Sebuah pernikahan yang membawa petaka, hal ini lah yang di alami seorang gadis cantik yang bernama Athena.
Gaun pengantin yang berlumuran darah menjadi saksi atas hancurnya kehidupan Athena. Pria yang sangat di cintai nya dengan tega membatalkan sepihak pernikahan yang selama ini merupakan impiannya.
Tidak hanya itu, ia juga harus kehilangan sosok seorang ayah yang telah merawatnya sedari kecil.
Namun sebuah fakta yang mengejutkan mulai terungkap, sosok ibu yang selama ini telah meninggalkannya, ternyata telah membunuh kedua orang tua dari calon suaminya Delano.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisa Rmd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21
Pukul 9 pagi terlihat Athena tengah duduk di ayunan menunggu Delano menjemputnya.
Hari ini Delano akan mengajaknya ke butik membeli gaun yang akan di pakai untuk pesta pertunanganannya nanti malam.
Tidak beberapa lama, terlihat mobil Delano memasuki gerbang rumahnya.
Athena langsung menyambut kedatangan Delano dengan senyum manis yang menghiasi bibirnya.
"Maaf ya lama", Ucap Delano ketika baru saja keluar dari mobil.
"Gapapa, mau masuk dulu apa langsung pergi?", Tanya Athena.
"Pergi langsung aja yuk!", Ajak Delano.
"Oke"
Selama di perjalanan Athena terus tersenyum memandangi wajah Lano yang tengah sibuk menyetir.
"Kok kamu bisa setampan ini sih...", Puji Athena.
Delano hanya tersenyum menanggapi pujian dari kekasihnya.
"Kayanya kamu salah jalan gak sih? Sepertinya ini bukan jalan ke arah butik yang kamu bilang...", Ucap Athena ketika memperhatikan jalanan sekitar.
"Kita ke rumahku...", Jawab Delano.
"Oh kirain kamu salah jalan...", Tutur Athena.
"Ibu sudah mengambil gaunnya tadi pagi.. Dan saat ini gaun yang akan kamu pake ada di rumahku", Jelas Delano.
"Aduh aku gugup, haha...", Athena tertawa canggung saat mengetahui akan bertemu calon ibu mertuanya.
Athena memang belum pernah bertemu dengan ibu Delano, sebelumnya ia selalu menolak ketika di ajak Delano ke rumah menemui ibunya.
"Gak usah gugup, ibu sedang tidak ada di rumah!", Ucap Delano ketika melihat gadisnya tengah gelisah.
"Loh...?", Athena bingung mendengar ucapan Delano.
"Ibuku sudah berangkat ke Singapura tadi pagi..."
"Terus gimana?", Tanya Athena khawatir.
"Gimana apanya sayang?"
"Terus pertunangan kita gimana?", Tanya Athena dengan wajah sendu.
"Ya tetap berlangsung nanti malam"
"Tapi ibu kamu..."
"Aku masih punya Tante, paman, kakek dan nenek... Jangan mengkhawatirkan hal yang tidak perlu. Gak akan batal hanya karena ibuku gak ada...", Jelas Delano sambil mengusap rambut Athena.
"Aku kira kita gak jadi tunangan... Aku hampir menangis..."
"Aku gak mau nunda-nunda...", Ucap Delano membuat Athena kembali tersenyum bahagia.
"Ini rumahku...", Ucap Delano ketika mereka baru saja sampai di depan gerbang.
Saat itu terlihat satpam bergegas membukakan gerbang agar mobil Delano bisa masuk.
Athena memperhatikan setiap hal yang ada di rumah Delano, perkarangan rumah kekasihnya jauh lebih luas dibandingkan rumahnya.
"Aku berasa masuk istana di negeri dongeng", Ucap Athena mengagumi keindahan setiap sudut rumah milik kekasihnya.
"Kamu juga ada kolam berenang", Tanya Athena ketika melihat lebih jauh ke bagian belakang.
"Iya... Tapi udah gak pernah kepake...", Jawab Delano.
"Loh kenapa?"
"Kan aku udah gak tinggal di sini, terakhir kali di pake pas aku masih sekolah... Teman-temanku sering mampir untuk berenang...", Jelas Delano yang langsung di mengerti oleh Athena.
"Yuk langsung ke kamarku...", Ajak Delano.
Kamar Delano terletak di lantai satu, kamarnya sangat besar dan rapi.
"Wah...", Lagi-lagi Athena terlihat kagum dengan penampakan kamar yang pernah di tempati oleh Delano.
Athena menghempaskan tubuhnya di atas kasur menatap langit-langit sambil tersenyum bahagia.
"Aku perempuan pertama yang memasuki kamar ini bukan?", Tanya Athena kepada Delano yang saat ini sudah duduk di tepi ranjang.
"Tentu saja, semua hal yang aku lakukan bersamamu adalah yang pertama...", Jawab Delano.
Athena bangkit dari tidur saat melihat benda yang tak begitu asing tergantung di dinding kamar milik Delano.
Ia berjalan dan mengambil dua buah kalung yang memiliki liontin seperti kunci.
"Ini...", Athena masih tidak mengerti dengan apa yang saat ini terjadi.
"Apa?", Tanya Delano sambil berjalan mendekati Athena.
"Ini punya kamu?"
"Iya..."
"Jadi kamu yang mengirimkan aku surat-surat itu?", Tanya Athena yang masih bingung dengan apa yang terjadi.
"Ah aku kecewa karena kamu masih belum mengenaliku...", Ucap Delano dengan raut wajah sedih.
"Apa maksudmu..."
"Serius kamu gak ingat?", Tanya Delano lagi.
"Iya aku gak ingat..."
"Nanti akan aku ceritakan...", Ucap Delano sambil memegang tangan Athena dan membawa gadis itu kembali duduk.
"Aku masih begitu penasaran, kenapa kamu gak kasih tau sekarang aja!"
"Nanti malam setelah pertunanganan kita, akan ku jelasin semuanya!", Ucap Delano yang tidak ingin buru-buru.
Athena mencoba memasukkan liontin kunci milik Delano ke liontin love miliknya.
Dan benar saja, liontin itu terbuka. Athena melepas kalung yang ia pake dan melihat dengan jelas foto dirinya di dalam liontin.
"Ini foto kapan?", Tanya Athena.
"Ini foto waktu kita di suruh mengumpulkan daun-daun yang berbentuk love di taman belakang sekolah", Jelas Delano.
"Jadi...?", Athena sepertinya mulai mengingat kenangan saat mereka menjalani ospek waktu sekolah.
"Kamu ingat?", Tanya Delano.
"Iya, jadi kamu orangnya yang ikut kena hukum karena telat datang pas ospek?"
"Iya...", Jawab Delano membuat Athena terkejut.
"Wah serius, aku gak nyangka banget sumpah!!!"
"Sedih banget gak pernah di ingat, padahal semenjak hari itu aku selalu memikirkan kamu...", Ucap Delano dengan raut wajah kecewa.
"Maaf ya sayang", Athena langsung memeluk Delano.
"Aku sedih karena kamu gak pernah mengingat aku. Kamu bahkan gak pernah mengajak aku berbicara seolah kita gak pernah kenal...", Ucap Delano membuat Athena semakin merasa bersalah.
"Aku agak kesulitan mengingat wajah orang baru, jadi maafin aku ya..."
"Aku bukan orang baru!", Bantah Delano.
"Kita bahkan sudah berteman sejak kecil", Sambung Delano.
Delano beranjak dari kasur dan membuka laci yang berisi album foto miliknya.
"Kamu lihat ini...", Delano menyerahkan sebuah album foto berukuran kecil kepada Athena.
Athena mengambilnya dan melihat foto-foto Delano saat masih kecil.
"Ini kamu kan?", Tunjuk Delano ke sebuah foto yang memperlihatkan sosok seorang gadis kecil tengah memakan es krim.
"Lah iya..."
"Ini foto yang di ambil ayahku saat beliau masih hidup..."
"Aku ingat! Jadi kamu anak cowok yang selalu di ganggu oleh anak-anak yang lain!", Tebak Athena.
"Iya, aku selalu di olok-olok karena gak bisa melihat! Saat itu hanya kamu yang mau berteman denganku!"
"Ya ampun... Kok bisa-bisanya aku lupa ya... Terus kamu mengenaliku pas kapan?", Tanya Athena yang begitu penasaran.
"Saat kita ospek itu! Aku melihat kamu menggunakan kalung usang yang pernah aku kasih!"
"Maaf ya karena aku baru mengingat semuanya...", Ucap Athena dengan rasa bersalah.
"Gapapa, yang terpenting saat ini kamu sudah menjadi milikku. Kamu tau, aku selalu memikirkanmu setiap malamnya. Tidak ada hari tanpa mengingatmu...", Delano mengungkapkan perasaannya yang tulus kepada gadis yang saat ini berada di depannya.
"Satu-satunya mimpiku adalah memiliki mu seutuhnya, menjadi suami yang baik untukmu sekaligus menjadi ayah yang baik untuk anak-anak kita nantinya. Sederhana banget kan impianku... Aku harap kamu bersedia membantuku mewujudkan mimpiku...", Ucap Delano sambil menggenggam erat tangan Athena.
"Aku akan membantumu mewujudkannya, karena impianmu impianku juga", Jawab Athena sambil tersenyum ke arah pria yang saat ini menggenggam erat tangannya.
"Aku mencintaimu..."
"Aku juga mencintaimu...", Balas Athena.
