas

Biarkan Aku Yang Pergi Jangan Kakak

Waktu sudah menunjukan pukul 22.15 namun gadis berambut panjang ini belum juga tidur ia tiduran di ranjangnya sembari melihat jam dinding. Tapi tiba tiba ia merasakan sakit di bagian pinggangnya. “Mah