Transmigrasi Jendral Feng Ming Yao

Saat ini Yao Yao merasakan sesuatu yang keras yang berbeda dibelahan bokongnya.

" Kau merasakannya gadis kau sudah membangunkan singa yang sedang tertidur pulas menjadi terbangun kau harus bertanggung jawab Hem!" Suara bariton itu dingin dia sendiri tidak tahu kenapa setelah gadis kecil itu duduk dipangkuan nya dirinya merasakan hasrat seksual yang tinggi seolah akan keluar.

Dulu sewaktu dirinya masih kuliah dirinya pernah menyangka bahwa dirinya tidak normal jadi dia pergi ke seorang dokter untuk memeriksa kondisi tersebut.

Dan disini dia merasa dunia nya runtuh seketika dokter mengatakan bahwa alatnya tidak bisa on untuk sementara waktu atau selamanya.

" Tuan Anderson setelah beberapa kali saya periksa sepertinya benar itu anda bermasalah!!....

Dokter sialan! Umpat Anderson marah,

Tetapi tiba-tiba saja gadis yang berada dipangkunya seketika menghilang dari pandangan mata nya.

Dia melirik liar mengamati seluruh ruangan tersebut tetapi hanya beberapa orang yang berdansa pasangannya masing-masing menikmati momen itu.

Dia melirik kearah sang asisten yang memandang dengan senyum lebarnya.

Di lantai atas di antara sadar dan tidak Yao Yao. "Shhh... Sebenarnya minuman apa yang barusan aku minum?... Rasanya pusing sekali!" Matanya memerah pandangannya menerawang kedepan tapi buram kepalanya berputar hampir saja ia terjatuh jika Anderson tidak menahan kedua pundaknya.

Saat dia diberi tahu kemana perginya Yao Yao mungkin dia tidak akan pernah menyangka apa yang akan terjadi padanya.

Sebelum Anderson tiba diatas

Dua orang lelaki yang berada dibelakang Yao Yao terus membututi dari belakang.

Sesekali mereka melirik sekitar seolah takut ada yang melihat setelah merasa aman mereka mempercepat langkahnya. "Kita akan bersenang-senang malam ini kakak hehehe!" Ucap adiknya seraya tersenyum penuh arti sesekali dirinya menjilat bibirnya yang terasa kering.

Orang yang dipanggil kakak itu hanya menampilkan mengerikan dengan banyaknya jerawat di wajahnya menambah kesan menyeramkan.

"Kamu benar dik! Kita sudah lama tidak bermain hehe!" Dari ekor matanya perlahan berubah menjadi kabut wajah cabul memenuhi pikirannya.

Setelah beberapa saat mereka

Melihat Yao Yao yang oleng dan hampir jatuh itu perlahan menghampiri dengan langkah cepat.

Tetapi sebelum mereka melakukan sesuatu yang jauh tiba-tiba saja pundak mereka dicengkeram oleh kekuatan yang menakutkan.

"Menjauh darinya bung!" Suara dingin nan datar menerpa keduanya.

" Siapa kamu kami temannya dan kami akan membantunya untuk dibawa pulang!" Lelaki itu berdecih sambil menepis tangan Anderson dengan kasar.

Yao Yao menyandarkan tubuhnya pada dinding, mungkin karena kesulitan untuk menjaga keseimbangan tubuhnya. Dia sudah tidak biasa berpikir jernih. bahkan pandangannya mulai mengabur.

Telinganya mendengar sayup-sayup suara seseorang yang familiar tapi siapa?

"Aku kekasihnya aku akan mematahkan tulang jari telunjuk itu yang sudah menunjuk kepada ku!" Anderson menjawab datar pertanyaan lelaki itu. Lalu menatap tajam ke arah mereka.

Seketika mereka diam membisu setelah tahu bahwa gadis itu memiliki seorang kekasih.

Dilihatnya postur Anderson tinggi besar dengan bahu lebar otot yang terpampang jelas seketika membuat mereka mati kutu. Dari pada mereka mati Konyol lebih baik menyelamatkan nyawa mereka yang tidak seberapa.

"Kalau begitu k-.... Kami permisi t-....tuan mari!" Ucap mereka sebelum mengambil langkah seribu.

Anderson tidak menanggapi perkataan.

Sehingga kini hanya mereka berdua saja yang berada disini.

Ternyata Anderson datang diwaktu yang tepat walaupun dia tidak mengerti mengapa tiba-tiba saja dia mempunyai firasat buruk dan mengapa dirinya memperdulikan Yao Yao yang jelas-jelas tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya.

Walaupun mereka baru beberapa menit yang lalu bertemu tapi Anderson merasakan sesuatu ikatan yang kuat dengan gadis itu.

Dan disini lah dia berdiri tegap didepan Yao Yao.

Anderson menghela nafas berat sambil tersenyum tipis melihat Yao Yao yang meracau tidak jelas.

Bagaimana sekarang?

Di-berjongkok menyamakan tingginya. Yao Yao yang memiliki tinggi badan sekitar 160cm dengan tubuh mungilnya jika dibandingkan dengan Anderson yang jelas-jelas memiliki tinggi badan sekitar 189cm jelas jauh sekali badannya yang besar dan ideal menjadi impian bagi setiap laki-laki didunia ini.

Dengan mudah Anderson menggendong Yao Yao ala bridal style.

'ringan sekali' gumamnya sambil tersenyum melihat tingkah Yao Yao yang terus saja meracau tidak jelas.

"Apa kamu tahu aku bukan gadis kecil aku sudah dewasa buktikanya aku sudah berada di sini benar bukan!" Kata Yao Yao dengan mata yang terpejam menikmati kehangatan dekapan hangat seorang pria.

Seorang jendral perang yang sudah terkenal keangkuhan dan kesombongan nya belum pernah dia merasakan pelukan dari lawan jenis.

Dia terlihat kuat diluar namun rapuh didalam dia tidak ingin mereka tahu (musuhnya) kekurangannya sehingga semua waktu iya habiskan dengan berlatih dan berlatih untuk membalas dendam atas kematian kedua orangtuanya dia tidak kenal dengan rasa manis kehidupan dirinya hanya mendapatkan pahitnya kehidupan setelah bertahun-tahun lamanya iya akhirnya berhasil mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Tapi semua itu perlahan mengambil satu persatu jiwanya tanpa tidak diketahuinya.

Dan sekarang dirinya bertransmigrasi ke tubuh seorang gadis muda yang Malang. "Kamu sudah mendapatkan pahitnya kehidupan didunia lain dan sekarang Dewi memberikan kehidupan kedua untukmu dan sekarang nikmatilah hidup mu yang baru —YAO YAO!" Kata itu terngiang di telinganya.

—Angeline telah tergantikan oleh feng Ming Yao —

Dan disini lah didalam kamar bernuansa elegan dan mewah Anderson membaringkan tubuh Yao Yao diatas ranjang. Dan meletakkan selimut menutupi sebagian tubuhnya.

Walaupun Anderson sudah meminum tiga gelas wiski tubuh masih terlihat tidak merasakan mabuk.

"Kau gadis nakal apa yang sudah kau lakukan kepada ku?" Anderson melihat Yao Yao yang meracau tidak jelas tapi tiba-tiba saja berubah sendu.

Airmata Yao Yao mengalir membasahi pipinya dengan tubuh gemetar, Anderson yang masih setia berdiri di samping itu melihat tubuhnya gemetar segera mengguncang tubuh Yao Yao.

"Jangan pergi....! hiks.... hiks.... jangan pergi!!!"Yao Yao menangis dengan mata yang masih setia terpejam rapat Anderson yang panik saat apa yang terjadi kepada gadis itu perlahan membawa tubuh Yao Yao ke pelukannya dengan erat Anderson mencoba memberikan ketenangan.

"Yao Yao, .... hei!!! ada apa hmm? tenang, ada saya disini!"dengan menempelkan kepala Yao Yao ke dada bidangnya memberikan rasa nyaman untuknya.

Didalam bawah sadar Yao Yao!—

Ditempat yang gelap tanpa cahaya dirinya berdiri mematung namun udara didepannya tiba-tiba retak dan muncul semua kenangan indah dirinya bersama keluarga seperti pazel yang membentuk sebuah gambar ingatan. Dirinya kembali melihat adegan dimana seluruh keluarganya dibantai oleh beberapa orang berpakaian hitam. " Tidak! ibu, ayah, tidakkkkk!!!" Semua itu perlahan lahan hancur berantakan seperti kaca tanpa tahu siapa yang memecahkan nya.

Tiba-tiba saja sebuah bangunan seperti gazebo kayu berdiri diujung. Dengan lampu menyala menyinari setengah ruangan yang gelap ini. Yao melangkah menuju gazebo kayu yang berada di ujung.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹

7

Setelah tiba didepan gazebo itu menghilang dan muncul pintu berwarna putih. Tanpa pikir panjang Yao Yao membuka kenop pintu dan!

TAK!!!,

pintu terbuka lebar cahaya terang membuat matanya silau seketika. namun tidak bertahan lama Yao Yao melihat hamparan bunga berwarna-warni seperti tempat yang waktu itu perlahan kakinya melangkah masuk melihat sekelilingnya hanya ditumbuhi bunga.

Tapi sebuah suara lembut nan indah memanggil namanya! "Yao Yao kesini nak! Kemarin ibu berada disini kemarin lah!" Itu suara ibunya memanggil namanya. Dengan bahagia dia mencoba melihat sekeliling mencari sumber suara itu dan matanya perlahan melihat sesosok wanita tua dengan dua orang lelaki dan perempuan berdiri jauh melambai lambai memanggil namanya.

"Nak kemarin!"

"Kakak kesini Ling Zhi ingin bermain bersama kakak!"

"Ayah sayang kamu nak! Kemari ikut bersama kami Kita akan bersatu kembali ayo pegang tangan ayah!" Kata sosok ayah itu mengulurkan tangannya.

Dengan mata berkaca-kaca Yao Yao melihat mereka saat ingin pergi ke sana tiba-tiba saja pergelangan tangannya dicekal erat dia melirik kearah siapa yang memegang tangannya.

"Jangan tertipu dengan ilusi Yao Yao mereka bukan keluarga mu!" Kata wanita dewasa itu memberi tahu lembut.

Dirinya menghempaskan tangan wanita itu dengan kasar. "Siapa kamu berhak mengatakan bahwa mereka bukan keluarga ku mereka datang untuk menjemput ku mereka masih hidup aku akan.....

Wanita itu memotong perkataan Yao Yao "mereka bukan keluarga mu mereka hanya ilusi yang akan membawa mu kepada kematian!"

"Bukankah kau sama saja kau menyuruhku masuk kedalam tubuh gadis itu dan menjalani kehidupan baru hebat hebat sekali bukan kah sama saja dengan mengantarkan diriku ke neraka?"sinis Yao Yao dan tersenyum dingin.

"Buat apa aku berada didunia gadis itu aku sudah dibuang oleh keluarganya itu sama sekali bukan kehidupan baru yang akan manis......!"

Itu kesepian kehilangan kegagalan keputusasaan kekecewaan kesakitan penghianat keluarga?

Wanita itu tersenyum tipis. "Kamu baru setengah dari jalan cerita menuju kebahagiaan yang akan menanti kedatangan dirimu bukan hanya kebahagiaan yang hakiki yang sebentar percayalah padaku aku bukan menjadikan dirimu sebagai korban disini...!"katanya sambil tersenyum melihat keatas.

CRAK!!!,

langit yang biru indah ditaburkan bintang bintang kecil berkedip cahaya rembulan malam yang mempesona terlihat. Tan

Wanita cantik itu perlahan berbicara dengan senyum manis.

"Aku tau Yao Yao kamu menulis surat tentang kehidupan mu keseharian dan kesendirian kamu memiliki banyak kelebihan makanya saya memilih mu untuk mendapatkan kesempatan kedua!" Lanjutnya lagi yang memegang sebuah cahaya terang.

"Ini adalah ingatan pemilik tubuh sebelumnya aku akan selalu ada untuk mu kau tidak sendiri kau bukan lagi jendral perang kau adalah gadis kecil yang akan membawa aroma keberkahan untuk semua orang yang terkasih dan mereka menunggumu untuk datang menghampiri mereka!" Sambil merentangkan tangannya wanita itu memeluk Yao Yao lembut hangat.

TES!!!,TES!!!,

airmata nya jatuh mengalir membasahi pipinya berjatuhan kepermukaan Tanah dan!!!

BOOM!!!,

semua teman keluarga mereka menampakkan dirinya walaupun wajahnya tertutup kain hitam kecoklatan.

Tetapi ada salah satu wanita tua berdiri didepannya dengan mata berkaca-kaca dia 'bibi Hong yu' salah satu pembantu yang menemaninya dalam kehidupan sebelumnya tetapi setelah dirinya dianggap sebagai keluarga ayahnya Yao Yao meninggalkan sang bibi seorang diri tanpa tahu apakah sehat atau tidak.

"Bi-...bibi Hong hiks.....hiks! Maaf kan Yao Yao!" Dia menubruk kearah sang bibi Yao Yao menangis sejadi-jadinya dia menyesal telah meninggalkan sang bibi seorang diri.

"Tidak apa-apa nona muda saya bahagia mendengar bahwa nona masih diberikan kesempatan oleh dewa saya berharap bisa terus bersama nona muda tapi semua hanya tinggal kenangan indah bersama nona saja!" Bibi Hong mengelus-elus rambut panjang keemasan milik Yao Yao dengan sayang seperti anaknya sendiri.

Bibi Hong melepaskan pelukannya dan merapihkan Surai Yao Yao dan tersenyum menatapnya dengan pandangan sulit diartikan.

Yao Yao yang melihat bibi Hong terdiam membisu seakan ingin mengucapkan sesuatu. "Ada apa bibi Hong apa ada sesuatu?" Tanyanya khawatir sambil memegang tangan bibi Hong.

"Nona muda sebenarnya keluarga mendiang ayah nona menemukan nona mereka sudah lebih dulu menemui kedua orang tua nona mereka memberikan peringatan kepada ayah nona muda untuk tidak diajarkan ilmu leluhur klan Ming tetapi kakak kandung ayah nona meminta kitab leluhur klan Ming yang berada digenggaman ayah nona!" Ucap bibi Hong panjang lebar.

"Lalu ayah nona menolak keras permintaan tersebut setelah kejadian penolakan itu terjadi lah pembantaian massal didalam kediaman keluarga nona!".

"Mereka sudah membuat rencana itu jauh jauh hari sebelum merencanakan pembunuh ayah nona yang sudah tau sifat tamak dan iri hati saudaranya menyembunyikan kitab leluhur klan Ming di kalung yang melingkari di leher nona muda waktu itu ayah nona yang mengira ide itu tidak tahu bahwa orang kepercayaannya berkhianat kepadanya setelah tahu jadi mereka membuat rencana itu sedikit berubah yang awalnya ingin membunuh semuanya hilang dan diganti dengan tidak membunuh nona waktu nona sedang mencari buah dihutan yang jauh mereka melakukan itu dengan cepat tetapi mereka tidak langsung pergi meninggalkan rumah nona mereka menunggu nona pulang setelah merasa cukup kalau nona sudah melihat penampakannya mereka pergi.!" Lanjutnya lagi

Yao Yao yang mendengar cerita tersebut dibuat stok bukan main keluarga ayahnya sendiri begitu tega membunuh saudaranya sendiri hanya untuk sebuah buku tua!

FLASHBACK!!!,

saat itu usianya baru menginjak 18 Dirinya teringat selepas pulang dari mencari buah dihutan dirinya berjalan santai dengan bersiul rambut panjang keemasan nya tertiup angin lembut membuat rambutnya berantakan tetapi setelah beberapa meter dari rumahnya dirinya melihat 5 orang berpakaian hitam berdiri memegang sebuah pedang yang berlumuran darah yang masih segar mengalir membasahi tanah lalu menatap tajam ke arahku sambil mengacungkan pedangnya keatas lalu melompat ke atas atap rumah dan menghilang di kegelapan hutan bambu.

DUK!!!,

Yao Yao berlari dengan cepat menjatuhkan keranjang yang penuh berisi buah-buahan yang baru dipetik nya dengan kasar di membuka pintu masuk menyusuri ruangan demi ruangan sampai lah iya di taman belakang diatas rerumputan hijau dan banyak bunga berwarna-warni yang sudah terkena darah membuat warnanya merah darah.

Sepasang mata hijau cerah melirik kearah tempat duduk yang selalu ditempatinya ada sepasang tubuh tergeletak tak bernyawa darah terus mengalir membasahi baju itu.

"AYAH!!!....IBU!!!..HIKS APA YANG TELAH TERJADI AYAH BANGUN TIDAKKKKK!!!

KUMOHON JANGAN TINGGALKAN AKU SENDIRI!!!.... HIKS!" Teriak Yao Yao Tubuhnya gemetar menopang tubuh sang ayah yang sudah tak ada kehidupan sama halnya dengan ibunya tetapi dengan banyaknya cairan aneh berada dibawah kedua kakinya baju robek disana sini.

Entah apa yang terjadi kepada sang ibu? tetapi bisa dia simpulkan bahwa ibunya menjadi korban per***kosaan dia meletakkan tubuh ayah lalu menghampiri sang ibu sungguh mengerikan sudut bibirnya sobek pakainya tidak beraturan dadanya terekspos dengan jelas tusukan yang tepat berada diatas dadanya sungguh kejam!"

manusia biadab, bajingan, berengsek,!!!

Dan kemana perginya sang adik?

🌹🌹🌹🌹🌹🌹

"