Pada suatu hari Delia pergi bersama Ibunya ke Pasar, dalam perjalan menuju ke pasar delia melewati sebuah masjid delia mendengar orang orang sedamg membaca al quran. Setelah sampai ke pasar delia dan ibunya segera bergegas membeli barang kebutuhannya.
Setelah selesai mereka pulang ke rumah dan delia bertanya “Bu, tadi delia dengar orang orang di dalam masjid sedang membaca apa Bu?” Ibu menjawab “orang orang tadi sedang membaca al quran” “apa itu al quran Bu?” tanya delia “al quran adalah wahyu allah yang diturunkan kepada Nabi muhammad dengan melalui malaikat jibril yang berbentuk suhuf kemudian dibukukan” jawab Ibu. “oh, begitu ya Bu” jawab delia.
Saat tiba di rumah, delia bertanya tanya kepada Ibu “Bu, apakah Ibu mempunyai Al quran?” Ibu menjawab “ini Nak!” “bagaimana cara membacanya Bu?” saut delia “ayo Nak, ikut Ibu sekarang” jawab ibu. Delia menjawab “kemana Ibu akan membawaku Pergi?” Ibu menjawab “nanti kamu akan tahu sendiri Nak” “iya Bu” jawab delia dengan ekspresi wajah yang penuh dengan pertanyaan Kemana kira kira Ibu membawa delia pergi?
Saat di perajalanan ibu membatin ‘mungkin saatnya aku membawa delia belajar al quran’ karena pada saat itu delia masih berusia 4 tahun.
Akhirnya sampai juga. Delia bertanya “tempat apa ini Bu?” “ini adalah tempat dimana delia akan belajar membaca al quran dengan baik dan benar” saut ibu. “tapi bu, dengan siapa aku belajar disini?” tanya delia “ayo masuk Nak! Nanti delia akan tahu sendiri”
“assalamualaikum” salam dari ibu “waalaikum salam” jawab ustdzah. “begini, saya membawa anak saya DELIA dia ingin bisa membaca al quran” kata ibu “alkhamdulillah, siapa namamu nak?” tanya ustadzah “namaku delia” jawab delia. “bagaimana? Sudah siap belajar” tanya ustadzah “insyaallah sudah” jawab delia “alkhamdulillah, ayo kita mulai sekarang nak!” jawab ustadzah. “ya sudah bu, saya keluar dulu saja” ujar Ibu “iya silahkan” jawab ustdzah “ayo nak kita mulai” perintah ustadzah “iya bu” jawab delia. “coba baca dari yang paling atas” perintah ustadzah “bismillahirrahmanirrahiim” jawab delia
40 menit kemudian, mereka sudah selesai belajar. “bagaimana? Sudah bisa nak?” tanya ibu “alkhamdulillah bu” jawab delia “besok dan seterusnya delia masih harus kesini” ujar ustaszah.
Lalu ibu dan delia bergegas menuju ke rumah. Kemudian delia berkata “bu, delia berjanji akan menyelesaikan belajar ini” ibu menjawab “iya nak” Sesudah sampai di rumah delia langsung membuka tas gendongnya. Di dalam tas nya ada sebuah buku kecil yaitu buku harian delia, delia sudah menulis pesan pesan untuk ayahnya.
Delia adalah sosok anak kecil berusia 4 tahun yang sudah ditinggal oleh ayahnya sejak dia masih dalam kandungan, ayahnya meninggal karena diterjang tsunami di Aceh karena pada saat itu ayah delia sedang bekerja sebagai supir taksi, delia meskipun masih kecil tapi dia sudah bisa menulis dan membaca huruf latin, namun pada saat ini dia belum bisa membaca al quran.
Di dalam buku harian delia, delia menulis “ayah, sekarang delia sudah belajar membaca al quran, andai saja ayah ada di samping delia. Delia ingin sekali belajar bersama ayah, namun ayah sudah bahagia disana, delia sayang ayah” Lalu ibu delia datang menemui delia, dan berkata “delia, kenapa nak? Kok menangis?” delia menjawab “delia ingin sekali ayah kembali bu” sambil meneteskan air mata. Sang ibu juga meneteskan airmata dan tidak bisa berkata apa apa. Di dalam hati delia, delia mengucapkan “ayah, tunggu delia ya, delia akan bertemu ayah, saat delia besar nanti, delia akan menyelesaikan belajar delia terlebih dulu” Sang ibu tidak bisa melihat delia bersedih, lalu sang ibu berkata “ayo nak, lebih baik kita salat ashar saja, dan kirim doa untuk ayah” “iya bu” sambil menghapus air mata
Pada kesokan harinya Ibu menyuruh delia membeli peralatan dapur ke kompleks sebelah. Ibu berkata kepada delia “nak, tolong belikan peralatan dapur untuk ibu” delia menjawab “iya bu”
Sesampai di ruko tujuan delia. Delia langsung bergegas memilih barang kebutuhan yang dubutuhkan sang ibu. Lalu delia bertanya kepada sang penjaga toko “ini berapa jumlahnya bu?” penjaga toko menjawab “50.000 nak” “oh, ini bu, uangnya” jawab delia. “terimakasih nak” jawab sang penjaga toko. Lalu delia bergegas pulang ke rumah. Sesampai nya di jalan delia tergesa-gesa, karena delia ingin melakukan kegiatan tertentu.
Sesampainya di rumah delia berkata kepada ibu “ini bu, barang kebutuhan ibu.” Ibu menjawab “terimakasih nak” delia menjawab dengan senyuman.
Waktu sudah menunjukan pukul 15.00 Delia dan ibu bergegas ke tempat belajar al quran, untuk melanjukan belajaran kemarin sore. Sesampainya disana delia langsung masuk ke dalam ruangan. Delia berkata “asalamualaikum” “waalaikumsalam” jawab ustadzah “ayo nak, segera masuk. Teman temanmu sudah menunggu” delia menjawab dengan senyuman.
40 menit kemudian mereka selesai belajar Sang ustadzah langsung menemui ibu delia. Ustadzah pun berkata “alkhamdulillah bu, delia sudah bisa mebaca dengan baik dan benar” ibu delia menjawab “alkhamdulillah, terimakasih banyak ustadzah” “sama sama bu (senyuman manis)” jawab ustadzah.
Delia dan ibu delia langsung pulang ke rumah. Sesampainya di jalan ibu delia melihat poster perlombaan membaca al quran untuk usia 4-7 tahun. Lalu ibu bertanya kepada delia “delia, maukah mengikuti perlombaan ini?” delia menjawab “perlombaan apakah ini” “ini perlombaan membaca al quran” jawab ibu. “iya bu, delia mau” jawab delia. “ayo nak, kita mendaftar sekarang” ajakan ibu. “iya bu” jawab delia.
Perlombaan itu akan berlangsung satu minggu kedepan. Saat waktunya telah tiba, dan dan ibunya bergegas pergi ke lokasi perlombaan itu. Sesampainya di jalan delia berkata “bu, semoga ayah bisa melihat perlombaan delia nanti, ayah pasti akan senang” ibu menjawab “iya nak”
Tiba tiba ada sesuatu yang jatuh dari dalam tas sang ibu. Delia melihat benda itu, delia berkata “bu, ada sesuatu yang jatuh dalam tas ibu, sebentar delia ambilkan ya, delia akan mengambilkan benda itu, delia pergi sebentar ya, jangan khawatirkan delia” Ibu menjawab “iya nak. Hati hati ya”
Saat delia berjalan mengambil benda yang terjatuh dari dalam tas ibu, tiba tiba ada sebuah motor yang melaju sangat kencang di hadapan delia, saat itu delia sedang membaca shalawat nabi. Sang ibu melihat ada sebuah motor yang berlaju kencang, ibu delia pun berteriak “deliaaa awas nakkk!!!” delia pun tertabrak oleh motor itu, lalu delia segera dibawa ke rumah sakit, tapi sayang sekali nyawa delia tak terselamatkan.
Detik detik sebelum nafas delia hilang di dunia, delia berkata di dalam hatinya “ayah, delia akan membuat ayah tersenyum, tunggu delia ayah” Ibu delia pun pingsan saat mendengar nafas delia tiada lagi. delia segera dibalut kain kafan, setelah ibu delia terbangun dan melihat anaknya terbungkus oleh kain kavan, ibu delia pun tak bisa berkata kata lagi hanya bisa meneteskan air mata.
Begitulah anak yang ingin membaca al quran, semua itu akan ada hikmahnya. Allah tidak akan pernah salah memberikan takdir untuk makhluknya
Cerpen Karangan: Elmi Sofi Yasmien Blog / Facebook: Elmi Sofy nama ku elmi sofi, biasa dipanggil elmi, kota kelahiranku pekalonga sekarang aku tinggal di kudus. dan menuntut ilmu di MTS NU BANAT KUDUS. ingin tahu lebih banyak tentang aku? follow akun instagramku @elmisoff.22