NovelToon NovelToon
DIKEJAR KAWIN

DIKEJAR KAWIN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:267k
Nilai: 5
Nama Author: Rafasya Alfindra

Sebagai anak perempuan tertua di keluarganya, Ayesha di tuntut untuk segera mencari pasangan hidup. Namun, trauma di masa lalunya, membuat Ayesha tidak jua mencari jodoh di saat umurnya yang sudah mencapai 30 tahun.

Begitu pula dengan Azlan yang merupakan anak tunggal dari keluarga terkaya yang sampai saat ini masih melajang di karenakan sebuah penyakit yang di deritanya.

Bagaimana jadinya, jika kedua insan tersebut bertemu dan melakukan kesepakatan untuk menikah. Akan kah Ayesha menerimanya? atau malah tidak menyetujuinya, karena ia hanya ingin menikah satu kali seumur hidup dan tentunya ingin memiliki keturunan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rafasya Alfindra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Antara rindu dan benci

Terkadang ada harapan yang perlu di perjuangkan termasuk tentang memenangkan hati seseorang yang terlalu di cintai selama ini. Namun, apakah itu bisa terjadi? Saat hati mulai menyerah, diam-diam ia mulai kembali hadir di kehidupan. Begitulah hati yang seakan sulit di tebak, meskipun telah menorehkan luka namun untuk membenci seakan tidak bisa .

Azlan mencoba tidak banyak bicara, ia hanya sekali-kali mencuri pandang ke arah Ayesha. Ada perasaan bahagia di hati Azlan, karena seseorang yang masih utuh berada di hatinya kembali hadir. Namun tiba-tiba rasa benci menyergap hatinya, ia mengingat bagaimana perkataan sang Papa bahwa Ayesha adalah keponakan Kinanti. Azlan terlalu benci dengan wanita itu termasuk keluarganya karena ulah Kinanti lah, Mama dan Papanya jadi bertengkar.

Jari-jari tangan Azlan terkepal erat, harusnya ia tidak perlu membantu Ayesha. Azlan jadi berpikir, apakah perkenalannya dengan Ayesha ada campur tangan Kinanti? Termasuk dengan penolakan Ayesha yang sudah di buat skenarionya, agar Azlan terluka.

Ayesha menyadarinya, karena terlihat jelas saat Azlan mencoba mencuri pandang kearah Ayesha melalui kaca spion depan. Namun Ayesha mencoba tidak peduli, sudah syukur Azlan mau membantunya.

Mobil yang di kendarai Azlan sudah memasuki area rumah sakit, itu artinya Ayesha akan turun dan mereka tidak akan bertemu lagi. Ada rasa tidak rela memenuhi relung hati Azlan. Namun semua itu perlu ia buang jauh-jauh. Azlan perlu memagari hatinya, agar tidak terpikat untuk kedua kalinya. Ayesha tidak pantas untuk mendapatkan cinta dari Azlan, itulah yang perlu di tanamkan oleh Azlan sendiri.

Ayesha mencoba turun dari mobil Azlan dan langsung memanggil perawat untuk membantu Ayesha menurunkan Ayuna.

Ayesha sedikit tenang dan berharap Ayuna mendapatkan perawatan yang baik. Meskipun nantinya, Ayesha sendiri yang bingung untuk mencari biaya rumah sakit.

Ayesha kembali menghampiri Azlan. Karena sepertinya lelaki itu, masih betah berada di dalam mobilnya.

"Terimakasih atas bantuannya Azlan dan maaf sekali sudah merepotkan." Ayesha berucap tulus dan merasa telah berhutang budi dengan Azlan. Kalau tidak ada Azlan mungkin Ayuna tidak bisa terselamatkan karena begitulah ucap dokter tadi. Nyawa Ayuna tidak akan tertolong, kalau sedikit saja Ayuna terlambat ditangani.

Azlan melengos dan kembali menutup kaca mobilnya. Perkataan Ayesha diabaikan begitu saja. Ayesha hanya bisa melongo atas sikap Azlan. Azlan sikapnya terlalu dingin, tidak seperti waktu dulu yang masih mau untuk berbicara dengan Ayesha.

Azlan kembali menjalankan mobilnya, kali ini ia harus pulang ke rumah dan mengistirahatkan tubuhnya yang terasa begitu melelahkan.

Ayesha hanya bisa memandang kepergian Azlan. Untuk meminta bantuan Azlan kembali terasa enggan ia ungkapkan.

Ayesha mencoba mengusap lelehan air mata di pipinya. Harus kemana ia mencari biaya rumah sakit Ayuna. Baru saja Ayuna mendapatkan perawatan namun beberapa angka sudah berjejer di kertas yang di pegang oleh Ayesha. Uang tabungan bahkan Ayesha tidak punya, hasil uang Ayesha mengamen hanya cukup untuk makan sehari-harinya.

Ayesha menjerit, ingin menangis pun tidak akan ada yang mau bersuka rela membantunya.

Wajah Ayesha terlihat pucat, sedari tadi hingga sudah larut malam tubuh Ayesha belum sedikitpun ia istirahatkan. Perut Ayesha berbunyi, ia baru ingat kalau Ayesha sendiri belum makan. Harusnya makanan yang ia bawa tadi, sudah ia makan bersama dengan adiknya namun karena keadaan Ayuna yang memprihatinkan membuat Ayesha melupakan makanan tersebut.

Ayesha membuka isi dompetnya, ternyata uang di dalam dompetnya hanya sisa satu lembar dan itupun hanya nominal lima ribuan. Tidak mungkin uang tersebut ia belanjakan sedangkan biaya rumah sakit Ayuna saja belum sama sekali ia bayar.

~

Azlan akhirnya sampai di rumah. Setelah selesai mandi, Azlan menyelonjorkan kakinya di atas kasur. Rasa lelah karena seharian bekerja tidak serta merta membuat Azlan dengan mudah tertidur. Pikirannya masih tertuju pada satu orang yang baru saja ia temui. Tangan Azlan terulur untuk mengambil ponselnya yang berada di atas nakas, ia masih merindukan wanita itu. Bahkan hati Azlan menjerit, saat cinta yang Azlan punya tidak mudah untuk di gapai.

Pertemuan Azlan dengan Ayesha tadi, cukup untuk melepaskan rasa rindu dihatinya meskipun ia bersikap terlalu cuek dengan Ayesha. Tapi itu sengaja Azlan lakukan karena mengingat Ayesha yang sudah memiliki suami dan tidak sepantasnya Azlan bersikap baik dengannya.

Azlan mencoba membuka galeri foto yang ia sematkan di ponselnya. Foto tersebut, Azlan ambil secara diam-diam saat Ayesha masih bekerja di kantor Azlan.

"Andai kau mau memberikan kepastian padaku Ayesha! Mungkin aku masih bisa bersabar untuk menunggu." Azlan masih tidak terima akan takdir cinta yang sama sekali tidak berpihak dengannya.

Ya, Azlan begitu lemah akan cinta. Sekali seumur hidup, ia memiliki rasa terhadap wanita. Namun ternyata ia langsung di tolak mentah-mentah tanpa ada kepastian.

Azlan merasa tidak ada yang kurang dalam dirinya. Harta dan tahta bisa ia berikan untuk wanita itu, bahkan wajahnya yang rupawan tentu saja bisa memikat hati Ayesha. Namun, perkiraan Azlan jauh berbeda, kelebihan yang di punya Azlan tidak serta merta membuat Ayesha mau menikah dengannya. Ayesha lebih memilih lelaki itu, lelaki yang dengan suka rela Ayesha berikan tubuhnya.

"Kau wanita jalaaang ... yang tidak pantas untuk mendapatkan cintaku!" Tiba-tiba rasa benci menyerang hatinya.

Prang

Ponsel yang Azlan pegang langsung di lempar begitu saja ke dinding. Rasa sakit di hatinya masih saja menjadi bumerang. Azlan sudah melupakan Ayesha, tapi kenapa takdir malah mempertemukan mereka kembali? Sungguh Azlan ingin sekali memprotes akan takdir hidupnya yang menyesakkan. Ia memiliki segalanya, namun untuk cinta dari Ayesha membuat Azlan menjadi jauh kekurangan.

Keesokan paginya.

Azlan telah bersiap dengan stelan kantor, kemeja warna hitam dan tidak lupa pula dasi berwarna abu-abu senada dengan jasnya. Rencananya, Azlan akan ke rumah sakit terlebih dahulu sebelum ke kantor. Ia perlu memastikan keadaan sang Papa yang masih dirawat di rumah sakit tempat Ayuna semalam di rawat.

Azlan baru saja turun ke bawah dan mendapati ART Mamanya yang sedang menunggu Azlan turun. " Pagi Den, makanannya sudah mbok siapin!" Azlan mengangguk mengiyakan, ia akan sarapan terlebih dahulu sebelum pergi.

Makanan yang di buat oleh Mbok Darti sangat cocok di selera Azlan dan keluarganya. Mbok Darti berasal dari Padang begitu pula keluarga Azlan, yang juga berasal dari daerah Padang. Hanya saja Azlan dibesarkan di Medan oleh orang tuanya.

"Mbok, langsung siapin bekal buat Mama ya! Mbok tahu sendiri, Mama tidak biasa dengan makanan diluar!" Azlan berucap sambil memakan sarapannya.

"Baik Den." Mbok Darti langsung memasukkan makanan yang di masak tadi kedalam kotak makan.

Setelah selesai, Mbok Darti langsung memberikannya kepada Azlan. Mbok Darti tahu, Azlan akan berangkat ke rumah sakit terlebih dahulu.

"Loh, kok dua Mbok?" Azlan menatap bekal yang di pegang oleh Mbok Darti.

"Itu bekal buat Den Azlan. Tadi Mbok masak banyak dan semuanya kesukaan Den Azlan." Azlan tersenyum dan mengangguk.

"Baiklah, terimakasih Mbok." Azlan langsung mengambil kotak makan tersebut.

Azlan mengendarai mobilnya menuju rumah sakit. Mata Azlan menatap ke arah jalanan yang terlihat ramai kendaraan lalu lalang.

Tiba di lampu merah, Azlan menghentikan mobilnya. Seseorang pengamen datang menghampiri mobil Azlan. Azlan yang pada dasarnya begitu cuek sama sekali tidak terpengaruh dengan lagu yang di nyanyikan oleh wanita itu. Bahkan Azlan sama sekali tidak melihat kearah wanita yang sangat dikenalinya, bahkan ia rindukan kehadirannya.

1
𝐀⃝🥀𒈒⃟ʟʙᴄ🦆͜͡Lie𝐙⃝🦜🅟ᴳ᯳ᷢ
Beeh itu maunya kinanti vira kamu masuk perangkapnya
𝐀⃝🥀𒈒⃟ʟʙᴄ🦆͜͡Lie𝐙⃝🦜🅟ᴳ᯳ᷢ
Azlan terlalu diselimuti rasa benci ,sadarlah Azlan jangan smpe ada penyesalan nantinya .
siapa itu pengamen ?
Any Eka
bagus..
✿⃝ᵀᴬᶠ♥︎єrͷa
hormon kehamilan membuat Ayesha tampak lebih sensitif
✿⃝ᵀᴬᶠ♥︎єrͷa
tuh kan bener Ayesha hamil, mudah mudahan mama Vira seneng yahh mau punya cucu🤭
✿⃝ᵀᴬᶠ♥︎єrͷa
keknya mama Vira mau jadi Oma nihh
𝕸y💞Terlupakan ŔẰ᭄👏
Alhamdulillah selamat ya Ayesha dan Azlan
𝕸y💞Terlupakan ŔẰ᭄👏
itu Azlan sadar ndak yo mau punya anak kok ndak mau piye to
𝕸y💞Terlupakan ŔẰ᭄👏
kayak nya Ayesha hamil ya
♨ˢᶜ༄༅⃟𝐐 🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍁Henny❣️
pasti salah paham ini
♨ˢᶜ༄༅⃟𝐐 🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍁Henny❣️
wah ciri bunting iki.
⸙ᵍᵏoᷡuͦbᷡliͣer༄༅⃟𝐐
trs benih siapa itu😳
⸙ᵍᵏoᷡuͦbᷡliͣer༄༅⃟𝐐
🙄🙄🙄🙄 knap adzlan kok gt amat reaksinya
ꪶꫝ🥀⃞oktavia ariani🔮S⃟M•
kok di gantung
⸙ᵍᵏoᷡuͦbᷡliͣer༄༅⃟𝐐
Ayesha kok Almira bukanya itu nn yg di lapak sebelah🥴
Alfin: oalah salah
total 1 replies
⸙ᵍᵏoᷡuͦbᷡliͣer༄༅⃟𝐐
😳😳😳 hamidun
🍭ͪ ͩ☘𝓡𝓳𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯🌟💞
knp ngk di ceritakan aja masalahnya
🍭ͪ ͩ☘𝓡𝓳𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯🌟💞
Ya Allah kejam bnar kau kinanti
🍭ͪ ͩ☘𝓡𝓳𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯🌟💞
ohhh bgtu.. jdi semua rekayasa Kinanti....
semogga Marco menemukan Ayesha
🍭ͪ ͩ☘𝓡𝓳𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯🌟💞
nahh btulll tuhh cari Ayse.. biar dia ketemu dulu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!