NovelToon NovelToon
Cinta Tulus Abdi Negara

Cinta Tulus Abdi Negara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Risti rika safitri

Vito Bramana seorang lelaki tampan berusia 28 tahun,seorang abdi negara. Vito telah lama mengabdi pada negara dan itu adalah cita cita nya. Nindy Nugraha Seorang gadis cantik bertubuh mungil,dengan mata sipit,hidung mancung,dan bibir mungil. Nindy adalah seorang relawan,butuh perjuangan untuk bisa menjadi seorang relawan. Hingga pada akhirnya tugas mempertemukan Vito dan Nindy dan perjalanan mereka dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risti rika safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencari tahu

Setelah berbicara dan memberi semangat kepada para warga Nindy dan teman-temannya menuju poskonya karena ada yang harus mereka bicarakan.

"Kita harus mulai mencari tahu virus apa yang sudah menyerang para warga" ucap Nindy langsung

"Menurut hasil yang kamu lihat tadi seperti apa ciri-ciri tersebut" tanya Rafael

"Aku juga tidak yakin tapi yang aku lihat tadi warga yang terkena virus ini gejala nya seperti nyeri dikepala,radang tenggorokan yang dengan cepat berkembang menjadi pendarahan didalam maupun diluar" jelas Nindy

"Kamu sangat cocok menjadi seorang dokter nin kenapa tidak menjadi dokter saja?" Tanya Rafael

"Cita-cita aku dulu memang ingin menjadi dokter tapi ya seperti yang kalian tau tidak ada dukungan sama sekali dari keluarga" ucap Nindy sambil tersenyum getir

"Teruslah semangat aku yakin kamu pasti bisa nin mewujudkan mimpimu" ucap Rafael dan diangguki yang lain

"Baiklah nanti malam kita akan mengecek lagi kondisi para warga dan juga tolong cek obat-obatan nya apa cocok atau tidak segeralah melapor" ucap Rafael

"Siap dok" jawab Mereka serempak

Mereka mulai kembali menuju pos masing-masing untuk beristirahat. Hari ini cukup melelahkan.

"Nin lo mau mulai semuanya darimana"? Tanya Vero

Nindy menghela nafas panjang entahlah dirinya juga bingung akan memulai darimana.

"Entahlah ver gue juga bingung mau mulai semua ini darimana" ucap Nindy lesu

"Kenapa lo gak ambil kuliah lagi aja disini buat nerusin impian lo jadi dokter spesialis penyakit dalam"? Tanya sesil teman Nindy

"Gue juga sempat berpikir seperti itu tapi gue bingung mau ngambil kuliah dimana" ucap Nindy

"Bentar deh gue kemarin lihat brosur di internet katanya ada salah satu universitas yang membuka jalur beasiswa bagi mahasiswa/siswi yang berprestasi" ucap Vero semangat

"Lo serius? Dimana? Lihat dong" ucap Nindy juga tak kalah semangat

"Bentar ya gue cek dulu ini" ucap Vero sambil mengecek sosial media nya

"Nah ini tempat nya itu dikorea nin" ucap Vero

"Korea" beo Nindy

"Iya dikorea tepatnya itu diseoul nama universitas nya Seoul National University" ucap Vero

"Disini tertera jika mereka mencari mahasiswa/siswi lewat jalur beasiswa itu selama 3 bulan dan nanti akan diseleksi" ucap Vero lagi

"Udah coba aja nin siapa tau lo beruntung" ucap sesil dan diangguki oleh Vero

"Boleh deh kasih tautan nya ke gue,gue mu daftar" ucap Nindy semangat

Seperti nya ini adalah awal dari kehidupan nya yang baru ia akan bersungguh-sungguh untuk mengejar cita-citanya menjadi seorang dokter. Ia akan berjuang untuk hidupnya sendiri.

Selama ini Nindy memang ingin berkuliah dengan jurusan kedokteran tapi orang tua nya tidak setuju mereka mengatakan jika bekerja sebagai dokter itu tidak akan membuat hidup bahagia karna harus disibukkan dengan pasien dirumah sakit.

"Semangat pokoknya gue dukung lo terus dan gue juga akan ikutan ngambil beasiswa ini supaya bisa nemenin lo juga" ucap Vero

Nindy sangat bersyukur mempunyai teman seperti vero yang selalu ada disamping dirinya disaat senang maupun duka.

"Emang mama papa lo boleh" tanya Nindy

"Orang tua gue gak pernah ngelarang apapun itu yang terpenting anaknya Bahagia mereka cukup memberikan dukungan dan motivasi ke gue" jawab Vero

"Enak banget ya punya orang tua yang selalu ngedukung apapun pilihan anaknya" ucap Nindy sendu

"Udah lo gak usah khawatir gue bakal selalu dukung lo kok jadi jangan merasa sedih lagi oke" ucap Vero

"Iya udah jangan sedih gue juga bakal dukung kalian semoga nanti kalian terpilih yang masuk universitas diseoul" ucap sesil memberi semangat kepada teman baru nya itu

"Makasih ya sil" ucap Nindy sambil tersenyum

"Iya sama-sama yaudah kita coba kedapur umum yuk gue lapar" ucap sesil sambil terkekeh

"Ayok" jawab Vero dan Nindy serempak

Mereka mulai berjalan dan mencari letak dapur umum itu dimana. Ya maklum tempat ini sangat luas.

"Maaf pak kita mau nanya dapur umum dimana ya"? Tanya Nindy kepada salah satu anggota TNI

"Oh itu didepan belok kiri nona" jawab pria tersebut ramah

"Terimakasih" ucap Nindy

Mereka melangkah menuju dapur umum sambil sesekali mengamati dan melirik sekitar. Sungguh miris memang keadaan posko ini dimana-mana tenda terisi oleh warga yang terkena wabah penyakit tersebut.

"Permisi" ucap Nindy sopan

"Eh nona iya ada perlu apa"? Tanya seorang TNI

"Ah boleh kita pinjam dapur nya kita mau masak" ucap Nindy sopan sambil tersenyum

Bukannya menjawab pria tersebut terus memperhatikan wajah imut Nindy apalagi ketika Nindy tersenyum mata nya akan menghilang.

"Silahkan dipakai nona seharusnya nona tidak perlu memasak karena disini sudah ada bagian untuk memasak" ucap salah satu TNI yang ada disana

Temannya tadi pun tersadar dari lamunannya. Ia merasa malu karna ketahuan memandang wajah cantik Nindy.

"Tidak apa-apa kami memang sedang ingin memasak" jawab Vero

"Baiklah silahkan nona" ucap TNI tersebut

Mereka mulai melihat ada bahas masakan apa saja yang bisa mereka kelola. Ada ayam,daging, telur ikan udang dan banyak lagi.

"Gimana kalo kita masak saus udang pedas saja" usul Nindy

"Aku akan memasak sup daging" ucap Vero

"Sepertinya aku akan memasak tumis sawi saja hehehe" kekeh Sisil

"Oke baiklah kita mulai saja biar cepat selesai" ucap Nindy

Mereka bertiga mulai sibuk menyiapkan bahan masakan yang akan mereka masak. Mulai dari mengiris cabai,bawang,dan lainnya. Mereka yang terlalu asik pun tak sadar jika sekarang mereka sedang diperhatikan oleh beberapa TNI yang memang ditugaskan dibagian dapur.

"Andaikan gue punya bini seperti mereka gue rasa gue bakal kenyang tiap hari" ucap salah satu TNI tersebut

"Lihatlah mereka sangat fokus memasak bahkan keringat didahi mereka menambah kesan yang buat mereka tambah cantik" ucap anggota lainnya yang mengagumi kecantikan mereka.

"Ekhm" dehem seseorang yang membuat para TNI terkejut dan langsung berdiri.

"Komandan" ucap Mereka serempak

"Sedang apa? Apa masakan nanti malam sudah siap?" Tanya Vito

"Lapor komandan dapur saat ini sedang digunakan oleh ketiga gadis relawan untuk memasak" ucap salah satu anggota TNI

"Memasak" beo Vito

"Iya komandan mereka tadi ingin memasak" ucap TNI tersebut

"Permisi" tatapan mereka beralih ke suara lembut yang sedang menyapa telinga mereka

Nindy berjalan menghampiri mereka bermaksud ingin menanyakan letak piring karena piring yang ada hanya sebagian.

"Hm maaf saya mau bertanya dimana letak piring yang lain"? Tanya Nindy

"Hm ada di rak belakang nona" jawab TNI tersebut

"Ah baiklah terimakasih" ucap Nindy sambil pergi kebelakang

"Wah kenapa dia sangat imut lihat lah pipi chubby nya ditambah tetesan keringat nya sungguh membuat ia terlihat semakin cantik" celoteh anggota TNI tersebut

Bukan hanya para anggota saja yang mengagumi kecantikan Nindy. Vero pun juga sama entah kenapa jantung nya selalu berdetak jika melihat Nindy.

"Ini tidak bagus untuk kesehatan jantung ah kenapa kau sangat imut nin" ucap Vero dalam hati

1
Ati Rohayati
c heni bau bangkain
Ati Rohayati
tolol kamu heni masa sama adik.sendiri iri nya ngga ketulungan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!